Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iif Syarifah Munawaroh
Abstrak :
Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang berasal dari parasit Toxoplasma gondii. Dampak dari toksoplasmois dapat menyebabkan kegagalan kehamilan, abortus spontan, kelainan fetus (hydrocephalus, korioretinis, kalsifikasi intrakranial), gangguan syaraf otak dan mata, bahkan dampak jangka panjang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan kepemilikan hewan peliharaan dengan kejadian toksoplasmosis pada pasien klnik Aquatreat Bogor Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan desain penelitiaan adalah case control dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien klinik Aquatreat yang berkunjung selama tahun 2019 dengan jumlah 286 pasien. Pasien yang bersedia dijadikan sampel penelitian sejumlah 108 pasien. Sampel tersebut didapatkan dengan cara Simple Random Sampling. Teknik analisa data yang dilakukan pada penelitian ini bertahap, meliputi analisa univariat, bivariat, stratifikasi dan analisa multivariat yang diolah menggunakan program statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden dengan kepemilikan hewan peliharaan pada kelompok kasus toksoplasmosis 53,70% dan yang tidak memiliki hewan peliharaan pada kasus toksoplasmosis yaitu 46,30%. Sedangkan kepemilikan hewan peliharaan pada kelompok yang tidak terjangkit toksoplasmosis adalah 29,63% dan yang tidak memiliki hewan peliharaan pada kelompok yang tidak terjangkit toksoplasmosis adalah 70,37%. Hasil analisis uji logistic regression model akhir menunjukkan hubungan yang signifikan antara kepemilikan hewan peliharaan dengan kejadian toksoplasmosis dengan OR 2,88 (95% CI: 1,14-6,90; p-value: 0,024) artinya bahwa kepemilikan hewan peliharaan pada kelompok toksoplasmosis berisiko 2,88 kali lebih tinggi mengalami toksoplasmosis dibanding kelompok yang tidak memiliki hewan peliharaan setelah dikontrol dengan variabel jenis riwayat transfusi darah, jenis kelamin, konsumsi daging berisiko dan kebersihan rumah. ......Toxoplasmosis is a zoonotic disease originated from parasite Toxoplasma gondii. toxoplasmosis can cause anembryonic gestation, spontaneous abortion, fetal abnormalities (hydrocephalus, chorioretinitis, intracranial calcification, mental retardation), brain and eyes neurological disorders. Toxoplasmosis also can lead to Alzheimer's disease as its long-term effect.  The prevalence of Toxoplasmosis worldwide is about 25-30%. The purpose if this research is to analyze The Correlation Between Pet Ownership with The Toxoplasmosis Occurrence of The Patients in Bogor Aquatreat Clinic 2019. In this research, case control research design is used with a quantitative approach. This research is an observational research using data of medical record in the Aquatreat clinic by selecting the positive serological test results of Toxoplasmosis (IgG) for the case group and selecting the negative serological test results of Toxoplasmosis (IgG) for the control group. Afterwards, interviews of the case and the control groups were done by filling out the questionnaire (GForm). The data is taken from patients who visited in 2019 with total of 286 patients. The data that are willing to be used as samples are the data of 108 patients. The data analysis techniques used in this research were phased, those are univariate, bivariate, and multivariate analyzes which computerized by using a statistical program. The result showed that the proportion of the respondents who own pet in the toxoplasmosis case group is 53,70% and the group who does not own pet that is  46,30%. While the pet ownership in the control group is 29,63% and  the group who does not own pet is 38 70,37%. The final model of logistic regression test analysis showed the significant correlation between pet ownership with the toxoplasmosis occurrence with OR value 2,88 (95% CI: 1,14-6,90; p-value: 0,024) which means the pet ownership in the case group has risk 2,88 times higher to have compared to the group who does not own pet after controlled by other variables that are blood transfusion history, gender, at-risk meat consumption and house cleanliness.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srisasi Gandahusada
Abstrak :

"ULANGAN TOKSOPLASMOSIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA"

Toksoplasmosis merupakan suatu topik yang pada masa kini sedang hangat dibicarakan, karena ternyata, bahwa penyakit ini mempunyai dampak yang luas dan menyeluruh. Pada ibu-ibu toksoplasmosis dapat menyebabkan gangguan kehamilan seperti abortus atau lahir mati. Pada bayi penyakit ini dapat menyebabkan gangguan mata dengan akibat kebutaan. Mungkin juga menyebabkan penyakit sistemik atau neurologik yang berat. Di luar negeri toksoplasmosis menyebabkan kematian pada kasus AIDS. Bila di kemudian hari jumlah kasus AIDS bertambah banyak di Indonesia, maka toksoplasmosis menjadi masalah pada golongan penderita ini.

Toksoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii, suatu parasit kucing dan hewan sejenisnya (Felidae), yang ditemukan pada hewan dan manusia dan tersebar Was di seluruh dunia. Nama Toxoplasma berasal dari kata Yunani Toxon, yang artinya lengkung dan plasma yang artinya bentuk, karena bentuknya melengkung seperti bulan sabit. Walaupun parasit ini pertama kali telah ditemukan pada tahun 1908 oleh Nicolle dan Manceaux pada hewan mengerat Ctenadaclylus gundi (1), pada tahun 1923 cleft Janku (2) dilaporkan pada retina anak dengan hidrosefalus dan pada tahun 1937 oleh Wolf dan Cowen (3) dinyatakan sebagai penyebab infeksi kongenital pada anak, tetapi baru pada tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadi jelas, ketika Hutchison (4) menemukan daur aseksual dan seksual Toxoplasma gondii pada usus kecil kucing. Perkembangbiakan parasit ini dalam sel epitel usus kecil kucing menghasilkan dikeluarkannya ookista dengan tinja kucing. Ookista mejadi matang dan infektif dalam 3 - 5 hari di tanah dan ookista matang yang mengandung 8 sporozoit ini dapat hidup sampai setahun di dalam tanah yang lembab dan panas, yang tidak kena sinar matahari langsung. Seekor kucing dapat mengeluarkan sampai 10 juta ookista sehari selama dua minggu.

Di dalam tanah terdapat cacing tanah yang gemar makan tinja dan terus-menerus bergerak sehingga ookista dalam tinja kucing tersebar di dalam tanah. Tikus juga gemar makan tinja, dan mudah sekali terinfeksi dengan ookista Toxoplasma gondii. Di dalam tubuh tikus ditemukan takizoit pada infeksi akut dan kista jaringan di otak dan otot-otot pada infeksi.

Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0110
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dilaporkan satu kasus toksoplasmosis plasenta pada seorang wanita usia 37 tahun dengan riwayat infertilitas dan abortus spontan. Kantong amnion keluar secara in toto dan berisi embrio. Histopatologi menunjukkan beberapa kista toksoplasma pada selaput janin. Dinding kista membungkus bradyzoite. Pasien menderita toksoplasmosis pada kehamilan sebelumnya dan masih memiliki titer IgM dan IgG toksoplasma yang tinggi. Hingga saat ini sangat sedikit ditentukan laporan tentang gambaran histopatologi kista toksoplasma pada spesimen dari abortus. Laporan ini menekankan pentingnya mencari penyebab abortus secara histopatologi yang berguna untuk mencegah abortus berikut yang mungkin terjadi.
MPIAPI 14:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Afriani
Abstrak :
Analisis praktik residensi keperawatan medikal bedah merupakan karya ilmiah akhir ners spesialis. Analisis ini terdiri dari asuhan keperawatan pada gangguan sistem neurologi dengan kasus utama toksoplasmosis ensefalitis dan 30 kasus resume menggunakan pendekatan model adaptasi Roy, penerapan evidence based nursing tentang latihan motor imagery untuk meningkatkan keseimbangan pasien stroke, penerapan proyek inovasi tentang edukasi berbasis audio visual (video) perawatan pasien post kraniektomi. Teori model adaptasi Roy bertujuan untuk memodifikasi dan mengubah stimulus sehingga pasien dapat adaptif terhadap kondisi kesehatannya. Toksoplasmosis ensefalitis merupakan salah satu kasus emergensi neurologi pada HIV yang memerlukan penatalaksanaan yang serius. Latiham motor imagery dapat meningkatkan keseimbangan pada pasien stroke, dapat dilanjutkan di rumah secara teratur oleh pasien untuk membantu proses rehabilitasi. Edukasi berbasis audio visual (video) perawatan pasien post kraniektomi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dan keluarga dalam merawat pasien post kraniektomi untuk mencegah terjadinya komplikasi dan membantu proses penyembuhan.
Analysis of the practice of residency in medical surgical nursing is the final scientific work of specialist nurses. This analysis consisted of nursing care in neurological system disorders with the main cases of toxoplasmosis encephalitis and 30 cases of resumes using Roy's adaptation model approach, the application of evidence based nursing about motor imagery exercises to improve the balance of stroke patients, the application of innovation projects on audio-visual (video) based education treatment of post craniectomy patients. Roys adaptation model theory aims to modify and change stimulus so that patients can be adaptive to their health conditions. Toxoplasmosis encephalitis is one of the neurological emergency cases in HIV that requires serious management. Motor imagery exercises can improve balance in stroke patients, can be continued at home regularly by patients to assist the rehabilitation process. Audio visual (video) based care for post craniectomy patients can improve the knowledge and skills of patients and families in treating post craniectomy patients to prevent complications and help the healing process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia, 2005
MPIAPI 14:1 (2005)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Nora Harminarti
Abstrak :
ABSTRAK
Toksoplasmosis okular adalah infeksi yang menyerang satu atau kedua mata, yang disebabkan oleh coccidia Toxoplasma gondii. Infeksi dapat diperoleh selama kehamilan dari ibu atau melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dan yang terinfeksi, sayuran atau air yang terkontaminasi. Konfirmasi toksoplasma sebagai etiologi masih bergantung pada uji serologi toksoplasma dan pemeriksaan oftalmologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan IgG anti toksoplasma pada cairan mata untuk diagnosis toksoplasmosis okular. Metode Penelitian yang digunakan adalah studi potong-lintang, retrospektif terhadap 46 sampel serum untuk pemeriksaan serologi IgG dan IgM anti toksoplasma, serta IgG anti toksoplasma dan PCR toksoplasma dari cairan mata. Hasil penelitian berupa keluhan utama pasien adalah kabur. Dari data sekunder hasil pemeriksaan pada serum 43 93,5 positif IgG anti toksoplasma, 2 4,3 positif IgM anti toksoplasma, serta terdapat hasil IgG dan IgM anti toksoplasma keduanya positif pada 2 sampel. Dari dua keadaan hasil positif serologi serum IgG dan IgM ini ternyata hasil pemeriksaan serologi IgG cairan mata dan deteksi DNA dengan menggunakan PCR hasilnya negatif. Dilihat dari hasil pemeriksaan serologi cairan mata 23 50,0 IgG anti toksoplasma yang terdeteksi pada cairan mata positif dan 6 13 PCR positif. Terdapat korelasi sedang antara serologi mata dan serum. Pemeriksaan serologi dan PCR pada cairan mata dapat digunakan untuk membantu diagnosis toksoplasmosis okular.
ABSTRACT
Ocular toxoplasmosis is an ophthalmology infectious disease affecting one or both eyes, caused by the coccidia Toxoplasma gondii. Infections may be acquired during pregnancy from the mother or through the ingestion of uncooked and infected meat, contaminated vegetables or water. Confirmation of Toxoplasma as the aetiology still relies on the Toxoplasma serology test and the ophthalmology examination. This study aims to analyze the use of anti Toxoplasma IgG in vitreus humor for the diagnosis of ocular toxoplasmosis. Methods of this study is a cross sectional, retrospective from 46 serum samples examined for IgG and IgM anti Toxoplasma and IgG anti Toxoplasma and PCR Toxoplasma from aquous humor. Chief complaint was loss of vision. From 46 sample of secondary data serum 43 93,5 positive IgG, 2 4, negative IgM anti Toxoplasma. We also found IgG and IgM anti Toxoplasma results were both positive 2 sample. Althought results positive for serological serum both IgG and IgM but the result for IgG aquous humor serology and detection of DNA by using PCR was a negative. Result for serologic examination aquous humor 23 50.0 IgG anti Toxoplasma detected in positive aquous humor and 6 13 PCR Toxoplasma positive. There are correlation beetwen aquous and serum serologic. Serologic examination of aquous humor and PCR could be used to help diagnose ocular toxoplasmosis.
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Prevalensi zat anti hemaglutinasi Toxoplasma gondii pada manusia di Indonesia berkisar antara 2% - 51%. Penularan T. gondii pada manusia terjadi karena menelan kista dalam daging kurang matang atau menelan ookista yang berasal dari tinja kucing. Oleh karena kucing dan anjing banyak ditemukan sebagai hewan peliharaan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi zat anti T. gondii pada kucing dan anjing di Jakarta, dalam rangka penelitian epidemiologi selanjutnya. Serum dari 78 anjing dan 33 kucing diperiksa terhadap zat anti T. gondii dengan menggunakan tes hemaglutinasi indirek.hasilnya menunjukkan bahwa prevalensi zat anti Toxoplasma gondii adalah 72,7% pada kucing dan 75,6% pada anjing yang diperiksa.
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kambing merupakan salah satu sumber infeksi Toxoplasma gondii pada manusia, yaitu melalui konsumsi daging setengah matang (sate). Risiko ini akan dijumpai pada kambing, terutama yang mempunyai titer antibodi toksoplasmois yang tinggi. Pengaruh ketinggian lokasi terhadap angka infeksi toksoplasmosis pada kambing diteliti dengan mengambil serum kambing dari kecamatan Pasar Minggu, Jakarta (mewakili daerah dataran rendah) dan kecamatan Cibadak, Sukabumi (mewakili daerah dataran tinggi) masing-masing sebanyak 60 sampel. Uji serologis dengan metode hemaglutinasi tak langsung (IHA) menunjukkan angka infeksi oksoplosmosis 63% untuk Pasar Minggu dan 30% untuk Cibadak. Titer serum positif di Pasar Minggu adalah antara 1:256 dan 1:4.096 , sedangkan di Cibadak adalah antara 1:6 dan 1:512. Berdasarkan analisis dengan uji Khi-kuadrat terbukti bahwa baik angka infeksi maupun titer serum positif pada kambing yang berasal dari daerah dataran rendah (Pasar Minggu) lebih tinggi secara nyata daripada yang berasal dari daerah dataran tinggi, Cibadak.
MPARIN 12 (1-2) 1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library