Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yessi Anastasia Pricillia Sutiono
Abstrak :
Pengalaman adalah salah satu faktor penting bagi suatu destinasi dan para wisatawan untuk menciptakan memori tak terlupakan yang akan mempengaruhi kedatangan yang berulang. Akan tetapi, tingginya potensi Makassar untuk membuat pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjungnya tidak sebanding dengan minat mereka untuk menyebarkan electronic word of mouth (e-wom). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh citra destinasi serta kendala dan pengalaman dalam berwisata di Makassar terhadap minat para wisatawan untuk berkunjung kembali dan menyebarkan positif e-wom dengan mengumpulkan responden sebanyak 230 orang yang telah mengunjungi Makassar. Berdasarkan hasil analisis penelitian, ditemukan bahwa pengalaman memiliki pengaruh terhadap citra destinasi dan minat wisatawan untuk membuat e-wom positif akan tetapi tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali. Untuk membuat wisatawan memiliki minat berkunjung kembali, pengalaman tersebut harus bersifat jangka panjang atau memorable di benak konsumen. Sedangkan, kendala khususnya kendala struktural berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung kembali dan citra destinasi akan tetapi tidak berpengaruh terhadap minat e-wom. Hasil penelitian ini akan memiliki implikasi bagi pemerintah dan industri pariwisata bahwa menciptakan pengalaman yang terbagi menjadi eskapis, hiburan, estetika dan edukasi, dan menurunkan kendala struktural bagi para wisatawan dapat meningkatkan kunjungan wisata serta promosi secara tidak langsung dengan adanya e-wom positif. ......Experience is one of the beneficial factors for a destination and tourists to create an unforgettable experience that will affect recurrent visits. However, Makassars high potential to make an unforgettable experience for visitors is not comparable to their interest in spreading electronic word of mouth (e-wom). This study aims to examine the influence of destination images as well as constraints and travel experiences in Makassar to tourists interest to revisit and spread positive e-wom by gathering 230 respondents who have visited Makassar. Based on the results of the research analysis, it was found that experience had an influence on the image of the destination and tourists interest to revisit and spread positive e-wom but did not affect the interest in revisting. To make tourist have the intention in revisiting, the experience must be long-term or memorable in the mind of consumers. Whereas, the constraints in particular which is the structural constraints have a significant effect on revisit intention and destination image but has no effect on e-wom intention. Results of this study will have implications for the government and the tourism industry that creating experiences that are divided into escapist, entertainment, aesthetics, and education, as well as reducing the structural constraints could indirectly increase tourist visits and promotions by the presence of positive e-wom.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istianah
Abstrak :
Pemberlakuan wisata berbasis syari’ah di Indonesia belum dapat dikatakan sempurna, meskipun terdapat potensi yang besar dalam pemberlakuannya dalam menarik wisatawan Muslim dunia. Desa Wisata Cibuntu yang sejak tahun 2012 telah menjadi destinasi wisata di Kabupaten Kuningan dijadikan objek pengembangan pariwisata sebagai desa percontohan terciptanya Desa Wisata Halal berbasis komunitas di Jawa Barat. Terdapat tantangan dan hambatan dalam penyelenggaraan program, diantaranya adalah belum adanya regulasi yang berlaku di Indonesia, stigma negatif tentang Islam yang intoleran, serta dari segi internal, yaitu terbatasnya waktu dan anggaran pelaksanaan, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti bagaimana program desa wisata halal dalam Rancangan Peraturan Desa Wisata Halal dapat menjadi salah satu inovasi pengembangan desa melalui penerapan teori keislaman dalam mencapai maqashid asy-syari’ah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosio legal yang berfokus pada pengembangan Desa Wisata Cibuntu menjadi Desa Wisata Halal Cibuntu menurut Raperdes dan tindakan sosial dengan tinjauan maqashid asy-syari’ah. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa program desa wisata halal telah diberlakukan siklus pertama pemberdayaan oleh inisiator desa halal dengan metode PAR yang berlangsung dari tahun 2018 hingga tahun 2019. Desa Wisata Cibuntu sebagaimana regulasinya telah memenuhi cakupan kebutuhan primer (dharury) dalam pembahasan maqashid asy-syari’ah, meskipun belum sempurna dalam langkah pencapaian kemaslahatan dari tingkatan kebutuhan sekunder (hajiyat) dan kebutuhan tersier (tahtsiniyat). ......The implementation of sharia-based tourism in Indonesia cannot be said to be perfect, although there is great potential in its implementation in attracting world Muslim tourists. Cibuntu Tourism Village, which since 2012 has become a tourist destination in Kuningan Regency, has been used as an object of tourism development as a pilot village for the creation of a community-based Halal Tourism Village in West Java. There are challenges and obstacles in implementing the program, including the absence of applicable regulations in Indonesia, negative stigma about intolerant Islam, as well as from an internal perspective, namely the limited time and budget for implementation, and so on. In this study, the author will examine how the halal tourism village program in the Draft Halal Tourism Village Regulation can be one of the village development innovations through the application of Islamic theory in achieving maqashid asy-syari’ah. This study uses socio-legal research method that focuses on developing the Cibuntu Tourism Village into a Cibuntu Halal Tourism Village according to the Raperdes and social actions with maqashid asy-syari’ah review. The results of this study show that the halal tourism village program has been implemented in the first cycle of empowerment by the halal village initiator with the PAR method which took place from 2018 to 2019. The Cibuntu Tourism Village as per its regulations has fulfilled the coverage of primary needs (dharury) in the discussion of maqashid ash-syari’ah , although not yet perfect in the steps of achieving benefit from the level of secondary needs (hajiyat) and tertiary needs (tahtsiniyat).
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Sukma Pramesti
Abstrak :
Many spiritual tours can be developed in Bali that are not only intended for foreign tourist but also for local tourists to calm their minds from the complex routines faced in this globalisation era.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 63 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library