Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bugie Kurniawan
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada manajemen pemberian Visa on Arrival pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Hal ini dilakukan berkaitan dengan program pemerintah di bidang pariwisata yaitu Visit Indonesia Year 2008. Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara diharapkan turut menyukseskan program tersebut dengan membuat dan mengoptimalkan kemudahan di bidang Keimigrasian salah satunya adalah Visa on Arrival. Banyaknya keluhan yang timbul mengenai pelayanan Keimigrasian menimbulkan perhatian tersendiri dari masyarakat. Kurang ramahnya pelayanan dan kurangnya sarana pendukung pelaksanaan pemberian Visa on Arrival menjadi perhatian tersendiri dari masyarakat. Dengan melakukan analisa terhadap manajemen pemberian Visa on Arrival maka diharapkan diketahui bagaimana proses pemberian Visa on Arrival hingga sejauh mana masyarakat melihat kualitas pemberian Visa on Arrival pada saat ini. Tidak adanya perencanaan dan pola pengembangan karier yang ketat menurunkan tingkat profesionalisme pegawai Imigrasi. Penurunan profesionalisme ini dikhawatirkan dapat berakibat penurunan jumlah kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia. Dari hasil pengolahan data dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi manajemen pada pemberian Visa on Arrival dapat dikatakan telah cukup memadai, namun perlu adanya perbaikan dalam hal profesionalisme pegawai dan peningkatan pemanfaatan data yang dihasilkan. ......This research focuses on the issue of Visa on Arrival management in Indonesia. In line with this, Indonesia government planning a tourism program called Visit Indonesia Year 2008 and also there have been many issues rising given certain serious conditions caused by the Immigration officer that faced the international society directly which attract the public attention. By learning the management of Visa on Arrival hopefully will be known how far Directorate General of Immigration have been proceed the theory of management, in this case the functional of management that separated in to planning,organizing, leading and controlling. The common related issue is about the hospitality from the officer, professionalisme, and number of technology that able to provide their job application. And then to understand the utility of value customers receive by consuming or using the offering of Directorate General of Immigration and how service alone or together with physical goods or other kinds of tangibles contribute to this utility, that is, to understand how total quality is perceived in customer relationship and how it changes offer time; to understand how Directorate General of Immigration (personnel, technology and physical resources, system and customers) will be able to produce and deliver this utility or quality; to understand how Directorate General of Immigration should be developed and managed so that the intended utility or quality is achieved; and to make Directorate General of Immigration function so that this utility or quality is achieved and the objectives of the parties involved.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 304.82 / 2008 (19)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Nina Masasulina
Abstrak :
Kabupaten Bintan merupakan destinasi wisata yang potensial dan tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat saat ini. Penelitian ini mengkaji tahapan perkembangan pariwisata Kabupaten Bintan berdasarkan Model Siklus Hidup kawasan Wisata. Identifikasi tahapan perkembangan dilakukan dengan melihat perubahan yang terjadi pada berbagai kriteria, yaitu karakteristik destinasi, pemasaran, dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari hasil identifikasi didapati bahwa kawasan pariwisata Kabupaten Bintan berada pada tahapan development. Permasalahan pada setiap kriteria tahapan siklus hidup kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan prioritas strategi pengembangan kawasan wisata Kabupaten Bintan. Model AHP dikembangkan sebagai sistem pendukung penyusunan strategi pengembangan pariwisata Kab. Bintan, dimana prioritas strategi ditentukan dari penilaian berbagai ahli yang terkait dalam pengembangan pariwisata Kab. Bintan. Dari hasil analisis menggunakan AHP didapati bahwa kriteria ekonomi dan sosial merupakan aspek yang lebih diprioritaskan dalam upaya pengembangan kawasan wisata Kabupaten Bintan. Sementara, strategi pengembangan kawasan wisata, yaitu peningkatan keamanan, peningkatan kualitas pelayanan, dan penyusunan tata ruang yang baik, mempunyai prioritas lebih tinggi untuk meningkatkanpengembangan kawasan wisata Kabupaten Bintan ke tahapan selanjutnya, yaitu tahapan consolidation. ......Bintan regency is regarded as a potential tourist destination, where the tourism sector has developed quite rapidly in recent years. This study examines the stages of development of tourism in Bintan regency based upon Butler rsquo s tourism area life cycle model. Identification of stage was performed by identifying the characteristics of various criteria that is destination characteristics, marketing response, economic impacts, social impact and environmental impact. The stage identification result has shown that Bintan district is in the development phase. By using this result, we then develop a strategy for developing Bintan regency to the next stage in TALC model. AHP model was developed as decision support system to determine the priority of strategy based upon the assessment of experts involved in the tourism development of Bintan district.. From the analysis we have found that the economic and social criteria have a higher priority in the development of the tourist area of Bintan regency. Meanwhile, security and safety improvement, as well as quality of service improvement has a higher priority, and also regarded as most important strategied to develop the tourist area of Bintan regency to the next stage, that is consolidation stage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47177
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyaning Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Julukan Bandung sebagai kota dengan seribu satu menu, sejuta rasa untuk kuliner khas Bandung, menjadikan Bandung memiliki potensi sebagai salah satu tujuan wisata kuliner. Penelitian dengan desain riset deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dimensi culinary brand equity (brand loyalty, brand image, perceived quality dan brand awareness) terhadap future travel intention serta mengetahui destination familiarity sebagai efek moderasi berpengaruh positif terhadap hubungan antara dimensi culinary brand equity dengan future travel intention. Responden penelitian ini adalah 215 wisatawan domestik yang pernah berkunjung ke Bandung dalam tiga bulan terakhir. Model penelitian dengan delapan hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua dimensi culinary brand equity memiliki pengaruh terhadap travel intention. Satu-satunya dimensi culinary brand equity yang berpengaruh terhadap travel intention adalah brand loyalty. Penelitian ini juga menyatakan bahwa destination familiarity memiliki efek moderasi yang berpengaruh terhadap hubungan positif antara dimensi culinary brand equity dengan travel intention.
ABSTRACT
Bandung known as city of 1001 menu, a million appetite for Bandung's Culinary, it makes Bandung has potential as a culinary tourism destination. The purpose of this descriptive research is twofold: to identify the impact of culinary brand equity dimensions on travel intention, and to identify the moderating effect of destination familiarity, which positively moderates the effect of culinary brand equity dimensions on travel intentions. Research respondents are 215 domestic tourists who have visited Bandung for minimum three months. The eight-hypotheses research model is then tested with Structural Equation Modeling (SEM). The result suggests that not all dimensions of culinary brand equity give affect on domestic tourist's travel intention. The only one dimension affecting travel intention is brand loyalty. The other result suggests that destination familiarity has positively moderates effect of culinary brand equity on travel intention.
2013
S45044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sakti Pratama, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kapabilitas pengembangan kepariwisataan di Pulau Tidung dari sisi kelembagaan. Kegiatan kepariwisataan yang ada di Pulau tidung merupakan wisata nelayan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian dengan mengandalkan potensi bahari. Dalam kurun waktu yang tidak lama, wisata nelayan Pulau Tidung menjadi destinasi yang digemari wisatawan. Masyarakat lokal meresponnya dengan gencar membuka beragam jasa wisata namun justru bersifat ekploitasi atas potensi yang ada.Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivistikyang dilandasi teori kapabilitas kelembagaan yang dikemukakan oleh Shabbir Cheema (1981). Hasil penelitian menunjukan bahwa ambisi besar masyarakat sangat didasari motif ekonomi dan kurang memperhatikan kualitas jasa wisata itu sendiri. Pada sisi lain pemerintah yang seharusnya melaksanakan strategi pembangunan ekonomi pariwisata masyarakat dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan profesionalisme, belum memiliki masterplan yang jelas sehingga setiap program Pemerintah yang bersentuhan dengan pembangunan pariwisata Pulau Tidung belum terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.
ABSTRACT
This thesis discussed about tourism development capability of Tidung Island from institutional aspect. Tourism activities in Tidung Island called “fisherman tourism” which held to improve the economy by relying on maritime potential. In a short times, Tidung Island became a popular tourist destination and local responded with opening various of tourist servisces highly but it was exploitation of local potentials. The study uses post-positivist approach which based on institutional capability theory by Shabbir Cheema (1981). The result showed that local ambitions based on economic motives and given less attention to tourist services quality. On the other hand, government whom should to implement development strategy of local tourism by focusing on sustainability and professionalism, it doesn’tgiven a clear master plan, so regional tourism program in Tidung Island are not integrated with each other.
2014
S56050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Rahma Sarastri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa determinan permintaan pada jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia pada tahun 2000-2013. Analisis ini menggunakan pendekatan model pada regresi data panel Variabel dependen adalah Jumlah wisman yang terdiri dari 25 negara asal datang ke Indonesia. Vaiabel independennya adalah biaya hidup yang di proxy menggunakan Consumer Price Index CPI dari negara kompetitor. Indonesia Singapura Malaysia dan Thailand pendapatan per kapita dari wisman asing ke Indonesia GNI per cap tingkat daya saing suatu negara yang di proxy dengan Real Effective Exchange Rate REER variabel dummy yaitu Global Financial Crisis dan Advertising. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita dari negara asal turis berpengaruh secara signifikan dan bertanda positif terhadap jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia. Sementara pada variabel biaya hidup di negara yang menjadi pesaing Thailand Malaysia dan Singapura secara umum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan turis ke Indonesia. Sedangkan untuk krisis global tidak berpengaruh signifikan. Promosi atau iklan advertising berpengaruh signifikan terhadap jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia. Daya tarik juga menjadi salah satu faktor korelasi peningkatan jumlah wisman yang datang ke Indonesia. ......This research focuses on analyzing the determinant of inbound tourism demand in Indonesia using a panel data approach. The data employed are based on a period from 2000 to 2013 across 25 origin countries. The dependent variables that are used on this research are inbound tourism in Indonesia while the independent variables are the cost of living of Indonesia's competitor countries. Singapore, Malaysia, and Thailand using the Consumption Price Index CPI income per capita from inbound tourist in Indonesia GNI per cap. Competitiveness of a country using Real Effective Exchange Rate REER On the other hand dummy variable for this research are Global Financial Crisis and Advertising. The result finds that the cost of living of Indonesia competitor and also the income per capita from inbound tourist in Indonesia are significant. Meanwhile for the dummy variable on this research shows that. Global Financial Crisis is insignificant towards inbound tourism demand in Indonesia however for the Advertising result shows significantly positive towards inbound tourism demand in Indonesia. Nevertheless tourist attraction is also one of the reason tourist demand visit Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Khansa
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini menemukan bahwa physical settings dapat beradaptasi dari daerah kumuh menjadi daerah pariwisata untuk menarik wisatawan dan membuat kampung menjadi lebih layak huni dan berkelanjutan. Physical settings yang dapat beradaptasi adalah kombinasi dari lansekap, batas fisik, fasilitas, sirkulasi, akses, dan furnitur jalanan yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Perilaku manusia akan menunjukkan kepada kita bagaimana pengaturan fisik berkombinasi dan menciptakan daya tarik wisata di Kampung Wisata. Pemilihan studi kasus kawasan kumuh yang telah berubah menjadi Kampung Wisata adalah Kampung Kreatif Dago, Kampung Cibunut, Kampung Jodipan Tridi. Skripsi ini menggunakan metode studi tipologi untuk menemukan jenis dan menemukan esensi pengaturan fisik yang menciptakan daya tarik dengan mengamati elemen physical settings.
ABSTRACT
This paper discovers physical settings that can be adapted from slum area into tourism area to attract tourist and make a destination more livable and sustainable. The physical settings that can be adapted are a combination of landscape, boundaries, facilities, circulation, access, and street furniture which can influence human behaviour. Human behaviour would show us how physical settings combine and create a tourist attraction in Tourism Kampung. The case studies of slum area that have been transformed into Tourism Kampung are Dago Creative Kampung, Cibunut Kampung, Jodipan and Tridi Kampung. This Study use typology method to discover the type and find the essence of physical settings that create attraction by observing the physical settings elements.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Cintya Pradipta Hapsari
Abstrak :
Kabupaten Malang memiliki berbagai potensi wisata seperti wisata alam dan wisata budaya. Potensi wisata tersebut perlu didukung sarana dan prasarana yang optimal untuk perkembangan objek wisata sehingga dapat menarik wisatawan. Beberapa objek wisata di Kabupaten Malang belum memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Malang serta menganalisis hubungan antara tahap perkembangan objek wisata dengan pengelola wisata. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahap perkembangan objek wisata dan pengelola wisata. Metode yang digunakan adalah analisis keruangan dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek wisata di Kabupaten Malang didominasi oleh tahap Involvement dengan karakteristik jumlah wisatawan yang mengalami peningkatan sedikit atau meningkat namun pertumbuhannya menurun, ketersediaan fasilitas primer, sekunder dan kondisional yang kurang beragam serta aksesibilitas yang mudah diakses dengan letak wisata di jalan lokal dan tidak tersedianya angkutan umum. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Malang dengan pengelola wisata.
Malang Regency has many tourism potentials such as natural attraction and cultural attraction. Tourism potentials need to be supported by facilities and infrastructure that are optimal for the development so that they can attract tourists. Some tourism objects in Malang Regency does not have complete facilities to support tourist. This study aims to determine the development stage of tourism objects and analyze the correlation between development stage of tourism objects with tourism organizer. Variables used in this research are the development stage of tourism objects and tourism organizer. The methods used are spatial descriptive analysis and chi-square statistical analysis. The results showed that the stage development of tourism objects in Malang Regency are dominated by the second stage of development (involvement) with the characteristics of the number of tourists experiencing a slight increase or increasing but declining growth, the availability of primary, secondary and conditional facilities that are less diverse and accessibility that is easily accessible by the location of tourism on local roads and the unavailability of public transportation. Chi-square statistical test result showed that there is a significant correlation between development stage of tourism in Malang Regency with tourism organizer.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Paramasatya
Abstrak :
Teknologi berkembang sangat pesat. sekarang orang bisa pergi ke berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Hal ini membuat perkembangan dunia pariwisata sangat pesat. Pariwisata memiliki peran penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia Hal-hal yang dapat meningkatkan pariwisata sangat penting untuk membantu perkembangan pariwisata itu sendiri. Hubungan Indonesia dengan Rusia yang semakin intens setiap tahunnya menjadi salah satu sumber wisata terpenting bagi Indonesia. Jarak antara Australia dengan Selandia Baru dan Indonesia menjadi hal yang menarik untuk dicermati. Menggunakan data panel di Australia, Selandia Baru, Rusia selama tahun 2000-2021, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Populasi, PDB, Trade openness, harga tiket, harga Substitusi, Harga relatif, Kurs, Covid 19 terhadap Permintaan pariwisata Indonesia. Penelitian ini menekankan pada interaksi antara Penduduk, PDB, Keterbukaan Perdagangan, Harga Tiket, Harga Substitusi, Harga relatif, covid 19 pada pariwisata Indonesia dengan melakukan Fixed Effect Model, GDP, Populasi, Harga Substitusi, Covid 19 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indonesia menuntut pariwisata.. Hasil ini sejalan dengan teori ekonomi. Hasil yang tidak signifikan ditemukan pada hubungan antara keterbukaan perdagangan harga tiket dengan permintaan pariwisata Indonesia. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa interaksi antara, GDP, Populasi, Substitusi harga, dan covid 19 dari Australia, Selandia Baru, Rusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan pariwisata Indonesia. ......Technology is developing very fast. now people can go to various places easily and fast. This makes the development of the world of tourism very fast. Tourism has an important role for Indonesia's economic development Things that can increase tourism are very important to help the development of tourism itself. Indonesia's relationship with Russia, which is getting more intense every year, has become one of the most important tourist sources for Indonesia. The distance between Australia and New Zealand and Indonesia is an interesting thing to focus on. Using panel data in Australia, New Zealand, Russia during 2000-2021, this study aims to examine the relationship Population, GDP, Trade openness , ticket price, Substitution price, Price relative, Exchange rate, Covid 19 on Indonesia Demand tourism. This study emphasizes on the interaction between Population, GDP, Trade openness , ticket price, Substitution price, Price relative, covid 19 on Indonesia tourism by conducting the Fixed Effect Model, GDP, Population, Substitution price, Covid 19 has positive and significant effect on Indonesia demand tourism.. These results are aligned with the economic theories. insignificant results found in the relationship between ticket price trade openness with Indonesia demand tourism. The main conclusion of this study is that the interaction between, GDP, Population, Substitution price covid 19 from Australia, New Zealand, Russia has positive and significant effect on Indonesia demand tourism.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelvin Geovani Pratama
Abstrak :
Kota Tangerang merupakan salah satu kota pusaka di Indonesia, dan satu-satunya di Provinsi Banten. “Tangerang Live” merupakan sebuah visi dan misi dalam membangun Kota Tangerang, menjadi kota layak kunjung, layak huni, serta layak invesitasi. Kota Tangerang memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata perkotaan, karena terdapat beberapa peninggalan sejarah yang dapat menjadi sebuah daya tarik wisata. Tourism Business District merupakan sebuah istilah dalam pariwisata perkotaan yang berguna dalam memahami komponen pariwisata perkotaan, yang terdiri dari kesatuan fasilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan deliniasi Tourism Business District, serta menentukan karakteristik Tourism Business District yang terdapat di kota Tangerang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel fasilitas wisata, CBD, jaringan jalan, serta penggunaan tanah yang terdapat di Kota Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode keruangan melalui pendekatan fasilitas wisata, dan analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa deliniasi Tourism Busines District di kota Tangerang terdapat didalam wilayah pusat pelayanan kota, tepatnya di Kecamatan Tangerang, serta memiliki karakteristik Tourism Busines District yang di tentukan berdasarkan fasilitas primer yang tersedia, yaitu berupa atraksi yang didominasi oleh leisure setting dan terdapat core attraction berupa atraksi bangunan sejarah dan bangunan hasil pencapaian Kota Tangerang ......Tangerang City is one of the heritage cities in Indonesia, and the only one in Banten Province. "Tangerang Live" is a vision and mission in developing Tangerang City, a city worthy of visit, livable, and worthy of investment. Tangerang City has great potential in developing urban tourism, because there are several historical relics that can become a tourist attraction. Tourism Business District is a term in urban tourism that is useful in understanding the components of urban tourism, which consists of a unity of tourist facilities. This study aims to determine the delineation of the Tourism Business District and determine the characteristics of the Tourism Business District in the city of Tangerang. The variables used in this research are tourist facilities, CBD, road network, and land use in Tangerang City. The method used in this research is the spatial method through the tourist facilities approach, and the analysis is carried out descriptively. The results show that the Tourism Busines District delineation in the city of Tangerang is located in the city service center area, precisely in the Tangerang District, and has the characteristics of the Tourism Busines District which are determined based on the available primary facilities, namely in the form of attractions dominated by leisure settings and core attractions in the form of historical building attractions and buildings achieved by the City of Tangerang.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spillane, James J.
Yogyakarta: Kanisius, 1994
338.479 1 SPI p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>