Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Pratama Saputra
Abstrak :
ABSTRAK
Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis dibentuk untuk meningkatkan komunikasi antar pemerintah danmasyarakat, peran masyarakat dalam menjaga pariwisata, Pendapatan Asli Daerah PAD , dan jumlahwisatawan di Lampung Selatan. Akan tetapi, setelah terbentuknya Pokdarwis jumlah wisatawan dan PADLampung Selatan bersifat fluktuatif dan belum sepenuhnya tercipta Sapta Pesona.Penelitian in menganalisis implementasi Pokdarwis di Rajabasa. Metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokus penelitian ini ialahKecamatan Rajabasa. Informan penelitian ialah pemerintah Dinas Pariwisata Lampung Selatan, masyarakatRajabasa, dan pengunjung wisata. Teori yang digunakan ialah teori Elmore 1979 yang terdiri dari aktoryang terlibat, partisipasi masyarakat, pola kontak antar aktor, dan kesesuaian harapan nilai kebijakan danharapan dari masyarakat dan teori Mazmanian san Sabatier 1983 yang terdiri dari karakteristik masalah,karakteristik kebijakan, dan lingkungan kebijakan.Hasil penelitian yaitu peran aktor yang terlibat disetiap desa bukan hanya keterlibatan diantarapengurus/anggota Pokdarwis saja tetapi masyarakat maupun pemerintah ikut terlibat langsung dalamkegiatan. Peran pemerintah adalah memberikan informasi terkait arti pentingnya kegiatan Pokdarwis sertapemahaman mengenai potensi desa. Peran masyarakat adalah menjalankan kegiatan sesuai dengan potensimasing-masing. Partisipasi masyarakat hanya pada tingkatan informing yaitu berpartisipasi dengan ciri khasmasing-masing ketika ada perintah dari pemerintah dan belum berpartisipasi pada tingkatan mempengaruhikebijakan. Pola kontak antara aktor kebijakan kurang maksimal karena kegiatan musyawarah yang tidakrutin dan bersifat top-down . Tingkat kesesuaian implementasi kebijakan dengan keinginan masing-masingaktor prinsip kebijakan dalam kegiatan Pokdarwis sudah sesuai dengan apa yang menjadi keinginanmasing-masing aktor yaitu dengan menerapkan kegiatan penerapan 7 tujuh Sapta Pesona. Namun, adanilai dari masyarakat yang belum bisa ditangkap oleh pemerintah yaitu nilai kebersamaan dalamberkomunikasi, nilai ini yang disebut sebagai informality culture . Faktor penghambat adalah kurangnyadana bantuan pemerintah terhadap kegiatan Pokdarwis, kualitas dan kuantitas anggota, tingkat pengetahuanmasyarakat terhadap kebijakan masih rendah, ekonomi masyarakat di desa yang ekonominya menengahkebawah serta masalah mengenai unsur bersih dan kenangan, kesadaran masyarakat dalam menjagakebersihan masih rendah, dan adanya gap komunikasi.
ABSTRACT
Conscious group tourism Pokdarwis formed to develop communication between the government andsociety, the role of the community in maintaining the tourism , local revenue , the number of tourists insouth of Lampung. But, the number of tourists and local revenue south Lampung has been fluctuating innature and has not fully Sapta Pesona created. The research in analyzing how the implementation ofPokdarwis in rajabasa.This method research is qualitative research with the approach descriptive. The locus of this research isRajabasa. This informant Research is South Lampung governments, Rajabasa societies, tourists andvisitors. This theory research is the Elmore theory 1979 consisting of actors are involved, societiesparticipation, a pattern of contact between actor, and conformity hope the policy value and hope of societiesand Mazmanian Sabatier theory 1983 that consisting of the problem characteristics, policy characteristics,and policy environments.This research results present that the role of actors involved every village is not only involvement of themembers pokdarwis but the community and the government involved directly. The government roles areto provide information regarding the importance of Pokdarwis activities and to understand of potentialvillage. Society roles are running activities in accordance potentials. Public participations are only ininforming level the participating that to participate with characteristics when there is an order of governmentand have not yet participated in influence policy level. The contact between policy actor less than maximumbecause the consultation who do not routinely and ldquo top down . The suitability of implementation policylevel with actor principal in the pokdarwis is in line with actor hopes namely by 7 seven Sapta Pesonaapplication. But, there is value who could not arrested by the government in communications value, thisvalue called as informality culture. The barrier is a lack of funds government assistance to the activitiespokdarwis, the quality and quantity of members, the community knowledge against its policies is low, thesociety economy in the village is medium level and policy knowledge level is low, society awareness inmaintaining environment tours is low, and there is communication gap.
2018
T50926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharifa Rania
Abstrak :
Banyaknya pilihan destinasi wisata seperti yang ada di Kecamatan Teluk Pandan akan mendorong terjadinya proses pemilihan destinasi yang akan dikunjungi. Dengan meneliti preferensi wisatawan dalam berkunjung berdasarkan Bauran Pemasaran destinasi wisata Pantai Mutun dan Sari Ringgung, dapat terlihat bauran pemasaran yang merupakan bagian dari karakteristik suatu destinasi wisata seperti apa yang diinginkan oleh wisatawan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilihat oleh wisatawan sebagai dasar terhadap preferensi wisatawan dalam menentukan destinasi. Penelitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran dan preferensi wisatawan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner dan observasi lapangan. Data-data yang digunakan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis spasial komparatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Secara keseluruhan, Pantai Sari Ringgung memiliki bauran pemasaran yang baik, sedangkan bauran pemasaran Pantai Mutun memiliki bauran pemasaran yang cukup, dan bauran pemasaran mempengaruhi preferensi wisatawan dalam berkunjung. ......The large number of choices of tourist destinations such as those in Teluk Pandan District will encourage the process of selecting destinations to be visited. By researching tourist preferences in visiting based on the Marketing Mix of the Mutun Beach and Sari Ringgung Beach tourist destinations, can be seen what kind of marketing mix which is part of the characteristics of a tourist destination tourists want. This research was conducted to find out the marketing mix seen by tourists as the basis for tourist preferences in choosing destinations when visiting. The variables used in this study are marketing mix and tourist preferences. The data used in this study are collected through the questionnaires, observation, and interviews. The data used were analyzed with descriptive analysis and comparative spatial analysis. The results obtained from this study are that overall, Sari Ringgung Beach has a good marketing mix, while Mutun Beach has an adequate marketing mix, and the marketing mix influences tourist preferences in visiting.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library