Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indria Nurhakim
Abstrak :
ABSTRAK
Keunggulan pariwisata yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia mendorong pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Meski begitu strategi yang disusun oleh pemerintah dalam memaksimalkan pertumbuhan sektor pariwisata rentan menyebabkan ketimpangan pendapatan. Berkaca dari negara lain, pertumbuhan sektor pariwisata dapat memperlebar jurang ketimpangan pendapatan di masyarakat. Oleh karena itu kontribusi sektor pariwisata untuk mengatasi masalah pembangunan ekonomi, khususnya ketimpangan pendapatan, patut untuk dipertanyakan. Penelitian ini membahas mengenai dampak pertumbuhan sektor pariwisata dalam mengatasi ketimpangan pendapatan di Indonesia. Analisis menggunakan data panel periode tahun 2010 hingga 2016 di 33 provinsi Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dampak sektor pariwisa terhadap distribusi pendapatan akan bergantung pada upaya yang dilakukan dalam memajukan sektor tersebut.
ABSTRACT
The natural wonders and cultural riches of Indonesia never fail to amaze tourist from all over the world. Those tourism advantages which spread throughout all provinces in Indonesia has encouraged the government to initiate tourism as a leading sector to improve the economic condition. Nevertheless, strategies taken by the government for maximizing tourism sector need extra attention because its possibility to lead to the inequality income. Reflecting from other countries, the development of tourism sector may add the gap of income inequality in society. Therefore the contribution of tourism sector to overcome the problems of economic development, especially income inequality, should be questioned. This study discussed the impact of tourism growth in overcoming income inequality in Indonesia. The analysis utilized a panel data set from 2010 to 2016 of the 33 provinces of Indonesia. The empirical findings confirmed that the impact of the tourism sector on the distribution of income will depend on the efforts made in expanding the sector.
2018
T51453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Adriana
Abstrak :
Pariwisata halal merupakan salah satu sektor dalam Ekonomi Islam yang mengalami perkembangan yang signifikan. Indonesia di tahun 2019 telah meraih rangking 1 Wisata Halal Dunia bersama dengan Malaysia menurut Global Travel Muslim Indeks 2019. Ada 10 provinsi sebagai prioritas pengembangan wisata halal Indonesia. Tahun 2019 Jakarta menempati rangking ke 4 prioritas provinsi yang akan dikembangkan wisata halal di Indonesia, padahal Jakarta memiliki potensi sebagai provinsi wisata halal mengingat Jakarta merupakan pintu gerbang utama wisatawan baik internasional maupun lokal. Tahun 2024 Pemerintah DKI Jakarta menargetkan Jakarta menjadi destinasi wisata halal nomor satu di Indonesia. Untuk mencapai itu Dinas Pariwisata DKI Jakarta mencanangkan beberapa destinasi wisata sebagai kawasan percontohan wisata halal, salah satunya adalah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan di Jakarta Selatan. Banyak masalah yang perlu dibenahi agar Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan menjadi kawasan percontohan wisata halal Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan prioritas strategi pengembangan di destinasi percontohan wisata Halal Jakarta di Perkampungan Budaya Betawi. Penelitian dilakukan sejak Maret hingga Oktober 2020. Penelitian menggunakan metode campuran (mix method) kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan Analytic Network Process (ANP). Penelitian mengidentifikasi dan menganalisa prioritas masalah, prioritas solusi dan prioritas strategi baik dari sisi Regulator, Praktisi, Pengelola dan Masyarakat. Indikator wisata halal yang dikemukakan oleh the Global Muslim Travel Index tahun 2019 dan Indonesia Muslim Travel Indeks 2019 akan menjadi acuan standar pengelolaan Kawasan Wisata Halal. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek Regulator merupakan aspek prioritas strategi, dimana aturan pelaksanaan atau regulasi yang dibuat oleh regulator merupakan prioritas. Penelitian diharapkan menjadi masukan prioritas pengembangan kawasan wisata sehingga menjadi masukan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ......Halal tourism is one of the Islamic Economy sector that has increased significant development. Indonesia in 2019 has been ranked as the 1st World Halal Tourism destination together with Malaysia (Global Travel Muslim Index 2019). There are 10 provinces as priorities for Indonesian halal tourism destination one of them is Jakarta. DKI Jakarta Government has targeting Jakarta as the number one halal tourist destination in Indonesia in 2025. To achieve that, Jakarta Tourism Board announced some tourist destinations as a pilot project, one of them is the Betawi Cultural Village Setu Babakan. The purpose of this research is to analyze the problems, solutions and strategies development in Betawi Cultural Village. The research done since March until October 2020. This Research using mix method : qualitative and quantitative method. The method for analyzing data using Analytic Network Process (ANP). The purpose of this reseacrh is to identifying priorities problems, solutions and find the priorities strategy from Regulator, Practician and community aspects. Global Muslim Travel Index 2019 and Indonesia Muslim Travel Indeks 2019 using as standar for halal tourism destination. The research find that the priority problem and solution comes from Regulator aspect. The regulation priority aspect is regulation about halal tourism. The priority strategy is sinergy between national and province regulator to make regulation of halal tourism. This research expected to become inputs for the Government of DKI Jakarta to develop other destination halal tourism in Jakarta.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oennitya Fita Dewi Aryanti
Abstrak :
Kawasan Sangiran yang letaknya di perbatasan tidak terlepas dari pemasalahan ego sektoral sehingga dilakukan analisis dengan menggunakan 5 elemen IGR Wright. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalinan kerjasama antar daerah dalam pengembangan pariwisata Kawasan Sangiran dan mengetahui faktor pendorong dan penghambatnya. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pembagian peran antara pihak yang terlibat dalam kerjasama. Interaksi antar pejabat publik sudah baik dalam aspek perilaku, kepercayaan, persepsi dan preferansi. Komunikasi berkelanjutan yang dijalin sudah cukup baik. Pejabat eksekutif dan legislatif turut berperan dalam pelaksanaan kerjasama serta sudah ada kejelasanan peran administrator yang ditunjuk. Sedangkan dalam fokus kebijakan, kapasitas anggaran untuk melaksanakan kerjasama bersumber dari masing-masing pihak dan kebijakan pemerintah pusat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Faktor pendorong kerjasama adalah adanya kesamaan pemikiran, adanya keuntungan ekonomi dan dukungan pemimpin daerah. Faktor penghambat yaitu keterbatasan dana. Saran yang diberikan adalah penambahan peran pemerintah daerah sebagai dinamisator dan pemerintah daerah bersama masyarakat lebih memanfaatkan potensi budaya.
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Alvin Augusta
Abstrak :
Situ gintung merupakan sebuah waduk irigasi yang dibentuk oleh Belanda pada tahun 1933 sebagai reservoir perairan bagi ladang pertanian dan sekitarnya, namun pada tahun 2009 waduk ini beralih fungsi menjadi destinasi wisata sebab adanya bencana tanggul jebol yang menyebabkan perlunya pembangunan ulang pada daerah ini. Pemerintah setempat akhirnya mengambil langkah untuk menjadikan daerah situ gintung ini menjadi destinasi wisata bagi masyarakat urban. Dengan adanya pariwisata ini masyarakat secara tidak langsung dapat menaikan taraf ekonomi bagi masyarakat sekitar dan pengelola Situ Gintung juga dapat mempromosikan kegiatan masyarakat dan aset lingkungan yang sudah menjadi bagian dari setiap daerah atau desa merupakan salah satu tujuan pengembangan wisata, hal ini sesuai dengan konsep yang ada dalam penelitian ini yaitu multiplier effect bagi masyarakar sekitar Situ Gintung. Metode yang dilakukan dalam yaitu dengan melakukan studi literatur dan juga observasi untuk mendukung data-data dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Pariwisata Situ Gintung sangatlah penting bagi perekonomian warga sekitar, karena banyak yang menggantungkan hidupnya terhadap tempat wisata dengan cara berjualan dan menawarkan jasa yang mereka miliki. ......Situ Gintung is an irrigation reservoir formed by the Dutch in 1933 as a water reservoir for agricultural fields and its surroundings, but in 2009 this reservoir changed its function to become a tourist destination because of the broken dike disaster which caused the need for redevelopment in this area. The local government finally took steps to make the situ gintung area a tourist destination for urban communities. With this tourism, the community can indirectly raise the economic level for the surrounding community and the management of Situ Gintung can also promote community activities that utilize community and environmental assets that have become part of every region or village is one of the objectives of tourism development, this is in accordance with the concept in this study, namely the multiplier effect for the community around Situ Gintung. The method used in this research is by conducting literature studies and observations to support the data in this research. Based on the results of the research, it can be concluded that the existence of Situ Gintung Tourism is very important for the economy of local residents, because many depend on tourist attractions by selling and offering their services.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Darmanto
Abstrak :
Bambang Darmanto. Skripsi sejarah ini berjudul `Kebijakan Pemerintah dalam Sektor Pariwisata (Tabun 1978-1991)'. Telah diujikan di hadapan panitia ujian yang terdiri dari: Tri Wahyuning M. Irsyam, MSi., Dra. M. P. B. Manus, Sudarini Suhartono, M. A., dan Siswantari, M.Hum. pada han Jum'at, tanggal 17 Januan 2003, pukul 13.30-15.00 WIB, di ruang 2402, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas tentang sejarah perkembangan pariwisata di Indonesia serta kebijakan dan pelaksanaan yang dilakukan pemerintah, baik pada masa Hindia Belanda sampai dengan masa pemerintahan Orde Baru. Fokus penulisan dalam skripsi ini adalah langkah-langkah yang diambil pemerintah Indonesia dalam pengembangan pariwisata sebagai bagian yang penting dalam kerangka pembangunan nasional. Kebijakan penting dalam rangka pembinaan dan pengembangan pariwisata dilakukan pemerintah dengan dijadikannya bidang pariwisata menjadi bagian dari Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) pads tahun 1978 dengan dikeluarkannya Keputusan MPR No. IVIMPR/1978. Pariwisata menjadi sektor penghasil devisa yang penting di Indonesia dan menjadi bagian dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Hal ini diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas serta berbagai kebijakan yang dapat mendukung kegiatan pariwisata. Puncak dari pesatnya kegiatan pariwisata di Indonesia adalah ditetapkannya Tahun Kunjungan Wisata pada tahun 1991 dengan slogan Visit Indonesia Year 1991 dan Let's go to Urchipelago. Berbagai persiapan untuk menyambut para wisatawan, khususnya dari luar negeri, dilakukan dengan berbagai kegiatan yang menggambarkan keindahan serta keanekaragaman budaya Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Fendy Wijaya
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada aktivitas sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi regional provinsi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama-tama untuk membuktikan adanya efek spatial spillover dalam aktivitas pariwisata dan kemudian untuk memahami faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi aktivitas pariwisata pada tingkat provinsi di Indonesia. Penelitian ini juga mengidentifikasi keberadaan efek konvergensi beta absolut pada pertumbuhan ekonomi setiap provinsi di Indonesia, dan kemudian menguji apabila aktivitas sektor pariwisata dapat mempengaruhi tingkat steady state dari konvergensi tersebut. Memahami fakta-fakta ini dapat membantu pembuat kebijakan untuk membuat kebijakan pembangunan yang tepat dan juga memahami dampak yang dihasilkan dari kebijakan tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata menghasilkan efek spatial spillover dan berdampak positif terhadap kecepatan konvergensi pertumbuhan ekonomi regional antar provinsi di Indonesia. ......This research focuses on tourism activity and regional economic growth in provinces of Indonesia. The purpose of the research is to firstly prove the existence of spatial spillover effect from tourism activity, and then to identify the factors that is affecting tourism activity in Indonesia at the provincial level. This research also tests the existence of absolute beta convergence between the economic growth of each province of Indonesia, and then seek to test whether tourism activity can affect the steady state to which the economic growth convergence heading. Understanding these facts could help policy makers in make the right development policy and also to better understand the effects of the policy. This research concluded that development in tourism produces spatial spillover effect and positively increase the speed of convergence of regional economic growth between provinces in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sevirandizka Sawitri
Abstrak :
Music Tourism, or the act of visiting other cities or even other countries to see live music performances, has now become a more common thing to do. Yet, it rsquo;s effect on tourism industry is not many scholars rsquo; concern. Hence, this study attempts to analyze the effect of international music concerts and music festivals on tourism industry in Indonesia by conducting an empirical study on Jakarta rsquo;s inbound tourism data from 2015 to 2017. Using Random Effect Model regression, this study shows an interesting finding. The result shows that economic factors affecting inbound tourism demand don 39;t significantly affect inbound tourism. On the other hand, the non-economic factors proved to be statistically significant, including the variables of interest. However, further studies with better quality of data are needed to give a stronger evidence on the relationship between music and tourism industry.
Music Tourism, atau kegiatan mengunjungi kota negara lain untuk melihat pertunjukan musik, dewasa ini sudah menjadi hal yang marak dilakukan. Akan tetapi, studi terhadap dampak dari kegiatan ini terhadap industri pariwisata belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk menganalisa efek konser musik konser festival di Indonesia dengan melakukan studi empiris terhadap data jumlah wisatawan mancanegara di Jakarta dari tahun 2015 ndash 2017. Dengan menggunakan regresi Random Effect Model, studi ini menunjukan hasil yang menarik. Faktor ekonomi penentu permintaan pariwisata terbukti tidak memiliki efek signifikan terhadap industri pariwisata. Sebaliknya, faktor non ekonomi memiliki efek yang signifikan. Kendatipun begitu, masih perlu dilakukan studi lebih lanjut menggunakan data dengan kualitas yang lebih baik untuk memberikan bukti yang lebih kuat terkait hubungan antara industri musik dan industri pariwisata.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Archie Flora Anisa
Abstrak :

Abstrak

Studi ini fokus pada dampak eWOM (elektronik dari mulut ke mulut) pada kedatangan wisatawan di 5 negara ASEAN, yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam. eWOM atau elektronik dari mulut ke mulut adalah persepsi kolektif orang sebagai akibat dari pengaruh orang lain di internet. Untuk mendapatkan hasilnya, ulasan tentang tempat-tempat wisata ASEAN 5 dari 34 negara dan 1 wilayah diambil dari Tripadvisor. Data yang diekstraksi kemudian dianalisis menggunakan metode analisis sentimen, di mana skor berkisar dari -1 (persepsi negatif) hingga +1 (persepsi positif). Dalam hal skor persepsi rata-rata, Singapura memimpin dengan +0,64366337, diikuti oleh Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Menggunakan model gravitasi yang dimodifikasi dengan kedatangan wisatawan sebagai variabel dependen dan estimasi FGLS, ditunjukkan bahwa eWOM memiliki dampak signifikan terhadap kedatangan wisatawan. Selain itu, hasilnya juga menunjukkan ada hubungan yang saling melengkapi (komplementer) antara persepsi masing-masing negara ASEAN 5 dan persepsi rata-rata negara tetangganya. Penelitian ini menunjukkan pentingnya data tidak terstruktur dari internet untuk memecahkan masalah kehidupan nyata dan pemasaran digital dalam hal pariwisata untuk kasus pariwisata di ASEAN 5.

 


Abstract

This study focus on the impact of eWOM (electronic word-of-mouth) on tourist arrival in ASEAN 5 countries, which consist of Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore, and Vietnam. eWOM or electronic word-of-mouth is a collective perception of people as a result of the influence of other people’s on the internet. To obtain the result, reviews of ASEAN 5’s tourist attractions from 34 countries and 1 region are scraped from Tripadvisor. The extracted data then analyzed using the sentiment analysis method, where the score range from -1 (negative perception) to +1 (positive perception). In terms of average perception score, Singapore led with +0,64366337, followed by Malaysia, Indonesia, Thailand, and Vietnam. Using a modified gravity model with tourist arrival as a dependent variable and FGLS estimation, it is shown that eWOM has a significant impact on tourist arrival. Additionally, the result also shows there is a complementary relationship between the perception of each ASEAN 5 countries and the average perception of its neighboring country. This research suggests the importance of unstructured data from the internet to solve real-life problems and digital marketing in terms of tourism for the case of tourism in ASEAN 5.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharsi Anis Sabila
Abstrak :
Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi terbesar dan memiliki tingkat pertumbuhan tercepat di dunia. Indonesia memiliki program 10 destinasi baru di Bali, salah satunya adalah Kepulauan Seribu. Pemerintah daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) memiliki target peningkatan 7,6% dari 2020 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Seribu oleh sektor pariwisata. Pariwisata di Kepulauan Seribu bergantung pada kegiatan alam yang dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem jika jumlah kunjungan wisatawan tinggi. Oleh karena itu, perlu untuk merancang paket wisata yang dapat mengurangi jumlah kedatangan wisatawan tetapi dapat mencapai target yang ditentukan. Dalam penelitian ini dibuat paket wisata yang terdiri dari pilihan starting point, transportasi, penginapan, dan objek wisata yang tersedia. Pemilihan paket wisata didasarkan pada nilai preferensi wisatawan dan ketersediaan layanan di lokasi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang paket wisata yang optimal dan strategi yang dilakukan untuk mencapai target yang ditentukan. ......Tourism is one of the largest economic sectors and has the fastest growth rate in the world. Indonesia has a program of 10 new Bali destinations, one of them is Kepulauan Seribu. The local government of Special Capital Region of Jakarta (DKI Jakarta) has a target of 7.6% increase of 2020 Gross Domestic Regional Product (GDRP) of the Kepulauan Seribu by tourism sector. Tourism in Kepulauan Seribu relies on natural activities which can result in ecosystem damage if the number of tourist visits is high. Therefore, it is necessary to design tour packages that can reduce the number of tourist arrivals but can achieve the specified targets. In this research a tour package consist of choices of starting points, transportations, hotels, and attractions available. The selection of tour packages based on the preference value of tourists and the availability of the services on site. The purpose of this research is to design an optimal tour package to achieve a specified target.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library