Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muthia Khanza
Abstrak :
Aktivitas pemasaran diperlukan dalam industri pariwisata. Salah satu pemasaran yang dilakukan adalah melalui aktvitas E-Wom. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara E-Wom, Destination Image, Attitude Toward Destination, dan Travel Intention. Penelitian ini melibatkan 140 responden yang peneliti dapatkan melalui penyebaran kuesioner secara online dan langsung di Singapura melalui teknik convenience sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa attitude toward destination wisatawan berpengaruh secara signifikan terhadap travel intention wisatawan dan destination image berpengaruh secara signifikan terhadap attitude toward destination wisatawan pada studi kasus Provinsi DKI Jakarta. ......Marketing activities are needed in tourism industry. One of which is through the use of E-Wom. The purpose of this quantitative study is to analyze the effect among E-Wom, Destination Image, Attitude Toward Destination, dan Travel Intention. The study consists of 140 respondents administered through the distribution of online and direct questionaires in Singapore with the use of convenience sampling and snowball sampling methods. The empirical results from the structural model suggest that tourist's attitude toward destination significantly effects tourist's travel intention and destination image significantly effects tourist's attitude toward destination, especially in the case of DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adika Putera Setyahadi
Abstrak :
ABSTRAK
siIndustri perfilman sudah menjadi bagian yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Terus munculnya film box office menjadikan peneliti tertarik untuk mengambil film sebagai tema penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari film terhadap pembentukan imej tempat yang menjadi latar tempat filmnya serta kemudian menimbulkan intensi untuk mengunjungi lokasi tersebut. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 347 responden berusia minimal 16 tahun yang pernah menonton sepuluh judul film horror ataupun romantis yang ditentukan oleh peneliti dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan partial least squares menggunakan Smart PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imej yang terbentuk pada film horror tidak berpengaruh positif terhadap sikap untuk mengunjungi tempat yang menjadi latar di film tersebut sedangkan pada film romantic imej yang terbentuk berpengaruh positif terhadap sikap untuk mengunjungi tempat yang menjadi latar di film tersebut.
ABSTRACT
AbstractFilm industry has now become familiar and prominent in the ears of modern people. Continous premieres of box office films peaked interest to make film as the main theme of this research. The purpose of the research is to see how far films can influence the image of a place used in the backgrounds and if those locations be picked later on as a destination to go. Data are collected through spreading questionnaires to 347 respondents whose age range starts from 16 years old, having watched ten selected tittles of both romantic and horror films in the span of last six months. Data analysis is conducted using descriptive analysis and partial least squares with Smart PLS 3.0. The result shows that image shaped by horror films are not positive towards intention to visit the place chosen as the background, wheras romantic films provide positive image and results to attitude towards visiting the place shown in the film.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine Nadia Alexandra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor nilai yang terdapat pada konten destinasi yang diunggah oleh akun TikTok @backpackertampan terhadap eWOM melalui consumer engagement dan consumer involvement. Terdapat 8 hipotesis diuji dan teknik pengambilan sampel secara judgemental digunakan berdasarkan pertimbangan peneliti. Sebanyak 285 responden berhasil dikumpulkan secara online melalui kuesioner kemudian data tersebut diolah secara PLS-SEM dengan menggunakan SmartPLS 4. Hasil dari penelitian menemukan bahwa informativeness, irritation, credibility, personalization, dan incentives mempengaruhi penilaian konsumen saat melihat konten destinasi di TikTok secara signifikan dan consumer engagement dan involvement memediasi hubungan tersebut secara signifikan. Akan tetapi, entertainment tidak dibuktikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penilaian konsumen saat melihat konten destinasi di TikTok. Penelitian ini akan berkontribusi terhadap pengembangan topik pemasaran pariwisata melalui TikTok mulai dari keefektifan konten destinasi, pengertian dan implementasi model Ducoffe dan teori elaboration likelihood model, dan eWOM. ......This study aims to determine the effect of the value factors contained in destination content uploaded by the TikTok account @backpackertampan on eWOM through consumer engagement and consumer involvement. There are 8 hypotheses tested and a judgmental sampling technique is used based on the considerations of the researcher. As many as 285 respondents were collected online via a questionnaire and then the data was processed by PLS-SEM using SmartPLS 4. The results of the study found that informativeness, irritation, credibility, personalization, and incentives significantly influence consumer judgment when viewing destination content on TikTok and consumers engagement and involvement mediate the relationship significantly. However, entertainment has not been proven to have a significant influence on consumer ratings when viewing destination content on TikTok. This research will contribute to the development of tourism marketing topics with TikTok usage starting from the effectiveness of destination content, the understanding and implementation of the Ducoffe model and the elaboration likelihood model theory, and eWOM.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salah Wahab
Jakarta : Pradnya Paramita, 1992
338.406 8 SAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salah Wahab
Jakarta: Pradnya Paramita, 1997
338.479 1 SAL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salah Wahab
Jakarta: Pradnya Paramita, 1989
338.479 1 SAL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2010
910.6 ADV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Thalib
Abstrak :
ABSTRAK
Pariwisata merupakan salah satu industri jasa yang sangat berperan sebagai sumber penghasil devisa bagi banyak negara, termasuk Indonesia dan mempunyai potensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan daerah. Ditunjang dengan kekayaan alam dan keindahan alam serta keramahan masyarakatnya, maka Indonesia semakin giat memajukan sektor pariwisatanya. Pengusaha pariwisata mengembangkan bisnis yang memanfaatkan sumber daya tadi satu di antaranya adalah industri resor. Resor Bandung Giri Gahana memanfaatkan daya tarik alam tadi dengan membangun resor yang dilengkapi lapangan golf.

Krisis moneter tahun 1997 yang menyeret Indonesia pada ketidakstabilan ekonomi, politik dan sosial yang berkepanjangan, menyebabkan banyak perubahan yang signifikan. Dalam dunia pariwisata khususnya keadaan ini sangat berpengaruh karena daya beli masyarakat yang sebagian besar menurun. Oleh karena itu, resor Bandung Giri Gahana harus mengidentifikasi posisi bersaing perusahaan dalam pasar industri, identifikasi posisi harus berdasarkan persaingan antar perusahaan, potensi masuknya kompetitor baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, dan kekuatan pelanggan, agar dalam perumusan strategi nantinya memang berpijak pada realitas, berdasarkan analisis yang nyata dan dukungan data / informasi yang valid, maka penyusunan dan pemilihan strategi bersaing dan strategi pemasaran akan tepat sasaran dan dicapai.

Dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategik, penilitian diawali dengan menggunakan matrix GE (General Electric). Guna menentukan derajat kepentingannya penelitian ini menggunakan metode Proses Hierarki Analisis (PHA) dan dibantu alat pemrosesan data "expert choice".

Dari penelitian yang dilakukan hasil yang diperoleh adalah bahwa posisi perusahaan pada GE Matrix terletak pada sal IV dengan strategi "tumbuh selektif". Berdasarkan posisi bersaing pada kekuatan bisnis tinggi dan daya tarik industri sedang, maka strategi perusahaan adalah investasi besar di segmen yang paling menarik, bangun kekuatan hadapi pesaing, dan tingkatkan laba dengan produktivitas yang ada. Kemudian berdasarkan pada posisi bersaing perusahaan dan strategi yang diambil perusahaan, maka agar selaras dengan tujuan strategi bauran pemasaran harus mengacu pada strategi besar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzul Kabiir Achmad
Abstrak :
Market globalization mempengaruhi pariwisata secara global. Ada penurunan ekonomi, persaingan yang semakin ketat, dan pertumbuhan teknologi baru yang menawarkan peluang dan ancaman. Pariwisata adalah suatu kegiatan dalam masyarakat yang didukung oleh berbagai macam fasilitas dan pelayanan yang tersedia baik oleh masyarakat itu sendiri, pengusaha atau investor, bahkan oleh pemerintah daerah. Di antara metode pemasaran lainnya, penerapan experiential marketing mulai berkembang. Hal ini juga relevan dalam pariwisata karena menciptakan behavioral intention, atraksi menarik untuk menarik aspek afektif, sensorik dan intelektual konsumen. Studi ini menguji dampak experiential marketing pada kepuasan konsumen sambil mengidentifikasi pentingnya dalam industri. Dengan bantuan kuesioner tertutup, dilakukan survei untuk menguji persepsi 224 wisatawan di Bromo Tengger Semeru. Analisis SEM dilakukan untuk menguji pengaruh experiential marketing terhadap behavioral intention melalui tourist satisfaction menggunakan software SPSS AMOS. Di sini experiential marketing diwakili oleh lima komponen yaitu sense, feel, think, act dan relate, sedangkan behavioral intention diwakili oleh tiga komponen yaitu word of mouth, revisit intention, willingness to pay dan tourist satisfaction. Temuan penelitian dimensi feel dan think tidak memiliki pengaruh langsung terhadap tourist satisfaction Selain itu, dimensi sense, act, relate berpengaruh signifikan terhadap tourist satisfaction dan tourist satisfaction berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention. Terakhir, experiential marketing, yang diwakili oleh 2 hipotesis, sense dan relate memiliki pengaruh tidak langsung terhadap behavioral intention melalui tourist satisfaction. ......Market Globalization affects tourism globally. There is an economic downturn, increasingly intense competition, and the growth of new technologies that offer both opportunities and threats. Tourism is an activity in the community supported by various kinds of facilities and services available either by the community itself, entrepreneurs or investors, even by the local government. Among other marketing methods, the application of experiential marketing began to develop. It is also relevant in tourism as it creates behavioral experiences, engaging attractions to appeal to the affective, sensory and intellectual aspects of consumers. This study examines the impact of experiential marketing on consumer satisfaction while identifying its importance in the industry. With the help of a closed questionnaire, a survey was conducted to test the perceptions of 224 tourists in Bromo Tengger Semeru. SEM analysis was conducted to examine the impact of experiential marketing on consumer satisfaction using SPSS AMOS software. Herein, experiential marketing is represented by five components, namely sense, feel, think, act and relate, while behavioral intention is represented by three components, namely word of mouth, revisit intention, willingness to pay and tourism satisfaction. Research findings feel and think dimensions do not have a direct influence on tourist satisfaction. In addition, sense, act, relate dimensions have a significant effect on tourist satisfaction and tourist satisfaction has a significant effect on behavioral intention. Finally, experiential marketing, which is represented by 2 hypotheses, sense and relate has an indirect influence on behavioral intention through tourist satisfaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Cahayani Rahayu
Abstrak :
Penelitian ini fokus pada pengaruh Pre-visit Destination Image terhadap Intention to Visit pada Flashpacker. Destination image adalah citra yang dirasakan seseorang tentang sebuah destinasi dan yang diukur dalam penelitian ini adalah pre-visit image atau image yang dirasakan sebelum melakukan kunjungan yang sebenarnya. Destination image berasal dari evaluasi afeksi yang dipengaruhi evaluasi kognisi, dan evaluasi kognisi dibentuk oleh motivasi wisata dan sumber informasi (Baloglu dan McCleary, 1999) yang didominasi oleh penggunaan jejaring dan media sosial (Govers dan Go, 2003). Penelitian sebelumnya telah menunjukan hubungan positif antar variabel yang diteliti, namun karena penelitian tersebut dilakukan di Amerika, maka peneliti hendak membuktikan model yang digunakan dan melihat pengaruh antar variabel di Indonesia dengan membatasi subjek penelitian terhadap flashpacker yang didefinisikan sebagai traveler yang tech savvy, telah bekerja dan mapan namun tetap memiliki semangat berpetualangan layaknya seorang backpacker (Caniago, 2010, Paris, 2010). Alat ukur yang digunakan adalah model yang digunakan oleh Baloglu dan McCleary (1999) dengan responden sebanyak 235 yang mengunakan metode judgemental sampling dan snowball sampling. Setelah itu data diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi LISREL 8.7. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pre-visit Destination Image secara positif mempengaruhi Intention to Visit, yang berarti semakin tinggi image yang terpapar dan dirasakan oleh flashpacker akan menaikkan keinginan mereka untuk datang ke Destinasi Wisata. Maka dari itu, pemasar destinasi wisata dapat melakukan promosi kepada segmen flashpacker dengan cara menimbulkan citra yang sesuai dengan motivasi wisata melalui sumber informasi yang dekat dengan target, yaitu jejaring dan media sosial. ...... This research is focused on the effect of Pre-visit Destination Image towards Intention to Visit on Flashpacker. Destination image is an image that a traveler is perceived about a destination and this research is using a pre-visit image which is an image perceived before the actual visit. Destination image is made from Affective Evaluation and influenced by Cognitive Evaluation which is derived from Travel Motivation and Information (Baloglu dan McCleary, 1999) dominated by the usage of Media and Social Network (Govers dan Go, 2003). The previous research has shown that there is a positive correlation among the variables yet the research was conducted in United States. Hence, the researcher is trying to prove the model in Indonesia and using a smaller segment as the subject. The subject used is Flashpacker, which is defined as a tech-savvy traveler with a bigger budget because they had a good job but still with a passion to explore and advanture like a backpacker (Caniago, 2010, Paris, 2010). This paper is using the model that was used by Baloglu and McCleary (1999). A survey is conducted involving 235 participants using judgmental sampling and snowball sampling via media and social network. Afterwards, the data is proccesed with Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.7. The research founding shows that Pre-visit Destination Image is affecting Intention to Visit positively, which means if there is a raise in pre-visit destination image perceived by flashpacker, the more they willing to visit the destination. Henceforth, Destination Marketing Organization should put efforts in increasing the destination image in the flashpacker segment by juxtaposing the destinasion image with their motivation and using the information source they‟re using, which is the media and social network.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>