Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidiq Wacono
Abstrak :
Era globalisasi telah melahirkan gala kompetisi yang sangat ketat pada berbagai sektor komoditi dunia usaha baik produk maupun jasa, karenanya hanya produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi yang dapat melakukan kompetisi. Begitu pula untuk sektor industri konstruksi, dalam menghadapi era globalisasi maka perusahan industri konstruksi hams mempersiapkan diri, salah satu caranya adalah dengan mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002. Tuntutan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 yang memiliki daya saing sehingga perusahaan industri konstruksi dapat melakukan kompetisi dengan baik menjadi begitu penting. Penelitian mengenai biaya mutu ( quality cost atau cost of quality ) yang dikaitkan dengan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 merupakan salah satu cara untuk mendapatkan daya saing tersebut. Biaya mutu yang terdiri dari tiga kelompok yaitu biaya pencegahan ( prevention cost ), biaya penilaian ( appraisal cost ) dan biaya kegagalan ( failure cost) dalam penilitian ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya mutu. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat adanya hubungan melalui analisa regresi berganda pengaruh kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 terhadap kinerja biaya mutu pada pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisa statistik terhadap sampel proyek memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai pengaruh 74.1 % terhadap kinerja biaya mutu dengan model regresi linier dengan variabel penentunya adafah bahan yang disuplai oleh pihak pemilik dan persyaratan kerja dalam kontrak yang sesuai dengan keinginan pihak pemilik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 akan meningkatkan kinerja biaya mutu pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T10136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
Abstrak :
Model manajemen proses adalah sebuah model yang telah dikembangkan oleh Soares, 3., dan Stuart, A., 1997. Model ini merupakan suatu penggabungan antara elemen-elemen manajemen proses : process planning, process? control, dan process improvement dengan konsep TQM : process focus, team work, TOM tools, dan training. Model ini merupakan pendekatan yang sistematis sehingga upaya penerapan TQM dapat tercapai dengan baik. Hasil akhir yang akan didapatkan dalam model ini adalah tercapainya suatu continuous performance improvement. Tujuan dari penelitian ini adalah : Menguji hubungan antara masing-masing komponen pada elemen-elemen manajemen proses dan konsep-konsep TQM. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan sekala bertingkat sebagai metode pengumpulan data. Sebagai responden adalah perusahaan-perusahaan jasa konsultansi yang telah diidentifkasi kualifikasinya. Metode statistik khususnya analisa faktor dan analisa korelasi digunakan untuk mengolah data setelah data terkumpul. Hasil analisa menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara masing-masing elemen manajemen proses maupun antara elemen-elemen manajemen proses dengan konsep TQM. Hubungan yang kurang signifikan terjadi antara elemen-elemen manajemen proses dengan TQM tools dan training. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketiga elemen manajemen proses : process planning, process control, dan improvement dapat lebih mudah untuk diterapkan secara bersama-sama dengan konsep TQM : proces focus dan teamwork. Dan dengan adanya umpan balik ( feedback) pada proses memungkinkan untuk terjadinya perbaikan yang berkelanjutan.
Process management model is a model developed by J. Scares and A. Stuart in 1997. The model combines the process management elements: process planning, process control, and process improvement, and the four TQM concepts: process focus, team work, TQM tools, and training. It is a systematic approach, so the implemention TQM could be done well. The result could be obtained from this model is achieving continuous performance improvement. The objective of the research is to examine the correlations between the process management elements and the four TQM concepts, respectively. Mail questionnaire is used as the method in collecting data with rating-scale format. Respondents are consultant service companies those have been identified their qualifications. Factor analysis and correlation analysis are conducted as the statistical methods in analyzing data. There are positive correlations among the elements and between the elements and the four TQM concepts, as appropriate. Less significant correlations are found between the elements and the two TQM concepts: TQM tools and training. The conclusion that can be drawn from the research is that three process management elements can be simply applied together with the two TQM concepts: process focus and teamwork.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sasongko Widi
Abstrak :
ABSTRAK Unit Pengolahan 5 (UP5) adalah salah satu Strategic Business Unit PERTAMINA yang mengoperasikan salah satu dari tujuh kilang minyak PERTAMINA. Agar dapat menjadi kilang yang world class dan dapat mengantisipasi AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) serta kemungkinan dicabutnya U.U. No.8 1972, maka UP5 perlu melakukan pendekatan manajemen yang lebih baik dari sekarang ini. Dengan demikian UP5 diharapkan dapat survive dalam persaingan dan dapat memberikan nilai yang lebih besar. Akan bijaksana bila UP5 menerapkan suatu pendekatan yang telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan World Class, yaitu TQM (Total Quality Management). Tesis ini bertujuan untuk membuat kerangka proses implementasi T. Q. M di UP5. Untuk mengimplementasikan TQM pada UP5, terlebih dahulu perlu dipahami apakah TQM itu, konsep-konsepnya, standard praktek yang ada, dan proses/metodologi implementasinya. Konsep-konsep dasar yang harus diperhatikan untuk implementasi TQM adalah customer focus, continuous improvement, dan total participation. Standard praktek TQM untuk implementasi di UP5 dapat menggunakan ISO 9000 Series dan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Setelah itu perlu diketahui sejauh mana UP5 telah melakukan praktek-praktek manajemen yang sesuai dengan TQM supaya dapat ditentukan dari mana proses implementasi TQM dapat dimulai_ Untuk mengetahui posisi/kondisi UP5 dilakukan tinjauan yang didasarkan pada kerangka sistem mutu ISO 9000, praktek-praktek sumber daya manusia yang total qualify, dan kriteria MBNQA (kriteria 1.0 dan 2.0). Dari basil tinjauan atas UP5, disimpulkan bahwa UP5 telah menerapkan beberapa komponen TQM seperti praktek 5-S, Business Prosess Re-engineering, dan mempunyai sistem GKM. Di samping itu UP5 telah memiliki sistem mutu yang memadai walau quality manual belum ada. Sedangkan praktek-praktek sumber daya manusia masih mencerminkan apa yang disebutkan oleh Blackburn dan Rosen (1993) tradisionil. Untuk menyusun suatu proses implementasi TQM di UP5, digunakan penggabungan dan customisation dua metodologi yang ada yaitu TQMEX Model dan Five-Phase ApproachT"' yang didasarkan pada kondisilsituasi UP5 saat ini. Metode yang dihasilkan adalah suatu proses implementasi yang terdiri atas 4 fase yaitu; Fase 0 - Persiapan, Fase 1 - Implementasi ISO 9002, Fase 2 - Implementasi TPM, dan Fase 3 - Implementasi TQM Kitemark. Proses bertahap tersebut dapat digunakan sebagai kerangka untuk mengembangkan rencana implementasi TQM di UP5 yang lebih terperinci. Untuk menuntun proses implementasi di UP5 agar dapat berlangsung dengan mulus perlu pedoman strategis sebagai berikut; mengikuti fase-fase implementasi, perhatian pada kepentingan pegawai, pemberian dorongan dan semangat dari para eksekutif, dan focus kepada proses usaha (business process).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Armansyah
Abstrak :
Total quality management (TQM) merupakan suatu konsep management yang telah diterapkan secara luas pada industri-industri manufaktur. Hasil yang diperoleh, dinilai memberikan pengaruh yang positif terhadap organisasi. Berdasarkan pemikiran bahwa proses pada industri manufaktur sama dengan proses pada organisasi lainnya, termasuk perpustakaan, maka TQM dapat diterapkan pada sistem manajemen perpustakaan. Penelitian ini dilakukan terhadap pimpinan perpustakaan, apakah menurut pimpinan perpustakaan, konsep TQM dapat diterapkan diperpustakaan, apakah pimpinan perpustakaan mengerti konsep-konsep TQM, apakah pimpinan perpustakaan mengerti dan mempercayai bahwa konsep-konsep TQM akan berguna dan menghasilkan manfaat yang sama seperti manfaat yang diperoleh oleh industri-industri manufaktur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan pendekatan survei pada beberapa perpustakaan yang ada di Jakarta. Sampel penelitian terdiri atas pimpinan perpustakaan, berjumlah 155 orang yang diambil berdasarkan tabel Krejcie. Pengambilan data berdasarkan kuesioner yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh pendapat dari responden mengenai konsep-konsep TQM. Kesimpulan dari penelitian ini, ternyata pimpinan perpustakaan di Jakarta sebagian sudah pernah mendengar tentang konsep TQM, sebagian lagi tidak pernah mengetahui. Sebagian dari jumlah pimpinan yang mengetahui konsep TQM, menyatakan mengerti akan konsep tersebut. Pimpinan perpustakaan yang pernah mendengar konsep TQM, sebagian besar menyatakan percaya akan dampak positif TQM bila diterapkan di perpustakaan. Konsep-konsep TQM belum sepenuhnya diterapkan di perpustakaan, Tetapi konsep tersebut dapat diterapkan di perpustakaan. Sebagian pimpinan perpustakaan sudah siap mengimplementasikan TQM di perpustakaan. Implementasi TQM di perpustakaan, bila benar-benar diterapkan akan membutuhkan waktu 4-5 tahun lagi.
Total Quality Management (TQM) is a concept of management which is widely known in manufacturing industries. The application of TQM concepts has a positive result to organizations. Assuming that process in library similar to process in manufacture, TQM can be applied in library management systems. Survey on head of library in Jakarta to know their opinion on application of TQM concepts for library. Survey method with descriptive approach used in this research. As sample, 155 library top management in Jakarta. Data collected by questionnaire which is disseminated to them. Research results indicated that several of library top management in Jakarta have known about TQM concept, and several of them don't know on it. Those of them who have known about it said that they understand about the concept and believe it has a positive result if they applied in library. TQM concept can be applied in library management system but not all of the concept has applied in library now. Several of library top management ready to implement this concept in library. The implementation itself will need time about 4-5 year later.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T11613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hardiman
Abstrak :
Hasil pengkajian di dua belas Rumah Sakit pada Propinsi Jawa Timur, Bali dan Sumatra Barat menunjukan kondisi tentang kurang baiknya mutu pelayanan Rumah Sakit Pemerintah. Kebijaksanaan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik pada Pembangunan Jangka Panjang Tahap II dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit diupayakan melalui peningkatan sumber daya manusia, pelatihan dalam penerapan peningkatan mutu dan pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit. Telah diupayakan intervensi implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu (MMT) di lima Rumah Sakit Swadana, tetapi masih didapat hasil yang belum memuaskan. Status Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang sebagai instansi Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak yang merupakan transisi kearah unit Swadana membutuhkan model implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu. Dilakukan analisis lima konsep Sistem Manajemen Mutu Terpadu sehingga didapatkan suatu konsep model sintesa. Model kemudian diuji dengan melakukan implementasi pada Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang. Kemudian dilakukan analisis dan hasil implementasi di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang tersebut. Dari analisis dihasilkan; pertama Model Implementasi Sistem MMT untuk Rumah Sakit;kedua deskripsi model konseptual implementasi Sistem MMT; ketiga deskripsi model implementasi di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang; keempat model evaluasi implementasi Sistem MMT; kelima masalah potensial dalam implementasi Sistem MMT di Rumah Sakit adalah belum siapnya individu, kelompok dan organisasi menerima perubahan. Berdasarkan kesimpulan disarankan kepada Departemen Kesehatan untuk membuat rumusan konsep Model dan Strategi untuk Implementasi Sistem MMT bagi Rumah Sakit Pemerintah; memilih beberapa Rumah Sakit Jiwa Pusat menjadi unit swadana;merumuskan perubahan Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Pusat dan Pelatihan MMT bagi Pimpinan Rumah Sakit Jiwa Pusat. Disarankan pula kepada Pimpinan Rumah Sakit untuk komit terhadap implementasi Sistem MMT. Kepada PERSI agar melaksanakan pelatihan teknis perumah sakitan dan kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam pengawasan mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit.
Model Development and Total Quality Management System Implementation Analysis in Hospital, A Case Study in Semarang State Mental Hospital. Survey result 12 Hospital in East Java, Bali and West Sumatra indicate that public hospital quality care were not good. Directorate General Medical Care Policy in Longterm Development Stage 11 due to hospital quality care improvement is effort with human resources empowerment, implementing quality improvement training, and hospital accreditation. It has been done Total Quality Management System intervention in five Self Financing ("Swadana") a hospital, but the result were not satisfied. Semarang State Mental Hospital status as institution of government revenue non tax ("Instansi Pengguna Penerimaan Bukan Pajak") as transition to self financing unit required Total Quality Management System Model. There are five Total Quality Management Concept have been analyzed and then Synthesized Model Concept as a result. Synthesized Model has been implemented in Semarang State Mental Hospital and follow by analyze. The result of analyzed are : First, Total Quality Management Implementation System for Hospital ; Second, Total Quality Management Implementation Conceptual Model description ; Third, Implementation Model description in Semarang State Mental Hospital ; Fourth, Evaluation model of Total Quality Management Implementation ; Fifth, Potential problem in Total Quality Management Implementation in Hospital are individual, group and organization nit ready for changes. As a conclusion is suggested to Ministry of Health for making conceptual Model and Total Quality Management System implementation strategic for public hospital , choosing several state mental hospital become self financing unit, changing state mental hospital organizational structure and training Total Quality Management for State mental hospital's Director. Another suggestion to Hospital Director had commitment for Total Quality Management implementation. To Indonesian Hospital Association doing hospital technical training and to community doing participation and controlling hospital quality care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadih Ranti
Abstrak :
Mulai tahun 1998, Indonesia mengalami pergolakan politik secara dramatis dan juga terjadinya krisis ekonomi. Pemerintah yang didominasi oleh militer berubah diganti dengan pemerintahan yang demokratis. Pemerintah yang sejak diberlakukannya otonomi daerah, mau tidak mau dipaksa oleh krisis untuk bersaing menghadapi persaingan ekonomi global, reformasi ekonomi berdasarkan pasar bebas AFTA. Dampaknya adalah pemerintah harus menerapkan kebijakan yang kondusif untuk persaingan. Masyarakat tidak akan berfungsi secara efektif apabila tidak dibarengi dengan terselenggaranya pemerintah yang efektif pula.TQM atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep memberikan penekanan kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Studi kasus pada dinas Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata mencoba memetakan satu proses bisnis yaitu pembuatan Surat Izin Usaha Industri (SIUI) yang diberikan oleh dinas tersebut. Dalam proses sekarang (current) tampak ada prosedur yang tidak efektif. Dengan menggunakan elemen-elemen TQM (Manajemen Mutu Menyeluruh) dan menggunakan piranti lunak Igrafx penulis mencoba memperbaiki aliran proses bisnis pembuatan SIUI yang ada, dengan menghilangkan prosedur yang dianggap tidak efektif dan effisien menjadikan waktu dan biaya proses menjadi berkurang.
1998, Indonesia has faced political event dramatically and economic crisis. Since government administration dominated by military regime has been change to democratic faction.. The government has formed autonomy provinces, which were forced by crisis towards economic global competitive as well as economic reform base into AFTA free trade. To this impact government has to implement a policy, which is conducive for competition. This circumstance will not be effective unless government is conducting an effective administration. In this paper TQM is proposed to express Management Quality concept, which is emphasizing to customer satisfaction, innovation and sustainable improvement of public services. Writer tried to perform business mapping and business process for Business License (Surat Izin Usaha Industry). In which it is discovered lack of effective procedure and inefficient process performed by Industrial, Trade and Tourist office. Writer proposed to resolve the case of Business License by implementing TQM element and Igrafx software and develop flow chart in process of Business License. This aim is to eliminate ineffective and not efficient time and cost.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnomo Adi Nugroho
Abstrak :
Dalam usaha mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 atau upgrade sertifikat ISO 9002:1994 ke ISO 9001:2000 memerlukan suatu metode implementasi yang tepat, khususnya dalam mengatasi kendala dan inefisiensi yang menyebabkan lamanya pencapaian sertifikasi. Kendala dan inefisiensi tersebut mendorong pemborosan biaya dan waktu yang tinggi, tidak terkecuali PT Krakatau Steel yang memulai usaha pencapaian sejak 2001. Merancang suatu sistem atau metode implementasi TQM yang baik memerlukan pedoman teori dasar, pengetahuan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 selain pengalaman-pengalaman dalam merancang implementasi tersebut. Penerapan 8 prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000, hubungan klusal ISO 9001:1994 dan ISO 9001:2000 dan metode implementasi Five-Phase Approach adalah parameter-parameter pendekatan yang diambil penulis untuk mendapatkan analisa dan strategi implementasi. Assessment, perencanaan, implementasi dan audit evaluasi merupakan langkah-langkah penerapan TQM untuk memecahkan kendala-kendala seperti masalah komitmen manajemen, pelatihan, dokumentasi, komunikasi, biaya nonkonformans dan budaya kualitas.
To achieve ISO 9001:2000 certificate or upgrading ISO 9002:1994 to ISO 9001:2000 need a precise implementation method, especially to solve any obstacles and inefficiencies that can make a long certification achievement. To design a precise TQM implementation method will require certain basic theories and some data about quality management system of ISO 9001:2000, and also some experiences in designing the system. Implementing 8 quality management principles of ISO 9001:2000, clausal relationship of ISO 9001:1994 and ISO 9001:2000, and Five-Phase Approach implementation method are the approach perimeters used by the writer to find the implementation analysis and strategy. Assessment, planning, implementation, and evaluation audit are the phases to solve any obstacles such as management commitment, training, documentation, communication, nonconformance cost, and quality culture.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
Abstrak :
Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkalkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Integrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dan filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini. Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C. K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dari sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C. K.Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga faktor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikatakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Parama Arta
Abstrak :
Produk asuransi kesehatan, terus meneras mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terlebih dengan berhasilnya PT Asuransi X dalam membayar seluruh klaim setiap kali terjadi musibah besar yang melanda Indonesia. Hal ini mampu mendongkrak posisi perusahaan sehingga raenduduki posisi ketiga untuk Ranking Perolehan Premi asuransi kesehatan Tahun 2000. Selain itu, pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Perusahaan asuransi adalah suatu perusahaan yang selain menawarkan produk juga menawarkan hal lain sebagai nilai tambah. Hal lain tersebut berupa pelayanan konsumen (tertanggung) yang cepat dan efisien, dalam menangani suatu klaim, sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Pelayanan yang yang cepat, efisien dan dapat menjawab keburuhan konsumen, dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan tersebut. Hal terpenting adalah pelayanan klaim kepada tertanggung sehingga diperoleh customer satisfaction. Fokus pada pencapaian kepuasan konsumen, merupakan salah satu kunci kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, perlu didukung dengan pelayanan pemrosesan klaim yang cepat sehingga para nasabah tidak merasa kecewa. Meski target pencapaian jumlah nasabah tercapai, cukup banyak nasabah yang mengeluhkan keterlambatan proses penanganan klaim. Sedangkan perusahaan sudah melakukan proses tersebut secepat mungkin, bahkan banyak stamya yang mengambil jam lembur. Setiap pengajuan klaim mensyaratkan dokumen lengkap yaitu melampirkan semua dokumen yang diperoleh selama masa pengobatan yang dilakukan oleh "Tertanggung". Pada setiap pengajuan klaim selalu diminta untuk mengisi dan melengkapi formulir klaim dan fotocopy kartu peserta. Formulir klaim berisi ringkasan atas peserta dan jumlah yang diklaim serta diagnosa atau keluhan penyakit. Data utama yang dibutuhkan dalam proses klaim adalah data peserta yaitu nama lengkap, nomor polis dan nomor registrasi. Data-data ini harus tercantum di formulir klaim dan di dalam fotocopy kartu peserta. Selama pengamatan formulir klaim tidak selalu dilampirkan dan sering kali tidak diisi lengkap. Tidak adanya fotocopy kartu peserta mempersulit kegiatan input, karena kegiatan ini menggunakan suatu program komputer berbasis Windows dan membutuhkan input awal berupa nama lengkap atau nomor registrasi atas nomor polis yang berbeda-beda. Bila data ini tidak ada maka harus dilakukan kegiatan lain, yaitu inputer harus ke bagian underwriting dan mencari data peserta berdasarkan nama yang tercantum di kwitansi obat atau dokter. Namun umumnya nama pada kwitansi bukan berupa nama lengkap atau hanya berupa singkatan sehingga kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan kondisi tersebut penelitian kemudian diarahkan kepada bagaimana cara mengefisiensikan proses penanganan klaim dilakukan sehingga bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu klaim lebih cepat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode PERT/CPM, yang bertujuan untuk mengukur kinerja suatu proses. Metode ini menggunakan dua fase perhitungan yaitu fase perhitungan maju dan fase perhitungan mundur untuk menentukan kegiatan kritis yaitu kegiatan yang tidak " dapat ditunda. Karena penundaan pada kegiatan ini akan mempengaruhi tertundanya waktu proses secara keseluruhan. Selain itu juga dicari kegiatan mana yang dianggap tidak kritis atau tidak efisien sehingga dapat dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan. Setelah penentuan jalur kritis dan tidak kritis dilakukan, dilakukan perhitungan terhadap biaya. Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan beberapa alternatif yang mungkin, seperti dengan menghilangkan beberapa kegiatan yang tidak kritis, menambah satu orang dokter, merubah posisi atau lokasi letak dokter, menambah tenaga magang atau dengan menambah karyawan tetap. Pada setiap alternatif yang diberikan, dilakukan perhitungan baru baik waktu maupun biaya. Alternatif yang memiliki waktu terpendek atau tercepat akan dipilih dan dijadikan sebagai rekomendasi bagi perusahaan. Diharapkan dengan diterapkannya alternatif diatas, proses penanganan klaim dapat berjalan lebih cepat, sehingga perusahaan tidak lagi mendapat keluhan lambatnya proses klaim dari nasabah. Selain itu perusahaan mampu meraih nasabah melebihi target dan mendongkrak posisinya lebih baik lagi. Sehingga prinsip "nasabah adalah raja" tidak lagi hanya sekedar prinsip perusahaan, tetapi benar-benar dijalankan oleh seluruh staf perusahaan, dimana nasabah harus diberi pelayanan yang profesionaf (cepat dan efisien).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Manahara
Abstrak :
Konsep TQM (Total Quality Management) yang salah satu tujuannya mencapai Zero defect management, sepinias memiliki kesamaan dan korelasi dengan konsep K3, (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang mengarah pada pencapaian Zero accident award.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada responden PT. Tambang Batubara Bukit Assam Unit Produksi Tanjung Enim, PT. Aneka Tambang UBP Nikei Pomaia, PT. Freeport Indonesia dan PT. Aneka Tambang UBP Emas Pongkor atas korelasi penerapan unsur TQM di bidang manajemen K3 dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan (zero accidend diperoleh hasil yang cukup signifikan.

Kuatnya korelasi antara unsur-unsur TQM (Customer Focus, Continue Improvement dan Total participation) dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan menunjukkan bahwa fungsi K3 telah diberdayakan secara proporsional, karena telah menyadari betapa pentingnya masalah K3 dalam menghadapi persaingan di era perdagangan bebas, dimana masalah K3 telah menjadi isu global yang merupakan salah satu faktor keunggulan dalam bersaing.
Abstract
TQM (Total Quality Management) concept whose one of its aims is to accomplish Zero defect management at glance has similarity and correlation with Safety and Health concept with direct to zero accident award accomplishment.

Based on research from PT. Tambang Batubara Bukit Asam Unit Produksi Tanjung Enim, PT, Aneka Tambang UBP Nikel Pomala, PT. Freeport lndonesia and PT. Aneka Tambang UBP Emas Pongkor on correlation of TQM elements implementation on Safety and Health management with successful Zero accident accomplishment, we gota significant result.

The strong relation among TQM elements (Customer Focus, Continual Improvement and Total participation) with the successful of zero accident accomplishment on that company showed that the function of Safety and Health has been empowered proportionally the importance of Safety and Health problems in dealing the competition in free market era has been realized. Where safety and Health problems have become global issue which are one of the competitive advantage factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>