Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Lutfiah
"Tesis ini membahas mengenai determinan fertilitas antara provinsi dengan tren TFR meningkat dan menurun tahun 2002-2012 dengan membedakan determinan menjadi dua level, yaitu level individu dan level provinsi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan Data SDKI 2002/2003, 2007, 2012, serta Data Laporan Umpan Balik dan Pengendalian Lapangan BKKBN Tahun 2012.
Hasil penelitian menyarankan bahwa Pemerintah Pusat dan Daerah harus melakukan upaya peningkatkan sosial ekonomi WUS dan peningkatan partisipasi WUS dalam pendidikan. Bagi BKKBN pada provinsi dengan TFR meningkat perlu melaksanakan intervensi khusus kepada WUS dengan suami tidak bekerja dan pendidikan rendah agar pilihan WUS berubah terkait jumlah anak ideal yang dimiliki menjadi £ 2 anak dengan selang kelahiran < 36 bulan.
Selain itu, perlu dilakukan peningkatan paparan informasi KB, persediaan alat kontrasepsi jangka panjang, dan pemberdayaan perempuan khususnya untuk aspek pengambilan keputusan dalam rumah tangga. Fokus penurunan tingkat fertilitas harus fokus pada WUS di daerah pedesaan.

This research explains about determinant of fertility between two groups, provinces with trend up and trend down of TFR in 2002-2012, use two levels of analysis. The levels of analysis are individual and province level. This research is quantitative research, use Data?s SDKI 2002/2003, 2007,2 012 and Data Report of Umpan Balik and Pengendalian Lapangan BKKBN 2012.
This research suggests that Central and Local Government have to increase social economic of WUS and participation of WUS in education. BKKBN as a organization that handle fertility problem have to do intervention, especially for WUS with unemployment husband and has low education. This intervention be expected can change the ideal number of children of WUS to be 2 or lower with birth interval 36 month or lower.
Furthermore, BKKBN have to increase access information of contraceptive, supply of longterm contraceptive method, and increase empowerment women especially about decision in household. The intervention be focused for WUS in rural area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Damayanti
"Jumlah penduduk Indonesia saat ini menempati posisi keempat populasi terbesar di dunia dengan 270.203.917 jiwa. Fertilitas (kelahiran) merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Angka fertilitas total (TFR) sebagai salah satu indikator pengukuran fertilitas di tahun 2019 menunjukkan angka tertinggi berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 3,36 sedangkan yang terendah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan 1,80 anak per wanita. Situasi dan kondisi demografis yang berbeda-beda serta bersifat dinamis menjadikan tingkat fertilitas setiap daerah di Indonesia dapat dipengaruhi oleh faktor yang berbeda pula. Tujuan : untuk mengetahui perbandingan faktor atau determinan yang mempengaruhi fertilitas pada wanita kawin di Provinsi NTT dan Provinsi DIY. Metode : menggunakan desain potong lintang (cross sectional) dengan sampel seluruh responden wanita usia subur yang berstatus kawin atau hidup bersama pasangannya. Hasil : Adanya perbedaan variabel yang dominan berpengaruh terhadap fertilitas di kedua provinsi. Di NTT variabel paling berpengaruh adalah umur, dimana umur berkaitan erat dengan umur kawin pertama dan lama perkawinan, semakin wanita di NTT berumur tua, umur kawin pertama terlalu muda dan lama perkawinan terlalu lama maka semakin banyak jumlah anak yang dimilikinya. Sedangkan di DIY, variabel paling berpengaruh adalah jumlah anak ideal, dimana jumlah anak ideal berkaitan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki wanita di DIY yang sebagian besar adalah SMA dalam membentuk pola pikir terkait jumlah anak yang diinginkan dimana lebih mengutamakan kualitas dibandingan kuantitas. Kesimpulan : Provinsi NTT dan DIY memiliki determinan fertilitas yang berbeda, dimana sebagian besar fertilitas di NTT adalah > 2 anak sedangkan sebagian besar fertilitas di DIY ≤ 2 anak.

Indonesia’s population is currently the fourth largest in the world with 270,203,917 people. Fertility (birth) is one component of population growth that is increasing the population. Total fertility rate (TFR) as an indicator of fertility measurement in 2019 shows that the highest number is in the Province of East Nusa Tenggara (NTT) with 3.36 while the lowest is the Special Region of Yogyakarta (DIY) with 1.80 children for a woman. The Differences between dynamic demography situations and conditions make the fertility rate of each region in Indonesia can be influenced by different factors. Objective: To compare the factors or determinants that affect fertility in married women in NTT and DIY Province. Method: Using a cross-sectional design with a sample of all female respondents of reproductive age who are married or living with their partners. Result: There are differences variables that are most related to fertility rates in two provinces. In NTT, the most related variable is age, age is closely related to age of first marriage and length of marriage, women in NTT who are getting older, who have age of first marriage are too young and have been married too long, then more children they will have. Meanwhile in DIY, the most related variable is the ideal number of children. The ideal number of children is related to the education level of women in DIY who most of them are high school graduates in forming a mindset related to the desired number of children who prioritize quality over quantity.Conclusion: NTT and DIY Province have different patterns of fertility determinants which most of the fertility rates in NTT are ≥ 3 children while most of the fertility rates in DIY are < 3 children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library