Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siburian, Sebastian
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem multi-frequency microwave tomography berbasis PocketVNA  dan sistem mekanik stepper motor dan Arduino board yang digunakan untuk menggeser posisi sudut sepasang Vivaldi antenna dalam proses scanning pengukuran koefisien refleksi (S11), magnitude dan fase dari gelombang mikro setelah berinteraksi dengan objek yang diamati dalam eksperimen.  Antenna Vivaldi yang digunakan dapat bekerja pada range frekuensi 1.5 GHz sampai 9 GHz, PocketVNA beroperasi pada range frekuensi 500 kHz-4 GHz. Eksperimen untuk menguji unjuk kerjanya dengan berbagai jenis material yang berbeda bentuk dan ukuran. Data koefisien refleksi (S11) yang telah diperoleh di resolved dan direkonstruksi menjadi sebuah citra melalui MATLAB berbasis pendekatan Born. Rekonstruksi citra per single frequency dilakukan satu per satu secara berurutan dari frekuensi rendah-tinggi, dengan total 6 nilai frekuensi berbeda. Setelah itu dilakukan pendekatan multi frekuensi mengkombinasikan unsur stabilitas dari efek penggunaan frekuensi rendah dan unsur resolusi tinggi dari efek penggunaan frekuensi yang lebih tinggi. Penggunaan multi-frekuensi mereduksi masalah nonlinearitas dan menaikkan stabilitas sistem untuk hasil rekonstruksi citra yang lebih optimal menggunakan algoritma image fusion berbasis wavelet. Citra hasil proses algoritma image fusion cukup signifikan menaikkan kualitas image dibandingkan dengan individual image yang diperoleh dari hasil rekonstruksi pada penggunaan frekuensi tunggal tanpa proses image fusion.
ABSTRACT
A PocketVNA-based multi-frequency microwave tomography system and stepper motor and Arduino board-based mechanical system were used to shift the position of Vivaldi antenna pair angle in the scanning process of reflection coefficient (S11), magnitude and phase measurements of the microwaves interacted with observed objects. Vivaldi antenna works in the range of 1.5 GHz-9 GHz, while the PocketVNA operates in range of 500 kHz-4 GHz. Experiments were done to test the performance of the system with types of materials of different shapes and sizes. The reflection coefficient data (S11) resolved and reconstructed into an image via MATLAB based on Born approximation reconstruction algorithm. Image reconstruction per single frequency is done sequentially from low frequency-high frequency, with a total of 6 different frequency values. A multi-frequency approach will be done by combining the element of stability from the effect of using low frequencies and high-resolution element from the effect of relatively higher frequency usage. The use of multi-frequency reduces nonlinearity problem and increases the stability to get an optimal image reconstruction,. The image results from the image fusion algorithm process increase image quality compared to the individual images from the reconstruction results on single frequency usage without the image fusion process.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desfi Nur Fikri
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam penelitian ini telah dibuat sebuah sistem Tomografi berbasis gelombang mikro yang bersifat portable dengan biaya yang relatif rendah. Sistem ini terdiri dari sebuah modul akuisisi data berbasis mikrokomputer yang mendapatkan data dari PocketVNA dan sebuah sistem mekanis berbasis motor stepper yang digunakan sebagai pengendali posisi angular antena Vivaldi di sepanjang lintasan yang bergerak melingkar mengelilingi obyek uji yang diamati. Motor stepper digerakkan melalui sebuah motor driver dan sebuah Arduino board. DeepAces Vivaldi antena dapat digunakan sebagai transceiver gelombang mikro dari frekuensi 1.5 GHz sampai 9 GHz, sedangkan PocketVNA yang digunakan untuk melakukan perhitungan koefisien transmisi dan koefisien refleksi (S11 dan S12), magnitude dan fase gelombang mikro mempunyai jangkauan frekuensi 500 kHz sampai dengan 4 GHz. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dalam rentang frekuensi 3-3.78 GHz dengan kenaikan frekuensi setiap 0.5 GHz, dan pengukuran dilakukan 5 kali di setiap posisi sudut, sedangkan posisi antenna digeser dengan kenaikan 5°. Obyek uji yang digunakan berupa logam besi berbentuk segi 8 dan logam besi berbentuk silinder setra nilon atau Polyehhylene. Citra hasil proses rekonstruksi berbasis algoritma simultaneous iterative reconstruction cukup secara signifikan menggambarkan bentuk dan penampang benda uji.
ABSTRACT
In this research study a Microwave-based Tomography (MWT) system that is portable with a relatively low cost has been developed. This system consists of a microcomputer-based data acquisition module that obtains data from a PocketVNA and a mechanical system based on stepper motors which are used to control the angular positions of the Vivaldi antennas along a circular path around the observed object. The stepper motors are driven through motor drivers and an Arduino board. The used Vivaldi antennas can be operated as microwave transceivers from frequency of 1.5 GHz to 9 GHz, while the PocketVNA is used to measure the transmission and reflection coefficients (S11 and S12), magnitude and phase of the microwave that have a frequency range of 500 kHz to 4 GHz. Measurements in this study were carried out in the frequency range 3-3.78 GHz with an increase in frequency of every 0.5 GHz, and measurements were executed 5 times at each angle position, while the antenna position was shifted every a 5°. The test object used was in the form of an octagonal iron metal and cylindrical metal also nylon or Polyethylene. The images of the reconstruction process based on simultaneous iterative reconstruction algorithms significantly illustrates the shape and cross section of the test object.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wijaya
Abstrak :
EIT (Electrical Impedance Tomography) adalah satu diantara beberapa metode tomografi untuk memperkirakan distribusi impedansi dalam suatu domain berdasarkan pengukuran daerah batas di sekelilingnya. Metode ini banyak digunakan untuk mengamati keberadaan dan pertumbuhan benda asing di daerah yang diamati, seperti kanker pada payudara. Instrumen EIT dalam penelitian ini dirancang untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi keberadaan dan bentuk geometri benda asing, yang diletakkan pada daerah pengukuran tomografi (phantom) dalam bentuk gambar tiga dimensi (3D), dengan akuisisi data menggunakan NI USB 6351 dan LabVIEW (hard & software). Hasil pengujian dan analisis rekonstruksi gambar 3D menggunakan program EIDORS dengan pemodelan algoritma “n3r2”, dapat disimpulkan bahwa model instrumen EIT hasil penelitian sudah dapat mendeteksi keberadaan dan lokasi sampel uji yang diletakkan`di dalam area pengukuran tomografi (phantom), tetapi gambar 3D yang dihasilkan belum representatif menggambarkan bentuk geometri dari sampel uji. Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya kesalahan data yang dihasilkan oleh elektroda S0-S1, S1-S2, dan S31-S0, yaitu inkonsisten jika dibandingkan dengan data yang dihasilkan elektroda lainnya. ......EIT (Electrical Impedance Tomography) is one of several tomographic methods for estimating impedance distribution in a domain based on measuring the boundary area around it. This method is widely used to observe the presence and growth of foreign objects in the area observed, such as cancer in the breast. EIT instruments in this study are designed to have the ability to identify the presence and geometry of foreign objects, which are placed in the area of tomography measurement (phantom) in the form of three-dimensional (3D) images, with data acquisition using NI USB 6351 and LabVIEW (hard & software). The results of testing and analysis of 3D image reconstruction using the EIDORS program with the "n3r2" algorithm modeling, it can be concluded that the EIT instrument model results have been able to detect the presence and location of test samples placed in the tomography measurement area, but the resulting 3D images not representative describes the geometry of the test sample. This is most likely due to an error in the data generated by electrodes S-S1, S1-S2, and S31-S0, which is inconsistent when compared with the data produced by other electrodes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhidayati Asymal
Abstrak :
Latar Belakang: Temporomandibular Joint (TMJ) merupakan sendi kompleks dari tubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam proses pengunyahan, penelanan dan pengucapan. Salah satu pemeriksaan radiografik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi TMJ adalah Cone Beam Computed Tomography (CBCT) karena pencitraan ini dapat menampilkan gambaran rekonstruksi tiga dimensi yang lebih reliabel dan akurat dengan waktu pemindaian akuisisi lebih singkat, sehingga dosis radiasi pada pasien lebih rendah dan biaya pemeriksaan yang lebih rendah. Kemampuan software CBCT memegang peranan penting dalam menganalisa sebuah gambaran CBCT. Ada beberapa macam software yang tersedia yaitu open-source software dan commercial software. Beberapa penelitian tentang kemampuan open-source software untuk kasus TMJ telah dilakukan namun jumlahnya masih sangat terbatas, namun belum ada penelitian yang membandingkan performa open-source software terhadap commercial software dalam melakukan pengukuran ruang sendi TMJ. Tujuan: Menganalisis hasil pengukuran open-source software dengan commercial software dalam mengevaluasi TMJ pada gambaran CBCT. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa 5 data set file DICOM CBCT dari pasien yang datang ke Klinik Radiologi Kedokteran Gigi RSKGM FKG UI. Pengukuran ruang sendi TMJ menggunakan software yang berbeda dilakukan menggunakan titik referensi yang telah ditentukan sesuai definisi operasional. Software yang digunakan pada penelitian ini yaitu Horos, IITK-Snap dan CS 3D dental imaging software. Hasil: Uji reabililitas yang digunakan adalah Technical Error of Measurement (TEM) oleh Dahlberg dengan hasil pengukuran oleh intra- dan interobserver < 1 mm, yang menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antar observer dan menunjukkan reabilitas penggunaan Horos, ITK-Snap, dan CS 3D Dental Imaging software dalam mengukur ruang sendi TMJ. Hasil uji statistik perbandingan hasil pengukuran Horos, ITK-Snap dengan CS 3D imaging menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0.05), dengan nilai Mean of Error pada pengukuran dengan menggunakan Horos dibandingkan CS 3D yaitu 5.57 % - 25.7%, dan nilai Mean of error pada pengukuran dengan menggunakan ITK-Snap dibandingkan CS 3D yaitu 2.76%-24.53%. Nilai CoV pada pengukuran menggunakan Horos dibandingkan CS 3D yaitu minimal 2% - 24.5%. Nilai CoV pada pengukuran menggunakan ITK-Snap dibandingkan CS 3D sebesar 2% - 34.5%. Kesimpulan: Penelitian ini dapat memberikan informasi awal tentang reabilitas dan akurasi antara Open-source software Horos dan ITK-Snap dibandingkan dengan Commercial software CS 3D Dental Imaging software dalam melakukan pengukuran ruang sendi TMJ. Meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengukuran yang menggunakan Horos, ITK-Snap dibandingkan dengan CS 3D Dental Imaging software. Penelitian ini menunjukkan bahwa akurasi pengukuran menggunakan ITK-Snap lebih tinggi daripada Horos, walaupun nilai keandalan ITK-Snap masih lebih rendah dibandingkan dengan Horos. ......Background: Temporomandibular Joint (TMJ) is a complex joint of the human body which has an important role in the processes of mastication, swallowing and pronunciation. One of the radiographic examinations that can be used to evaluate TMJ conditions is Cone Beam Computed Tomography (CBCT) because this imaging can display a more reliable and accurate three-dimensional reconstruction image with shorter scan acquisition time, resulting in lower radiation dose to patients and examination costs. lower. The capabilities of the CBCT software play an important role in analyzing a CBCT image. There are several kinds of software are available for CBCT such as open-source and commercial software. Several studies on the ability of open-source software for TMJ cases have been carried out but the number is still very limited, but there has been no research comparing the performance of open-source software to commercial software in measuring the TMJ joint space. Objective: To analyze the measurement of open-source software with commercial software to evaluate the TMJ on CBCT images. Methods: This study used 5 DICOM CBCT file data sets from patients who came to the Dentomaxillofacial Radiology Clinic RSKGM FKG UI. TMJ joint space measurements using different software are carried out using predetermined reference points according to operational definitions. The software used in this study are Horos, IITK-Snap and CS 3D dental imaging software. Results: The reliability test used was Dahlberg's Technical Error of Measurement (TEM) with intra- and interobserver measurement results of <1 mm, which indicated that there was compatibility between observers and demonstrated the reliability of using Horos, ITK-Snap, and CS 3D Dental Imaging software in measuring the TMJ joint space. Statistical test results for comparison of Horos, ITK-Snap and CS 3D imaging measurements showed no significant difference (p > 0.05), the Mean of Error in measurements using Horos compared to CS 3D was 5.57% - 25.7%, and the Mean of error in measurements using ITK-Snap compared to CS 3D was 2.76% -24.53%. The CoV value in measurements using Horos compared to CS 3D is at least 2% - 24.5%. The CoV value in measurements using ITK-Snap compared to CS 3D is 2% - 34.5%. Conclusion: This study shows initial information about the reliability and accuracy between Open-source software Horos and ITK-Snap compared to Commercial software CS 3D Dental Imaging software in measuring the TMJ joint space. Although there was no significant difference in measurements using Horos, ITK-Snap was compared with CS 3D Dental Imaging software. This study shows that the measurement accuracy using ITK-Snap is higher than Horos, although the reliability value of ITK-Snap is still lower than that of Horos.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library