Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Krislamawaty
Abstrak :
Masalah puncak dalam hal kesehatan di seluruh dunia, masih tentang penggunaan tembakau dan kecanduan rokok. Jumlah pengguna rokok elektrik di dunia masih terus meningkat. Hasil riset menunjukkan bahwa mayoritas perokok tetap tidak mengurangi konsumsi rokok di masa pandemi Covid-19. Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia merupakan lembaga swadaya masayarakat di bidang kesehatan yang melakukan kampanye tentang rokok elektrik melalui akun Instagram @ypkpindonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap permainan kebenaran dari kampanye rokok elektrik menggunakan relasi kuasa pengetahuan pada akun Instagram @ypkpindonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis menggunakan analisis wacana genealogi Foucault. Metode analisis data menggunakan analisis wacana genealogi Foucault yang mencakup empat bahan analitis, yaitu: analisis linguistik struktural, analisis arsip, analisis arkeologi pengetahuan, dan analisis pembentukan diskursif. Penelitian mengungkap bahwa YPKP melakukan permainan kebenaran dalam wacana rokok elektrik sehat dengan memanfaatkan kekuasaan dan pengetahuan di bidang kesehatan. YPKP memperluas kekuasaan dengan melibatkan pihak yang berpengaruh di Indonesia dan jaringan internasionalnya. Istilah dan pernyataan dalam kampanye YPKP sama dengan istilah yang digunakan industri rokok dalam mempromosikan rokok elektrik, seperti: alternatif produk tembakau, rokok elektrik sebagai solusi berhenti merokok, pengurangan bahaya, rendah resiko, beralih ke rokok elektrik untuk berhenti merokok, dan lainnya. Pewacanaan rokok elektrik sehat dibangun oleh YPKP melalui beberapa wacana, sebagai berikut: wacana solusi berhenti merokok melalui rokok elektik; wacana uap vs asap; wacana regulasi vs pelarangan; wacana sentralisasi "tembakau alternatif" dan marginalisasi rokok komvensional. Wacana rokok elektrik sehat dimanfaatkan untuk mendukung industri rokok elektrik, yaitu rokok elektrik menggantikan rokok konvensional. Sementara itu, wacana ‘berhenti merokok’ dipinggirkan. ......The culmination problem in terms of health worldwide, is still about tobacco use and cigarette addiction. Nowadays, the number of electric cigarettes users in the world continues to increase. Research show that the majority of smokers still do not reduce cigarette consumption during the Covid-19 pandemic.Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) is a health-based NGO that conducted electric cigarettes campaign using Instagram account @ypkpindonesia. This research aims to reveal the ‘games of the truth’ of electric cigarettes campaign based on the relation of power-knowledge on @ypkpindonesia Instagram account. This is a qualitative research with a critical paradigm using Foucault's genealogy discourse analysis. The data analysis’ method using Foucault's genealogy discourse analysis which includes four analytical materials, namely: structural linguistic analysis, archive analysis, archeology of knowledge analysis, and discursive formation analysis. The result revealed that YPKP conducted the games of truth in healthy electric cigarettes discourse by utilizing the power and knowledge in health science. YPKP expands power by involving influential parties in Indonesia and their international network. The terms in the YPKP campaign are the same as the terms and sentences used by the cigarette industry in promoting e-cigarettes, such as: alternative tobacco products, e-cigarettes as a solution to quitting smoking, reducing harm, low risk, switching to e-cigarettes to quit smoking, etc. The discourse on healthy e-cigarettes was developed by YPKP through some discourses, as follow: discourse on solutions to quitting through smoking e-cigarettes, discourse on steam vs. smoke, discourse on prohibition vs. regulation, and discourse on the centralization of "alternative tobacco" and marginalization of conventional cigarettes. The discourse of healthy electric cigarettes is used to support the electric cigarettes industry. Meanwhile, the discourse of ‘smoking cessation’ was marginalized.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Brandasta Latayu
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Pajak Penghasilan atas penghasilan Wajib Pajak yang memiliki peredaran usaha tertentu pada kegiatan usaha petani tembakau di Kabupaten Temanggung serta hambatan dalam penerapannya. Penulis memilih Kabupaten Temanggung sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu kabupaten penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Kebijakan Pajak Penghasilan yang dibahas dalam penelitian adalah Pajak Penghasilan final bagi Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Usaha tertentu yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam implementasi kebijakan terdapat empat faktor yang menentukan keberhasilan dari kebijakan sebagaimana konsep implementasi kebijakan menurut Edward III yaitu meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi atau sikap, dan struktur birokrasi dalam mencapai tujuan dari kebijakan ini. Hambatan dalam implementasi kebijakan ini berupa faktor sumber daya manusia, kurangnya komunikasi, dan posisi tawar menawar petani tembakau yang lemah dalam menentukan harga tembakau.
This study aims to analyse the implementation of income tax on tobacco farmer business activities to taxpayers who have certain turnover in the regency of Temanggung along with the obstacles in its application. The author chose Temanggung Regency as the research location because it is one of the largest tobacco producing in Indonesia The Income Tax Policy discussed in the study is the final income tax for Taxpayers who have certain turnover regulated in Government Regulation Number 23 of 2018 concerning Income Tax on income from businesses received or obtained by taxpayers who have certain turnover. The research method used is qualitative with in-depth interview data collection techniques and literature studies. The results of this study are there are four factors that determine the success of the policy as Edward IIIs conception of policy implementation includes communication, resources, disposition, and bureaucratic structure in achieving the objectives of this policy. Obstacles in the implementation of this policy are in the form of human resources, lack of communication, and weak bargaining position of tobacco farmers in determining tobacco prices.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan Syamsudin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perbandingan keberhasilan dan kegagalan gerakan perlawanan petani tembakau Temanggung yang terjadi dari tahun 2000-2012. Adapun kasus yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah, pertama kasus keberhasilan perlawanan Paguyuban Petani Tembakau Sumbing Sindoro (PPTSS) terhadap PP No. 81 Tahun 1999 dan kedua adalah kasus kegagalan perlawanan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung-Jawa Tengah terhadap Rancangan Peraturan Pemerintah Tembakau (RPP Tembakau). Dalam menganalisis kedua kasus di atas, peneliti menggunakan teori integrasi pendekatan gerakan sosial yang terdiri dari tiga pendekatan utama yaitu pendekatan struktur kesempatan politik, struktur mobilisasi, dan pembingkaian kultural. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun data-data dalam penelitian ini peneliti dapatkan melalui wawancara serta telaah dokumen maupun literatur ilmiah yang berhubungan.Temuan dari penelitian ini adalah, pertama, dalam kasus keberhasilan perlawanan PPTSS atas PP No. 81 Tahun 1999, dimensi-dimensi baik dalam struktur kesempatan politik, struktur mobilisasi maupun pembingkaian kultural adalah sangat mendukung keberhasilan perlawanan. Dikarenakan keputusan peraturan pemerintah berada di ranah eksekutif, maka keberhasilan sangat dipengaruhi oleh lobi di tingkat pusat. Dalam hal ini, salah satu dimensi dari struktur kesempatan politik yaitu peran aliansi berpengaruh (influential allies) terbukti berperan begitu dominan. Kemampuan PPTSS dalam melibatkan aliansi berpengaruh (influential allies) yaitu para elit politik lokal berpengaruh pada akhirnya mampu membawa PPTSS pada keberhasilan. Berbeda dengan kasus perlawanan PPTSS, dalam kasus kegagalan perlawanan APTI atas RPP Tembakau, terlihat hanya dimensi-dimensi pada struktur mobilisasi dan pembingkaian kultural yang mendukung keberhasilan perlawanan, sementara itu dimensi dalam struktur kesempatan politik khususnya peran aliansi berpengaruh (infuential allies) nampak tidak berperan dengan baik. Kegagalan APTI dalam melibatkan para elit lokal berpengaruh disertai dengan pudarnya pengaruh elit politik lokal di tingkat pusat menjadi hal yang cukup menentukan bagi kegagalan perlawanan APTI. Secara umum, penelitian ini menegaskan bahwa struktur kesempatan politik khususnya peran aliansi berpengaruh (infuential allies) masih merupakan hal yang cukup penting bagi keberhasilan organisasi gerakan sosial.
ABSTRACT
This study is aimed to explain the comparison between the success and failure of Temanggung tobacco peasant movement resistance which had been occured from 2000-2012. Two cases compared in this study are, first, the success of Sumbing Sindoro Tobacco Peasant Community (PPTSS) movement resistance towards government regulation 81/1999 and then the second case is the failure of Indonesia Tobacco Peasant Association (APTI) Temanggung-Jawa Tengah towards tobacco government regulation draft (RPP tembakau). In this study, the social movement integration approach theory has been applied as an analytical tool. As commonly known, this theory is consisted of three main approaches, first is political opportunity structure approach, second is mobilizing approach, and the last one is framing process approach. Relating to the research method, the method in this study is qualitative with study case approach. In terms of collecting data, the data was obtained through interviewing actors and tracing related literatures. This study finds that first, in the success of PPTSS resistance, the dimentions of political opportunity structure, mobilizing structure, and also framing process are completely supporting the success of the movement. Due to the decision of government regulation is fully driven by the executive, consequently the success of resistance is significantly influenced by the lobbying in the top level of elite. One of the dimentions in political opportunity structure which is the influential allies is taking role in this movement resistance. The PPTSS ability for involving influential local elite finally leads PPTSS to the success. Different from the PPTSS case, in the second case, the failure of APTI resistance, the dimention in political opportunity structure particularly the role of influential allies is not supporting the resistance, only mobilizing structure and framing process which support the triumph. The failure for involving influential local elite followed by the weakness of local elite influence towards the top elite becomes determinant factor that brings APTI to the failure. Generally, this study states that political opportunity structure particularly the role of influential allies is still pivotal factor for contributing to the movement success.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover