Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Gozali
Abstrak :
Telah dibuat alat ukur muai panjang logam yang berbasis mikrokontroler dengan dilengkapi heater sebanyak 6 buah, dimana masing-masing berdaya 150 watt, 220 VAC dengan ukuran 25x30mm. Sebagai sensor temperatur, digunakan sensor temperatur termokopel tipe K yang memiliki range deteksi -200°C hingga 1200°C sebanyak 5 buah dan sensor posisi menggunakkan sensor LVDT yang dapat mendeteksi perubahan jarak hingga 2,5mm. Alat ini dapat mengukur perubahan panjang muai logam akibat pemanasan yang dilakukan heater dan perubahan temperatur yang dibaca oleh mikrokontroler untuk dikirimkan ke PC melalui komunikasi serial RS232, di PC program LabVIEW data tersebut akan diproses dan menampilkan penambahan data awal panjang logam sehingga didapatkan koefesien muai panjang logam. Berdasarkan hasil percobaan bahwa semakin tinggi temperatur maka perubahan muai panjang logam akan semakin besar dan koefesien muai logam sampel almunium pada temperatur 183˚C adalah 2.5x106/˚C untuk mekanik heater nozzle, sedangkan untuk mekanik heater infrared bernilai sama dengan koefesien muai logam yang didapat untuk sampel almunium pada temperatur 150˚C adalah 2.5 x 10-6/˚C. ......Has created long-gauge metal expansion-based microcontroller instrument with 6 heaters, each heaters has 150 watt power, 220 VAC, and 25x30mm dimension. As a temperature sensor, it use 5 pieces type K thermocouple temperature sensor which has a detection range -200°C to 1200°C and LVDT position sensors which is able to detect changes in distance of up to 2.5 mm. This instrument can measure the length changes due to heating of metal expansion and temperature changes that are read by the microcontroller to be sent to a PC via RS232 serial communication. PC LabVIEW program data will be processed and preliminary data showing the addition of metal so we get a long term expansion coefficient of metal. Based on experimental results that the higher the metal's temperature will change the length of expansion and the greater expansion coefficient value of aluminum metal sample at a temperature of 183˚C is 2.5 x 10-6/˚C for the mechanical heater nozzle, whereas for mechanical infrared heater has the same value with metal expansion coefficient which is obtained for samples of aluminum at a temperature of 150˚C is 2.5 x 10-6/˚C.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42317
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Argianto
Abstrak :
Telah dibuat ruang vakum dengan temperature terkendali untuk alat uji impedansi bahan menggunakan heater 1000W, 220V dengan menggunakan sensor termokopel tipe K. Temperatur yang mampu dicapai sebesar ±400°C, digunakan sebuah receiver (keypad) untuk mengendalikan dan menampilkan nilai dari temperatur dengan memasukkan nilai set point (SP), adapun pengendalian untuk temperatur yang dilakukan dengan menggunakan PID. Untuk pengaturan tekanan didalam agar vakum digunakanlah pompa vakum.
Was made Vacuum room with control temperature for ingredient impedance tool, using heater 1000W, 220V with thermocouple sensor type K. Temperature only can reach about ±400°C. this heater use keypad for controlling and viewing temperature with by set point (SP). For pressure arrangement insides so that vacuum so used vacuum pump.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pradipta R
Abstrak :
Logam merupakan salah satu zat yang paling melimpah keberadaannya dibumi. Oleh sebab itu pemahaman terhadap karakteristik logam sangat penting untuk diperdalam. Salah satu karakteristiknya adalah pemuaian. Untuk mempermudah pemahaman tentang pemuaian logam dibuatlah alat untuk mengukur koefisien pemuaian linier logam. Dengan alat pendeteksi suhu (Thermocouple) dan Potensiometer sebagai pendeteksi perubahan panjang, maka nilai konstanta tersebut dapat diketahui. Kedua alat tersebut akan diatur dan dipantau oleh mikrokontroler. Mikrokontroler juga berfungsi sebagai alat hitung data yang nantinya akan menghasilkan nilai konstanta pemuaian linier logam secara otomatis. ......Metal is one of the most abundant substance on earth. Therefore, understanding the characteristics of the metal is very important to be deepened. One of the characteristic is expansion. To facilitate the understanding of metal expansion, a tool to measure the coefficient of linear expansion of metals has to be made. With a temperature sensor (Thermocouple) and Potentiometer as length change detector, the value of these coefficient can be known. Both devices will be regulated and monitored by the microcontroller. Microcontroller also function as a means of calculating the data which will yield a coefficient value of linear expansion of metal automatically.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aulia Rahman
Abstrak :
Telah dibuat Hot plate stirrer magnetik dengan Temperatur dan Kecepatan Pengaduk Terkendali dengan menggunakan Microcontroller. Pada sistem ini menggunakan heater 500watt, dan sensor Termokopel tipe K. Pengendalian motor DC menggunakan sistem open loop dan menggunakan sistem close loop untuk pengendalian temperatur menggunakan PID. Dalam sistem pangaduk menggunakan magnet yang diputar oleh motor DC terletak di bagian bawah heater dan magnet yang terputar yang diletakan dalam wadah. ......A Hotplate stirrer magnetic have been made with a high temperature and high speed restraint with microcontroller. This system have been used heater 500 watt, and thermocouple sensor type K. For DC motor control used system open loop plus used system close loop PID for temperature control. In a system using a magnetic stirrer rotated by a DC motor which is located below the heater and the magnet is turned is placed in the container.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengukuran suhu dilakukan dengan mengkonversikan beda tegangan yang timbul karena adanya perubahan suhu di sekitar sensor. Karena beda tegangan thermocouple hanya sebanding dengan perbedaan suhu antara simpul ukur dan simpul acuan thermocouple, maka diperlukan sensor lain untuk mengukur suhu simpul acuan. Jadi hasil akhir pengukuran merupakan penjumlahan antara suhu basil konversi beda tegangan thermocouple dan suhu hasil konversi sensor pengukur suhu simpul acuan, dalam hal ini LM-35. Beda tegangan kedua sensor tersebut dibu$er, dikuatkan, dan dijumlah, sampai memenuhi kondisi tertentu sehingga perubahan beda tegangan karena perubahan suhu dapat d identifikasi oleh wialog input interface card_ Pada kartu interface ini, beda tegangan disampling menjadi data digital 8 bit. Data ini diambil oleh komputer melalui IC PPI pads kartu interface tersebut. Data hasil pengambilan dari analog input interface card dikonversikan dalam bentuk besaran suhu, dan dijumlahkan, sehingga hasil pengukuran merupakan suhu pada simpul ukur thermocouple. Kalibrasi sensor dilakukan dengan terlebih dahulu mengkalibrasi sensor simpul acuan (LM-35) pads suhu 0_C, baru kemudian mengkalibrasi thermocouple pada suhu tertentu. Pengambilan dan penyimpanan data suhu dilakukan secara kontinyu dengan interfal waktu satu detik, sehingga akan memudahkan proses pelaporan dan pemeriksaan data. Dengan memberikan batasan pengukuran pada masing-masing sensor, diberikan suatu algoritma dimana masing-masing sensor akan saling memeriksa harga suhu pengukuran sensor pasangannya. Alarm kondisi sensor akan menyala jika terdapat kejanggalan harga suhu salah satu sensor terhadap sensor pasangannya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Jumawa
Abstrak :
ABSTRAK
Teknologi dan metode pengukuran merupakan salah satu hal yang fundamental dalam riset maupun dalam pendidikan. Tingkat keakurasian pengukuran sangat diperhatikan pada suatu alat ukur. Dan pengukuran temperatur adalah pengukuran yang sering digunakan, karena sifat panas yang selalu ada dalam tiap objek di bumi. Dalam mengukur temperature diperlukan alat ukur yang akurat dan presisi, salah satunya adalah termokopel dan RTD. Termokopel memiliki tipe berdasarkan logam pembentuknya, sehingga kemampuan pengukurannya pun berbeda. Namun tiap termokopel berlandaskan pada hukum seebeck , dimana dua logam dibuat menyatu dengan tiap ujungnya mengukur pada temperatur yang berbeda sehingga menimbulkan gaya gerak listrik. Untuk itu sambungan ujung termokopel perlu diperhatikan agar mendapatkan performa terbaik. Terdapat tiga jenis macam dalam penyambungan dalam penelitian ini yaitu sambungan tik, lilit, dan solder, yang masing-masing jenis sambungannya dilakukan pada termokopel tipe J, T, dan K pada rentang diameter 0,2−0,7 𝑚𝑚.. Sambungan tik menunjukkan tingkat kesesuaian yang lebih baik dibanding solder pada termokopel dengan logam berdiameter kecil. Sedangkan pada logam berdiameter besar , sambungan solder menunjukkan tingkat kesesuaian linieritas yang lebih baik. Simpangan rata-rata paling kecil ditunjukkan pada tipe sambungan solder. Dan pengukuran temperatur pada ambien memberikan hasil delta temperatur yang berbeda antar termokopelnya selama satu hari penuh, dimana pada rentang waktu tertentu terdapat delta perubahan yang lebih rendah dibanding rentang waktu lain. Serta termokopel lebih akurat dibanding RTD ketika mengukur temperature pada rentang −200−2000𝐶.
ABSTRACT
Technology and method of measurement is one of fundamental thing in doing research and study. Accuracy in measurement instrument is being concerned to obtain valid data. Temperature measurement is widely used in research as a result of heat transfer process in objects. In temperature measurement, high accuracy instrument is needed. One of the temperature measurement instrument is called thermocouple. Thermocouple has different type based of forming material. This material difference will affect their characteristic. Every thermocouple works based on the seebeck effect, which say that if junctions from two different metal wire are created and has temperature difference, there will be electromotive force. For that reason junction tip of thermocouple must be observe to get better perform. The method of creating junction has three variation, the first method is tik, the second method is twist, and the other is soldered. Concentration will be put on type J, K, T type thermocouple, method of creating junction by tik, twist, soldered, and variety of thermocouple diameter between 0, 2 to 0, 7mm. The result of this experiment gives that tik junction indicates better level of concordance than soldered junction at little wire. However, soldered junction shows better level of concordance at thick wire. Average deviation of soldered junction shows better than other while in measure ambient temperature for one day. And thermocouple shows better than RTD while in use between −200 to 2000𝐶.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Mundari Wijaya
Abstrak :
Telah dibuat alat pemanas dan pengaduk terintegrasi dengan temperatur dan kecepatan terkendali berbasis mikrokontroler dengan dilengkapi heater berdaya 600 W, 220 VAC dan sebagai sensor temperatur digunakan sensor temperatur termokopel tipe K yang memiliki range deteksi -200°C hingga 1200°C. Alat ini memiliki sebuah motor dc yang berfungsi sebagai pengaduk yang dilengkapi pula dengan sensor kecepatan putaran. Sebagai pengendali digunakan sebuah mikrokontroler ATMega8 yang digunakan sebagai pengontrol pemanas dan kecepatan putar motor pengaduk , dan disamping itu mikrokontroler juga menerima dan mengirimkan data ke komputer dengan software LabView atau keypad melalui komunikasi serial RS232 dimana setpoin dari LabView dan output dari mikrokontroler ditampilkan dalam bentuk nilai dan grafik. Pengaturan kecepatan putaran pengaduk dengan cara mengatur lebar pulsa (PWM), sedangkan untuk pengaturan panas heater menggunakan teknik kontrol PID dengan metode Direct Synthesis. ......Has created an integrated heater and stirrer with temperature and velocity controlled by using microcontroller, this instrument equipped by heater that has power about 600 W, 220 VAC. As temperature sensor used type K termocouple where the detection range for this sensor -200°C until 1200°C. This instrument has a DC motor as stirrer and equipped by velocity sensor for velocity reading. As a controller was used a microcontroller ATMega 8 to control heater temperature and velocity of stirrer, beside that the microcontroler transmit and receive a number of data to and from computer through asyncronous serial communication RS232 with LabView software or keypad where setpoint from LabView and output from microcontroller displayed into a value and graph. The adjustment of velocity of stirrer rotation adjusted by changing pulsewidth of PWM, while the adjustment of heater temperature using PID controll with direct synthesis method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pianggy Oktikasara
Abstrak :
Telah dibuat sebuah alat kontrol yang digunakan untuk mengendalikan temperatur. Pengaturan dilakukan dengan mengatur daya yang akan diberikan ke relay untuk kemudian menyalakan heater. Sensor temperatur yang digunakan adalah termokopel tipe K. Heater berfungsi sebagai pemanas untuk menaikan atau menurunkan temperatur larutan dimana larutan yang dimaksudkan disini adalah air. Digunakan sebuah keypad untuk mengendalikan nilai temperatur (oC) dengan memasukkan nilai Set Point (SP) yang kemudian akan ditampilkan dengan menggunakan LCD. ......A control appliances have been made to control temperature. The control executed with arranging the energy to be given to relay then turn on the heater. Temperature control used in this appliances is K type thermocouple. Heater function to arise or reduce condensate temperature, whereover condensate infended here is water. Keypad used to control temperatute value (oC) by entered Set Point (SP) value, later on will be displayed using by LCD.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library