Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miska Sanda Lembang
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini nanomaterial Nd2O3-CdO berhasil disintesis dengan menggunakan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa) sebagai sumber basa (-OH) dan capping agent. Nanopartikel Nd2O3, CdO, dan nanomaterial yang terbentuk selanjutnya dikarakterisasi menggunakan instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis, DRS, FTIR, XRD, PSA, TEM-SAED, dan SEM-EDX. Karakterisasi dengan XRD membuktikan bahwa nanopartikel Nd2O3 memiliki struktur kristal heksagonal, CdO dengan bentuk kubik, sedangkan nanomaterial Nd2O3-CdO memiliki puncak khas gabungan kristal keduanya. Berdasarkan karakterisasi TEM, diketahui bahwa nanomaterial Nd2O3-CdO memiliki ukuran 80 nm dengan bentuk oval. Karakterisasi dengan UV-Vis DRS membuktikan band gap nanomaterial Nd2O3-CdO sebesar 2,8 eV. Studi aktivitas fotokatalitik nanomaterial Nd2O3-CdO diamati dengan degradasi metilen biru menggunakan radiasi sinar tampak. Persentase degradasi untuk nanopartikel Nd2O3, CdO dan nanomaterial Nd2O3-CdO masing-masing adalah 29,74%; 35,17%; dan 71,97% selama 2 jam waktu penyinaran. Perhitungan kinetika reaksi fotodegradasi metilen biru didapatkan bahwa reaksi mengikuti kinetika pseudo orde satu.
ABSTRACT
In this study, the synthesis of Nd2O3-CdO nanomaterials was successfully performed using ketapang leaf (Terminalia catappa) extract as a base source (-OH) and capping agent. The synthesized nanoparticles and nanomaterials were characterized with spektrophotometer UV-Vis, UV-Vis-DRS, FTIR, XRD, PSA, TEM-SAED and SEM-EDX instrumentation. Characterization with XRD proves that Nd2O3-NPs nanoparticles have a hexagonal crystal structure, CdO NPs have an cube crystal structure, whereas Nd2O3-CdO nanomaterials have their own distinctive combined crystal peak. Based on TEM characterization, it is known that the Nd2O3-CdO nanomaterials have a size of 80 nm with ovale shape. Characterization with UV-Vis DRS has proven that the Nd2O3-CdO nanomaterials have band gap energy of 2.8 eV. The study of photocatalytic activity of Nd2O3-CdO nanomaterials were observed with methylene blue degradation using visible light radiation. Percentages of degradation for Nd2O3, CdO and Nd2O3-CdO nanomaterials were 29,74%, 35,17% and 71,97%.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Sofawati
Abstrak :
Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu terapi farmakologi yang digunakan dalam mengobati DM adalah agen penghambat aktivitas α-glukosidase yang dapat menghambat penguraian disakarida sehingga menunda absorpsi glukosa dan menurunkan kadar glukosa postprandial. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa ekstrak etanol 80% buah ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi bila dibandingkan dengan 15 tanaman lain yang diuji. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi dari ekstrak buah ketapang yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi yang aktif. Serbuk simplisia buah ketapang dimaserasi menggunakan etanol 80%, kemudian difraksinasi menggunakan petroleum eter, etil asetat, butanol dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan metode Spectrophotometric Stop Rate Determination. Absorbansi p-nitrofenol yang dilepaskan dari p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat diukur pada panjang gelombang 400 nm. Hasil menunjukkan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 2,94 ppm. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang mempunyai penghambatan aktivitas kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi etil asetat buah ketapang adalah terpen, flavonoid dan glikosida.
Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia and associated with abnormalities in carbohydrate, fat, and protein metabolism. One of pharmacologic therapies used in treating DM is α-glucosidase activity inhibitor which can block the breaking down of dissacharides, delay the glucose absorption and reduce postprandial glucose levels. The previous study gave the evidence that 80% ethanol extract of Ketapang (Terminalia catappa L.) fruits have the highest α-glucosidase activity inhibitor than 15 other plants. The purpose of this research was to get the fraction from Ketapang fruits extract which had the highest α-glucosidase activity inhibitor and to know the phytochemical compounds from the active fraction. The powder of simplisia was maserated used 80 % ethanol. and was fractionated used petroleum ether, ethyl acetate, buthanol and methanol. α-Glucosidase activity inhibitor test was performed by Spectrophotometric Stop Rate Determination method. The absorbance of p-nitrophenol released from p-nitrofenil-α-D-glukopiranoside as substrat was measured at 400 nm. The result showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits have the highest α-glucosidase activity inhibitor with IC50 values 2.94 ppm. The result of enzyme kinetics showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits has a competitive activity inhibitor. Phytochemical identification showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits contained terpenoids, flavonoids and glycosides.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1246
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah El Fath Imany
Abstrak :
Pemulsaan merupakan teknik yang sering digunakan petani di Indonesia untuk mengendalikan gulma pada area penanaman. Daun ketapang gugur yang merupakan sampah masih memiliki banyak manfaat salah satunya dapat dijadikan sebagai mulsa organik untuk mengendalikan gulma. Penelitian bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan mulsa daun ketapang gugur dalam menghambat pertumbuhan gulma dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan serta produktivitas tanaman tomat. Penelitian terdiri atas tiga perlakuan yaitu tanpa mulsa, mulsa daun ketapang, dan mulsa plastik dengan masing-masing terdiri atas empat ulangan. Tanaman tomat ditanam di bedengan selama delapan pekan pengamatan. Efektivitas penggunaan mulsa ditinjau dari parameter tanah, pertumbuhan vegetatif tanaman, produktivitas tanaman tomat, dan pertumbuhan gulma. Hasil pengamatan parameter tanah seperti suhu, pH, dan kelembapan menunjukkan rerata yang cenderung seragam pada semua perlakuan. Berdasarkan uji Anova, tinggi tanaman, berat basah tanaman, dan kadar klorofil tidak berbeda nyata antar perlakuan. Data generatif tanaman yang diamati berupa waktu berbunga. Penggunaan mulsa daun ketapang gugur dinilai sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan gulma. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan terhadap pemanfaatan daun ketapang gugur dalam mempengaruhi produktivitas tanaman dan pengendalian gulma. ......Mulching is a technique often used by farmers in Indonesia to control weeds in planting areas. Ketapang fallen leaves which are considered as a waste still have benefit, they can be used as organic mulch to control weeds. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of using mulch of ketapang fallen leaves on weed control and tomato plant productivity. This study consisted of three treatments, without mulching, leaf mulch of Ketapang, and plastic mulch each consisting of four replications. Tomato plants were planted in raised beds for eight weeks. The effectiveness of using mulch was determined from soil parameters, vegetative growth, plant productivity, and weed growth. The observations on soil parameters such as temperature, pH, and humidity, showed average values tend to be uniform in all treatments. Based on the Anova test, vegetative growth such as plant height, fresh weight, and chlorophyll content were not significantly different. The plant productivity is measured at the time flowers appears. The use of ketapang fallen leaves as mulch is considered very effective in inhibiting weed growth. This study is expected to provide additional information on the use of ketapang fallen leaves in influencing plant productivity and weed control.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devin Ayu Putri Dewa
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes melitus terdiri dari sejumlah gangguan yang dikarakterisasi oleh hiperglikemia, perubahan metabolisme lipid, karbohidrat dan protein serta peningkatan risiko komplikasi akibat penyakit vaskuler. Salah satu obat antidiabetes oral yang digunakan dalam mengobati diabetes melitus adalah penghambat aktivitas α-glukosidase. Pada penelitian terdahulu dilaporkan bahwa ekstrak etil asetat buah ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi bila dibandingkan dengan ekstrak lain. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase paling baik dari ekstrak teraktif buah ketapang (Terminalia catappa L.) dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi bertingkat secara refluks menggunakan n-heksana, etil asetat dan metanol. Metode yang digunakan adalah spectrophotometric stop rate determination dengan substrat p-nitrofenil-α-Dglukopiranosida menggunakan microplate reader. Absorbansi p-nitrofenol yang dihasilkan, diukur pada panjang gelombang 405 nm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat buah ketapang memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 57,974 ppm. Ekstrak etil asetat kemudian difraksinasi dengan kromatografi kolom dan diperoleh 14 fraksi gabungan. Fraksi G merupakan fraksi teraktif yang memiliki nilai IC50 44,243 ppm dan mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil penapisan fitokimia diperoleh bahwa fraksi teraktif mengandung flavonoid, terpen dan glikon.
ABSTRACT
Diabetes mellitus consists of some disorders which was characterized by hyperglicemia, change in lipid, carbohydrate, protein metabolism and also increase the complication caused by vascular risk. One of pharmacologic therapy which is used in treating diabetes mellitus is α-glucosidase inhibitor. The previous study reported that ethyl acetate extract of Ketapang (Terminalia catappa L.) fruits have the highest α-glucosidase inhibitory activity compare to other extract. The purpose of this research is to get the fraction which had the highest α-glucosidase inhibitory activity from Ketapang fruits extract and to know the phytochemical compounds from the most active fraction. Extraction was processed by graduatedreflux used n-hexane, ethyl acetate and methanol. The inhibitory activity of α- glucosidase was assayed by spectrophotometric stop rate determination with pnitrofenil- α-D-glukopiranosida as substrate used microplate reader. The absorbance of p-nitrophenol was measured at 405 nm. The result showed that ethyl acetate extract of Ketapang fruits have the highest α-glucosidase inhibitory activity which value of IC50 is 57,974 ppm. Ethyl acetate extract was fractionated by coloumn chromatography and 14 combine fractions was gotten. G fraction was the most active fraction which value of IC50 is 44,243 ppm and has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that G fraction contained flavonoids, terpenoids and glycons.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2012
S70464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Zakiah Khairiati
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Salah satu agen terapetik untuk pengobatan diabetes melitus adalah inhibitor a-glukosidase. Pada penelitian terdahulu diketahui bahwa ekstrak buah dan daun ketapang (Terminalia catappa) memiliki potensi menghambat a-glukosidase. Bagian tanaman yang digunakan adalah buah dan daun ketapang berwarna hijau .. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penghambatan aktivitas a-glukosidase dan menentukan nilai ICso dari ekstrak etanol 80 % dan teh celup dari buah dan daun ketapang dan menganalisis golongan senyawa kimia dari teh celup buah dan daun ketapang. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 80 %. Ekstrak air dari teh eel up diperoleh dari seduhan simplisia yang dikeriogakan diatas waterbath. Uji penghambatan aktivitas a-glukosidase dilakukan dengan microplate reader (A=405 nm). Akarbosa digunakan sebagai standar (ICso=211,9 ppm). Nilai ICso ekstrak etanol buah, ekstrak etanol daun , teh eelup bush, dan teh eelup daun ketapang berturut-turut adalah 6,28; 10,61; 118,05 dan 250,26 ppm. Teh eelup buah ketapang mengandung tanin, fenol, flavonoid, dan antrakuinon. Teh eelup daun ketapang mengandung tanin dan fenol. Semua sampel kecuali teh celup daun ketapang memiliki aktivitas penghambatan a-glukosidase lebih baik dari akarbose.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Fitriana Mahmudah
Abstrak :
Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia maupun abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu pengobatan hiperglikemia ialah mengurangi penyerapan glukosa dengan menekan pencernaan karbohidrat oleh inhibitor α-glukosidase. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas penghambatan α-glukosidase dan golongan senyawa kimia beberapa tanaman obat Indonesia yang digunakan untuk pengobatan diabetes melitus. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase adalah spektrofotometri. Serbuk simplisia direfluks dengan etanol 80%. Dalam uji aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase diperoleh ekstrak yang berpotensi tinggi memiliki aktivitas penghambatan yaitu ekstrak buah ketapang (Terminalia catappa L.), biji kesumba (Bixa orellana L.) dan daun srikaya (Annona squamosa L.) dengan nilai IC50 -1-1 -1 berturut-turut 3,02 µg mL ; 28,61 µg mL ; dan 90,47 µg mL . Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa ekstrak buah ketapang mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil identifikasi kimia yang dilakukan ternyata ekstrak buah ketapang, biji kesumba dan daun srikaya memiliki kandungan kimia alkaloid, terpen dan glikosida. ......Diabetes Mellitus is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemic and abnormalities in carbohydrate, fat, and protein metabolism. One of the hyperglycemic remedies is glucose absorption reduction by suppressing carbohydrate digestion due to utilization of α-Glucosidase inhibitors (AGIs). The purpose of this research was to determine α-glucosidase inhibitory activity and to screen phytochemicals of some Indonesian medicinal plants which used to treat diabetes mellitus. The inhibitory activity of α-glucosidase enzyme was assayed by spectrophotometric method. Simplisia powder was refluxed with 80% ethanol. In α-Glucosidase inhibitory activity assay, extracts that have high-potential inhibitory activity are Terminalia catappa fruits, Bixa orellana seeds, and Annona squamosa leaves extracts with IC50 values respectively 3.02 µg -1-1 -1 mL ; 28.61 µg mL ; and 90.47 µg mL . The result of enzyme kinetics showed that Terminalia catappa fruits extract has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification indicated that Terminalia catappa fruits, Bixa orellana seeds, and Annona squamosa leaves extracts contained alkaloid, terpen, and glycoside.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S786
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library