Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Setya Budi
Abstrak :
ABSTRAK
Nyamuk Aedes aegypti, vektor utama virus demam berdarah dan demam kuning, adalahspesies antropofilik yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan perkotaan, terutama perumahan. Faktor yang menentukan dalam proliferasi spesies ini adalah suhulingkungan yang memiliki pengaruh langsung pada siklus hidup spesies ini. Di sini disajikanmodel matriks proyeksi populasi untuk menganalisis pengaruh suhu pada populasinyamuk Aedes aegypti. Model ini disusun mengikuti empat tahapan metamorfosis nyamuk,yaitu telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa. Satu kumpulan matriks proyeksi populasi satu untuk setiap suhu antara 5 sampai dengan 30 C dibangun dan dimodelkandengan parameter yang merupakan fungsi dari rata-rata suhu harian. Output dari modelmenunjukkan bahwa tahap pupa tidak terjadi pada suhu di bawah 8 C. Tingkat pertumbuhanpopulasi yang dihitung untuk suhu antara 12 sampai dengan 30 C, menghasilkanfungsi naik yang menunjukkan bahwa suhu di atas 12 C merupakan suhu yang cukupbagi pertumbuhan populasi nyamuk. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan model ini,diperoleh kesimpulan bahwa untuk mengurangi kelimpahan nyamuk Aedes aegypti haruslahdengan cara menurunkan probabilitas kelangsungan hidup di tahap telur dan larva.
ABSTRACT>/b>
Aedes aegypti, the principal vector of dengue and yellow fever viruses, is an anthropophilicspecies adapted to urban environments, particularly to housing. A decisivefactor in the poliferation of this species is ambient temperature, which has a directinfluence on the vital rate of the species. Here we present a population projection matrixfor analyzing the effect of temperature on the population of Aedes aegypti. The modelis structured following four stages of mosquitos metamorphosis egg, larva, pupa andadult. A set of population projection matrices one for each temperature between 5 and30 C was constructed and modeled with parameters that are function of the averagedaily temperature. The output of the models showed that pupation does not occur attemperatures below 8 C. The populations growth rate was calculated for temperaturesbetween 12 and 30 C, resulting in an increasing function showing that temperaturesabove 12 C are sufficient for population growth. Based on the simulation results usingthis model, it is concluded that to reduce the abundance of the mosquito Aedes aegyptimust be by reducing the probability of survival in the egg and larval stages.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Pratiwi
Abstrak :
Salah satu masalah paling utama bumi khususnya di perkotaan adalah meningkatnya suhu permukaan karena alih fungsi lahan vegetasi menjadi non-vegetasi. Terus berkembangnya Kota Semarang menjadi kota perdagangan dan kota jasa pariwisata menyebabkan peningkatan luas lahan terbangun dan penurunan luas area hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di Kota Semarang tahun 2008-2018 menganalisis variasi Land Surface Temperature di Kota Semarang tahun 2008-2018 dan menganalisis korelasi antara Land Surface Temperature dengan tutupan lahan, Normalized Difference Vegetation Index, Normalized Difference Building Index dan Normalized Difference Water Index Kota Semarang tahun 2000-2018. Data yang digunakan adalah citra Landsat 5 dan Landsat 8 pada bulan kering. Metode pada penelitian ini berupa Supervised Classification, LST, NDVI NDBI dan NDWI. Uji akurasi data tutupan lahan menggunakan Producer Accuracy, User Accuracy, Overall Accuracy dan Kappa Coefficient. Survei lapang dilakukan untuk melakukan validasi data tutupan lahan dan pengukuran suhu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tutupan lahan Kota Semarang dari tahun 2008, 2011, 2015 dan 2018 terus mengalami perubahan luas. Luas area terbangun di Kota Semarang terus meningkat diikuti dengan penurunan pada kelas tutupan lahan lainnya. Secara umum, LST Kota Semarang dari tahun 2008 hingga 2018 terus mengalami kenaikan. NDVI dan NDWI berkorelasi negatif dengan LST Kota Semarang sedangkan NDBI berkorelasi positif dengan LST Kota Semarang. ......One of the most important problems of the earth, especially in urban areas, is rising surface temperatures due to conversion of vegetation land to non-vegetation. The continued development of the City of Semarang as a city of trade and tourism services city led to an increase in the area of ​​built land and a decrease in the area of ​​green areas. This study aims to analyze changes in land cover in the city of Semarang in 2008-2018 to analyze variations in Land Surface Temperature in the City of Semarang in 2008-2018 and analyze the correlation between Land Surface Temperature and land cover, Normalized Difference Vegetation Index, Normalized Difference Building Index and Normalized Difference Semarang City Water Index 2000-2018. The data used are Landsat 5 and Landsat 8 images on dry months. The method in this research is Supervised Classification, LST, NDVI NDBI and NDWI. Test the accuracy of land cover data using Producer Accuracy, User Accuracy, Overall Accuracy and Kappa Coefficient. A field survey was conducted to validate land cover data and temperature measurements. The results showed that the Semarang City land cover from 2008, 2011, 2015 and 2018 continued to experience extensive changes. The area built up in the city of Semarang continues to increase followed by a decrease in other land cover classes. In general, Semarang City LST from 2008 to 2018 continues to increase. NDVI and NDWI are negatively correlated with LST Semarang while NDBI is positively correlated with LST Semarang.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bazant, Zdenek P.
England: Longman, 1996
624.183 4 BAZ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library