Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianturi, Patar Parlindungan
"ABSTRAK
Permintaan untuk transfer data seluler telah mendorong pengembangan teknologi, termasuk komunikasi nirkabel optik, seperti komunikasi cahaya tampak atau visible light communication (VLC). Kondisi tersebut turut memberikan kontribusi konsumsi daya yang jauh lebih tinggi, yang berarti peningkatan emisi karbon. VLC adalah solusi alternatif untuk komunikasi hijau karena aplikasi potensial untuk penerangan dan transfer data secara bersamaan. Dalam penelitian ini, penulis mempelajari sistem VLC sederhana, yang terdiri dari dua sisi, untuk memahami kinerjanya untuk transmisi data digital. Bagian pertama dari ujung transmisi terdiri dari mikrokontroler dan LED. Bagian kedua dari ujung penerima terdiri dari tiga jenis fotodioda (fotodioda, PIN, dan Avalanche photodiode) dan mikrokontroler. Penelitian ini mempertimbangkan modulasi OOK, ruang gelap untuk menghindari kebisingan dari sumber cahaya lainnya, dan tiga variabel spektrum panjang gelombang, clock rate, dan jarak. Pengamatan parameter bit-error-rate atau BER dan daya menunjukkan bahwa BER rata-rata LED dalam warna putih memiliki BER lebih kecil daripada LED merah, hijau, dan biru, yang masing-masing 0,377, 0,412, 0,387, dan 0,387. Daya yang diterima oleh masing-masing jenis fotodioda menunjukkan LED dalam warna putih memiliki daya lebih besar dibandingkan LED merah, hijau, dan biru.

ABSTRACT
Demand for mobile data transfer has driven developing technologies, including optical wireless communications, such as visible light communication (VLC). The high demand has contributed much higher power consumption, which means an increase in carbon emission as well. VLC is an alternative solution for green communication because of its potential applications for both lighting and data transfer simultaneously. In this study, the authors study a simple VLC system, which consists of two sides, to understand its performance for digital data transmission. The first part of the transmitting end consists of a microcontroller and an LED. The second part of the receiving end consists of three types of photodiodes (photodiodes, PINs, and Avalanche photodiodes) and microcontrollers. This research considers OOK modulation, a darkroom to avoid noise from other light sources, and three variables of wavelength spectrums, clock rates, and distances. Parameter observation of bit-error-rate or BER and power shows that the average BER of LED in white color has smaller BER than red, green, and blue LED, which 0.377, 0.412, 0.387, and 0.387, respectively. The power received by each type of photodiode shows LED in white has more power than the red, green, and blue LED."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Fortunata
"Kebutuhan akses Internet terus meningkat terutama dari kalangan pelaku bisnis untuk memperlancar aktifitas bisnis sehari-hari. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan akan tersedianya layanan akses Internet berkecepatan tinggi (broadband Internet) dengan biaya yang murah di gedung-gedung bertingkat (tenants) di Jakarta.
Banyak pilihan teknologi akses broadband Internet yang tersedia, tetapi untuk membangun infrastruktur baru membutuhkan biaya yang mahal serta waktu yang lama. Sehingga berdampak pada besarnya biaya Iangganan yang harus dikeluarkan pelanggan (tenants). Saat ini untuk koneksi ke broadband Internet membutuhkan biaya yang mahal.
Home Phoneline Networking Alliance (HPNA) dan Power Line Communication (PLC) dapat dijadikan alternatif solusi memenuhi kebutuhan pelanggan di gedung-gedung bertingkat untuk akses broadband Internet dengan biaya yang murah instalasinya serta mempunyai kecepatan transmisi yang tinggi (saat ini hingga 10 Mbps). Kedua teknologi ini menggunakan kabel eksisting, sehingga tidak perlu tambahan biaya untuk pemasangan kabel baru. HPNA menggunakan kabel telepon eksisting, sedangkan PLC menggunakan kabel listrik eksisting.
Untuk menentukan teknologi mana yang Iayak diimplementasikan, dilakukan kajian teknis, ekonomis dan bisnis dari data yang ada serta literatur pendukung dan hasil diskusi dengan pihak yang menangani uji coba teknologi ini.
Hasil studi perbandingan menunjukkan teknologi HPNA lebih handal serta mempunyai nilai kelayakan investasi yang lebih baik dibandingkan dengan PLC. Lagi pula triwulan pertama tahun depan akan dipasarkan HPNA generasi berikut (HPNA 3.0) yang mampu mentransmisikan data hingga 100 Mbps.

Requirement access Internet increasing especially from circle of business perpetrator for everyday. This matter seen from to the number of request will be made available the service access High-Speed Internet broadband Internet) with cheap expense in high rise building (tenants) especially in Jakarta.
A lot of technological choice access available broadband Internet, but to build new infrastructure require costly expense and also the time old ones. So that affect at level of expense subscribe which must be released by subscriber (tenants). In this time for connect to broadband Internet require costly expense.
Home Phone line Networking Alliance (HPNA) and Power Line Communication (PLC) can be made by a solution alternative fulfill subscriber requirement in high rise building to access broadband Internet with cheap expense, easy to installation and also have high transmission speed (in this time until 10 Mbps). Both of this technology uses cable existing, so that the expense addition needn't for the new cable 'installation. HPNA use cable phone existing, while PLC use power cable existing.
To determine competent technology of implementation, done by a technical study, economic and business from existing data and also the supporter literature and result of discussion with party which handle this technological test-drive.
Result of comparison study show more technology HPNA rely on and also have value of compared to by better investment eligibility of PLC. Moreover quarterly first of next year will be marketed by HPNA Generation of following ( HPNA 3.0) data transmission capable to reach 100 Mbps.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Hasminta S. Maha
"Dengan adanya UU no.36/'99 dan WTO, Indonesia harus menghadapi liberalisasi telekomunikasi dimana akibatnya akan meningkatkan suasana kompetisi antara banyak penyelenggara. Salah satu alternatif terbaik untuk meningkatkan kualitas kompetisi adalah dengan menggunakan bersama Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT), sebagai dampak dari penguraian jaringan lokal. Penguraian jaringan lokal membuat penyelenggara baru menggunakan bersama JARLOKAT milik penyelenggara lama untuk menyalurkan layanan jasa telekomunikasinya ke pelanggan. Negara pertama yang mengadopsi alternatif ini adalah Amerika Serikat, dan sekarang telah berkembang di negara-negara Eropa.
Dalam tesis ini, sistem teknologi x-DSL yang dipakai dalam penggunaan bersama JARLOKAT adalah ADSL dan DSL Lite. Kedua jenis teknologi ini memungkinkan satu kabel tembaga ke pelanggan dapat disalurkan layanan data dan telepon.
Tesis ini menyediakan wacana tentang penerapan penggunaan bersama JARLOKAT di Indonesia, dimana akan merubah penyelenggaraan telekomukasi. Penerapannya sendiri disesuaikan dengan infrastruktur JARLOKAT yang dimiliki oleh PT. TELKOM. Hasil penelitian tesis menunjukkan bahwa penggunaan bersama JARLOKAT dibagi menjadi dua model. Model pertama memakai wilayah lokal dengan banyak sentral, dan model yang kedua memakai wilayah lokal dengan sentral tunggal.

With the introduction of Telecommunication Act no. 36/'99 and the World Trade Organization (WTO) Agreement, Indonesia has to face telecommunication liberalization, which ultimately will improve competition environment for multi operators. One of the best alternatives for enhancing the quality of competition is the sharing of copper local loop access network as the impact of Unbundling Local Loop (ULL). ULL will facilitate new entrants to use the incumbent's local loop for delivering their telecommunication services. The USA is the first country to apply ULL, and presently many European countries adopt ULL.
In this thesis, the x-DSL technology systems for the sharing of copper local loop access network are ADSL and DSL Lite. Both systems enable a copper local loop to deliver simultaneously data services and Public Old Telephone Service (POTS).
This thesis provides a discourse about the application of the sharing of copper local loop access network in Indonesia, which will change in the provisioning of telecommunication services. Its application is adapted to the copper local loop access network infrastructures owned by PT. TELKOM. The result of the research in this thesis shows that the sharing of copper local loop access network is divided into two models. The first model is based on Multi Exchange Area, and the second is based on Single Exchange Area.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fauzan Edy Purnomo
"Analisis penerapan IMT-2000/UMTS dipilah menjadi 2 bagian: (i) analisis Iingkungan internal G-3 dan (ii) analisis lingkungan eksternal G-3, yang mencakup aspek teknis, bisnis dan regulasi dengan menggunakan metoda analisa SWOT.
Hasil analisis menyatakan bahwa pertama, penggelaran operator G-3 akan lebih balk peluang berhasilnya jika berasal dari penggabungan antara pendatang lama (operator G-2) dengan pendatang baru (newcomer). Kedua, strategi riset marketing yang terarah dan terpadu dalam menyelenggarakan layanan G-3 sangat penting dilakukan, untuk menjaga kelangsungan berbisnis operator G-3 dan menumbuhkan minat masyarakat pengguna jasa telekomunikasi terhadap layanan jasa G-3 tersebut.
Indonesia diperkirakan akan siap terjun secara komersial penuh dalam menyelenggarakan layanan IMT-2000/UMTS (wireless G-3), sekitar tahun 2010.

The implementation analysis of IMT-20001UMTS is divided into 2 parts: (i) internal analysis 3G environment and (ii) external analysis 3G environment, that cover technical, business and regulation aspects by using SWOT method analysis.
The result of analysis is first, implementation of 3G operator will yield better opportunities if it comes from synergy between existing players (2G Operator) and newcomers. Second, marketing research that is focused and integrated in implementing 3G service in order to sustain the business of 3G operators and to develop the interest of telecommunication users in using 3G service.
Indonesia is estimated to be ready for the implementation of IMT-2000/UMTS (wireless 3G) service in full commercial basis, by the year 2010.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Ngudi Widodo
"Produk sirkit langganan Jaringan Multi Service (JAMUS) adalah produk jasa sirkit langganan digital yang biasanya digunakan untuk komunikasi data maupun suara (voice) secara permanen (dedicated), dengan menggunakan infrastruktur jaringan transmisi terrestrial digital, dan perangkat Intelligent Multiplexer (IMUX). Produk tersebut merupakan produk Divisi Network (DIVNET) yang bukan monopoli. Dibandingkan dengan produk lainnya yang masih monopoli, misalnya jasa long distance, maka strategi pengembangan JAMUS harus berbeda. Apalagi pada saat ini iklim persaingan semakin tajam.
Untuk menentukan beberapa altematif strategi kebijakan pengembangan JAMUS, maka beberapa faktor yang harus dipetimbangkan antara lain: kondisi lingkungan strategis perusahaan, kondisi pesaing, dan kondisi produk eksisting. Sedangkan metode analisa yang dipergunakan adalah analisa Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), analisa Boston Consulting Group (BCG), analisa produk, dan analisa persaingan.
Hasil dari analisa strategi tersebut didapatkan beberapa alternatif strategi yang selanjutnya dipilih satu atau dua strategi utama dengan menggunakan metode matrik Quantitatif Strategy Planning Matrix (QSPM). Strategi utama tersebut adalah strategi penggabungan antara sirkit langganan JAMUS dengan TELKOMnet Divisi Multimedia, serta strategi pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan struktur organisasi.

JAMUS or Jaringan Multi Service is a Digital Leased Circuit Service applied for dedicated data and voice communication. The basic network is digital terrestrial transmission and Intelligent Multiplexer (IMUX) Equipment. Unlike long-distance service, JAMUS is a non-monopoly product offered by Divisi Network (DIVNNET). Therefore the development strategy of JAMUS should be distinguished from the previous product (long distance service) in order to compete with the other competitor.
Some factors should be consider in developing some strategy alternatives are internal and external environmental of Divisi Network, competition environment and current product performance. These factors would be analyzed by employing some method as follows: Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) analysis, Boston Consulting Group (BCG) analysis, product analysis and competitor analysis.
The results are some strategy alternatives fit with competitive market situation. Then utilizing Quantitatif Strategy Planning Matrix (QSPM) method creates two main strategies, first is "Product bundling of JAMUS and TELKOMNET", and second is "Developing new organization and improving human resources capabilities"."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satuhu Nugroho Tjahjadi
"Call center merupakan salah satu jenis layanan baru yang menawarkan kemudahan kepada pengguna jasa telepon di dalam mendapatkan sejumlah informasi maupun melakukan transaksi perdagangan. Adapun informasi yang dapat diberikan meliputi banyak hal antara lain informasi tentang produk tertentu, jasa transportasi, hiburan, pariwisata dan perhotelan, restoran serta dapat juga informasi tentang keluhan pelanggan.
Penelilian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan dan memberikan solusi untuk pengembangan layanan call center di Indonesia khususnya yang dioperasikan oleh Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Untuk maksud tersebut sebelum membahas analisa, dijelaskan dahulu mengenai teori yang mendukung pembahasan, baik teori tentang call center sendiri maupun tentang strategi manajemen serta manajemen produksi yang sangat penting untuk menunjang bahasan-bahasan pada bab selanjutnya.
Dari sejumlah data dan informasi yang telah terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan beberapa analisa yang meliputi analisa Strength Weakness Opportunity Threath (SWOT), analisa performansi dan sejumlah analisa obyektif lainnya dengan didukung oleh bahan-bahan dari berbagai sumber antara lain internet, majalah telekomunikasi, hasil seminar / presentasi, maupun hasil wawancara dengan para ahli dari Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Dari hasil analisa dan pemrosesan sejumlah data dan informasi dapat disimpulkan bahwa pengembangan layanan call center di Indonesia harus dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media massa, meyakinkan perusahaan calon pengguna layanan call center akan manfaat yang dapat diperoleh, memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengakses nomor layanan call center, mengkaji pengintegrasian call center dengan internet, dan menggalang kerja sama dengan operator layanan call center lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

Call center is a kind of new service that offer some eases to the telephony customers in order to get several information or doing business transaction. The information that can be given covered information about certain product, transportation, tour and travel, restaurant, info-banking, entertainment, retail business, and customer services etc.
The objective of this research is to find the problem and give the solution for call center service development in Indonesia especially that be operated by Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk To reach that goals, before discussing analysis, first be explain about theory that giving contribution to the discussion, that consist of the call center theory it self management strategy theory, and management production theory that very important to support discussion in the next chapters.
From several information that has been collected, then be continued with doing analysis such Strength Weakness Opportunity and Threat (SWOT) analysis, performance analysis, and another objectives analysis that support with some information from internet, telecommunication magazine, seminar papers, presentation, and interview outcomes with some expert .from PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
From data processing and information analysis their can be conclude that call center service development in Indonesia can be done with introducing to the public by using mass media, convince the company that will be call center user about benefit that will be reach, giving the customer ease to access call center service number, preparing call center integration with internet, and making cooperation with another national and international call center service operator.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarto
"Penelitian sistem komunikasi di dalam organisasi di lingkungan budaya Jawa di PT Gopek Cipta Utama, Slawi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah, yang didirikan oleh sebuah keluarga peranakan Cina/Tionghoa, ini dilakukan pada tahun 2001. Penelitian difokuskan pada peran nilai budaya Jawa dan budaya bisnis Cina/Tionghoa peranakan, serta teori organisasi. Penelitian menggunakan pendekatan ilmu komunikasi, serta pendekatan sistem, sosiologi dan antropologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem komunikasi di dalam organisasi itu memiliki pola-pola: a) komunikasi selalu dilakukan secara tertulis, dan terdokumentasi; b) komunikasi menggunakan media tulis tersebut selalu diikuti dengan konfirmasi lisan; dan c) dalam komunikasi lisan dilakukan dengan sopan santun yang longgar, menurut kacamata budaya Jawa. Di dalam sistem komunikasi informal, nampak adanya d) pola komunikasi horisontal di semua tingkatan, baik manajemen, pelaksana, maupun pekerja, yang mengikuti pola hubungan antar unit dalam proses produksi,. yang mencerminkan nilai kepastian pesan komunikasi, dan nilai kesetaraan antar aktor komunikasi.
Fenomena itu menunjukkan bahwa terbentuknya sistem komunikasi di dalam organisasi PT Gopek Cipta Utama itu diakibatkan oleh interaksi yang panjang dari perilaku para aktor komunikasi yang masing-masing dipandu oleh nilai-nilai yang dipegangnya. interplay antar nilai budaya itu menghasilkan nilai penghindaran konflik sebagai equilibriumnya, berupa budaya organisasi menghindari konflik dan tetap untung, dan diimplementasikan di dalam sistem komunikasi di dalam organisasi tersebut sebagai nilai kepastian pesan komunikasi, dan nilai kesetaraan antar aktor komunikasi. Secara religi, yang membentuk nilai penghindaran konflik itu, adalah ajaran Islam abangan dalam masyarakat Jawa, yaitu Tantularisme yang mengajak manusia untuk hidup bersatu di dalam keanekaragaman (bhineka tunggal ika) meskipun tidak ada kebenaran yang mendua (tan liana dharma rnangrwa), dan pemahaman tentang asal dan tujuan manusia (sangkan paraning durnadi), yang mengarah ke toleransi tanpa batas. Sedangkan dalam ajaran Budhisme, Konfusianisme, dan Taoisme, antara lain penghindaran dari penderitaan (samsara), toleransi, belaskasihan, kejujuran, kesopanan dan kepantasan, serta mengikuti jalan alam (tao) dengan memelihara harmoni dengan alam.
Pada tataran konsep, budaya Jawa dan Cina memiliki dasar yang berbeda, dan tampak bertolak belakang, tetapi menghasilkan nilai/sikap yang sama, yaitu penghindaran konflik. Dalam budaya Jawa konsep kekuasaan didasarkan pada penguasaan sumberdaya politik yang cenderung menggunakan kekerasan, sedangkan dalam budaya Cina didasarkan pada penguasaan ilmu pengetahuan yang cenderung anti kekerasan. Keduanya mengajarkan nilai penghindaran konflik dengan latar belakang yang berbeda. Pada konsep sosial atau hubungan antar manusia, budaya Jawa menempatkan kehidupan sosial masyarakat sebagai acuan utama, sebaliknya dalam budaya Cina acuan utamanya ialah keluarga (familiisme). Konsep kemasyarakatan Jawa mengajarkan nilai penghindaran konflik dalam kerangka memelihara harmoni sosial di masyarakat, sedangkan budaya Cina dalam kerangka memelihara hubungan keluarga dalam arti luas, serta konsep perang Sun Tzu, yang mengajarkan penghindaran. konflik berdasar kehati-hatian dan keseksamaan perencanaan. Teori organisasi memiliki konsep kontingensi konflik untuk mengelola konflik di dalam organisasi. Interaksi dan kedua set nilai dalam organisasi PT Gopek Cipta Utama itu mencapai equilibrium pada mengkristalnya nilai penghindaran konflik, dan diimplementasikan dalam sistem komunikasinya dalam bentuk kepastian pesan komunikasi, dan kesetaraan aktor komunikasi. Kepastian pesan banyak diilhami oleh nilai perbaikan nama-nama dalam Konfusianisme, sedang nilai kesetaraan antar aktor komunikasi cenderung dibentuk oleh nilai-nilai yang ada pada konsep kekuasaan, baik dari budaya Jawa, Budaya Cina, maupun teori organisasi.
Dari penelitian ini nampak bahwa aktor-aktor komunikasi memang bagian dari komunikasi itu sendiri, yang partisipasinya memiliki peran yang besar dalam pembentukan nilai-nilai bersama. Dalam penelitian komunikasi di dalam organisasi, kernungkinan kits bisa melakukan penelitian percobaan dalam usaha meningkatkan sinergi organisasi, melalui rekayasa budaya komunikasi tertentu. Pada perencana organisasi dianjurkan agar jangan terlalu sering merubah struktur organisasi dengan maksud agar energi pemeliharaan kelompok (instrinsic energy) dapat diminimalkan dan sinergi yang optimum bisa dicapai. organisasi atau kelompok memerlukan waktu panjang untuk membentuk nilai-nilai bersamanya.

Communication System in Organization in Javanese Cultural Environment. (The Role of Values in Javanese Culture, Chinese Descendant Business Culture, and Modem Organization on the Shaping of Communication System in the Organization of PT Gopek Cipta Utama in Slawi, Central Java, Indonesia)Research on communication system in an organization in Javanese cultural environment was carried out in PT Gopek Cipta Utama in Slawi, Tegal district, Central Java Province, Indonesia in the year of 2001. Since the organization is managed by a family of Chinese descendant, the research focused on the roles of values in Javanese culture and Chinese business culture, and modem organization. The research conducted in communication science approach and supported by system, sociology and anthropology perspectives.
The results of the research showing that the communication system of the organization have certain patterns, i.e.: a) the communications always practiced by written materials and be documented, b) the communication practiced by written materials are followed by spoken confirmations, and c) in the spoken communications conducted in the loosely manner in the view of Javanese culture. In the informal communication system, there is a d) horizontal communication pattern in all levels, both of management, supervisor, and employee, following the pattern of inter-unit connection in the production process. The patterns projecting the value of communication message assurance and communication actors equality.
The phenomena showing that the shaping of communication system in the organization was the consequences of the long interaction of behavior of the communication actors in the. frame of the their values, respectively. The interplay of the cultures resulting the value of conflict avoidance and profit making in the organization culture, and implemented in its communication system as the value of communication message assurance and communication actors equality_ Discussion on the values playing in the shaping conflict avoidance value, start with value in the highest level, of religions and theory. Religion shaping the basic values in Javanese culture is the abangan Islamic tenet of Tantularism, directing human being to life in unity in differsity (bhineka tunggal ike) although the truth is one (tan hang dharma mangrwa), and comprehension of origin and destination of man (sangkan paraning manungsa),--having a- trend to be infinite tolerant-to the differentiations. in the Chinese culture, the basic values are from Budhism, Confucianism, and Taoism tenets, i.e. avoidance from anguish (samsara), tolerance, mercy, honesty, good manner and properness, and following the way of nature (tao) by harmony with the nature maintenance.
In the concept level, Javanese and Chinese cultures having the different base, and seem opposite each other, but resulting the same attitude/value of conflict avoidance. In the Javanese culture power concept based on authorizing of political resources that tend to apply violence, while in Chinese culture based on knowledge mastering that tend to prevent violence. The two concepts tenet conflict avoidance value with different background. In the social or human relationship concept, the Javanese culture placed social life in the prime reference, oppositely the Chinese culture placed family in the prime reference. The Javanese social concept tenet conflict avoidance in the frame of social harmony maintenance, while the Chinese culture in the frame of good relationship maintenance of family widely views, and Sun Tzu war concept tenet for conflict avoidance based on carefulness and accuracy of planning. The organization theory it self, have a conflict contingency concept for managing conflict in organization. The interaction of the two sets of value in PT Gopek Cipta Utama organization, gaining equilibrium in the crystallization on conflict avoidance value, and implemented in the communication system by the values of communication message assurance, and communication actors equality. Communication message assurance seem inspired by the value of names accuracy for everything for accuracy in it's handling. While value of communication actors equality rather to be shaped by values in power concept, both from Javanese and Chinese cultures, and theory of organization.
The research uncover phenomena that individuals, as communication actors is a part of the communication it self, and his or her participation shaping an equilibrium, the values shared together, by a long time process. The research result may be used as a reference for other research in the attempt for increasing the organization synergy, such as by a certain cultural engineering. To the organization planner, the research results propose for not too frequent altering organization structure in order to minimizing the allocation of intrinsic energy for optimizing synergy of organization."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D358
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Arifin Saleh
"ABSTRAK
Sistem komunikasi spread spectrum secara umum terdiri dari transmitter, transmission line dan receiver. Dalam transmitter direct sequence spread spectrum sinyal dibangkitkan dengan perkalian sinyal data dengan PN code sequence yang unik yang ditetapkan untuk masing-masing user dan bandwidthnya lebih besar dari data bandwidth. Pada sisi receiver received sinyal direct sequence spread spectrum akan korelasi dengan PN code sequence lokal yang serupa dan spreading PN code sequence dalam received sinyal akan hilang.
Persoalan utama dalam sistem block demodulator direct sequence spread spectrum adalah sulit untuk mendeteksi titik dan arah jumping. Kesalahan pendeteksian jumping kebanyakan disebabkan oleh noise dan interferensi. Dalam tesis ini dianalisa performansi dari jumping detektor dalam mengestimasi frekuensi dan initial phase offset pada sistem block demodulator direct sequence spread spectrum dengan menggunakan transformasi Fourier. Transformasi Fourier berfungsi untuk mendeteksi arah dan titik jumping sehingga keluaran sirkuit arctan (urutan phasa) pada titik tertentu diperbaiki dengan ditambah/dikurangi sesuai arah jumping agar mendekati linier.
Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa metoda estimasi frekuensi dan initial phase offset dengan transformasi Fourier pada sistem block demodulator direct sequence spread spectrum dalam mengestimasi frekuensi offset dan initial phase offset relatif memiliki kesalahan estimasi yang semakin kecil sejalan dengan pertambahan Eb/No. Khususnya untuk Eb/No lebih besar dari 10 dB dapat mengestimasi frekuensi offset dan initial phase offset sangat akurat sehingga dihasilkan BER 10'3.

ABSTRACT
Spread Spectrum system is composed of a transmitter, transmission line and a receiver in general. In an spread spectrum direct sequence transmitter, which is currently in use most, the spread spectrum direct sequence signal is generated by multiplying data signal with unique PN-code sequence like white noise assigned to each user in advance, and the bandwidth is much greater than the data bandwidth. On the other hand, the received spread spectrum direct sequence signal is correlated with the identical local PN-code sequence and the spreading PN-code sequence in the received spread spectrum signal is removed,
The critical issue in the block demodulator direct sequence spread spectrum is difficult to detect the jumping point and jumping direction. The jumping detection error is mainly caused by the noise and interference. My thesis analyze performance of jumping-detector using Fourier transform to estimate frequency and initial phase offset in block demodulator direct sequence spread spectrum. The function of Fourier transform is to detect jumping point and jumping direction which can improved the output of arctan circuit to be linear by increase or decrease phase according to jumping point and jumping direction.
From the simulation result shows the characteristic of estimation frequency and initial phase offset using Fourier transform is the estimation error decrease when EbINo increase. Special for Eb/No more than 10 dB the jumping detector can estimate frequency and initial phase offset almost correctlylaccurate with BER 10'3.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Attamimi
"Persoalan regulasi di Indonesia tak pernah selesai. Hal ini setidaknya disebabkan oleh dua hal, yang pertama regulasi selalu tertinggal dari perkembang teknologi dan yang kedua pemerintah sebagai regulator juga berperan sebagai operator, sehingga hampir setiap kebijakannya menjadi bias.
Saat dunia telekomunikasi dikejutkan ketika beberapa bulan lalu disusul Bacrie Telecoinunication pada bulan ini dan tidak lama lagi PT Indosat meluncurkan jaringan telepon bergerak terbatas (limited mobility) dengan teknologi seluler CDMA 2000 IX dengan tarif sama dengan telepon rumah (PSTN). Tentu saja masyarakat menyambut baik karena mereka dapat menggunakan telepon genggam dengan tarif yang murah.
Lain dengan operator GSM menganggap produk ini melanggar regulasi, yang dilanggar dalam izinnya, jenis tarif, diskriminasi BHP frekuensi dan subsidi interkoneksi. Karena operator GSM menuntut Direktorat Pos dan Telekomunikasi dan Menteri Perhubungan membenahi operasional CDMA 2000 1X. Jika hal itu tidak dilakukan, maka mungkin akibatnya operator GSM akan gulung tikar, karena terjadi kompetisi yang tidak adil. Untuk kasus yang sama pernah terjadi di India.
Terlepas dari pro-kontra kepada operator seluler atau PT Telkom, penulis menganggap hal ini perlu diselesaikan segera, apakah peluncuran CDMA 2000 IX dengan pulsa rumah oleh PT Telkom, disusul oleh Bacrie Telecomunication dan sesudahnya PT Indosat apakah melanggar regulasi atau tidak ? Jadi thesis ini akan membahas kajian kelayakan pembangunan jaringan CDMA 2000 IX ditinjau dari sisi regulasi.

The problem with telecommunication regulation has never been completely solved. The main causes are that the regulation is always left behind by the technological advancement and the government is also act as an operator, therefore the government regulation is almost never impartial.
The telecommunication industry is surprised by PT Telkom of May 2003, Bacrie TeIecomunication at this month dan very soon PT Indosat will release limited mobility cellular, which is based on CDMA 2000 1X technology. The tariff is the same with the PSTN tariff. The consumer will be delighted but the GSM operators will see that this product is a regulation breach. The breach is on tariff type, license, BHP frequency discrimination and interconnection subsidy. Therefore the GSM operators require directorate general of Pos and Telecommunication regulate CDMA 2000 1X operation. If this is not taken then, the GSM operators may go to bankruptcy, because of unfair competition. The case has happened in India.
The writer thinks that this problem must be solved very soon. The question is that the launching of CDMA 2000 1X with household tariff by PT Telkom, Bacrie Telecommunication and PT Indosat is breaching any regulation or not. This thesis discus the feasibility of development of CDMA 2000 IX from the regulation.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayub Khalid
"Pelanggan atau pemakai Internet sebagai media komunikasi dan transaksi di Indonesia masih rendah sekali jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasific. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan telekomunikasi Indonesia yang masih memprihatinkan, misalnya kurangnya infrastruktur di bidang telekomunikasi, kurangnya kerangka regulasi untuk dunia maya, kurang memadainya sistem keamanan di Internet dan rendahnya tingkat sosial budaya masyarakat akan penggunaan Internet.
Untuk meningkatkan kemajuan pemakaian Internet sebagai media komunikasi dan transaksi perlu strategi yang tepat dalam rangka pengembangan lingkungan telekomunikasi Indonesia. Dimana alat bantu yang digunakan untuk menentukan strategi tersebut adalah berupa matrik EFAS/IFAS dan SWOT Analysis serta metric grand strategic.
Startegi yang seharusnya diterapkan untuk kemajuan pemakain Internet sebagai media komunikasi dan transaksi adalah meningkatkan sosial budaya masyarakat akan pemakaian Internet dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas Internet di tempat umum (perpustakaan sekolah, mesjid, gereja, dll) dan meningkatkan keyakinan masyarakat akan pemakaian Internet dengan cara menggunakan sistem security yang memadai (bisa menjamin kerahasiaan, keotentikan dan keabsahan pesan pihak yang melakukan komunikasi dan transaksi misalnya dengan menggunakan tanda tangan digital). Selain itu strategi yang lain adalah membuat badan regulator yang independen untuk menjamin perlakuan yang tidak fair terhadap operator-operator swasta dan ISP-ISP yang ada.

Subscribers or users of Internet as media communication and e-transaction are currently still much lower than other countries within Asia-Pacific region. They are due to lack of telecommunication infrastructure, lack of frame regulation, lack of secure system for Internet and lack of socio-culture of community to use the Internet.
It is imperative that the strategy is designed to enhance users/subscribers of Internet. The exact strategy is determined by metric EFAS/IFAS, SWOT Analysis and Metric Grand Strategy.
There are some strategies to increase subscribers/users of Internet for communication and e-transaction. The first strategy is to develop socio-culture of Indonesia community using the Internet within preparing Internet facility in the public place (ex: library, mosque, church and etc). The second strategy is to increase community confident using the Internet within implementation of the best secure system for Internet (ex: use digital signature). The last strategic is to build the Independent Regulator Body (IRB) that avoid or protect the private operators and others ISPs from treat or unfair action.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>