Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martaferry
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Dwi Rahmawati
Abstrak :
Tujuan pencantuman Peringatan Kesehatan Bergambar (PKB) pada bungkus rokok adalah mencegah remaja dari kebiasaan merokok. Dengan melihat gambar menakutkan pada PKB, remaja perokok juga diharapkan termotivasi berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan persuasif yang berusaha memunculkan rasa takut berperan dalam proses penerimaan atau penolakan pesan pada siswa yang pernah mendapat intervensi program berhenti merokok bernama Not on Tobacco (NOT) dengan yang belum pernah mendapatkannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Asessment Procedures (RAP). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang mendapat intervensi program berhenti merokok memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi untuk dapat mengurangi konsumsi rokok atau berhenti merokok dengan mudah dibandingkan siswa yang tidak mendapat intervensi. Mereka yang mendapat intervensi juga menunjukkan penerimaan pesan paling baik. Hal ini terlihat dari perubahan niat, sikap, dan perilaku informan ke arah yang positif, berkaitan dengan perilaku merokok. Sementara itu, siswa yang tidak mendapat intervensi menunjukkan penolakan pesan akibat tidak dapat mengendalikan rasa takut. Hal ini tercermin dari perilaku siswa yang menghindari melihat PKB. Guna meningkatkan keyakinan perokok remaja untuk berhenti merokok, perlu ditambahkan informasi rekomendasi berhenti merokok pada PKB putaran kedua. ...... The purpose of Pictorial Health Warning (PHW) on cigarette packs is preventing teenagers from smoking. By looking at the scary images on PHW, teenager smokers were also expected to feel motivated on quit smoking. This research was aimed to find out how fear appeal took a role in a process of acceptance or rejection the message among student who had received intervention of smoking cessation program called Not on Tobbaco (NOT) with student who has never got it. This research was a qualitative research with Rapid Asessment Procedures (RAP) design. The method used in data collection was in-depth interview. Results showed that students who received intervention had higher self of confidence to be able to reduce cigarette consumption or quit smoking easily than students who didn’t receive the intervention. Those who received the intervention also showed a good acceptance of the message on PHW. This can be seen from intention, attitude, and behavior’s change in a positive way, related to smoke behavior. Meanwhile, students who didn’t receive the intervention showed rejection of the message because they couldn’t control the fear that aroused. This can be seen by student’s behavior which try to avoid saw the PHW. In order to increase teenager smoker’s efficacy to quit smoking, need to be added information about smoking cessation in a second round of PHW.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Nurahmi
Abstrak :
Merokok masih menjadi faktor risiko penyakit kronis dan mematikan di dunia. Tahun 2014 terdapat 5,8 milyar perokok di dunia, 80 persennya mulai merokok saat remaja. Di Indonesia pun rata-rata usia pertama kali merokok sekitar 17,6 tahun. Untuk melindungi remaja dari bahaya merokok, peringatan kesehatan bergambar (PKB) dengan kesan menakutkan telah dicantumkan pada bungkus rokok. Per 24 Juni 2014, PKB telah berlaku di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran respon perokok remaja di Kota Depok terhadap pesan dengan kesan menakutkan pada PKB di Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan kuesioner dari Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PPK UI) sebagai instumen penelitian. Penelitian menemukan perbedaan gambaran rasa takut, keparahan, respon efikasi serta perbedaan frekuensi niat. Namun, tidak ditemukan perbedaan gambaran kerentanan, efikasi diri, penerimaan serta penolakan pesan terhadap pesan dalam PKB. ......Smoking still become a risk factor for chronic and deadly diseases. In 2014, there were 5.8 billion smokers in the world, 80 percent started smoking as a teenager. In Indonesia, the average of age to initial smoking is 17,6 years. To protect adolescents from the dangers of smoking, Pictorial Health Warning (PHW) with fear appeal was imprinted on cigarette pack. As 24 June 2014, PHW has been applied in Indonesia. The research aims to describe the response of adolescent smoker in Depok City toward message with fear appeal on PHW in Indonesia. The study used cross sectional design with a questionnaire from Center of Health Research Universitas Indonesia as research instrument. The study found differences fear, severity, response efficacy, and the frequency of quit smoking intention. However, there was no significant difference in susceptibility, self efficacy, acceptance and rejection toward message in PHW.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan
Abstrak :
Studi dan intervensi ini bertujuan untuk mencegah perilaku mencoba merokok pada remaja melalui dukungan sosial dari pendidik sebaya. Terdapat dua macam intervensi yang dilakukan, yaitu pemberian informasi mengenai bahaya merokok terhadap kesehatan kepada siswa yang dilakukan oleh pendidik sebaya, dan intervensi social marketing berupa pembagian stiker dan gantungan kunci "be smart don`t start". Hasil intervensi oleh pendidik sebaya menemukan bahwa pengetahuan siswa meningkat 1,355 poin, uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi (p-value < 0,05). Nilai sikap siswa meningkat 0,564 poin, hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara sikap sebelum dan sesudah intervensi (p-value > 0,05). Intensi siswa untuk tidak mencoba merokok meningkat 0,256 poin, hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara intensi sebelum dan sesudah intervensi (p-value > 0,05). Sementara pembagian stiker dan gantungan kunci berdampak positif, tidak hanya mengingatkan siswa akan bahaya merokok bagi kesehatan, namun juga digunakan oleh siswa untuk mengingatkan temannya untuk tidak mencoba merokok.
This studies and interventions aimed to prevent trying smoking behavioral among at risk students through social support from peer educators. There are two kinds of intervention, namely providing information for students on health risks of smoking conducted by peer educators and social marketing intervention by distribution of stickers and key chains "be smart don`t start". The intervention result by peer educators conclude that students' knowledge increased 1.355 points, the test of statistics confirmed significant difference between student knowledge before and after intervention (p-value < 0.05). Students attitudes value increased 0.564 points, however results on statistics explained no significant differences between student attitudes before and after intervention (p-value > 0.05). Students intention for not to try smoking rose 0.256 points, although results on statistics showed no significant difference between student intention before and after intervention (p-value > 0.05). Social marketing interventions trough stickers and key chains distribution have a positive impact, not only to remind students on health risks of smoking, but also used to remind them not to try smoking.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rananda Anggakara Hendarmo
Abstrak :
ABSTRACT
Bullying is a major problem in world and in Indonesia. It is the cause of several mental health disorders and behavioral problems. The stress of bullying experience itself may spark adolescents to start smoking as a coping mechanism for their stress. This research aims to find whether there is association between smoking and bullying in adolescent subjects. This research is a part of the research titled Adolescent Mental Health, Well Being and Bullying Behavior . The research design is a cross sectional study. 96 subjects, divided into two groups of adolescents with bullying experience n 48 and adolescents without bullying experience n 48 , were involved in this study. Bullying experience was obtained from the questionnaire of traditional bullying developed by Nansel et al 2001. Questions regarding smoking is given through a questionnaire that was developed specifically for this study. Data analysis was done with SPSS 24 with statistical tests of significance through the McNemar test significance level of p 0,05 . Group of teenagers with harassment in this study is 29.17 as victims, 41.67 as perpetrators and 29.17 for victim perpetrators. The highest frequency of smoking is of adolescents with bullying experience, consuming less than 5 cigarettes per week 16.67 . The proportion of adolescent smokers who experience harassment is higher than the group of teenagers who did not experience harassment but do not differ significantly 18.75 vs.6,25 , p 0.064 . Adolescents who experience bullying have higher proportions of smoking. Therefore, teachers and parents should pay close attention if their children are experiencing bullying. Adolescents are also advised to regularly counseled about the dangers of smoking towards their health. Also, to develop a smoking cessation program in adolescents.
ABSTRAK
Perundungan adalah masalah besar di dunia dan di Indonesia. Perundungan adalah penyebab beberapa gangguan kesehatan mental dan masalah perilaku. Stres pengalaman perundungan itu sendiri dapat memicu remaja untuk mulai merokok sebagai mekanisme coping untuk stres mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mencari apakah ada hubungan antara merokok dan intimidasi dalam mata pelajaran remaja. Merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Adolescent Mental Health, Well Being and Bullying Behavior . Design penelitian adalah potong-lintang. Sembilan puluh enam subjek penelitian yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok remaja dengan pengalaman perundungan n=48 dan remaja tanpa pengalaman perundungan n=48 terlibat dalam penelitian ini. Pengalaman perundungan didapatkan dari kuesioner perundungan tradisional yang dikembangkan oleh Nansel, dkk tahun 2001. Pertanyaan terkait merokok diberikan melalui kuesioner yang dikembangkan khusus untuk penelitian ini. Analisa data dilakukan dengan SPSS versi 24 melalui uji statistik McNemar tingkat kemaknaan p=0.05 .Kelompok remaja dengan perundungan dalam penelitian ini adalah 29.17 sebagai korban, 41.67 sebagai pelaku dan 29.17 keduanya. Frekuensi merokok lebih banyak di kelompok remaja yang mengalami perundungan, kurang dari 5 rokok per minggu 16.67 . Proporsi perokok remaja yang mengalami perundungan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok remaja yang tidak mengalami perundungan tetapi tidak berbeda secara signifikan 18,75 vs.6,25 , p=0.064 .Remaja yang mengalami perundungan. mempunyai proporsi lebih tinggi untuk merokok. Oleh karena itu guru guru dan orang tua harus lebih berwaspada jika anaknya mengalami perundungan. Para remaja juga disarankan untuk diberi penyuluhan tentang bahayanya merokok kepada kesehatan dan untuk mengembangkan program penghentian merokok di remaja.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library