Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bryant, Randal E.
New Jersey: Prentice-Hall, 2003
005.2 BRY c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Triyanto
Abstrak :
Salah satu kemampuan dari komunikasi multimedia adalah melakukan proses pengiriman gambar. Dalam proses tersebut akan sangat banyak membutuhkan ruang pengingat serta kanal transmisi. Pengembangan teknologi telekomunikasi dewasa ini lebih banyak ditujukan untuk lebih mengefisienkan penggunaan ruang pengingat dan saluran (kanal) transmisi yang dipakal. Semakin efisien penggunaan ruang pengingat maka akan semakin meningkat kecepatan pengolahan data dan selanjutnya akan meningkatkan kecepatan pengiriman gambar tersebut. Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pengingat tersebut adalah dengan memampatkan gambar tersebut sebelum dilakukan proses selanjutnya. Dalam tulisan ini dijelaskan dan dibahas salah satu cara untuk mengefisienkan data image tersebut dengan menggunakan bantuan arsitektur jaringan saraf jenis MLP. Jaringan MLP ini dapat digunakan sebagai salah satu altematif untuk pemampatan data gambar dikarenakan kesederhanaan arsitektur dan imptementasinya. Salah satu tahap yang penting dari keseluruhan proses yang terjadi dalam jaringan MLP ini adalah tahap penentuan bobot-bobot hubungan node-node (simpul) jaringan MLP. Proses penentuan bobot-bobot yang biasa disebut sebagai proses learning dan suatu jaringan saraf, akan sangat berpengaruh terhadap sifat (chi) dan unjuk kerja keseluruhan jaringan MLP. Jika konfigurasi berubah maka secara keseluruhan sifat (ciri) maupun unjuk kerja jaringan tersebut akan berubah pula. Dua buah teknik learning yang banyak digunakan dalam proses learning (optimasi) adalah dengan memanfaatkan konsep backpropagation (BP) (metoda steepest descent) dan konsep Levenberg-Marquadt (LM) (salah satu pendekatan metoda Gauss-Newton). Tulisan ini menyajikan perbandingan unjuk kerja dua buah metoda tersebut dalam proses learning jaringan MLP serta gambar recall yang dihasilkannya. Hasil simulasi program menunjukkan bahwa metoda LM memberikan hasil recall gambar yang lebih bagus (high fidelity Irma recall kecil) serta mempunyai kecepatan konvergensi yang lebih tinggi jika dibandingkan metoda BP (SD). ......One of the capabilities of the multimedia communication is the image communication. With this service, we will use so many memory spaces and transmission tines. Many of the development in telecommunication technologies are aimed to have the higher efficiency in using the memory spaces. The more efficient we use the memory spaces, the higher speed of the image data processing, and finally we can increase the speed of the image transmission. One of the technique to have more efficiency in using the memory spaces is by compressing the image data before we stored and transmitted them. In this writing, we discussed one of the techniques for solving the image data compression, especially for still picture, by using the architecture of the neural networks. One of those types for this purpose is Multi Layer Perceptron (MLP). The MLP was choice in this purpose because of the simplicity of the architecture and the implementation. One of the credal stages of the whole process in the MLP network is configuring the link weights of the nodes in the MLP network. Since the link weights are actually internal parameters associated with each node, changing the weights of the node will alter the behavior of the whole MLP network and then will change the MLP's performances. There are two methods that often have been used in the learning process, the one was backpropagation (BP) method (steepest descent) and the other one was Levenberg-Marquadt (LM) concept (one of the approximations of the Gauss-Newton method). This writing is presenting the comparison between the performances of the LM method to the BP method in the learning process also the results of the recall pictures. The simulation shows that LM method gives the better image recall (higher fidelity) and has the higher convergence speed in the learning process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjianto
Abstrak :
Teknik berpikir vertikal melakukan penelusuran pohon basis pengetahuan secara pre-order, yaitu penelusuran yang dimulai dari kunjungan ke simpul awal (akar), kemudian diteruskan dengan mengunjungi simpul anak kiri. Jika simpul tersebut ditemukan atau kunjungan berhasil, maka kunjungan dilanjutkan ke simpul anak kiri yang lebih dalam. Demikianlah seterusnya, berhasilnya kunjungan pada sebuah simpul akan diteruskan ke simpul anak kiri yang lebih dalam lagi. Sebaliknya jika terjadi kegagalan dalam kunjungan pada suatu simpul, maka kunjungan dialihkan ke simpul anak kanan pada kedalaman yang sama. Kegagalan dalam suatu kunjungan pada suatu simpul akan mengakibatkan penelusuran diarahkan ke simpul anak kanan pada kedalaman yang sama. Proses penelusuran ini dapat berjalan dengan cepat karena jalurnya sudah tertentu. Tetapi proses penelusuran ini dapat mengalami kegagalan jika dalam penelusuran tidak ditemukan lagi simpul anak kanan, padahal tujuan yang ingin dicapai yaitu simpul paling ujung belum dikunjungi. Ditinjau dari segi dialog antara pemakai dengan komputer, teknik ini bersifat monoton dan membosankan, sebab jawaban yang diberikan oleh pemakai sangat terbatas, sehingga para pemakai tidak dapat mengembangkan jawabannya. Berbeda dengan teknik penalaran vertikal, teknik penalaran lateral bersifat lebih luwes. Di dalam teknik ini diperbolehkan terjadi lompatan-lompatan di dalam pohon basis pengetahuan guns, memperoleh berbagai macam alternatif. Penelusuran dalam pohon basis pengetahuan tidak mengikuti aturan tertentu, tetapi sesuai dengan permintaan pemakai. Teknik ini tidak menekankan pada pencapaian tujuan, tetapi lebih cenderung pada proses pencarran jalan alternatif dan pengembangan ide-ide baru dari pemakai, sehingga prosesnya berjalan lambat. Dialog antara pemakai dan komputer lebih bersifat manusiawi, karena pemakai dapat menggunakan bahasa alami. Gabungan kedua teknik penalaran tersebut di atas akan dapat menghasilkan teknik penalaran yang lebih canggih dan handal. Kegagalan dalam penelusuran dapat dihindari, dialog antara pemakai dengan komputer menjadi lebih bersifat manusiawi dan pemakai dapat mengembangkan ide-idenya dalam bahasa alami.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kapantow, Gene H.M.
Abstrak :
Sistem pakar yang merupakan suatu program yang menggunakan teknik pengambi1an kesimpu1an dari data yang ada sebagaimana 1ayaknya seorang pakar, harus1ah senantiasa memodifikasi basis i1mu pengetahuannya sesuai dengan perkembangan i1mu pengatahuan. Modifikasi ini bisa menyebabkan terjadinya ketidakkonsistanan dalam basis itu sendiri. Sistem da1am ana1isis ini merupakan sebuah prototipe yang dikembangkan untuk menguji basis ilmu pengetahuan suatu sistem pakar yang berbasiskan aturan, dimana sebagai input basis tersebut harus1ah ditulis da1am berkas teks (text file). Output yang dihasi1kan berupa sebuah tabs] yang memuat aturan-aturan mana saja yang tidak konsisten. Ketidakkonsistenan ini dibedakan atas konflik, redundansi, dan subsumsi. Pengembangan sistem ini banyak mengambi1 ide dari konseo Penguraian Basis I1mu Pengetahuan. Sistem ini juga menyediakan fasi1itas tambahan berupa penambahan, penghapusan, perubahan, dan penataan basis i1mu pengetahuan. semuahya ini dipadukan da1am sebuah jendela(window).
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T3415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Didik Prasetyo
Abstrak :
Globalisasi ekonomi telah mengakibatkan tingginya tingkat persaingan di antara berbagai perusahaan baik nasional maupun internasional yang memaksa masing-masing perusahaan untuk beroperasional secara efisien, efektif dan profesional didalam memenangkan persaingan tersebut. Dengan demikian orientasi pada kepuasan pelanggan menjadi suatu syarat mutlak yang tidak dapat ditawar lagi didalam memberkan pelayanan terbaik bagi konsumen melalui pemberian harga yang kompetitif, barang yang lebih berkualitas dan waktu penyerahan yang lebih cepat. Disamping itu seluruh komponen dari suatu perusahaan penghasil barang/jasa harus berfokus pada kepuasan konsumen, lebih fieksibel dalam mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi, serta siap menggunakan pendekatan multidimensional agar dapat selalu mampu menawarkan barang atau jasa yang berkualitas. Sejalan dengan hal tersebut perusahaan sangat memerlukan media komunikasi yang cepat baik antara mitra dagangnya di dalam negeri maupun di Iuar negeri. Salah satu media berkomunikasi secara cepat dan relatif murah biayanya adalah dengan memanfaatkan internet sebagai media komunikasi. Saat ini pemanfaatan internet tidak hanya terbatas untuk berkorespondensi saja namun telah dimanfaatkan untuk melakukan transaksi perdagangan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yofi Satriya Wijaya
Abstrak :
Peranan Central Counter Party (CCP) dalam transaksi keuangan terutama di pasar derivatif menjadi perhatian dan komitmen negara anggota G20 termasuk Indonesia untuk diimplementasikan karena terjadinya krisis global pada tahun 2008-2010. Derivatif memiliki peran penting sebagai alternatif investasi dan pendanaan serta sebagai sarana lindung nilai (hedging) bagi investor terhadap risiko perubahan harga aset keuangan yang tidak dapat diprediksi sehingga menempatkan investor dalam posisi rugi (loss). Namun, derivatif juga bisa berdampak negatif dalam hal pelaksanaannya dilakukan secara tidak wajar sehingga bisa berdampak pada stabilitas keuangan dan kerugian investor. Implementasi komitmen pendirian CCP derivatif direalisasikan Bank Indonesia dengan menerbitkan regulasi pada tahun 2019 yang mengatur CCP untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar (CCP SBNT). Pendirian CCP SBNT yang berada dalam lingkup pasar uang memiliki tantangan tersendiri, baik dari sisi pendanaan maupun penyediaan sumber daya manusia yang memadai, sehingga salah satu pilihan yang mungkin dijajaki dalam pendirian CCP SBNT adalah menggunakan infrastruktur pasar keuangan yang telah tersedia saat ini, seperti infrastruktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dimana tugas dan fungsi KPEI berdasarkan undang-undang pasar modal adalah sebagai CCP di pasar modal. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara prinsip KPEI memiliki dasar hukum yang jelas berdasarkan ketentuan di bidang pasar uang dan pasar modal serta KPEI dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Bank Indonesia untuk berperan sebagai CCP SBNT. Namun demikian, tentunya peran KPEI sebagai CCP SBNT yang akan diatur dan diawasi Bank Indonesia akan memiliki cross cutting issues dengan sektor pasar modal mengingat secara kelembagaan dasarnya KPEI merupakan CCP pasar modal yang tunduk pada beberapa aspek pengaturan di pasar modal. Oleh karena itu, hasil penelitian ini juga menyarankan perlunya Bank Indonesia melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan agar setiap pengaturan dan pengawasan yang dilakukan dapat berjalan secara harmonis serta tidak terjadi tumpang tindih dengan kewenangan Otoritas Jasa Keuangan. ......The role of the Central Counter Party (CCP) in financial transactions, especially in the derivatives market, is the concern and commitment of G20 member countries including Indonesia to be implemented due to the global crisis in 2008-2010. Derivatives have an important role as an alternative investment and funding as well as hedging for investors against the risk of changes in the price of financial assets that can’t be predicted so that puts investors in a loss position. However, derivatives can also have a negative impact if the implementation is done improperly so that it has an impact on financial stability and investor losses. The establishment of a derivative CCP was implemented by Bank Indonesia by issuing a regulation in 2019 governing the CCP for Interest and Exchange Rate Derivative Transactions (CCP SBNT). The establishment of the CCP SBNT within the scope of the financial market has its own challenges, both in terms of funding and the provision of adequate human resources, so that one of the options that might be explored in establishing the CCP SBNT is to use financial market infrastructure that is currently available, such as PT Kliring Penjaminan Efek Indoensia (KPEI) where the duties and functions of KPEI based on capital market law are as CCP in the capital market. This research is conducted using legal normative method. The result from this research shows that in principal, KPEI has a clear legal standing based on the capital market and money market provisions, and is able to fulfill the requirements set by Bank Indonesia to act as CCP SBNT. Nevertheless, the role of KPEI as CCP SBNT which will be regulated and supervised by Bank Indonesia will have cross cutting issues with sectors in capital market because KPEI is mainly a capital market CCP, which is regulated in many aspects by capital market law. Therefore, this research suggests that Bank Indonesia to coordinate with Otoritas Jasa Keuangan so that all regulating and supervising activities by Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan could be carried out in harmony and do not contradict each other.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Laksmiati
Abstrak :
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) dibangun berdasarkan standar yang dibuat oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan akses nirkabel berkecepatan tinggi. WiMAX memungkinkan akses terhadap aneka aplikasi multimedia via koneksi nirkabel termasuk diantaranya teknologi streaming yang mentransmisikan data, video atau audio secara real time / pre-recorded dari sender ke receiver. Pada thesis ini dilakukan pembangunan simulasi performa layanan video streaming pada jaringan WiMAX. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan membangun simulasi menggunakan aplikasi Network Simulator (NS-2) versi 2.29 yang berjalan dalam system Windows XP dengan menggunakan cygwin sebagai environment Linuxnya. Pada NS-2.29 yang diinstall ditambahkan modul QoS-included WiMAX prerelease-09-04-2008 yang dikembangkan oleh Aymen Belghith dan modul Evaluation Video (Evalvid) untuk NS-2 yang dikembangkan oleh Chih-Heng, Ke.Hasil output akhir pada NS-2 akan divisualisasikan berupa Tabel, grafik dan video yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut menggunakan metrik pengukuran nilai throughput, frame loss, delay, jitter, Mean Opinion Score (MOS), Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) dengan menggunakan script AWK beserta beberapa tambahan modifikasinya. Hasil simulasi yang didapatkan dari penelitian ini: Pada skenario SS Tunggal untuk SS dengan QoS UGS, rtPS, BE didapatkan throughput 3509.661kbps, 3822.564kbps, 1211.189kbps, delay sebesar 447.59ms, 43.224ms, 451.66ms, jitter 157.577ms, 504.307ms, 655.447ms, frame loss 9,75%, 10.75%, 11%, PSNR 33.23, 32.70, 32.73, dan MOS 3.82, 3.73, 3.74. Pada skenario dengan 4 SS untuk SS video dengan QoS UGS, rtPS dan BE didapatkan : throughput 3509.661kbps, 4502.601kbps, 1229.134kbps, delay 447.59ms, 43.224ms, 307.521ms, jitter 168.927ms, 504.306ms, 774.004ms, PSNR 33.23, 32.70, 32.48, dan MOS 3.82, 3.73, 3.68. Secara keseluruhan video-video hasil simulasi tidak menampakkan banyak perbedaan, hal ini tidak berbeda dengan nilai PSNR keseluruhan simulasi yang sama pada sebagian besar frame. Masing-masing video hasil simulasi pada setiap SS hanya menampakkan hasil yang berbeda pada titik tertentu dimana terjadi kemacetan trafik yang mengakibatkan packet drop. ......Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) built based on the standard made by Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). It designed to fulfill needs of broadband access. WiMAX enable access to various multimedia application through wireless connection, includes streaming technology that transmits real-time/pre-recorded data, video, or audio from sender to receiver. In this thesis, the development of video streaming service performance simulation on WiMAX network is conducted. The research methods is building the simulation using Network Simulator (NS-2) version 2.29 application that runs inside Windows XP, by using Cygwin as Linux. The installed NS-2.29 is added with QoS-included WiMAX prerelease-09-04- 2008 module developed by Aymen Belghith and Evaluation Video (Evalvid) for NS-2 module developed by Chih-Heng, Ke. The final output from NS-2 will be visualized to video, graphic, and table that will be analyzed using Mean Opinion Score (MOS) measurement metric, Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), throughput, and delay using AWK scripts with added with several modifications. The simulation result from this research is, on single video SS scenario for SS with QoS UGS, rtPS, BE : throughput 3509.661kbps, 3822.564kbps, 1211.189kbps, delay sebesar 447.59ms, 43.224ms, 451.66ms, jitter 157.577ms, 504.307ms, 655.447ms, frame loss 9,75%, 10.75%, 11%, PSNR 33.23, 32.70, 32.73, and MOS 3.82, 3.73, 3.74. On 4 SS scenario for video SS with QoS UGS, rtPS dan BE, the result are: throughput 3509.661kbps, 4502.601kbps, 1229.134kbps, delay 447.59ms, 43.224ms, 307.521ms, jitter 168.927ms, 504.306ms, 774.004ms, PSNR 33.23, 32.70, 32.48, and MOS 3.82, 3.73, 3.68. Overall videos from the simulations do not showing many differences, it is suited with PSNR value in all simulations that shows same value at most of the frames. Every simulations video only show differences in particular frame where traffic congestion happened and causing packet drop.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26244
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Pranata W.
Abstrak :
Perkemhangan Internet telah memberi pengaruh besar terhadap peranan sistem informasi dalam suatu organisasi. lnternet menjadi sebuah fondasi dasar untuk pemodelan sistem informasi baru yang serba dijital dan berbasis web. Model sistem informasi baru ini dapat mempermudah pelaksanaan kegiatan akademis di universitas. SIPKOM bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan Praktikum Dasar Komputer dan mengatasi berbagai masalah yung dihadapi oleh asisum dan praktikan. Perancangan SIPKOM dibuat dengan DFD dun flowchart. Sistem ini dapat digunakan oleh asisten dan praktikan dengan kemampuan akses yang berbeda, SIPKOM memberikan berbagai fasilitas seperti penyediaan materi, pengaturan bobot soal. penyediaan jawaban daftar absen dan nilai praktikum bagi praktikan yang sewakw-waktu dapat diubah oleh asisten. Selain itu, sistem ini juga memberikan fasilitas penyimpanan file secara otomatis ke server bagi praktikan untuk menghindari kesalahan penamaan file.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Cahyono
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S37963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laudon, Kenneth C., 1944-
Fortworter : The Dryden Press , 1995
005.04 LAU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>