Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allbowaghis Di-Gandra Kheirisko
Abstrak :
Motor sinkron magnet permanen yang digunakan pada tesis ini adalah motor sinkron magnet permanen tiga fasa. Sumber tegangan yang digunakan yaitu leadacid battery dengan menserikan 67 baterai karena tegangan yang dibutuhkan adalah 400 volt dan setiap cell memiliki tegangan sebesar 6 volt. Sistem kendali untuk motor sinkron magnet permanen yang diterapkan pada tesis ini adalah pengendali arus menggunakan PI, dibantu dengan dekopling, kemudian pengendali kecepatan menggunakan IP. Proses selanjutnya setelah mengetahui sistem kendali yang digunakan adalah menurunkan rumus seluruh sistem dan kemudian melakukan tahap liniearisasi agar dapat dibentuk dalam ruang keadaan sehingga dapat mengetahui kestabilan sistem. Kestabilan sistem diketahui dengan merubah SoC (State of Charge) , Torsi beban, dan atau atau kecepatan. Dari pengujian tersebut dihasilkan bahwa torsi beban tidak memengaruhi kestabilan sistem, namun, ketika SoC = 100% nilai salah satu pole adalah -0.001375 dan ketika SoC = 20% pole menjadi -0.002081. Perubahan kecepatan dari 1000 rpm menjadi 500 rpm mengakibatkan salah satu pasang pole kembar −0.02±0.09i menjadi −1.28±2.62i , dua pasang pole kembar −1.28±2.62i dan −100.42±418.98i menjadi −0.07±0.17i dan −100.36±209.61i ......The permanent magnet synchronous motor used in this thesis is a three phase permanent magnet synchronous motor. The voltage source used is a lead-acid battery with 67 batteries because the required voltage is 400 volts and each cell has a voltage of 6 volts. The control system for the permanent magnet synchronous motor applied in this thesis is a current controller using PI, assisted by decoupling, then speed control using IP. The next process after knowing the control system used is to derive the formula for the entire system and then perform a linearization stage so that it can be formed in the state space so that it can determine the stability of the system. System stability is known by changing the SoC (State of Charge), load torque, and/or speed. From this test, it is found that the load torque does not affect the stability of the system, but when SoC = 100% one of poles has value -0.001375, when SoC = 20%, the pole has value - 0.002081, and the changing of speed from 1000 rpm to 500 rpm affect one pair of twin poles is −0.02±0.09i to −1.28±2.62i , two pairs of twin poles are −1.28±2.62i and −100.42±418.98i to −0.07±0.17i and −100.36±209.61i
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Rafio
Abstrak :
Suatu generator serempak dirancang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pengguna, sehingga dapat bekerja pada performa yang optimal. Penentuan parameter generator serempak ditentukan dengan uji rangkaian hubung singkat dan uji tanggapan langkah rangkaian terbuka. Namun, kedua pengujian ini tidak dapat memberikan hasil yang akurat pada model dengan orde tinggi. Pada decade terakhir, analisis terhadap data uji tanggapan frekuensi telah terbukti menjadi alternatif bagi penentuan parameter generator serempak, terutama untuk menggantikan uji rangkaian hubung singkat dan uji tanggapan langkah rangkaian terbuka.

Skripsi ini menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk menjalankan metode analisis ekstraksi konstanta waktu suatu generator serempak dari data uji tanggapan frekuensi. Skripsi ini berdasarkan pada nilai besaran dari uji tanggapan frekuensi untuk mengekstraksi konstanta waktu. Metode analisis memiliki tiga tahapan langkah, yang pertama adalah mengubah data impedansi menjadi data operasional, yang kedua adalah ekstraksi konstanta waktu, dan yang ketiga adalah menentukan parameter. Dengan menggunakan metode analisis pada data uji tanggapan frekuensi untuk mengekstraksi konstanta waktu dapat memberikan hasil yang akurat dari orde satu hingga orde yang tinggi.
A synchronous generator is constructed in accordance with specifications required by the user, as to perform optimal. Synchronous generator’s parameters determination is done using sudden short circuit test and open circuit step response test. But these two tests could not give accurate results on a higher order model. Over the past decade, the analysis of frequency response test data has proven to be an alternative to determine synchronous generator’s parameters, especially for the traditional methods of sudden short circuit test and open circuit step response test.

This bachelor thesis shows the steps done on a proposed analytical method of extracting the time constants of a synchronous generator from frequency response test data. This thesis is based on the magnitude information of the frequency response test to extract the time constants. The analytical method has three steps, first is converting impedance data to operational data, second is time constant extraction, and third is determining parameters. Using the analytical method of frequency response test data to extract the time constants could give accurate results of first order up to higher order models.
2008
S40464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Mada Bhaswara
Abstrak :
Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan tenaga mikrohidro, salah satu caranya yaitu memparalelkan generator induksi dengan generator sinkron. Dalam beroperasi sendiri, generator induksi tidak mampu mempertahankan frekuensi dan tegangannya, sehingga belum dapat dilakukan operasi paralel. Dengan menggunakan kompensator statis, tegangan terminal generator induksi lebih cepat stabil pada nilai 1 pu selama 0,3 detik dan frekuensi kerja dijaga stabil dalam rentang 49,6 ? 50,6 Hz. Selain itu, nilai eror tegangan dan frekuensi generator induksi berkurang dari 10,63% menjadi 3,48% dan 13,9% menjadi 0,01%. Kondisi saat operasi paralel yaitu, perbedaan sudut fasa tegangan dari generator sinkron dan generator induksi sebesar 0,71°, tegangan antar fasa dan frekuensi kerja masing-masing generator berada dalam range 0,9 ? 1,1 pu dan 49 ? 51 Hz, serta urutan fasa yang sama. Dari kondisi tersebut, operasi paralel generator sinkron dan generator induksi dengan menggunakan kompensator statis dapat dicapai dan masih dalam standar yang ditetapkan. ...... To improve the reliability of micro hydro power systems, one way is to parallel induction generator and synchronous generator. When induction generator stands alone, it can?t maintain the frequency and terminal voltage, so that parallel operation can?t be performed. By using static compensator, terminal voltage of induction generator is stable at value of 1 pu after 0.3 seconds and operating frequency is maintained in the range 49.6 to 50.6 Hz. In addition, error value of voltage and frequency of the induction generator is reduced from 10.63% to 3.48% and 13.9% to 0.01%. The terms of parallel operation are, voltage phase angle difference of synchronous generators and induction generators is 0.71 °, voltage magnitude and operating frequency of each generator is in the range of 0,9 ? 1,1 pu and 49 - 51 Hz, and the same phase sequence. From these conditions, parallel operation of synchronous generators and induction generators using a static compensator can be achieved and still within the set standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Pasca Atmojo
Abstrak :
Saat ini turbin angin kecepatan rendah terus mengalami kemajuan, terutama pada daerah dengan kecepatan angin yang rendah. Berbagai jenis generator dicoba untuk menghasilkan energi listrik yang maksimal pada turbin jenis ini, diantaranya adalah generator axial cakram tunggal, dinamo sepeda, generator dc, dan alternator mobil. Pada pembahasan skripsi ini diketahui generator yang cocok untuk turbin angin ini adalah generator axial cakram tunggal dan dinamo sepeda, oleh karena itu selanjutnya akan dibahas mengenai unjuk kerja masingmasing generator khususnya generator axial cakram tunggal dan dinamo sepeda dalam hal kecepatan putar generator, tegangan yang dibangkitkan, dan daya yang dihasilkan. Kedua generator tersebut akan dibandingkan sebagai pembangkit yang paling efisien pada turbin angin kecepatan rendah tipe savonius. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa rancang bangun generator axial cakram tunggal lebih baik dibandingkan dengan dinamo sepeda dalam hal kecepatan putar generator, tegangan yang terinduksi, dan daya yang dihasilkan.
Nowadays the low speed wind turbine continues to progress, especially at the area which has a low wind speed. Various types of generator are being experimented to improve the electrical power in this turbine, for example are single disc axial generator, bicycle?s dynamo, DC generator, and car?s alternator. In this bachelor thesis, single disc axial generator and bicycle?s dynamo are the most fit generator that can be used in this wind turbine, so this thesis will explain about performance from each generator (axial generator and bicycle dynamo) which like the speed of generator, induction voltage, and the power from generator. Both of them will be compared as a most efficient generator in savonius low speed wind turbine. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa rancang bangun generator axial cakram tunggal lebih baik dibandingkan dengan dinamo sepeda dalam hal kecepatan putar generator, tegangan yang terinduksi, dan daya yang dihasilkan. Result of the measurement indicate that single disc axial generator is better than bicycle?s dynamo in case of speed of generator, induction voltage, and power.
2011
S34
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library