Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Donnelly, Daniel
"999 Logo Design Elements is a distinct and standalone piece that offers designers the capability to develop hundreds of thousands of logo variations on themes. The elements include banners, arrows, ovals, swooshes, geometric shapes, and hundreds of creative parts that can be pulled together to create original logo designs. Featured throughout the book are examples of logos and identities built with elements from the book."
Beverly, MA: Rockport Publishers, 2011
741DOND001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur, Paul, 1924-
Oakville, Ont.: Focus Strategic Communications, 2005
302.222 3 ART p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Djajusman Tanudikusumah
"Bangsa Indonesia sedang membangun dirinya. Sambil membangun ia berjalan mencapai tujuannya yakni masyarakat adil dan rnakritur. Prospek itu terbingkai berkilau di pelangi masa depannya.'Tepat pada tanggal 17 Agustus 1981, terhitung dari saat Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, ia genap berusia 36 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, perjalannya penuh irama dan ledakan pesan. Sehingga merupakan interaksi sosial melalui pesan. Studi ini memandang proses sosial melalui sistem pesan. Sedang fokus utamanya adalah pada sistem lambang yang merupakan lambang dasar, yakni LAMBANG DASAR KOMUNIKASI sebagai inti pesan. Lahir dari tahap perencanaan, sistem demikian dianggap menuju ke proses pembinaan keyakinan yang disebut komunikasi, dengan didahului interaksi sosial melalui pesan tersebut. Untuk meneliti lambang dasar, penelusuran harus mundur untuk sampai ke sumber hulu. Menapak tilas awal perencanaan tersebut. Di bawah 'hierarki' desain kenegaraan,di tingkat desain penelitian komunikasi, sistem pesan didahului tahap perencanaan dalam bentuk £okmai perencanaan. Di tingkat midi inilah, penelusuran dimulai.
Di tingkat kenegaraan termaksud di atas, yakni di tingkat desain kenegaraan, yang disebut di sini tingkat maksi, terdapat EKAPRASETYA PANCAKARSA yang memberi petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan Pancasila sebanyak 36 butir.Jelas1ah dengan demikian, untuk membangun masa depan, EKAPRASETYA PANCAKARSA merupakan format perencanaannya dan yang 36 butir merupakan lambang dasarnya. Lambang dasar bersangkutan disebut di sini dengan LAMBANG POKOK OPERASIONAL INDONESIA.
Beruntun vertikal ke bawah, tingkat desain penelitian komunikasi yang tersebut di atas, merupakan tingkat midi di bawah tingkat mctksi. la mengandung format-format perencanaan komunikasi dan lambang dasarnya. Studi ini meneliti sistem lambang termaksud. Seperti telah dinyatakan di muka, penelusurannya mundur ke belakang. Dengan bernapak tilas hingga ke hulu, maka akan dapat pula dirumuskan apa yang dilakukan oleh generator hulu ini. Yakni, apa peran dari sumber lambang dasar. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
D393
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mu`jiah
Jakarta: Djambatan , 2005
899.22 MUJ m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Daniel
New York: Everymans`s Reference Library, 1956
420.03 JON e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Turner, Victor
Ithaca: Cornell University Press, 1967
392.1 TUR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deuxiene Ahadiningtyas
"Salah satu cabang ilmu filsafat adalah semiotika. Semiotika merupakan ilmu analisis tanda atau studi tentang bagaimana System penandaan berfungsi.
Pada awalnya, semiotika banyak membahas hal-hal yang terkait dengan linguistik. Namun kemajuan dalam ilmu filsafat serta ilmu-ilmu lainnya telah membawa jembatan bagi semiotika untuk berhubungan dengan disiplin ilmu lainnya. Karena pada dasarnya semiotika berbicara tentang tanda secara umum, dan linguistik hanyalah salah satu tanda yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Arsitektur adalah cabang ilmu yang telah membuka hubungannya dengan semiotika. Hubungan itu muncul akibat perkembangan pemikiran para ahli arsitektur yang tertarik dengan filsafat, maupun sebaliknya. Para ahli tersebut melihat arsitektur sebagai sebuah sistem yang sarat akan tanda. Sesungguhnya setiap unit terkecil dari arsitektur mewakili sesuatu yang lain, sesuai dengan prinsip tanda sebagai perwakilan sesuatu, sehingga unit tersebut dapat disebut sebagai tanda.
Tidak hanya arsitektur yang bersifat modem, arsitektur yang merupakan peninggalan bersejarah pun merupakan sistem tanda yang kompleks. Justru sistem tanda yang ada pada akhirnya menjadi acuan untuk menafsirkan makna arsitektur di masa dulu dan kebudayaan yang mereka miliki. Semakin kompleks tanda yang ditemukan, semakin tinggi pula tingkat kebudayaannya. Bahkan beberapa suku di dunia hingga saat ini tetap menggunakan simbol-simbol warisan nenek moyang yang diterapkan pada bangunan dan wilayah pemukiman mereka.
Pengertian tanda dalam arsitektur tidaklah sempit. Tidak hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya simbolis, yang berisi mitos, lambang kebudayaan ataupun kepercayaan. Tanda juga meliputi segala sesuatu yang kasat mala, selama sifatnya masih mewakili sesuatu yang lain. Termasuk konstruksi bangunan yang kadang dinilai tidak memiliki makna.
Berbagai tanda yang ada pada suatu karya arsitektur pada dasarnya membawa misi dari si perancang karya tersebut. Tidaklah mudah menafsirkan makna. Dalam mencari makna tersebut dibutuhkan suatu bentuk analisis yang cermat dengan memperhatikan segala aspek arsitektural yang ada.
Keberadaan semiotika kemudian adalah untuk membantu mencari makna dari berbagai tanda dalam karya arsitektur melalui pendekatan analisis. Analisis dilakukan dengan cermat, memperhatikan berbagai elemen yang terkait, serta melibatkan seluruh pengetahuan yang dimiliki penganalisis tentang arsitektur.
Analisis ini lebih mudah karena dapat mengandalkan informasi yang terbatas dan selanjutnya menuntut intuisi penganalisis dalam mengerjakannya. Memang tidak seluruh tanda dapat diketahui maknanya ataupun sesuai dengan maksud dari si pembuat tanda. Tapi di situlah letak keistimewaan tanda dalam arsitektur, di mana setiap orang memiliki kebebasannya sendiri dalam menerjemahkan suatu karya yang ada. Keanekaragaman tersebut nantinya menjadi suatu kekayaan bagi arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>