Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farsiana Andini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan (Sustainable Growth) pada perusahaan di sektor industri consumer goods di Indonesia selama tahun 2018 sampai dengan 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda untuk mengukur hubungan antara variabel IC (dinyatakan sebagai nilai VAIC - Value Added Intellectual Coefficient) beserta dengan komponennya Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Innovative Capital Efficiency (RDE) dan Relational Capital Efficiency (RCE) dengan kinerja keuangan Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Sales Growth (SG) dan Sustainable Growth Rate (SGR). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara IC dan kinerja keuangan, di mana VAIC memiliki pengaruh terhadap ROA, ROE, SG dan Sustainable Growth Rate pada perusahaan. Namun hasil penelitian terhadap komponen IC (CEE, HCE, SCE, RDE dan RCE) menunjukkan hasil yang bervariasi terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, SG) dan Sustainable Growth Rate (SGR). Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pengelolaan dan pengembangan IC bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan kinerja keuangan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

This research aims to examine the influence of Intellectual Capital (IC) on financial performance and Sustainable Growth of consumer goods industries sectors in Indonesia during the period of 2018-2022. The multiple regression analysis method was used to measure the relationship between the Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) and along with its components Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Innovative Capital Efficiency (RDE) and Relational Capital Efficiency (RCE) with financial performance Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE), Sales Growth (SG) and Sustainable Growth Rate (SGR). The analysis results show there is influence between IC and financial performance, where the VAIC has a effect toward ROA, ROE, SG and Sustainable Growth Rate, However, the research results on IC components (CEE, HCE, SCE, RDE, and RCE) show varied results on financial performance (ROA, ROE, SG) and Sustainable Growth Rate (SGR). The implications of this research highlight the importance of managing and developing IC for companies, especially in improving financial performance and achieving sustainable growth."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Roswati Syahril
"Memulai suatu bisnis, baik itu merupakan bisnis baru dalam suatu industri maupun pengembangan dari bisnis yang sudah ada sebelumnya seperti bisnis waralaba memerlukan perencanaan dan strategi yang matang. Khususnya bisnis waralaba, yaitu merupakan salah satu sistem bisnis yang saat ini banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya tanpa harus menanamkan banyak modal dan tidak terlalu sulit untuk mengawasi pelaksanaan bisnisnya karena masing-masing cabang dimiliki oleh pemilik waralaba (franchisee) yang borbeda-beda Restoran merupakan bisnis yang paling banyak dikembangkan menjadi bisnis waralaba Karya akhir ini dibuat untuk menganalisis bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjang sebuah bisnis Es Teter 77. Es Teler 77 merupakan restoran yang telah berdiri cukup lama dengan menawarkan menu khas tradisional Indonesia Misi dan restoran ini adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat melalui usaha jasa dan industri makanan - minuman asli Indonesia. Kunci sukses dan restoran ini adalah lokasi yang strategis, rasa makanan yang lezat, pelayanan yang diberikan terjaga kebersihan dan kualitasnya scrta brand yang cukup terkenal. Untuk depat menciptakan dan mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjangnya, Es Teler 77 harus melakukan tahapan-tahapan penting, yaitu dengan mengembangkan bisnisnya menjadi bisnis waralaba (getting started), kemudian mengubah konsep penjualannya menjadi restoran fast food, melakukan ekspansi dengan go international dan melakukan re-branding logo, mengubah desain dan dekorasi restoran sesuai dengan target pasar baru, yaitu usia 14 - 18 tahun (getting better). Dalam tahapan getting diferent. dibentuk sebuah konsep resto dengan sistem pelayanan online yang lebih modern dan menu yang lebih banyak variasinya dengan standar kelas menengah ke atas. Kaitannya dengan mengembalikan siklus bisnis yang awalnya sudah akan menuju ke posisi mature kembali pada posisi growth (reverse positioning). Maka ditawarkan sebuah konsep baru yang merupakan sebuah revenue business model bagi Es Teler 77. yaitu konsep booth. Kemudian kegia1an promosi dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan brand awareness dan brand image terhadap Es Teler 77 dikalangan masyarakat. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melakukan kegiatan promosi tanpa harus mengeluarkan banyak biaya adalah membangun hubungan baik dengan melanggan melalui customer loyalty program, diantaranya mengeluarkan kartu pelanggan (membership), voucher makan dan sebagainya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library