Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigid Prasetyawan
Abstrak :
Rendahnya penerapan green building melalui sertifikasi bangunan di Jakarta menyebabkan rendahnya capaian target reduksi emisi gas rumah kaca di tahun 2020 pada sektor energi melalui efisiensi penggunaan energi pada bangunan komersil yang hanya 37.789 ton CO2e (0,72%) dari target 5.26 juta ton CO2e pada 2030 dan menyebabkan Jakarta berpotensi mengalami dampak bencana akibat perubahan iklim. Rendahnya penerapan green building disebabkan oleh adanya hambatan pada penerapannya. Pemberian insentif dikenali sebagai solusi dalam mengatasi hambatan serta memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan penerapan green building yang belum dapat diterapkan di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor hambatan dan bentuk insentif serta hubungan pengaruhnya terhadap tingkat penerapan green building melalui analisis jalur dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan rekomendasi peningkatan kebijakan pemberian insentif menggunakan analisis kebijakan publik. Data penelitian dikumpulkan dari 101 responden yang berasal dari institusi pengembang/pemilik, konsultan, kontraktor dan pemerintah yang memiliki pengalaman dalam penerapan green building. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemberian insentif non finansial direkomendasikan sebagai bentuk insentif yang efektif untuk diberikan karena memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penerapan green building, hambatan biaya dan risiko serta hambatan pengetahuan dan informasi dimana kedua hambatan tersebut diidentifikasi memiliki pengaruh signifikan dalam menghambat penerapan green building di Jakarta. Pada penelitian ini dapat disimpulkan pemberian insentif dapat meningkatkan penerapan green building di Jakarta melalui peningkatan kebijakan yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam bentuk insentif non finansial yaitu berupa percepatan perizinan, bantuan asisitensi teknis, promosi dan penghargaan dari pemerintah. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembuat kebijakan dan praktisi untuk merumuskan kebijakan pemberian  insentif yang efektif pada penerapan green building di Jakarta. ......The low implementation of green building through building certification in Jakarta has resulted in the low achievement of the target of reducing greenhouse gas emissions in 2020 in the energy sector through efficient use of energy in commercial buildings, which is only 37,789 tons of CO2e (0.72%) of the target of 5.26 million tons of CO2e in 2030 and causing Jakarta to potentially experience the effects of a disaster due to climate change. Barriers to implementation may cause a low number of green building-certified buildings in Jakarta. Providing incentives is recognized as a solution to overcoming barriers and significantly influences the application of green building, which still needs to be implemented in Jakarta. This study aims to identify the inhibiting factors and forms of incentives as well as their influence on the level of implementation of green building through path analysis using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), which is then used to formulate recommendations for increasing incentive policies using public policy analysis. Research data were collected from 101 respondents from developer/owner institutions, consultants, contractors, and the government who have experience implementing green buildings. In this study, the results obtained were that the provision of non-financial incentives was recommended as an effective form of incentive to be given because it has a significant influence on the level of green building implementation, cost, and risk barriers, as well as knowledge and information barriers where both of these barriers were identified as having a significant influence on hindering the implementation of green building in Jakarta. In this study, incentives can increase the implementation of green buildings in Jakarta through policy improvements in the form of non-financial incentives, namely expedited permits, technical assistance, promotions, and awards from the government. This research is expected to assist policymakers and practitioners in formulating effective incentive policies for implementing green buildings in Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olla Varalintya Yochanan
Abstrak :
Dengan tingkat kemampuan membeli yang cenderung rendah, meningkatnya harga rumah, sifat konsumtif dan juga keinginan untuk hidup mandiri, generasi millennial abad ke 21 membutuhkan sebuah solusi inovatif. Tiny House telah menjadi alternatif yang efektif untuk gaya hidup yang efisien untuk para millennial. Tiny House mengurangi atau mengecilkan ruangan yang tidak terpakai atau berfungsi supaya dapat menjadi lebih efisien. Rumah ini dapat mengoptimalkan fungsi dari sebuah ruang melalui desain yang cerdas dan dual use. Dikarenakan oleh ukurannya yang lebih kecil, Tiny House dapat mengurangi biaya perawatan dan operasional. Sehingga, para millennial dapat menghemat uang dan mendapatkan kebebasan finansial. Selain ini, Tiny Living dapat membantu mengubah gaya hidup mereka dengan berbagai cara seperti tidak menjadi konsumtif. Dalam tulisan ini, 100 millennial Indonesia diminta untuk menginformasikan gaya hidup mereka saat ini, permasalahan dalam rumah mereka dan juga opini mereka terhadap Tiny House melalui kuesioner. Dengan demikian, skripsi ini berfokus pada analisa mengenai apakah gerakan Tiny House dapat diterapkan untuk millenial di Indonesia atau tidak. ......With the tendency of low affordability, increasing house prices, consumptive traits and also the desire to live independently, the 21st century millennials are in need of an innovative solution. Tiny Houses have become an effective alternative for an efficient way of living for the millennials. These houses eliminate unused space in order to become more efficient. Tiny Houses are able to fully optimize functionality through ingenuity and dual use designs. Due to its smaller size, they require less maintenance and operational costs which can help millennials save money and gain financial freedom. In addition to this, "Living Tiny" helps people change their lifestyle in many different ways such as being less consumptive. In this writing, 100 Indonesian millennials were asked to be informants about their current way of living, housing issues and their thoughts on Tiny Houses through questionnaires. By doing so, this thesis focuses on analyzing whether or not the Tiny House movement is applicable for Indonesia's millennials.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naimah Ulfatus Shahih
Abstrak :
Kampung hijau tidak hanya sekedar nama, namun merupakan sebuah kampung yang menjalankan konsep keberlajutan. Hal ini mempengaruhi pola hidup masyarakatnya terutama dalam berinteraksi sosial. Interaksi berlangsung antara sesama masyarakat dalam suatu lingkungan yaitu Kampung Hijau. Berdasarkan hasil tinjauan teori dan analisis studi kasus, ruang interaksi merupakan hasil dari aktivitas bersama masyarakat Kampung Hijau yang digerakan oleh para tokoh masyarakat setempat. Hal ini yang membentuk masyarakat yang aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungannya. Kegiatan tesebut akan membentuk adanya interaksi yang selalu berkaitan dengan ruang. Bentuk ruang interaksi yang ditemukan adalah ruang yang memang diperuntukan sebagai tempat untuk berkegiatan dan ruang spontan bukan ruang utama untuk berkumpul . Ruang spontan melibatkan elemen batas dalam suatu ruang karena batas menghidupkan ruang interaksi. Elemen batas meliputi jalan, pagar, dan tanaman. Tanaman memiliki makna yang lebih karena dapat memicu adanya interaksi dengan lingkungannya yaitu sebagai pengarah dan pembatas, serta dapat juga dijadikan ruang interaksi manusia melalui peran tanaman sebagai dinding wall dan atap ceiling. ......Kampung Hijau is not just a name, but it is a kampung which has the concept of sustainability. It influences the pattern of community, especially in social intraction. The interaction occurs between human beings in Kampung Hijau environment. Based on the results of theoretical review and analysis of case study, the interaction space is a result of Kampung Hijau rsquo s activities which mobilizes by local community leaders. So it makes the community to active and directly involves in activities that related to the environment. These activities will make the interaction that always associated with space. The form of interaction space is found a space that is intended as a place to make activity and spontaneous space not as a gathering space. Spontaneous space involves boundary in a space because of the limit of creating the interaction space. The boundary elements are roads, fences, and plants. Plants have more meaning because it can trigger the interaction with the environment as a guide, barrier, and also can be used as a space of human interaction through the role of the plant as a wall and ceiling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Julianti
Abstrak :
Pelaksanaan konstruksi memiliki potensi untuk menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar proyek, sehingga industri konstruksi dunia memiliki konsep baru untuk mendukung keberlanjutan, yaitu konstruksi hijau. Dalam penerapannya, konstruksi hijau di Indonesia memiliki beberapa hambatan yang paling utama, yaitu biaya, pembuatan desain yang efisien,serta pemilihan material yang ramah lingkungan. Konstruksi hijau pada umumnya mengalami pembengkakan biaya 4,5% - 7% apabila dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan integrasi rantai pasok yang efisien dengan menambahkan kesadaran atas dampak lingkungan yang dapat disebut dengan rantai pasok hijau. Penelitian ini menggunakan metode structural equation model (SEM) untuk menganalisis integrasi rantai pasok hijau dalam penerapan konstruksi hijau untuk meningkatkan kinerja biaya. Dalam penelitian ini didapatkan integrasi rantai pasok hijau tersebut berfokus pada kegiatan green initiation sebagai tahap awal proyek konstruksi yang dilakukan oleh pemilik proyek serta berfokus pada kegiatan green manufacturing sebagai proses pelaksanaan proyek konstruksi untuk mencapai produk akhir konstruksi. ......The implementation of construction has the potential to cause adverse impacts on the environment around the project, according to that, the construction industry has a new concept to support sustainability, namely green construction. In its implementation, green construction in Indonesia has several of the most important obstacles, namely costs, making efficient designs, and choosing environmentally friendly materials. Green construction generally experiences a cost increase of 4.5% - 7% when compared to conventional construction. Based on this, it is necessary to integrate an efficient supply chain by adding awareness of environmental impacts, which can be referred to as green supply chain. This research uses the method structural equation model (SEM) to analyze the integration of green supply chains in green construction to improve cost performance. It was found that green supply chain integration focuses on green initiation practices as the initial stage of a construction project carried out by the project owner, the integration also focuses on green manufacturing practices to achieve the final product of a construction project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pearson, David
Abstrak :
Drawing on his background as an architect specializing in housing, environmental issues, and holistic design, David Pearson compiles a collection of "environmentally clean" and "spiritually healthy" buildings from around the world and across the centuries. Some are environmentally sound, some congenial to human well-being, and others spiritually powerful. He divides his discussion of these buildings, which are illustrated with 146 full-color photographs and eighteen drawings, into six thematic chapters
New York: Abbeville Press, 2005
720.47 PEA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Exacorinna Azalia Sucipto
Abstrak :
Kawasan Mangga Besar didominasi oleh bangunan dengan fungsi komersial dan hunian berkepadatan tinggi. Pada kawasan ini sangat sedikit jumlah ruang terbuka hijau ataupun ruang publik yang aksesnya memadai termasuk ada atau tidaknya biaya retribusi. Dibuktikan dengan fenomena yang kami temukan pada saat survei yaitu terlihat anak-anak yang bermain air di Kali Ciliwung Gajah yang letaknya berada di median Jalan Raya Gajah Mada dan Jalan Raya Hayam Wuruk. Fenomena ini menunjukkan kurangnya jumlah ruang terbuka hijau yang terbuka bagi publik untuk masyarakat lokal berekreasi dengan akses bebas. Selain itu, berpengaruh juga terhadap kesehatan masyarakat lokal disana karena tidak adanya ruang terbuka hijau dan hanya ada kali/sungai berwarna coklat yang menjadi arena rekreasi mereka. Fenomena inilah yang menjadi sorotan utama latar belakang tugas akhir ini. Maka dari itu, penting untuk menghadirkan ruang terbuka publik yang dapat diakses dan digunakan masyarakat lokal untuk rekreasi dan menunjang kesehatan masyarakat, sekaligus ingin menjadikan ruang tersebut menjadi daya tarik pengunjung untuk datang. Dari analisis konteks diatas, maka disimpulkan tugas akhir ini akan merancang sebuah lifestyle center yaitu berupa mal yang isinya berpusat di rekreasi, sarana kebugaran, dan tempat makan yang menjual makanan sehat.  ......Mangga Besar area is dominated by buildings with high-density commercial and residential functions. In this area there are very few green open spaces or public spaces that have adequate access, including whether or not there is a retribution fee. Evidenced by the phenomenon that we found during the survey, namely children playing in the water in the Ciliwung Gajah River, which is located on the median of Jalan Raya Gajah Mada and Jalan Raya Hayam Wuruk. This phenomenon shows the lack of green open space that is open to the public for local people to have free access to recreation. Apart from that, it also affects the health of the local community there because there is no green open space and there is only a brown river/river which is their recreation arena. This phenomenon is the main highlight of the background of this thesis. Therefore, it is important to present public open spaces that can be accessed and used by local communities for recreation and to support public health, while at the same time wanting to make these spaces an attraction for visitors to come. From the context analysis above, it means that this final project will design a lifestyle center in the form of a mall whose contents are recreation, fitness facilities, and places to eat that sell healthy food.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pelsmakers, Sofie
Abstrak :
This illustrated pocketbook for low energy building design is the answer to the professional designer's prayers. It distils the most relevant information about design theory, technology, building science, and best practice into a simple format that is quick and easy to use.
London: [RIBA, ], 2012
e20436391
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Budiman
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas evaluasi standar penilaian Green Building di Indonesia pada tahap operasional dan pemeliharaan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian mutu Green Building pada tahap operasional dan pemeliharaan serta bentuk kontribusi dari hasil evaluasi Green Building. Metode pengumpulan data lapangan dan studi literatur dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Green Building di Indonesia. Setelah itu, dengan Studi Kasus penelitian ini akan memberikan bentuk kontribusi dari evaluasi Green Building pada fase operasional dan pemeliharaan. Hasil penelitian menyarankan bentuk kontribusi yang tepat untuk meningkatkan mutu Green Building adalah penerapan insentif untuk bangunan yang menerapkan konsep Green Building.
ABSTRACT
This thesis discusses the standard evaluation ratings Green Building in Indonesia at this stage of operations and maintenance to identify factors that influence the quality achievement Green Building in the operational phase and maintenance as well as a contribution by the results of the evaluation of Green Building. Field data collection methods and literature studies conducted to examine the factors that affect the achievement of quality Green Building in Indonesia. After that, the case study of this research will provide a contribution of evaluation Green Building on the operation and maintenance phase. The researcher suggests the form of a proper contribution to improving the quality of Green Building is an incentive for building application that implements the concept of Green Building.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Dahniar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Syahrir
Abstrak :
Keadaan lingkungan dunia saat ini menuntut partisipasi semua pihak untuk membuat perbaikan. Krisis energi dengan sumber bahan bakar fosil yang tak dapat diperbaharui, polusi udara dunia yang menyebabkan efek rumah kaca dan menipisnya lapisan ozon di udara menuntut pemikiran dan teknologi yang mendukung pada tujuan dunia yang lebih baik. 'Green Architecture' sebagai suatu pemikiran arsitektural terhadap masalah lingkungan, energi dan ekologi tersebut menawarkan beberapa prinsip yang bersifat tidak mengikat secara letak dan potensi geografis maupun jenis bangunan. Kota Jakarta mempunyai faktor lingkungan, faktor sosial ekonomi, faktor regulasi pemerintah, dan faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dan dimanfaatkan daiam perancangan bangunan tinggi 'Green Architecture' di Jakarta. Sehingga dapat dibuat usulan prinsip-prinsip bangunan tinggi 'Green Architecture' dengan spesifik lingkungan sosial ekonomi Jakarta dengan dasardasar pemikiran yang sama, yaitu wawasan lingkungan dan efisiensi energi. Pada saat ini prinsip-prinsip 'Green Architecture' belum banyak digunakan dalam perancangan bangunan tinggi di Jakarta. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kota Jakarta ditambah desakan regulasi pemerintah yang mendukung kearah wawasan lingkungan dan efisiensi energi, perancangan bangunan tinggi 'Green Architecture' masih sangat dimungkinkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas lingkungan kota Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>