Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aditya Rahmanto
"Pandemi telah memaksa orang ke dalam isolasi dan bertindak di bawah protokol dengan mengintegrasikan jarak sosial ke dalam kehidupan mereka. Kegiatan-kegiatan yang dipicu oleh situasi bahaya yang tiba-tiba ini memperburuk optimalisasi kualitas kota yang berkelanjutan, terutama komponen-komponennya yang mengintegrasikan kendali kepadatannya masing-masing. Namun karena fakta bahwa solusi yang tepat untuk virus tersebut belum ditemukan, manusia harus menggunakan solusi yang lebih holistik sambil menunggu solusi yang tepat untuk membuahkan hasil. Oleh karena itu, pendekatan kontradiktif di mana integrasi model kota berkelanjutan diusulkan. Kota yang berkelanjutan memiliki penekanan besar pada integrasi kepadatannya dan bagaimana hal itu membantu dalam menciptakan sistem aliran manusia yang lebih efisien dan optimal sedangkan integrasi jarak sosial justru sebaliknya. Peluang untuk hidup berdampingan relatif kecil sehingga diperlukan sekecil apapun kemungkinan untuk dibuktikan melalui argumen yang kuat yang dihasilkan dari perbandingan dan analisis mikro.

The pandemic has forced people into isolation and to act under the protocol by integrating social distancing onto their lives. These activities triggered by the sudden hazardous situation deteriorates the very optimization of a city’s sustainable qualities, mainly its components which integrate the control of its respective density. However due to the fact that the perfect solution to the virus has yet to be found, humans would have to resort to a more holistic solution while waiting for a perfect solution to come to fruition. Therefore the contradictory approach where the integration of a sustainable city model is proposed. Sustainable cities have a huge emphasis towards their integration of densities and how it helps in creating a more efficient and optimal system of human flow whereas the integration of social distancing is very much the opposite. The chances of coexistence is relatively thin therefore the slightest of possibilities are needed in order to prove through a strong argument generated from comparisons and micro analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Charra Analita Utami
"Dengan semakin banyaknya orang yang tinggal di daerah perkotaan, ada kebutuhan yang meningkat untuk memiliki kota yang berkelanjutan. Sharing economy muncul dalam satu dekade terakhir, membawa dampak di perkotaan dan dipromosikan sebagai cara untuk mencapai kota yang berkelanjutan. Dengan berbagi sumber daya yang tidak digunakan di kota, model ekonomi baru ini dianggap dapat menopang ekonomi, masyarakat, dan lingkungan kota. Studi sebelumnya secara normatif telah membahas hubungan antara keberlanjutan dan sharing economy secara keseluruhan. Namun, studi empiris tentang keberlanjutan yang berasal dari bentuk-bentuk tertentu dari sharing economy, khususnya space sharing, masih terbatas. Selain itu, meski studi kuantitatif yang menghubungkan beberapa bentuk ekonomi berbagi dengan keberlanjutan ada, seperti di bidang space sharing jarang ditemukan. Mengisi kekosongan dalam penelitian, penelitian ini ingin mempelajari dampak sharing economy pada keberlanjutan melalui studi kasus coliving yang memanfaatkan apartemen kosong di Jakarta. Studi ini akan mengidentifikasi secara nilai-nilai berkelanjutan yang timbul dari coliving melalui wawancara mendalam dengan penyewa dan operator. Studi ini juga akan mencoba memahami sejauh mana keberlanjutan dari coliving dianggap bernilai.

With a growing number of people living in urban areas, there's an increasing need to have sustainable cities. The sharing economy has emerged in the past decade, making impacts in cities while being promoted as a way to achieve sustainable cities. By sharing a city's idle resources, the new economic model is deemed to sustain a city's economy, community, and environment. Past studies have normatively discussed the linkage between sustainability and the sharing economy as a whole. However, empirical studies on sustainability coming from certain forms of the sharing economy, particularly space sharing, are still limited. Moreover, while quantitative studies linking some forms of sharing economy with sustainability exist, such in the field of space sharing is also scarce. Filling the gaps in research, this study would like to study the impact of sharing economy on sustainability through the case of coliving that utilizes vacant apartments in Jakarta. This study will identify the sustainable values arising from coliving through in-depth interviews with tenants and operators. This study will also try to understand the extent to which the sustainability of coliving is valued."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library