Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Warakah Anhar
Abstrak :
ABSTRAK
PT Dharmatama Megah Finance (“DMF”), suatu perusahaan pembiayaan dinyatakan dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang/PKPU (sementara) berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 18/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 16 April 2014, yang berakhir dengan homologasitanggal 22 September 2014. Meskipun demikian, Perjanjian kerjasama pembiayaan yang dilakukan PT DMF dengan bank dan perjanjian leasing, menimbulkan beberapa persoalan hukum dalam menentukan kedudukan bank sebagai kreditor berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan, Lesseesebagai Pemberi Fidusia berdasarkan Perjanjian Leasing dan status jaminan fidusia. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif menggunakan data sekunder. Dengan kesimpulan; Kedudukanbank adalah kreditor konkuren dengan hak tagih senilai pembayaran yang belum diserahkan oleh PT DMF kepada bank; Kedudukan Lessee sebagai Pemberi Fidusia ditentukanoleh status hutangnya berdasarkan Perjanjian Leasing,dan jaminan fidusia merupakan asset PT DMF dalam bentuk jaminan atas Perjanjian Leasing yang akan menjadi harta pailit jika PT DMF sampai dinyatakan pailit. Disarankan kepadapara Kreditor dan Debitor untuk berupaya melaksanakan skema penyelesaian utang. Dan kepada pihak bank maupun pembuat regulasi, perlu mengkaji ulang ketentuan mengenai pihak Penerima Fidusia terkait perjanjian kerjasama pembiayaan dengan perusahaan leasing agar terhindar dari kerugian jika perusahaan leasing dinyatakan pailit.
ABSTRACT
PT Dharmatama Megah Finance (“DMF”), a company multi finance company, was declared in the status of Suspension of Payment /PKPU (temporarily) by the Decision of the Commercial Court of the District Court of Central Jakarta Number: 18/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst dated April 16th 2014, which was ended with the homologation dated September 22nd, 2014. However, some cooperation agreements (joint finance) entered into by DMF with banks and Leasing Agreements, have raised some legal issues particularly to determine the status of banks as creditors in accordance with the cooperation agreement, Lessee as the Giver of Fiduciary and the status of fiduciary.The research was conducted with normative legal research method by using secondary data. With the conclusions; The bank is unsecured creditors whose claim is based on the value of payment that has not been transferred by PT DMF to the bank. The Status of Lessee will be subject to the Leasing Agreement, and the Fiduciary should be deemed as assets of PT DMF which would be a bankruptcy estate if PT DMF bankrupt. The recommendation are: the Debtors and Creditors should obey the Settlement Agreement. The banks and related regulator institution should review the clause of the Fiduciary Receiver in cooperation agreements with leasing company to avoid the loss when the leasing company is declared in bankruptcy.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Szabo, J.
Chichester: Ellis Horwood, 1984
721.5 SZA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pugsley, Sir Alfred
London: Edward Arnold, 1968
624.501 Pug t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna, Prem
New York: McGraw-Hill, 1978
690.15 KRI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Sidartawan
Abstrak :
Suspensi merupakan suatu kata yang mungkin jarang didengar oleh orang kebanyakan. Setiap hari kita merasakan manfaat dari suspensi, bila kita ingin bepergian dengan kendaraan bermotor. Tanpa adanya suspensi, maka kita tidak akan bisa menikmati bepergian dengan tingkat kenyamanan & tingkat keselamatan yang kita rasakan sekarang. Penelitian ini memfokuskan pada penelitian studi banding suspensi mobil, dimana dilakukan modifikasi (penggantian) pada damper dari suspensi roda depan. Arahan dari penelitian ini adalah pada ride comfort & straight-line handling yang dikontribusikan sistem suspensi kepada kendaraan atau mobil. Sistem suspensi yang lama pertama-tama diteliti terlebih dahulu bagaimana kontribusinya terhadap ride comfort & handling, Setelah itu, damper diganti dan sistem suspensi baru diteliti kembali. Hasil dari keduanya kemudian diperbandingkan, Hasil dari penelitian ini adalah mencari tahu bagaimana pengaruh modifikasi yang dilakukan pada sistem suspcnsi terhadap ride comfort & straight­ line handling. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan titik terang dalam studi sistem suspensi, karena selama ini jurang pemisah antara penelitian di Universitas dengan perkembangan teknologi suspensi di perusahaan sangatlah besar. ......Suspension, a not so familiar word for common peoples. Nevertheless if we realize it or not, everyday we gain advantage of suspension system everytime we want to travel by cars, buses or motorcycles, Without the existance of suspension system, we won't be able to travel comfortably or safely to our destination. This research focused on comparative study between suspension systems in which modifications done on damper at front suspension system. This research study specifically on ride comfort & handling of the vehicle in straight-line. We first study on the original suspension system of the car & derived from it the factors that contribute to ride comfort & straight-line handling. Then we do some modifications on damper at front suspension system. After that, we study the new suspension system & compare it with the old one. The aim of this research is to find out how modifications done give any effects on ride comfort & straight line research can give a way to light the knowledge &. usage of suspension system. because for a while, the gap been really big between industrial world & education world.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aulia C.
Abstrak :
Turbin cross flow merupakan turbin yang sering dipakai pada instalasi pembangkitan listrik mikrohidro. Pada penelitian ini, diteliti mengenai perubahan dimensi nosel terhadap performa pada turbin cross flow. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi CFD dan percobaan. Untuk meneliti performa turbin ini digunakan percobaan, sedangkan untuk meneliti pola aliran, digunakan simulasi CFD. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan kecepatan air pada nosel menjadi tiga variasi yang dibuat dengan mengubah luas penampang nosel, sehingga debit air terjaga konstan, sedangkan simulasi dilakukan dengan satu nosel (8 mm) dan runner, tetapi dengan fluida yang berbeda, yaitu air dan uap air. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa pada bagian ujung luar (lingkaran luar) sudu turbin mengalami tekanan dan turbulensi yang tinggi pada setiap putarannya. Maka dari itu, diperlukan perancangan dan pemanufakturan yang baik agar sudu mampu menghadapi tekanan dan turbulensi tersebut. Selain itu, kecepatan aliran tinggi dan tebal jet fluida yang lebih tipis dari jarak antara sudu dibutuhkan untuk memperoleh fenomena penyebrangan aliran yang baik melalui bagian tengah runner. Kemudian hasil percobaan membuktikan juga bahwa peningkatan kecepatan aliran air dari nosel akan meningkatkan efisiensi turbin. Pada kecepatan aliran air pada nosel sebesar 20,617 m/s dengan tebal jet 4 mm diperoleh efisiensi sebesar 92,647%, sedangkan pada kecepatan 10,721 m/s dan tebal jet 8 mm hanya diperoleh efisiensi sebesar 34,826%. Hal ini membuktikan perubahan dimensi nosel yang mengakibatkan peningkatan kecepatan aliran air dari nosel akan mempertinggi atau mengurangi daya hidrolis yang diserap turbin, yang akan menambah atau mengurangi efisiensi turbin. ......Cross flow turbine is a commonly used turbine in micro-hydro power generation. In this research, influence of nozzle dimension on performance of cross flow turbine is studied. This research was performed using CFD simulation and experiment. To study the turbine performance, experiment is used, whereas to study the flow pattern, CFD simulation is used. Experiment were performed with varying the water flow speed from nozzle into three variants which was created with changing the cross-sectional area of the nozzle; so that the water debit was kept constant, whereas simulations were performed with one nozzle (8 mm) and runner, but with different fluid. One is water and the other is steam. From the simulation result, it was found that the outer sides of turbine blades (outer circle) were experiencing great pressure and turbulence in each rotation. Therefore, a careful design and manufacturing is needed so that the blade can withstand that pressure and turbulence. Moreover, flow speed and fluid jet thickness which is thinner than the gap between blades are needed to achieve a good cross flow phenomenon through the middle section of the runner. Furthermore, experiment results shows too that an increase in water flow speed from nozzle will increase turbine efficiency. At water flow speed of 20.617 m/s and jet thickness of 4 mm, 92.647% efficiency was obtained whereas, at water flow speed of 6.109 m/s and jet thickness of 8 mm, only 34.826% efficiency was obtained. This proves changes in nozzle dimension which influence water flow speed from nozzle will increase or decrease the hydraulic power which is absorbed by the turbine, which, in turn, increases or decreases turbine efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sastradinata
Abstrak :
Jembatan merupakan infrastruktur dari jaringan jalan dan bagian dari alat peningkatan aktivitas perekonomian baik dari skala daerah maupun nasional. Perawatan jembatan sangat diperlukan, untuk merawat jembatan diperlukan kemampuan manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan yang mendukungnya dan penguasaan teknologi. Tujuan penulisan karya ilmiah ini menganalisa kemungkinan penyebab keruntuhan jembatan gantung yaitu pertama pengaruh variasi gaya dinamik dengan tiga parameter tetap yaitu beban lalu lintas satu sisi (asimetris), lokasi penarikan kabel satu sisi (asimetris), dan efek kekakuan rangka 100%. Kedua menganalisa pengaruh variasi efek kekakuan rangka dengan tiga parameter tetap yaitu beban dinamik, lokasi penarikan kabel satu sisi (asimetris), dan beban lalu lintas satu sisi (asimetris). Metode analisa dilakukan dengan memasukkan data material, properti penampang, geometri jembatan, modelisasi struktur dalam bentuk tiga dimensi, kemudian melakukan variasi gaya dinamik dan variasi kekakuan rangka menggunakan program komputer berbasis elemen hingga. Kesimpulan dari hasil analisa adalah pada durasi dua detik gaya dinamik yang diberikan berpengaruh besar terhadap gaya-gaya dalam hold clamp. Variasi nilai kekakuan rangka yang diberikan berbanding lurus dengan bertambah besarnya gaya-gaya yang dipikul oleh struktur rangka jembatan. Degradasi material dan elemen pendukung di sekitar hold clamp tidak ikut diperhitungkan dalam studi ini. ......Bridge is an infrastructure of road networks economic means of increased activity from both local and national scale. Care is indispensable bridge, the bridge needed to treat human ability in mastering knowledge and mastery of technology that supports it. The purpose of writing this paper analyzes the possible causes of the collapse of a suspension bridge is the first effect of variations in dynamic style with three parameters fixed at one side of the traffic load (asymmetric), the location of the withdrawal cord one side (asymmetrical), and the effect of the stiffness of order 100 %. Both analyze the effect of variations in stiffness effects framework with three fixed parameters are dynamic loads, the location of the withdrawal cord one side (asymmetrical), and the traffic load one side (asymmetrical). The method of analysis is done by inserting a material data, crosssectional properties, the geometry of the bridge, modelisasi structures in three dimensions, and then do a variety of styles and variations of the dynamic stiffness of the framework using a finite element based computer program. Conclusions from the analysis of the duration of two seconds is a dynamic force that is given a major effect on the forces in the clamp hold. Variations in the value of a given frame stiffness is proportional to the increased magnitude of the forces are carried by the frame structure of the bridge. Degradation of the material and the supporting elements around the clamp hold not taken into account in this study.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Triendah Asih
Abstrak :
Pembuatan suspensi koloidal TiO2 nanotube berhasil dilakukan melalui. proses anodisasi plat Ti menggunakan metode Free Standing. Proses anodisasi dilakukan dengan menggunakan potensial 40 V selama 1 jam dan menggunakan larutan elektrolit garam flourida dalam etilen glikol. TiO2 nanotube yang terbentuk kemudian didispersikan dalam larutan hidrogen peroksida, untuk kemudian diresuspensi kembali sehingga membentuk koloid TiO2 berbasis medium air. Hasil karakterisasi koloid menggunakan PSA menyatakan bahwa ukuran partikel TiO2 dalam koloid sebesar 111,4 nm, dan hasil karakterisasi menggunakan UV-Vis menyatakan bahwa koloid bersifat stabil dalam waktu 3 minggu. Penggunaan koloid TiO2 berbasis medium air salah satunya adalah untuk melapisi TiO2 pada permukaan bahan agar memiliki kemampuan swabersih. Pelapisan TiO2 pada kaca telah berhasil dilakukan. Pelapisan permukaan kaca dengan TiO2 dilakukan dengan melapiskan koloid TiO2 secara spray coating. Pelapisan dilakukan dengan memvariasikan jumlah semprotan yaitu 5, 10, 15, 20, dan 25 semprotan. Permukaan kaca yang telah dilapisi TiO2 dikarakterisasi dengan menggunakan SEM, UV-Vis DRS, FTIR, dan Contact Angle Meter. Diperoleh kaca dengan jumlah pelapisan paling optimal yaitu 20 kali semprotan, dengan nilai sudut kontak sebesar 7,82o dan persen loading sebesar 9,6x10-5 gram/cm2. Setelah terlapisi dengan TiO2 permukaan kaca diuji kemampuan swa bersih dengan menggunakan zat warna Rhodamin B. Telah didapatkan hasil pengujian aktivitas fotokatalis dari kain dan kaca yang telah terlapisi TiO2 dengan menggunakan iluminasi sinar matahari dan sinar UV. Kaca yang telah terlapis TiO2 dapat mendegradasi zat warna sebesar 33,62% dengan iluminasi sinar UV selama 30 menit. Dan kaca yang diiluminasi dengan sinar matahari mampu mendegradasi zat warna sebesar 81,42% selama 30 menit. Semakin lama waktu penyinaran, semakin banyak zat warna yang terdegradasi. ......The preparation of TiO2 nanotube colloidal suspension was successfully conducted via a free standing anodization process of Ti plate. The anodization process was conducted in electrolyte solution of fluoride salt in ethylene glycol, under 40 V bias potential for one hour. The TiO2 nanotube formed was then dispersed in hydrogen peroxide solution, in order to be resuspended later to form water based TiO2 colloid. The characterization result of the colloidal suspension using PSA instrument, showed that the particle size of TiO2 in the colloid was 111,4 nm. Another characterization result of the colloid using UV-Vis spectrophotometer, showed that the colloid was stable for three weeks. The prepared water based TiO2 colloidal was applied for TiO2 coating on a certain material surface that enables the material to have self-cleaning ability. Coating of TiO2 on to glass surface was successfully conducted in this experiment. The coating of glass surface with TiO2, was conducted by spray coating the TiO2. The coating was done by varying the number of sprays from 5, 10, 15, 20, and 25 sprays. The glass layer that has been coated by TiO2, was characterized using SEM, UV-Vis DRS, FTIR, and Contact Angle Meter. The optimal TiO2 coating of glass surface was found to be 20 sprays of the TiO2 colloid, with it?s angular contact value of 7,82o and it?s loading percentage of 9,6x10-5 gram/cm2. After the glass surface was coated with TiO2, the self-cleaning ability of the glass surface was tested using a Rhodamin B dyes sunlight illumination and UV light illumination. The TiO2 coated glass was able to degrade 33,62% of the coloring material under UV light illumination, for 30 minutes. While, the TiO2 coated glass was able to degrade 81,42% of the coloring material under sunlight illumination, for 30 minutes. The longer the time of illumination, the amount of coloring material degraded is higher.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>