Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Wu, Y.C.
Amsterdam Djambatan 1950
923 S 430
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jansen, Marius B.
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1967
327.520 51 J 20
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Martin, Bernard
London: William Heinemann, 1944
951.04092 MAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Restarick, Henry Bond
New Haven: Yale University Press , 1931
923.251 SUN s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tino Saroengallo
Abstrak :
ABSTRAK
Timbulnya sebuah pemikiran baru dalam suatu masyarakat tidak terlepas dari perkembangan sosial, politik masyarakat bersangkutan. Demikian pula di Cina, timbulnya konsep Sanmin Zhuyi tidak terlepas dari perkembangan sosial, politik pada jamannya, terutama sejak masuknya pengaruh Barat. Pengaruh Barat mula-mula hanya dalam arti fisik, yaitu kedatangan bangsa Barat yang ingin berdagang. Namun dengan kekalahan Cina melawan Barat, cendikiawan Cina merasa perlu untuk mempelajari ilmu pengetahuan Barat. Mempelajari ilmu pengetahuan suatu bangsa tidak terlepas dari unsur pemikiran bangsa tersebut. Dengan dimulainya usaha mempelajari ilmu pengetahuan Barat, cendikiawan Cina mulai berkenalan dengan pemikiran Barat. Berlatar belakang keadaan tersebut di atas, Sun Yat-sen yang juga pernah rnengenyam pendidikan Barat merumuskan konsep Sanmin Zhuyi-nya. Skripsi ini mencoba memberikan gambaran deskriptif tentang keadaan Cina di akhir abad XIX dan awal abad _
1986
S13063
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Martin, Bernard, 1897-1986.
London: W.Heineman, 1944
951.04 MAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hutagaol, Savitra B.
Abstrak :
Keadaan dalam negeri pemerintahan Qing ditandai dengan bermacam-macam pergolakan. Pada masa ini pegawai pemerintahan dapat disuap dan tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat. Para bangsawan yang kaya menghindari berbagai macam pajak seperti pajak tanah. Akhirnya pajak_pajak tersebut dibebankan kepada para petani yang miskin. Situasi ini menyebabkan kegeli sahan dikalanganan masyarakat. Akibatnya muncul perampokan-perampokan baik di darat, maupun di laut, bahkan diberatkan lagi dengan adanya musim kering dan banjir. Keadaan pemerintahan Qing semakin lemah dan kacau, rakyat semakin tertindas, setelah masuknya bangsa asing yang terdiri dari bangsa-bangsa Rusia, Amerika, Perancis, Jerman Inggris dan sebagainya ke Cina yang telah dimulai pada abad 16. Sebenarnya kedatangan bangsa asing ini kurang mendapat simpati dari rakyat Cina yang kemudian menimbulkan pertentangan dan peperangan diantara kedua bangsa tersebut dan diakhiri dengan perjanjian-perjanjian yang tak seimbang serta merugikan pihak Cina. Rasa kurang senang rakyat Cina ini pun karena rakyat Cina masih memegang teguh pada ajaran Konfusius, serta masih belum dapat menerima pengaruh-pengaruh dariluar.Hal ini disebabkan Cina terlalu lama menutup dirinya untuk berhubungan dengan pihak luar. Rasa kecewa dan tidak puas terhadap pemerintahan ini dicetuskan melalui pembrontakan Taiping pada tahun 1830 dan pembrontakan Yi He Yuan (Boxer) pada tahun 1899 oleh rakyat, petani dan buruh kecil yang menentang bangsa asing dan pemerintahan Qing. Keadaan masyarakat dan pemerintahan negara Cina berubah setelah Cina kalah perang dengan Jepang pada tahun 1894-1895
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S12872
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library