Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusnawa
"Konfigurasi perkembangan geologi dan tektonik pratersier di Sumatera bagian selatan telah lama menjadi persoalan yang menarik. Para ahli geologi telah menggunakan berbagai konsep dalam menyusun geologi daerah Sumatera dan hubungannya dengan daerah sekitarnya. Batuan dasar/alas yang berumur pratersier di Sumatera merupakan batuan alih tempat (alokton) yang terdiri atas berbagai mintakat dengan asal-usul, litologi, dan umur berbeda dan dipisahkan satu sama lainnya oleh suatu rentas (sutures) tektonik. Mintakat kuantan pegunungan duabelas ditempati oleh batuan malihan, batuan sedimen, dan batuan gunung api yang berumur Paleozoikum-Mesozoikum (karbon trias), dan diterobos oleh batuan granitan mesozoikum. Mintakat in tersebar di Sumatera bagian barat. Mintakat Gumai-Garba ditempati oleh batuan tektonik/bancuh, sedimen malih, batuan karbonat dan batuan gunung api yang berumur mesozoikum (Jura-Kapur), dan diterobos oleh batuan granitan berumur kapur akhir."
Bandung: Pusat Survai geologi Bandung, 2007
551 JSDG 17:6 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
992.5 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Grozali
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978
899.221 AHM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Wipiana
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan, 1993/1994
392.5 SUK r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1972
959.816 SUM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI-Press, 1986
297.099 2 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Triana
"ABSTRAK
Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan berupa buku-buku, surat kabar, artikel dan sumber-sumber lain yang tidak diterbitkan; seperti arsip_-arsip dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya peristiwa 13 Desember dan bagaimana pengaruh/dampak peristiwa tersebut terhadap rakyat Tebing Tinggi dan Sekutu (Inggris) serta Jepang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi setelah rentetan peristiwa-peristiwa sebelumnya, yang kemudian memuncak pada tanggal 13 Desember 1945.
Sebab peristiwa 13 Desember ini adalah karena adanya perampasan senjata oleh pihak Pemuda Pejuang dari tangan sedadu Jepang.
Peristiwa-peristiwa perampasan senjata terjadi karena pihak pemuda sangat membutuhkan senjata guna melanjutkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Di lain pihak NICA (Belanda) melalui sekutunya (Inggris), tidak ingin semangat pemuda semakin menggelora dalam mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa yang terjadi ini telah menewaskan kurang lebih dua ribu rakyat Tebing Tinggi dan enam ratus serdadu Jepang. Peristiwa ini dianggap besar karena banyaknya korban di pihak Indonesia.

"
1990
S12759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cika Kasturi Supria
"Rumah Ulu adalah rumah tradisional masyarakat yang bermukim di Sumatera Selatan, salah satunya di Ogan, yang berbentuk rumah panggung dengan masyarakat yang senang bersosialisasi dengan masyarakat lainnya dan keluarga. Ketika masyarakatberpindah dari desa Ogan ke kota, merekaakanmembangun rumah yang masih mengikuti rumah daerah asal. Terdapat rumah modern yang terinspirasi dari rumah tradisional. Rumah tersebut mengalami translasi sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di tempat sehingga memiliki keunikan. Salah satunya adalah mengaplikasikan dua fungsi ruang rumah Ulu pada satu ruang rumah modern. Translasi berperan pada konsep berpindah dari suatu daerah ke daerah lainnya. Dari proses tersebut tidak hanya perubahan yang ditemukan, tetapi akan ditemukan hal kuat yang mengharuskan rumah modern beradaptasi dari rumah tradisional.Skripsi ini akan membahas perubahan sebuah rumah yang telah mengalami proses translasi dengan cara membandingkan rumah Ulu dengan rumah yang telah mengalami proses translasi.

Rumah Ulu is a traditional house of people who live in South Sumatra, one of them in Ogan, which is rumah panggung with people who like to socialize with their neighboor and families. When people move from Ogan to the city, they will build a house that still follows the Rumah Ulu. There are modern house inspired from a traditional house. The house are translated to fit the needs and circumstances in place so it has a uniqueness. One of them is to apply two functions of Ulu house room in a modern house room. Translations is a process of transferring the concept from one region to another. From that process not only changes are found, but it will find strong things that require modern house to adapt from traditional house.This thesis will discuss the change of a house that has through a process of translation by comparing the Rumah Ulu with a house that has through a translation process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Githa Pramadyati Setiawan
"Adanya kehidupan yang lebih menetap ini mendorong berkembangnya pola pikir dan tingkat kecerdasan, khususnya pada teknologi pembuatan peralatan sehari-hari, termasuk peralatan dari bahan bebatuan. Di Indonesia, adanya konsep pembuatan alat batu yang yang lebih sempurna dan sesuai dengan tujuan penggunaannya berlangsung pada periode Preneolitik. Penelitian terhadap artefak batu periode Prenelolitik di Indonesia telah banyak dilakukan pada daerah-daerah gua dan ceruk di sekitar perbukitan karst di Sulawesi dan Jawa. Namun, penelitian mengenai artefak batu dari periode Preneolitik di wilayah Sumatera masih jarang dilakukan. Salah satu situs yang menghasilkan artefak batu dari periode Preneolitik adalah Situs Gua Pondok Selabe-1, Baturaja, Sumatera Selatan. Permasalahan penelitian yang diajukan terhadap alat batu dari Situs Gua Pondok Selabe-1 adalah bagaimana tipologi alat batu yang ditemukan, bagaimana karakteristik alat batu, serta bagaimana pemanfaatan bahan baku pada situs ini. Untuk mencapai tujuan penelitian dalam upaya mengetahui tipe-tipe, karakteristik serta pemanfaatan alat batu yang terdapat pada Situs Gua Pondok Selabe-l, maka dilakukan beberapa tahapan penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap aspek kualitatif dan kuantitatif dengan mengamati unsur-unsur teknologi batu yang dijadikan atribut sehingga dihasilkan beberapa klasifikasi. Pengamatan aspek kualitatif dan kuantitatif tersebut meliputi analisis morofologi, analisis bahan baku, analisis permukaan alat, serta analisis khusus pada bagian tajaman alat yang meliputi lokasi, bentuk dan jenis tajaman alat. Setelah dilakukan klasifikasi, didapatkan tiga tipe kelompok alat yaitu tipe serpih, tipe bilah dan tipe batu inti yang umumnya berukuran kecil dengan bentuk tidak beraturan dan mencerminkan teknologi pembuatan yang masih sangat sederhana. Ketiga tipe tersebut dapat dikelompokkan lagi berdasarkan adanya jejak pakai berupa retus buat dan retus pakai sehingga dihasilkan kelompok tipe alat serpih, tipe alat bilah, tipe serpih dipakai, tipe bilah dipakai dan tipe batu inti dipakai. Jenis-jenis bahan baku yang digunakan dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar situs antara lain rijang, andesit, fosil kayu, jasper, tufa, gamping dan kalsedon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>