Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Indra Saputra
"Tingkat impor sulfur Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini diakibatkan produksi sulfur dalam negeri yang tidak dapat memenuhi demand sulfur dalam negeri dan kurangnya eksplorasi proses produksi sulfur. Sekitar 70%
dari sulfur yang ada saat ini diproduksi dengan Proses Claus sebagai by-product proses pengolahan petroleum dan minyak bumi. Seiring dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi dunia dan terbatasnya eksplorasi penambangan sulfur menjadi pertimbangan peningkatan proses produksi sulfur Indonesia. Indonesia sebagai daerah Ring of Fire memiliki kekayaan melimpah berupa batu sulfur alam melimpah hanya digunakan sebagai campuran semen ataupun cinderemata. Salah satu metode pemurnian sulfur dari batuan sulfur alam yang ada saat ini ialah Proses Frasch yang memerlukan biaya investasi dan operasional yang besar. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan proses sulfur dari batuan sulfur alam dengan menggunakan modifikasi Proses Frasch berupa sistem batch. Proses ini dirancang untuk industri kecil menengah di mana digunakan autoclave dengan uap air sebagai media pengekstraksi. Pada penelitian ini, didapatkan yield dan tingkat kemurnian optimum sulfur yang diekstraksi dengan modifikasi Proses Frasch terhadap beberapa variabel seperti ukuran mesh,
suhu, rasio air per batu sulfur, dan waktu ekstraksi. Penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif proses untuk mengekstraksi sulfur dari batuan sulfur menggunakan sistem batch berupa autoclave.

Indonesia's sulfur import rates is increasing annually. The reason of the increases are Indonesia domestic sulfur production can't fulfill domestic sulfur
demand and lack of sulfur production process exploration. About 70% of sulfur that has been produced nowadays used Claus Process which are byproduct of oil and petroleum industry. But, decreasing amount of fossil fuel resources and limited exploration of sulfur production processes are some factors to consider to increase domestic sulfur production. Indonesia as Ring of Fire area has so many
natural resources, one of them is sulfur which barely used as mixture of cements or souvenir. One of purification method to produce sulfur from sulfur ores is Frasch Process which needs big investment and operational cost. Therefore, in this research are designed sulfur purification method from sulfur ores using Modified Frasch Process in form of batch system. This process is designed to be suitable for low-medium scale industry which using autoclave with pressurized steam as extraction medium. In this research will be obtained optimum condition to extract sulfur using modified Frasch Process towards some variables such as mesh filter size, water volume per grams sulfur ores ratio, extraction temperature, and extraction time. It is hoped that this research could give alternative process to extract sulfur from sulfur ores using autoclave as batch system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariny Rosyada Azmy
"Pembakaran batu bara di pembangkit listrik menghasilkan polutan yang salah satunya sulfur dioksida. Sulfur dioksida dapat menyebabkan batuk, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas, sesak dada hingga menyebabkan edema, bronkopasme, dan pneumonitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi besaran risiko kesehatan pada pekerja akibat pajanan konsentrasi SO2 pada pekerja di PLTU Suralaya. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 pekerja yang diambil secara purposive sampling. Hasil pengukuran sulfur dioksida rata-rata di empat titik sebesar 0.0335 mg/m3 dan masih dibawah baku mutu. Hal penelitian ini menunjukkan nilai intake dari pajanan SO2 pada pekerja didapatkan nilai rata-rata sebesar 0.00047 mg/kg/hari sedangkan nilai besaran risiko yang didapatkan sebesar 0.0187 yang artinya tingkat risiko pada pekerja masuk ke dalam kelompok aman. Hasil proyeksi terhadap tingkat risiko pada tahun ke 5 hingga tahun ke 30 mengalami peningkatan. Pekerja juga mengalami gejala gangguan pernapasan diantaranya batuk, dahak, sesak napas, mengi, nyeri dada, dan napas berat. Pentingnya upaya preventif pada pekerja di PLTU agar dapat meminimalisir pajanan SO2 dengan menggunakan APD serta pihak PLTU dapat mengembangkan teknologi modern agar meminimalisir polutan akibat pembaran batu bara.

Burning coals in power plants produces pollutants, one of which is sulfur dioxide. Sulfur dioxide can cause coughing, sore throat, wheezing, shortness of breath, chest tightness, edema, bronchospasm, and pneumonitis. This research aims to estimate the amount of health risk in workers due to exposure to SO2 concentrations in workers at the PLTU Suralaya Banten. This research uses the Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method. The sample in this research was 7 workers who were taken by purposive sampling. The average sulfur dioxide measurement results at four points are 0.0335 mg/m3 and are still below the quality standard. The results of this research indicate that the intake value of SO2 exposure in workers obtained an average value of 0.00047 mg/kg/day while the value of the magnitude of risk obtained was 0.0187 which means that the risk level for workers is included in the safe group. The results of the projections of the level of risk in the 5th to 30th years have increased. Workers also experience symptoms of respiratory problems including chough, phlegm, shortness of breath, wheezing, chest pain, and heavy breathing. The importance of preventive efforts for workers at PLTU in order to minimize SO2 exposure by using PPE and the PLTU can develop modern technology to minimize pollutants due to coal burning
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niknik Bestar
"ABSTRAK
SO2 merupakan polutan udara yang sangat berkaitan dengan pembakaran batubara sebagai bahan baku energi dalam suatu pembangkit listrik. Dengan adanya fakta ini, maka dibutuhkan suatu model sebagai metode pendekatan sistem untuk memprediksi nilai emisi SO2 yang dihasilkan berdasarkan karakteristik batubara, serta pemetaan konsentrasi SO2 di lingkungan sekitar sumber emisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan emisi SO2 menggunakan Artificial Neural Network (ANN) berdasarkan karakteristik batubara dan menganalisis konsentrasi SO2 di wilayah PLTU Suralaya berdasarkan pemetaan pada musim hujan dan kemarau. Emisi SO2 dimodelkan menggunakan ANN, sedangkan pemetaan konsentrasi SO2 menggunakan software ArcGIS 9.3. Nilai validasi optimum hasil pemodelan emisi SO2 menggunakan ANN adalah 83,2% dengan root mean square error sebesar 0,168, laju pembelajaran 0,2, jumlah hidden neuron 22, dan epoh 125.000. Nilai konsentrasi SO2 rata-rata tahun 2008-2013 di Halaman PLTU Suralaya, Brigil, Perum PLTU Suralaya, Cipala Dua, Lebak Gede, Salira Indah, Gunung Gede, dan Sumuranja pada musim hujan dan kemarau masing-masing adalah 8,77 μg/Nm3 dan 9,01 μg/Nm3, 4,22 μg/Nm3 dan 6,05 μg/Nm3, 6,87 μg/Nm3 dan 7,04 μg/Nm3, 4,25 μg/Nm3 dan 8,54 μg/Nm3, 4,56 μg/Nm3 dan 6,27 μg/Nm3, 4,70 μg/Nm3 dan 7,06 μg/Nm3, 6,11 μg/Nm3 dan 8,03 μg/Nm3, 5,05 μg/Nm3 dan 7,34 μg/Nm3. Hasil tersebut menunjukkan, konsentrasi polutan SO2 cenderung lebih tinggi pada musim kemarau dibandingkan musim hujan di kedelapan lokasi pemantauan kualitas udara. Nilai konsentrasi SO2 masih jauh di bawah nilai baku mutu yang ditetapkan, yaitu sebesar 365 μg/Nm3 dan termasuk kategori baik menurut ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara), yaitu pada rentang 0-50 dengan nilai konsentrasi SO2 sebesar 0 μg/Nm3-80 μg/Nm3
ABSTRACT
SO2 is an air pollutant that is mainly related with the combustion of coal as an energy feedstock in a power plant. Based on this fact, a model as a system approach in order to predict and estimate the SO2 emissions generated by coal characteristics and SO2 concentrations mapping in emission source is required. The purpose of this study is modeling SO2 emissions using Artificial Neural Network (ANN) based on coal characteristics and to analyze the concentrations of SO2 based on mapping in Suralaya Steam Coal Fired Power Plant during rainy and dry season. SO2 emissions were modeled using ANN, while mapping SO2 concentrations is using software ArcGIS 9.3. Optimum validation value for SO2 emissions model with ANN in this study is 83.2% with root mean square error is 0.168, learning rate 0.2, 22 of hidden neurons, and 125,000 epoch. The average value of SO2 concentrations in the years 2008-2013 in Halaman PLTU Suralaya, Brigil, Perum PLTU Suralaya, Cipala Dua, Lebak Gede, Salira Indah, Gunung Gede, and Sumuranja during rainy and dry season respectively are 8.77 μg/Nm3 and 9.01 μg/Nm3, 4.22 μg/Nm3 and 6.05 μg/Nm3, 6.87 μg/Nm3 and 7.04 μg/Nm3, 4.25 μg/Nm3 and 8.54 μg/Nm3, 4.56 μg/Nm3 and 6.27 μg/Nm3, 4.70 μg/Nm3 and 7.06 μg/Nm3, 6.11 μg/Nm3 and 8.03 μg/Nm3, 5.05 μg/Nm3 and 7.34 μg/Nm3. The result shows SO2 concentrations are found to be higher in the dry season than in rainy season in all of eight locations of air quality monitoring. SO2 concentrations value is found below the allowable standard (365 μg/Nm3) and belong to good category according to ISPU (Standard Index of Air Pollutants), in range 0-50 with SO2 concentrations value is 0 μg/Nm3-80 μg/Nm3."
2013
T35625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Kusuma Dewi
"Gangguan fungsi paru dipengaruhi oleh akumulasi pajanan polusi udara ke tubuh manusia. Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) sebagai tempat yang padat kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang berisiko tinggi untuk menyebabkan pajanan sulfur dioksida (SO2) terhadap petugas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konsentrasi pajanan SO2 udara ambien dengan kejadian gangguan fungsi paru pada petugas SPBU di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner untuk wawancara, Spektrofotometer Uv-vis untuk mengukur sulfur dioksida dan spirometri untuk mengukur fungsi paru. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas yang bekerja di 37 SPBU. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 125 responden dan jumlah pengukuran SO2 adalah 30 sampel. Hasil penelitian berdasarkan uji Regresi Logistik Ganda dengan data kontinyu, diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi SO2 udara ambien dengan gangguan fungsi paru pada petugas SPBU di Kota Bandar Lampung, dengan nilai p=0.058. Sedangkan hasil dengan data kategorik, diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi SO2 udara ambien dengan gangguan fungsi paru pada petugas SPBU di Kota Bandar Lampung, dengan nilai p=0.136 dengan dikontrol oleh lama kerja, status gizi dan masa kerja. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai gangguan fungsi paru dengan zat pencemar lainnya.

Impaired lung function is affected by the accumulation of air pollution exposure to the human body. Fuel Filling Stations (SPBU) as places which are densely with motorized vehicles with fuel have high risk caused by sulfur dioxide (SO2) exposure to attendants. The aim of this study is that to determine the relationship between ambient air SO2 exposure concentrations and the incidence of impaired lung function in Fuel Filling Stations (SPBU) attendants at Bandar Lampung City, Lampung Province. This study used a cross sectional design. Moreover, the instruments in this study used a questionnaire for interviews, a UV-Vis spectrophotometer to measure sulfur dioxide and spirometry to measure lung function. The populations of this study were all attendants working at 37 gas stations. In addition, the numbers of samples in this study were 125 respondents and the number of SO2 measurements was 30 samples. The result of the study based on the Multiple Logistic Regression test with continuous data shows a significant relationship between ambient air SO2 concentration and impaired lung function in Fuel Filling Stations (SPBU) in Bandar Lampung City, with a value of p = 0.058. Meanwhile, the results with categorical data shows that there is no significant relationship between ambient air SO2 concentration and impaired lung function in Fuel Filling Stations (SPBU) attendants in Bandar Lampung City with a value of p = 0.136 which is controlled by length of service, nutritional status and years of service. In addition, further research is needed regards to impaired lung function with other pollutant substances."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Ariyola
"Limbah katalis dari proses pengolahan minyak bumi sangat melimpah, salah satunya adalah proses sream reforming yang menggunakan katalis berbasis nikel, yaitu katalis NiO/AI2O3. Nikel adalah logam bcrharga yang merniliki nilai jual tinggi karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya sehingga dapat digunakan dalam aplikasi yang beragam.
Penelitian dilakukan untuk mengambil kembali logam nikel dari limbah katalis NiO/A1303 dengan metode leaching H2SO4 dan metode ekstraksi cair-cair menggunakan ekstruktan Cyanex®272 dalam pelarut kerosin. Sebelum penelitian dimulai, Iimbah diidentifikasi untuk mengetahui komposisi limbah dan kuantitasnya. Variabel yang dipelajari pengaruhnya terhadap kinerja proses leaching adalah konsenlrasi leaching agent. perbandingan solid-liquid, temperatur, dan waktu. Sedangkan pada proses ekstraksi diamati pengaruh konsentrasi ekstraktan, pH limbah, dan waktu ekstraksi. Hasil proses leaching dan ekstraksi dianalisis dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses leaching limbah katalis NiO/Al2O3 menggunakan H2SO4 mencapai nilai optimum pada konsentrasi H2SO4 sebesar 7 M. perbandingan massa solid-liquid 1:75, temperatur 8O°C, dan waktu kontak 300 menit. Dengan kondisi tersebut persentase leaching nikel mencapai 97.225%. Pada proses ekstraksi dengan ekstraktan Cyanex®272 dalam pelarut kerosin, persentase ekstraksi terbesar yang diperoleh adalah 94,094% nikel dan 94,472% alurnuniunm pada pH 7 dan konsentrasi Cyanex®272 0,6 M selama 60 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudhia Rachmawati
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji adanya risiko pajanan Sulfur Dioksida (SO2) terhadap kesehatan para
pekerja terkait dengan gejala gangguan pernapasan di Sentra Industri Keramik Plered,
Kabupaten Purwakarta. Industri keramik menghasilkan SO2 yang berasal dari penggunaan
bahan bakar kayu dalam proses pembakarannya. Penelitian ini menggunakan desain Public
Health Assessment (PHA), dimana metode pararosanilin digunakan dalam pengambilan
sampel udara pada 6 titik lokasi. Hasil pengukuran SO2 menunjukkan bahwa konsentrasi
masih dibawah baku mutu yang ditetapkan, yakni rata-rata 0,042 ppm. Besar sampel dalam
penelitian adalah 97 pekerja, dalam mengukur keluhan kesehatan pekerja terkait dengan
gangguan pernapasan digunakan metode wawancara, dimana sebanyak 69 pekerja (71,1%)
mengalami gejala gangguan pernapasan diantaranya batuk, dahak, sesak napas, mengi,
nyeri dada, dan napas berat. Intake pajanan SO2 dihitung berdasarkan pada pola aktivitas
dan karakteristik antropometri pekerja hingga didapatkan nilai rata-ratanya sebesar 0,0109
mg/kg/hari. Sedangkan estimasi besar risiko menyatakan bahwa sebanyak 3 pekerja (3,1%)
berada pada kelompok berisiko atau tidak aman. Adapun tidak adanya perbedaan atau
hubungan antara gejala gangguan pernapasan antara intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari dengan
intake > 0,0109 mg/kg/hari, meskipun pekerja dengan intake > 0,0109 mg/kg/hari
berpeluang 2,2 kali lebih besar untuk mengalami gejala gangguan pernapasan
dibandingkan pekerja dengan intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari (OR=2,206; CI 95%: 0,891-5,465).
Pentingnya upaya penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran para pekerja
terkait penggunaan APD yang dapat didukung oleh seluruh pihak yang terkait demi
menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja.

ABSTRACT
This thesis examines the risk of Sulfur dioxide (SO2) exposure to the worker's healthrelated to the symptoms of respiratory impairment in the Ceramics Industry Plered,
Purwakarta-District. Ceramic industry produces SO2 derived from the use of wood fuel in
its combustion process. The study uses the Public Health Assessment (PHA) design, where
the pararosanilin method is used in air sampling at 6 point locations. The measurement of
the SO2 result indicates that the concentration is still below from the threshold value,
which is an average of 0.042 ppm. The sample size in the study was 97 workers, in
measurement respiratory impairment used interview methods, whereas many as 69 workers
(71.1%) experiencing respiratory impairment symptoms include cough, phlegm,
breathlessness, wheezing, chest pain, and severe breathing. Intake of SO2 exposure
calculated based on the pattern of activity and characteristics anthropometry worker until
the average value of 0.0109 mg/kg/day. While the large estimate of risk states that as many
as 3 workers (3.1%) be in a risky or unsafe group. The absence of differences or
relationship between the symptoms of respiratory disorders between the intake ≤ 0.0109
mg/kg/day with the intake > 0.0109 mg/kg/day, although the worker with the intake >
0.0109 mg/kg/day with an opportunity of 2.2 times greater to experience symptoms of
respiratory disorders than workers with the intake ≤ 0.0109 mg/kg/day (OR = 2.206; CI
95%: 0.891-5.465). The importance of the extensive efforts to raise the awareness of
workers related to the use of the PPE that can be supported by all stakeholders to maintain
and improve the productivity of work."
2020
T55344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Jonathan M
"ABSTRAK
Sebagai salah satu fasilitas publik, terminal merupakan tempat dimana dibutuhkannya perhatian khusus terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya terhadap kualitas udara pada terminal. Paparan udara yang tercemar terhadap pengguna fasilitas public akan menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan bagi mereka. Parameter pencemar udara yang diukur adalah parameter pencemar karbon monoksida CO , sulfur dioksida SO2 dan partikulat. Pengambilan sampel udara dilakukan pada tiga titik sekitar lokasi Terminal Rawamangun, dimana dua titik sampel berada pada lokasi indoor dan satu titik pada lokasi outdoor. Perhitungan karbon monoksida CO dilakukan dengan menggunakan alat CO meter yang dihitung langsung dan memiliki nilai pencemar yang cukup kecil dimana nilai tertingginya ada pada niilai 2291 /m3. Perhitungan nilai sulfur dioksida dilakukan dengan metode spektofotometri yang dimana pada udara terminal ditemukan nilai pencemar SO2 yang cukup kecil dan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Pada pencemar partikulat digunakan pengambilan hasil dengan metode gravimetri yang dihasilkan nilai pencemar terbesar 19.81 /m3.Berdasarkan ketiga nilai pencemar tersebut, disimpulkan bahwa ketiga nilai tersebut memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah RI Nomer 41 Tahun 1999.

ABSTRAK
As one of the public facilities, the terminal is a place where the need for special attention to the surrounding environment, particularly on air quality in the terminal. Exposure to polluted air to the users of public facilities will cause a negative impact on their health. Parameters measured air pollutant is a pollutant parameters of carbon monoxide CO , sulfur dioxide SO2 and particulate matter. Air sampling conducted at three points around the site Rawamangun Terminal, where two sample points are at an indoor location and one point on the outdoor locations. Calculation of carbon monoxide CO is performed by using the calculated CO meter immediately and have a value of pollutants that are small enough where there is the highest value in 2291 niilai m3. The calculation of the value of sulfur dioxide was conducted by spectophotometric in which the terminal air pollutant SO2 was found values that are small enough and meet the quality standards that have been established. In particulate pollutants used harvesting by the gravimetric method produced the biggest polluters value of 19.81 m3.Berdasarkan three values of these pollutants, it was concluded that these values meet the quality standards set by Government Regulation Number 41 of 1999."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Raniya
"ABSTRAK
Polutan utama dari sistem pembakaran batubara salah satunya SO2. Sulfur dioksidia menyebabkan iritasi, batuk refleks, menyebabkan penyakit pernafasan dan gangguan daya tahan paru-paru. Penelitian ini bertujuan menganalisis pajanan SO2 di lingkungan sekitar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya yaitu pada desa Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, dan Sumuranja dan gangguan pernafasannya pada masyarakat sekitar. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel responden diambil secara purposive sampling berdasarkan titik pengukuran udara pada setiap desa yaitu 35 orang di setiap desa. Penelitian ini dilakukan dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang menggunakan nilai Rfc SO2 (0,026 mg / kg / hari), dan selanjutnya dilakukan secara cross sectional untuk menghubungkan tingkat risiko dengan kejadian gangguan pernafasan di sekitar PLTU. Hasil ARKL menunjukkan bahwa tingkat risiko di lingkungan sekitar PLTU Suralaya yaitu pada desa Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, dan Sumuranja masih tergolong aman karena nilai RQ dibawah 1 dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun. Hasil analisis cross sectional menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat risiko kesehatan akibat pajanan SO2 dengan kejadian gangguan saluran pernafasan pada masyarakat di sekitar PLTU karena memiliki nilai-p yang lebih besar dari alfa.
ABSTRACT
One of the main pollutants from the coal combustion system is SO2. Sulfur dioxidia causes irritation, reflex coughing, causes respiratory disease and lung resistance. This study aims to analyze SO2 exposure in the environment around the Suralaya steam power plant (PLTU), namely in the villages of Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, and Sumuranja and respiratory problems in the surrounding community. This research is descriptive, with a cross sectional approach. The sample of respondents was taken by purposive sampling based on air measurement points in each village, namely 35 people in each village. This research was conducted using the Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method using the Rfc SO2 value (0.026 mg / kg / day), and then carried out cross-sectional to link the risk level with the incidence of respiratory problems around the PLTU. The ARKL results show that the level of risk in the environment around PLTU Suralaya, namely in the villages of Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, and Sumuranja is still relatively safe because the RQ value is below 1 in a period of more than 30 years. The results of the cross sectional analysis show that there is no relationship between the level of health risk due to SO2 exposure and the incidence of respiratory problems in the community around the PLTU because it has a p-value greater than alpha."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwah Noer
"Dalam beberapa dekade terakhir, pesatnya pertumbuhan industri dan meningkatnya kepadatan lalu lintas di wilayah perkotaan termasuk DK Jakarta menimbulkan masalah kualitas udara. Salah satu indikator terjadinya pencemaran udara adalah turunnya hujan asam. Hujan asam terjadi akibat zat polutan berupa SO2 dan NO2 bereaksi dengan air (H2O). Dampak hujan asam antara lain dapat merusak kesuburan tanah sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia dan juga dapat merusak benda maupun infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sebaran SO2 dan NO2 secara spasial temporal, juga membuat model keasaman air hujan berdasarkan sebaran SO2 dan NO2 di DK Jakarta. Sebaran SO2 dan NO2 diperoleh menggunakan teknik penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Satelit Sentinel 5P. Pengolahan dilakukan menggunakan GEE. Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa sebaran spasial SO2 dipengaruhi oleh curah hujan dan tidak dipengaruhi oleh kecepatan angin. Sedangkan sebaran NO2 dipengaruhi secara signifikan oleh curah hujan dan juga kecepatan angin. Secara temporal, sebaran SO2 pada tahun 2023 memiliki nilai tertinggi di bulan Juni dan sebaran NO2 memiliki nilai tertinggi pada bulan Agustus. Hasil validasi antara data SO2 dan NO2 yang diperoleh melalui penginderaan jauh dengan data observasi pada SPKU milik BMKG, menjelaskan bahwa data penginderaan jauh pada beberapa stasuin tidak konsisten dengan data hasil observasi di SPKU. Model prediksi tingkat keasaman air hujan diperoleh berdasarkan sebaran SO2 dan NO2 pada Tahun 2023 di Jakarta. Hasil regresi linier berganda menunjukan bahwa ada korelasi antara pH air hujan dengan sebaran SO2 dan NO2. Koofisien korelasi bernilai (-) 0,7305 yang berarti korelasi berada dalam kategori kuat. Korelasi bersifat negatif yang menjelaskan bahwa semakin besar kadar SO2 dan NO2 maka pH air hujan akan semakin kecil/ asam. Diperoleh nilai 13% dalam perhitungan MAPE yang berarti model prediksi termasuk kedalam kategori baik dan dapat digunakan untuk memprediksi keasaman air hujan (pH) di Jakarta.

In the last few decades, rapid industrial growth and increasing urban traffic density, have caused air quality problems including in DK Jakarta. One indicator of air pollution is acid rain. Acid rain occurs due to pollutants in the form of SO2 and NO2 reacting with water (H2O). The impact of acid rain, among other things, can damage soil fertility, affect the quality of human life, and damage objects and infrastructure. This research aims to analyze the distribution of SO2 and NO2 spatially and temporally, as well as create a rainwater acidity model based on the distribution of SO2 and NO2 in DK Jakarta. The distribution of SO2 and NO2 was obtained using remote sensing techniques using Sentinel 5P Satellite imagery. Processing is carried out using GEE. From the results of the bivariate analysis, it is known that the spatial distribution of SO2 is influenced by rainfall and is not influenced by wind speed. Meanwhile, the distribution of NO2 is significantly influenced by rainfall and wind speed. Temporally, the distribution of SO2 in 2023 has the highest value in June and the distribution of NO2 has the highest value in August. The validation results between SO2 and NO2 data obtained through remote sensing with observation data by BMKG explain that remote sensing data at several stations is inconsistent with observation data. The prediction model for rainwater acidity levels was obtained based on the distribution of SO2 and NO2 in 2023 in Jakarta. The results of multiple linear regression show that there is a correlation between rainwater acidity and the distribution of SO2 and NO2. The correlation coefficient is (-) 0.7305, which means the correlation is in the strong category. The correlation is negative, which explains that the greater the SO2 and NO2 levels, the more acidic the rainwater will be. A value of 13% was obtained in the MAPE calculation, which means the prediction model is included in the good category and can be used to predict rainwater acidity in Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>