Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Aulia Maulida Hamdani
"Gireogi appa adalah fenomena sosial yang berkembang di Korea Selatan sejak pertengahan 1990-an. Istilah gireogi appa merujuk pada seorang ayah yang mengirimkan anak beserta istrinya ke negara berbahasa Inggris, sementara ia memilih tinggal di Korea untuk menopang biaya pendidikan anaknya. Penulis berasumsi bahwa menjalani kehidupan sebagai keluarga gireogi yang harus hidup secara terpisah tentu tidaklah mudah, sehingga dalam perpisahan itu pasti terdapat alasan atau pun kondisi tertentu yang menjadi motivasi mereka. Oleh karena itu, rumusan masalah pada penelitian ini mempertanyakan alasan di balik terjadinya fenomena gireogi appa di Korea. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan data yang bersumber pada berita yang berisi tentang kisah orang tua asal Korea Selatan yang hidup terpisah dari anaknya karena belajar di luar negeri. Hasil analisis memperlihatkan bahwa alasan utama yang mendasari keputusan ayah untuk menyekolahkan anaknya di luar negeri ada dua. Alasan pertama dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme dan alasan kedua adalah untuk memberikan anaknya pendidikan yang lebih maju seperti di negara Barat.
Gireogi appa is a social phenomenon that has developed in South Korea since the mid-1990s. The term gireogi appa refers to a father who sends his child and wife to an English-speaking country, while he stays in Korea to support his child's education costs. The author assumes that living life as a gyreogi family who must live separately is not easy, so in the separation there are certain reasons or conditions that motivate them. Therefore, the problem formulation of this research is the reason behind gireogi appa phenomenon in South Korea. This study uses a descriptive-analytical method with data sourced from news about South Korean parents who live separately from their children due to studying abroad. The results of the analysis show that two main reasons underlie the father's decision to send his child abroad. The first reason is influenced by Confucianism and the second reason is to provide their children with a more advanced education like in Western countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library