Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
001.42 GEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu T. Alamsyah
2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gall, Meredith D.
Rocklin, California: Prima Publishing, 1993
371.3028 GAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tri Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam tercapainya sebuah tujuan proses belajar. Dalam bidang pendidikan, dikenal teori Goa/ Orientation (GO) untuk menggambarkan performa dan bagaimana anak belajar menghadapi tugas-tugas akademik di dalam situasi sekolah. GO dapat berupa keinginan untuk bisa memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, yang disebut dengan task involved atau berupa keinginan untuk tampil baik dan mendapatkan penghargaan dari orang lain, yang disebut dengan ego involved. Selain faktor internal, GO juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. Dalam kaitannya dengan sekolah, metode pengajaran yang diterapkan di kelas dapat menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi GO, karena metode pengajaran mempengaruhi bagaimana guru memberikan materi dan bagaimana situasi dalam kelas itu berlangsung. Di dalam penelitian ini, metode pengajaran dibagi menjadi belajar aktif dan belajar pasif. Belajar aktif adalah metode pengajaran yang memberikan peluang kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan belajar pasif adalah metode pengajaran yang menempatkan siswa pada peran yang pasif di dalam proses belajarnya di kelas. Selanjutnya penelitian ini diadakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan GO yang signifikan pada siswa sekolah dasar (SD) yang mendapatkan metode pengajaran belajar aktif dan belajar pasif.

Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang mengukur GO dan diberikan pada dua kelompok subyek, yaitu kelompok belajar aktif dan belajar pasif. Peneliti menggunakan 44 siswa sekolah dasar Islam (SDI) Pondok Duta sebagai subyek yang mewakili kelompok belajar pasif dan 34 siswa SDI Terpadu Fajar Hidayah yang mewakili kelompok belajar aktif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Seluruh subyek memiliki rentang usia 10-12 tahun atau kelas tinggi SD dimana pada usia tersebut siswa memiliki GO yang lebih stabil dibandingkan kelas rendah sehingga sudah dapat dilakukan pengukuran terhadap GO. Perhitungan reliabilitas alat dan T-fesf dalam penelitian menggunakan program SPSS 10.0.1 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan GO baik task involved maupun ego involved yang signifikan antara kelompok belajar aktif dan belajar pasif. Selanjutnya, skor rata-rata dari kedua kelompok menunjukkan bahwa siswa pada kelompok belajar aktif memiliki skor GO task involved yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok belajar pasif. Hal ini berarti siswa pada kelompok belajar aktif cenderung memiliki GO task involved daripada kelompok belajar pasif. Sebaliknya, siswa pada kelompok belajar pasif memiliki skor GO ego involved yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok belajar aktif. Hal ini berarti siswa pada kelompok belajar pasif cenderung memiliki GO ego involved daripada kelompok belajar aktif.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran mungkin menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi GO siswa. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh belum tentu menggambarkan hubungan sebab akibat. Artinya perbedaan GO yang signifikan antara kedua kelompok tidak benar-benar mutlak menggambarkan bahwa metode pengajaranlah yang mempengaruhi GO. Hal ini disebabkan karena penelitian ini bukanlah penelitian eksperimental yang dapat memastikan hubungan sebab akibat antar variabel penelitian.

Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperhatikan penggunaan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami mengingat subyek adalah siswa SO. Selain itu, penggunaan sampel yang lebih banyak diperlugan untuk hasil yang lebih baik. Secara aplikatif, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah maupun guru untuk menggunakan metode pengajaran belajar aktif sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
2002
S3094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Sumantri
Abstrak :
ABSTRAK
Daya pikir kreatif siswa sering terhambat sehingga mereka kurang mampu mengatasi pemecahan masalah yang terkadang sederhana. Hal ini disebabkan karena pendidikan formal yang mereka ikuti, cenderung hanya mengembangkan kemampuan reproduksi terhadap bahan pengetahuan dan kurang merangsang pemikiran kreatif siswa.

Perlu ada perbaikan dalam pendidikan dengan menempatkan kreativitas sebagai fokus, melalui penciptaan Iingkungan belajar kreatif yaitu lingkungan yang dapat memberikan keamanan dan kebebasan psikologis bagi siswa untuk menampilkan kreativitas yang mereka miliki. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah belajar berkelompok, namun metode belajar kelompok tersebut tidak bolah menekankan pada belajar sacara kooperatif yang dapat membuat kecenderungan "fit in' terhadap orang Iain.

Penelitian ini melihat penerapan kegiatan belajar secara kolaborasi yang merupakan alternatif belajar berkelompok yang ditawarkan oleh sejumlah ahli, terhadap kreativitas siswa. Kegiatan belajar secara kolaborasi adalah kegiatan belajar kelompok yang melibatkan siswa dan pengajar dalam mencapai tujuan belajar bersama melalui suatu mekanisme interaksi sosial.

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menjadikan siswa SLTA sebagai subyek dengan alasan banyak masalah yang harus diselesaikan dalam jenjang SLTA sehingga mereka perlu mengembangkan kreativitas untuk mengatasinya. Dengan menggunakan desain one group pre-test post-test, siswa menjalani tahapan proses kegiatan belajar secara kolaborasi sebanyak 2 kali seminggu selama kurang Iebih 3 bulan dengan mengambil waktu sepulang sekolah. Tahap pertama adalah pre kegiatan belajar secara koiaborasi yang merupakan masa persiapan, meliputi proses perijinan, pendataan siswa, dan pengambilan pre-test. Tahap kedua adalah kegiatan belajar secara kolaborasi yang meliputi 1 sesi pembuatan kontrak belajar, 8 sesi pembelajaran, dan 1 sesi pengambilan post-test. Alat yang digunakan adalah Cultural Fair Intelligence Test skala 3 A untuk mendata kecerdasan siswa, Tes Kreativitas Verbal split-half untuk pre-test dan post-test, materi diskusi dan pendukungnya, lembar observasi, audio dan video tape.

 Siswa yang berjumlah 15 orang dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan data awal unjuk kerja siswa dimana siswa dengan tingkat unjuk kerja yang berbeda digabung untuk menghasilkan kelompok yang heterogen. Tiap kelompok berinteraksi dengan pengajar (peneliti) dan pakar topik diskusi yang dilibatkan pada sesi-sesi pembelajaran akhir (sesi 5 - 8).

Penelitian ini menghasilkan skor pre-test post-test dan transkrip verbatim yang telah diuji reliabilitasnya melalui interrater. Hasil pre-test post-test menunjukkan adanya perubahan terhadap kreativitas siswa. Sebagian besar siswa mengalami penurunan dan hanya 5 orang siswa yang mengalami peningkatan serta seorang siswa yang tidak mengalami perubahan. Dari analisa protokoler yang dihasilkan dalam bentuk data kuantitatif, memperlihatkan tabel skor mengenai dinamika unjuk kerja kreativitas siswa dalam tiap kelompok yang dipengaruhi beragam peran yang dijalankan siswa dan pengajar selama sesi pembelajaran serta interaksi antar siswa selama kegiatan belajar secara kolaborasi

Dalam tiap kelompok, siswa memperlihatkan suatu dinamika dimana siswa menunjukkan unjuk kerja kreativitas yang cukup baik ketika mereka aktif berinteraksi dengan saling memberikan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas bersama dan saling menjelaskan pendapat mereka secara verbal. Unjuk kerja kreativitas juga terlihat meningkat saat kelompok aktif menjalankan peran secara menyeluruh dan saling melengkapi serta pengajar mampu mengkombinasikan perannya dengan seimbang.

Hal yang masih perlu dipertimbangkan adalah materi diskusi, waktu pelaksanaan, kriteria sekolah, keberadaan pengajar, pakar, dan alat bantu observasi.
1998
S2753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 1989
371.3 INS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library