Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Jati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kurikulum pelatihan (XI) dengan prestasi belajar siswa (Y) dan antara kompetensi instruktur (X2) dengan prestasi belajar siswa pelatihan (Y) di BLKI Pasar Rebo dan PPPTKIJ Cevest Bekasi, Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan mepggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi siswa pelatihan sebanyak 62 orang sebagai responden. Pengumpulan data untuk variabel kurikulum (X1) dan variabel kompetensi instruktur (X2) dilakukan dengan cara menyebarluaskan instrumen pengukuran pendapat / persepsi siswa sebanyak 27 butir pernyataan untuk variabel kurikulum dan 29 butir untuk variabel kompetensi instruktur. Sedangkan untuk mengukur variabel prestasi belajar siswa (Y) digunakan data dokumentasi nilai ujian rata-rata pelajaran teori dan praktek yang dicapai siswa pada akhir program pelatihan di BLKI Pasar Rebo dan PPPTKIJ Cevest Bekasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik korelasi parsial dan korelasi ganda serta regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian ini adalah, pertama : terdapat hubungan positif antara kurikulum (X1) dengan prestasi belajar siswa pelatihan (Y) dengan koefisien korelasi ( r) sebesar 0,430. Bila dikontrol variabel kompetensi instruktur, maka diperoleh koefisien korelasi variabel kurikulum sebesar 0,378. Persamaan regresi tinier sederhana adalah Y = 59,53 + 0, 18 X1. Kedua : terdapat hubungan positif antara kompetensi instruktur (X2) dengan prestasi belajar siswa pelatihan (Y) dengan koefisien-korelasi (r) sebesar 0,544. Bila dikontrol variabel kurikulum pelatihan (X1), maka diperoleh koafisien korelasi variabel kompetensi instruktur sebesar 0, 510. Persamaan regresi linier sederhana adaiah Y = 56, 877 + 0.193 X2. Ketiga : secara bersama - sama terdapat hubungan positif antara kurikulum pelatihan dan kompetensi instruktur dengan prestasi belajar siswa dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,630. Model regresi linier ganda dinyatakan melalui persamaan Y = 45,86 + 0,133 XI + 0,167 X2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pengembangan kurikulum pelatihan serta peningkatan kompetensi instruktur dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa pelatihan.
2001
T2014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Firza Mahesa
Abstrak :
Manfaat dari adanya pendidikan sangat ditentukan oleh pemahaman dan pendalaman materi dalam proses belajar siswa. Penguasaan materi ini tidak akan terjadi tanpa adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar. Padahal, untuk mencapai manfaat dan keberhasilan dari pendidikan yang diperoleh oleh siswa, seharusnya siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Pada siswa sekolah Masjid Terminal, keterlibatan dalam proses belajar menjadi suatu hal yang amat penting di saat mereka tidak hanya belajar, namun juga bekerja. Untuk memaksimalkan proses belajar tersebut, siswa sekolah Masjid Terminal harus memaksimalkan student engagement-nya pula. Student engagement merupakan inisiasi dari tindakan, usaha, dan kegigihan siswa dalam pekerjaan sekolah mereka juga keadaan emosional mereka secara keseluruhan selama aktivitas pembelajaran. Penting bagi siswa untuk mengetahui tujuan dan cara bagaimana mencapai tujuan yang dituju dalam proses belajarnya. Kemampuan siswa untuk mengetahui tujuan dan cara mencapai tujuan yang dituju disebut sebagai goal orientation. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 84 responden siswa sekolah menengah atas Masjid Terminal. Hasil korelasi menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan, yaitu R = 0,746 antara goal orientation dan student engagement pada siswa sekolah Masjid Terminal. Selain itu, faktor mastery goals dalam goal orientation merupakan korelasi tertinggi dibanding performance goals sebesar 0, 454.
The benefits of the education is highly determined by the understanding and deepening of the material in the students' learning process. Mastery of this material will not happen without the involvement of students in the learning process. In fact, to achieve the benefits and successes of education obtained by the students, the students should be involved in the learning process. At Masjid Terminal school student, involvement in the process of learning to be a crucial point when they not only study, but also to work. In order to optimize that study time, Terminal Masjid school student should also optimize his/her student engagement. Student engagement is defined as student?s initiation of action, effort, persistence on schoolwork, as well as their ambient emotional states during learning activities. It is important for student to know the goals and the ways how to achieve the intended purpose in their learning. The ability of the student to know the goals and the ways of achieving the intended referred to as goal orientation. Researcher use purposive sampling as sampling method in this study. This study involved 84 high school students in Masjid Terminal school as research samples. The result shows that there is a positive and significant correlation, with R = 0,746, between goal orientation and student engagement in high scool student in Masjid Terminal school. In addition, mastery goals is the highest correlation in goal orientation factors than performance goals, as 0.454.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Fatimah
Abstrak :
ABSTRAK

Human Immunodeficiency Virus merupakan salah satu masalah kesehatan global yang menyerang kekebalan tubuh. Sedangkan gay merupakan salah satu faktor resiko utama yang dapat menyebabkan seseorang terserang HIV/ AIDS. Gay dan HIV/ AIDS, umumnya mendapatkan sikap negatif dari lingkungan masyarakat termasuk tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan dan sikap calon tenaga keperawatan terhadap klien gay dan HIV/ AIDS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif dengan sampel berjumlah 266 mahasiswa. Sampel dipilih dengan menggunakan metode stratified random sampling. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 60,5% mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan baik terhadap HIV, 55,3% memiliki sikap negatif terhadap HIV, 65,8% memiliki tingkat pengetahuan baik terhadap gay, dan 53,8% memiliki sikap positif terhadap gay. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlu adanya peningkatan kegiatan seperti pelatihan kepada mahasiswa keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap klien gay dan HIV/ AIDS.


ABSTRACT

 


Human Immunodeficiency Virus is one of global health problem that attact body immun. While gay is one of the main risk factors of HIV/ AIDS. Gay and HIV/ AIDS received negative attitudes from community, including from health providers. This study aims to see the description of knowledge and attitude of nursing students toward gay and HIV/ AIDS client. The research was conducted by using descriptive design. The sample of this study was 266 students selected using stratified random sampling. The result showed that 60,5%  of students had good knowledge about HIV, 55.3% students had negative attitude toward HIV, 65,8% students had good knowledge toward gay, and 53,8% students had positive attitude toward gay.The result of this study recommended to increase some training activity among nursing students to improve their knowledge and attitude toward gay and HIV/ AIDS client.  

 

2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Michelle
Abstrak :
Latar belakang: COVID-19 adalah penyakit saluran pernapasan akibat SARS-CoV-2 yang sudah menjadi pandemi di seluruh dunia. Dalam menghadapi COVID-19, diperlukan pengetahuan dan perilaku pencegahan yang baik di masyarakat. Sebagai calon dokter, penting pula untuk mahasiswa kedokteran tingkat akhir memiliki pengetahuan yang baik agar dapat mengedukasi masyarakat serta perilaku yang baik agar dapat melindungi diri dan menjadi contoh bagi masyarakat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dengan sampel seluruh mahasiswa tingkat akhir FKUI. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner “Knowledge, Attitude and Practice toward the Novel Coronavirus (COVID-19)” yang disebarkan secara daring. Data kemudian dianalisis dengan metode kategorik komparatif independen, yaitu chi-square dan Fisher. Hasil: Tingkat pengetahuan subjek yang tergolong sangat baik adalah sebesar 70%. Tingkat perilaku subjek mayoritas tergolong cukup baik, yakni 65,5%. Ditemukan hubungan tidak bermakna antara pengetahuan dengan perilaku (P=0,403). Ditemukan hubungan bermakna antara jenis kelamin dan sumber informasi utama dengan pengetahuan (P=0,011 dan P=0,005). Kesimpulan: Pengetahuan mahasiswa kedokteran tingkat akhir mengenai COVID-19 sudah sangat baik, namun perilaku mahasiswa tingkat akhir masih tergolong cukup baik. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan perilaku, diperlukan intervensi langsung secara struktural dari universitas, tidak hanya dengan peningkatan pengetahuan karena tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan perilaku. ......Introduction: COVID-19 is a respiratory disease caused by SARS-CoV-2 that has been a pandemic in the whole world. In dealing with COVID-19, people needs good knowledge and practice of COVID-19 prevention. As future doctors, final year medical students must have good knowledge to be able to educate people along with good practice to protect themselves and to be an example for people. Method: This study used cross sectional design with a sample of all final year students of FMUI. Instrument used in this study is “Knowledge, Attitude and Practice toward the Novel Coronavirus (COVID-19)” questionnaire that was shared online. The collected data then was analyzed by independent comparative categorical methods, such as chi- square and Fisher. Result: The level of subject knowledge that is classified as excellent is 70%. The level of subject practice mostly is moderate, which is 65,5%. There is unsignificant association between knowledge and practice (P=0.403). A significant relationship was found between gender and main source of information with knowledge (P=0.011 and P=0.005). Conclusion: The knowledge of COVID-19 in final year medical students is excellent, but their practice is still moderate. Therefore, to improve practice, direct structural intervention from university in needed, not only by increasing knowledge because there is no significant relationship between knowledge and practice.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Lola Utama
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai bagaimana praktik respek siswa-siswa SMA PK terhadap guru-guru serta faktor-faktor yang mempengaruhi para siswa untuk respek dan tidak respek terhadap guru. Dengan menggunakan teori ldquo;habitus rdquo; Bourdieu, yang digunakan untuk fokus pada cara-cara dimana orang-orang menunjukkan sikap-sikap yang tertanam dalam habitus mereka dalam interaksi sehari-hari. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi di kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung, studi dokumen dan survei. Lokasi penelitian dilakukan di SMA PK Jakarta Utara. Informan dalam penelitian ini antara lain guru, siswa dan orang tua siswa. Untuk melengkapi data, dalam penelitian ini juga dilakukan survei dengan membagikan kuesioner kepada responden siswa dan guru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik respek yang dilakukan oleh para siswa kepada guru antara lain mendengarkan penjelasan guru, patuh terhadap apa yang guru katakan, mengikuti peraturan yang diberikan oleh guru tanpa banyak bertanya, dan menyapa guru atau memberi salam ketika bertemu dengan guru. Sedangkan praktik disrespek terhadap guru yang dilakukan siswa-siswa antara lain tidak mendengarkan guru selama pelajaran berlangsung, mencontek pada saat ujian, tidur selama pelajaran berlangsung, membantah guru, kabur dari kelas, mengerjakan tugas mata pelajaran lain pada saat guru sedang menjelaskan di kelas, sampai membuat guru menangis.Faktor-faktor yang mempengaruhi respek siswa terhadap guru antara lain kemampuan akademis guru, kemampuan guru untuk membangun relasi dengan dengan siswa, ketegasan guru, status guru dalam masyarakat, serta proses institusionalisasi nilai, kultur dan sikap yang diperoleh siswa baik dari lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan maupun media massa.
ABSTRACT
This study aims to obtain data about how the students respect their teachers and factors that affect the students to show their respect or disrespect towards teachers. Bourdieu 39 s habitus theory is used to focus on the ways in which people show attitudes internalized in their habitus in day to day interactions. This study uses a qualitative approach with case study method. The data collection was taken from interview, observation, document studies and survey. The location of the research was conducted in PK Senior High School, North Jakarta. The informants included in this study were students, teachers and students rsquo parents. To support the data findings, survey through questionnaire was also distributed to respondents which were teachers and students. The results showed that the students practice their respect to the teachers by listening to the teacher 39 s explanation, obeying teachers rsquo orders, obeying teachers rsquo rules without asking them, and greeting the teachers whenever they see them. Students who are disrespectful to the teachers indicated by not listening the lesson during the class, cheating during the tests, sleeping while teachers explaining, being offensive when they are reminded, skipping the class, doing another lessons rsquo tasks while teachers are explaining and causing their teachers cry. Factors that influence students respect for teachers are academic skills of the teachers, teachers ability to build a good relationship with their students, the firmness of the teachers, teachers rsquo status in society and the institutionalization process of values, culture and behaviour accepted by the students from their family, school, peer group and mass media.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Merdika Putri Kusuma
Abstrak :
ABSTRAK
Meskipun penyakit mental di masyarakat modern merupakan masalah yang terus berkembang dan ilmu psikiatri senantiasa memberikan banyak inovasi dan terobosan ilmiah, stigma terhadap disiplin ilmu psikiatri masih tinggi, khususnya bagi mahasiswa kedokteran. Mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa kedokteran terhadap disiplin ilmu psikiatri dan hubungan antar rotasi klinik serta lama waktu studi terhadap perbedaan pandangan penting untuk memberi gambaran ketersedian sumber daya kesehatan jiwa kedepannya dan kualitas perawatan pasien dengan penyakit jiwa di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study menggunakan kuesioner yang berjudul Perception of Psychiatry. Subjek adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun pertama, keempat, kelima, serta alumni. Data yang diperoleh diolah dengan analisis chi-square atau fisher. Peneliti melihat perbedaan dan signifikansi antara data dari dua kelompok (sebelum-sesudah rotasi klinik, tahun pertama dan keempat, serta tahun kelima dan alumni) serta diantara dua gender berbeda (total subjek = 224). Hasil menunjukkan bahwa rotasi klinik dan lama waktu studi tidak mempengaruhi pandangan mahasiswa terhadap disiplin ilmu psikiatri secara signifikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mayoritas dari responden yang terdiri dari mahasiswa dan alumni memiliki pandangan yang baik terhadap disiplin ilmu psikiatri dan gender memiliki peran dalam pandangan responden terhadap ilmu psikiatri, dengan responden wanita memiliki pandangan lebih positif dibandingkan pribadi.
ABSTRACT
Despite mental illnesses continue to be emerging problems in modern society, stigma towards psychiatry as a discipline is still high, especially amongst medical students. Identifying the attitudes of medical students towards psychiatry discipline also relation between exposure to psychiatric clerkship and length of medical training are very important for portraying the adequacy of mental healthcare workforces and the quality of care for mental illness patients further in Indonesia. This study used cross-sectional method, utilizing questionnaire titled Perception of Psychiatry. Subjects are students of Faculty of Medicine, Universitas Indonesia from first, fourth, fifth-year along with alumni. Attained data were analysed using chi-square or fisher method. Researchers investigated the differences between two sample groups (before- and after clinical rotation, first- and fourth-year, fifth-year and alumni) and between different genders of respondents (total subjects=224). Results showed that clinical rotation and duration of medical training did not affect the views of medical students towards the discipline of psychiatry in Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. The majority of responses showed positive attitudes towards the discipline of psychiatry and genders do play a role in determining the views of students towards psychiatry discipline, with female tends to have more positive attitude compared to male respondents.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radinda Dyah Utari
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi growth mindset terhadap dimensi keterlibatan belajar pada mahasiswa Universitas Indonesia UI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-experimental. Partisipan yang ada dalam penelitian ini berjumlah 463 dengan 115 partisipan didapatkan secara offline dan 351 partisipan didapatkan secara online perempuan = 74,7 dan laki-laki = 25,1. Alat ukur yang digunakan adalah Student Course Engagement Quotient SCEQ untuk mengukur keterlibatan belajar Handelsman et al., 2005 dan Theories of Intelligence Scale TIS untuk mengukur growth mindset Dweck, 2006. Olah data statistik Simple Regression digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa growth mindset berkontribusi secara signifikan terhadap seluruh dimensi keterlibatan belajar.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the growth mindset contribution to student engagement dimensions of Universitas Indonesia UI students. This research is a quantitative research with non experimental design. Participants in this study consist of 463 UI students with 115 participants obtained offline and 351 participants obtained online women 74.7 and male 25.1. The measurement of this research are Student Course Engagement Quotient SCEQ to measure student engagement Handelsman et al., 2005 and Theories of Intelligence Scale TIS to measure the growth mindset Dweck, 2006. Simple Regression statistics is used to determine the contribution of research variables. The results showed that a growth mindset can significantly contribute to student engagement dimensions.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ayu Putri Anas
Abstrak :
Pada masa Pandemi Covid-19, keterlibatan siswa belajar di kelas selama berlangsungnya sistem Pembelajaran Jarak Jauh semakin menurun. Beberapa penelitian menemukan adanya pengaruh kepuasan siswa dan kehadiran guru mengajar secara aktif tehadap keterlibatan siswa. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran peran kepuasan siswa dan kehadiran pengajar pada siswa kelas 12 SMA selama masa pembelajaran jarak jauh terhadap agentic engagement atau keterlibatan agentik siswa di kelas. Kepuasan siswa mengacu pada alat ukur Online Course Student Satisfaction (OCSS), Kehadiran pengajar diukur dengan CoI (Community of Inquiry) untuk komponen teaching presence, sedangkan Agentic Engagement diukur melalui Agentic Engagement Scales (AES). Partisipan penelitian ini adalah 202 siswa kelas 12 dengan rentang usia 16-20 (M=17.68). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan siswa dan kehadiran pengajar berperan sebagai prediktor yang signifikan (= 0.358, p <0.05) atau prediktor berkontribusi sebesar 35.8% terhadap Agentic Engagement pada siswa kelas 12 SMA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin siswa puas dalam pembelajaran di sekolah dan guru hadir secara aktif dalam pengajaran, maka semakin tinggi pula keterlibatan siswa belajar di kelas. Selain itu, diketahui bahwa kehadiran pengajar di dalam kelas memprediksi lebih besar keterlibatan siswa di kelas dibandingkan kepuasan siswa dalam pembelajaran jarak jauh. ......During the Covid-19 Pandemic, student involvement in learning in class during the Distance Learning system has decreased. Several studies found that there was an effect of student satisfaction and the teaching presence actively teaching on student engagement. Therefore, this study aims to describe the role of student satisfaction and teaching presence in 12th grade high school students during the distance learning period on student engagement in class. Student Satisfaction refers Online Course Student Satisfaction (OCSS) measurement tool, Teaching Presence is measured by CoI (Community of Inquiry) for the teaching presence component, while Agentic Engagement is measured through Agentic Engagement Scales (AES). The participants of this study were 202 students with an age range of 16-20 (M=17.68). The results of this study indicate that student satisfaction and teaching presence act as significant predictors (= 0.358, p <0.05) or predictors contribute 35.8% to Agentic Engagement in 12th grade high school students. This shows that the more satisfied students are in learning at school and the teacher is actively present in teaching, the higher the involvement of students in learning in class. In addition, it is known that the presence of the teacher in the classroom predicts greater student engagement in class than student satisfaction in distance learning.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Detrianis Syafaaturrachman
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui Sikap Mahasiswa Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia terhadap Kolaborasi dalam Praktik Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner yang dilakukan pada mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia angkatan 2013-2017. Kuesioner terdiri dari 8 pertanyaan yang dirancang untuk mendapatkan sikap mahasiswa mengenai kolaborasi antara praktik kedokteran dan kedokteran gigi. Mahasiswa juga ditanya mengenai kesadaran terhadap kolaborasi antara kedokteran gigi dan kedokteran. Hasil: sebanyak 1.432 kuesioner didistribusikan dan terdapat 1.137 (79.39%) kuesioner yang valid.Rata-rata skor sikap terhadap kolaborasi (SD) dilihat dari 8 item pertanyaan adalah 6.98 (1.252). Terdapat perbedaan signifikan dalam skor rata-rata sikap antara responden yang setuju (n=752) atau yang tidak setuju (n=385) bahwa mahasiswa kedokteran seharusnya menjalani rotasi di kedokteran gigi (7.65 ± 0.72 vs. 5.68 ± 1.03; p < 0.001).Kesimpulan: Dalam penelitian ini, mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi pada umumnya menunjukkan sikap yang baik terhadap kolaborasi antara praktik kedokteran dan kedokteran gigi di Universitas Indonesia. Hal ini merupakan pondasi penting untuk mendorong kolaborasi dokter dan dokter gigi, yang penting dalam meningkatkan efisiensi sumber daya dan standar perawatan pasien.
ABSTRACT
Objective: this study aimed to invesigate the attitude of medical and dental students of University Indonesia about collaboration between medical and dental practice. Methods: this study is a descriptive study with cross sectional design using questionnaires conducted on students who are registered as astudents of Faculty of Medicine and Dentistry Universitas Indonesia batch 2013-2017. The questionnaire contained 8 questions designed to elicit their attitudes about the collaboration between medical and dental practice. Students were also asked about their awareness of the collaboration between dentistry and medicine. Results: A total of 1.432 questionnaires were distributed and 1.137 (79.39%) were returned. Their mean attitude score (SD) towards medical-dental collaboration derived from these 8 items was 6.98 (1.252). There is a significant difference in the mean attitude score between respondents who did (n=752) or did not agree (n=385) that medical students should have a rotation in dentistry (7.65 ± 0.72 vs. 5.68 ± 1.03; p < 0.001).Conclusion: In this study, the medical and dental students in general demonstrated a good attitude of the collaboration between medical and dental practice in University Indonesia. This established an essential foundation for fostering medica-dental collaboration, which is vital to improving resource efficiency and standards of care.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levine, Arthur
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
378 LEV w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>