Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Advent Krist Adi
"Bullying dalam lingkungan pendidikan merupakan sebuah permasalahan klasik yang semakin lama menjadi permasalahan yang semakin mengkhawatirkan. Permasalahan ini telah menyebabkan kematian bagi para korbannya terutama di lingkungan Sekolah Tinggi Kedinasan. Dalam penulisan Tugas Karya Akhir ini, penulis mencoba memberikan deskripsi tentang kasuskasus bullying yang selama ini terjadi di Sekolah Tinggi Kedinasan. Dimana penulis mencoba menjelaskan bagaimana dan mengapa kasus bullying di Sekolah Tinggi Kedinasan dapat terjadi. Faktor apa saja yang mendorong kasus tersebut terjadi dan mengapa mata rantai dari kasus-kasus ini sangat sulit untuk diputus serta hal apa saja yang seharusnya diperlukan dalam mengatasi permasalahan bullying di Sekolah Tinggi Kedinasan. Dalam Tugas Karya Akhir ini penulis menggunakan data sekunder yang diambil dari berbagai macam media massa baik lokal ataupun nasional yang mengangkat berbagai kasus bullying di Sekolah Tinggi Kedinasan. Dari penelitian yang dilakukan dapat di deskripsikan bahwa bullying yang terjadi di Sekolah Tinggi Kedinasan merupakan sebuah bentuk budaya yang diajarkan secara turun temurun oleh para senior terhadap juniornya, budaya tersebut merupakan hal yang harus diikuti oleh seluruh taruna dan taruni yang ada di Sekolah Tinggi Kedinasan. Oleh karna itu penulis mencoba mendeskripsikan kasus ini dengan menggunakan Differential Assotiation yang dikemukakan oleh Edwin H Sutherland tentang proses belajar seorang individu dalam melakukan sebuah perilaku kejahatan.

Bullying in the school environment is a classical problem that is becoming an increasingly worrying problem This problem has led to the death for the victims especially in the Collage School official In The Final Paper the author tries to give a description of bullying cases that have occurred in the College official Where the author tries to explain how and why cases of bullying in High School official can occur what factors are pushing the case occurred and why the chain of these cases is very difficult to cut and what it should be required to deal with the problem of bullying in schools high official In the task of this thesis the author uses secondary data drawn from a variety of media either locally or nationally who raised various cases of bullying at the College official From the research conducted can be described that bullying is happening in High School official is a form of culture that is taught from generation to generation by seniors to juniors the culture is to be followed by all cadets and Taruni's in High School official By because the authors try to describe this case by using Differential Assotiation proposed by Edwin H Sutherland about an individual learning process in conducting a criminal behavior Keywords Bullying Collage School official
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimatuzzahra Shafira
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang di kalangan mahasiswa Program Studi Gizi UI. Dalam penelitian ini, perilaku gizi seimbang sebagai variabel terikat sedangkan pengetahuan tentang gizi seimbang, variabel status gizi, citra tubuh, pengaruh teman, tempat tinggal, dan uang saku independen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2019 untuk 117 siswa Program Studi Gizi UI diambil secara acak dari semester kedua hingga semester delapan. Data dikumpulkan dengan mengisi kuesioner, mewawancarai dua wawancara makanan 24 jam ingat, dan pengukuran tinggi dan berat badan. Hasilnya menunjukkan sebanyak itu 28,2% responden menerapkan perilaku gizi seimbang. Hasilnya menunjukkan Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman dengan perilaku gizi seimbang (p value: 0,001), variabel ini juga muncul sebagai faktor dominan dalam perilaku gizi
siswa yang seimbang. Untuk meningkatkan perilaku mahasiswa disarankan kepada pihak fakultas menyediakan fasilitas seperti timbangan badan dan alat olahraga yang aman mudah dapat diakses dan gratis untuk siswa. Selain itu, untuk pelayanan kesehatan agar tertib mempromosikan gizi seimbang dengan menggunakan pendekatan pendidik sebaya

This study aims to determine the factors associated with balanced nutritional behavior among students of the UI Nutrition Study Program. In this study, the behavior of balanced nutrition was the dependent variable while knowledge of balanced nutrition was The variables of nutritional status, body image, influence of friends, place of residence, and independent allowance. This research is a quantitative study with a cross sectional design. Data collection was carried out in April-May 2019 for 117 students of the UI Nutrition Study Program who were taken randomly from the second semester to the eighth semester. Data were collected by filling out a questionnaire, interviewing two 24-hour recall food interviews, and measuring height and weight. The results showed that 28.2% of respondents applied balanced nutrition behavior. The results showed that there was a significant relationship between peer influence and balanced nutritional behavior (p value: 0.001), this variable also emerged as a dominant factor in nutritional behavior. balanced students. To improve student behavior, it is recommended that the faculty provide facilities such as scales and safe sports equipment that are easily accessible and free for students. In addition, for health services to promote balanced nutrition using the peer educator approach
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Birgitta Alindi Prathitakanya
"ABSTRAK
Tekanan waktu dapat mempengaruhi pembentukan social loafing. Jurnal ini mempunyai tujuan
untuk menginvestigasi pembentukan social loafing antar partisipant dalam kondisi dimana mereka
diberi tekanan waktu. Riset ini menggunalan 36 murid dari The University of Queensland kampus
St. Lucia dengan 2x2 between group design yang dimana participant akan diminta untuk
mengerjakan tugas secara individu (koaktif) atau berkelompok (kolektif) dalam kondisi dibawah
tekanan atau tidak dibawah tekanan. Hasil dari riset ini akan menhitung jumlah jawaban yang sama
untuk menginvestigasi pembentukan social loafing. Hasil Independent t-test menyatakan bahwa
tidak ada perbedaaan significant antar kelompok coactive dan collective , t (1,34) = -1.77, p = .086.
Ditambah lagi hasil menunjukan bahwa tidak ada hasil significant antar kelompok yang diberi
tekanan waktu dan kelompok yang tidak diberi tekanan waktu , t (1,34) = 0.97 p = .350. Hal ini
bisa terjadi dikarenakan tugas yang diberikan kepada participant terlalu menarik. Ini menunjukan
bahwa tekanan waktu tidak selalu mempengaruhi fenomena social loafing terutama jika tugas yang
diberikan menarik. Riset dengan tugas yang lebih kurang menarik sangat disarankan untuk
dilakukan.

ABSTRACT
Time pressure might affect the occurrence of social loafing. Therefore, this study has an aim to
investigate whether social loafing occur in condition where participants had time pressure. This
study conducted among 36 students from The University of Queensland St Lucia campus with 2x2
between group design where the participants were asked to do the task individually (coactive) or
collectively in either under time pressure or non-time pressure. The study would measure whether
the participants engage in social loafing by looking how many similar words found in the result.
An independent t-test result revealed that there was no significant difference between collective
and coactive work, t (1,34) = -1.77, p = .086. Moreover, non-significant result also found between
collective participants under non-time pressure with collective participant under time-pressure, t
(1,34) = 0.97 p = .350, this was possible because the task given to the participant was too
interesting. This indicate that time pressure did not always affect social loafing, especially when
the task is interesting. Further research about time pressure and social loafing experiment with task
that was not too interesting for the participants is highly recommended.
"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Anqi Querida
"Penelitian ini menyelidiki efektivitas audience effect dan positive reinforcement terhadap tugas berbasis waktu yang diukur dalam waktu penyelesaian. Partisipan dalam percobaan ini adalah 30 mahasiswa sarjana di University of Queensland. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kelompok independen menggunakan desain 3 tingkat yang mengalokasikan peserta ke dalam tiga kelompok berbeda: peserta melakukan tugas tanpa penonton, dengan penonton, dan dengan penonton disertai dengan positive reinforcement yang diterapkan. Hasil penelitian ini pada jangka waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan (50-piece puzzle) sebagai dependent variable menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hasil ini tidak mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa positive reinforcement ditemukan untuk memberikan efek terbalik di mana hal itu menyebabkan peserta untuk melakukan tugas lebih lama.
The present study investigates the effectiveness of audience effect and positive reinforcement towards a time-based task measured in completion time. Participants in this experiment were 30 undergraduate University of Queensland students. The study is an independent groups experiment research using a 3-level design which allocates the participants into three different group: participants undertaking the task without audience, with an audience, and with an audience accompanied by positive reinforcement being applied. The result on the time taken to complete the given task (50-piece puzzle) as the dependent variable showed a non-significant result. These results do not support previous findings and showed contradicting findings that positive reinforcement was found to give a reversed effect where it causes participants to do the task longer."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Ilham Mirza
"Social Loafing merupakan fenomena yang dikenal saat individu dalam kelompok mengeluarkan kinerja yang lebih kurang jika di banding saat individu bekerja sendiri. Partisipan terdiri dari 39 Mahasiswa yang telah meluangkan waktunya untuk penelitian ini. Mereka ditetapkan secara acak kepada dua kondisi: Collective (kelompok) dan Coactive (individual) dan dua kondisi tekanan: Tekanan Tinggi dan Tekanan Rendah.  Partisipan ditugaskan untuk menyelesaikan teka-teki kata dalam dua kondisi berikut.
Hasil menunjukan bahwa kedua kondisi tekanan tidak menunjukan perbedaan signifikan dalam performa, dan kedua kondisi kerja pun tidak menunjukan hasil signifikan dalam performa, t(34) = .97, p = .346. Implikasi penelitian ini menyatakan bahwa kondisi tekanan tidak mempengaruhi social loafing.
Social loafing is a widely known phenomenon described as when an individual in a group produces less effort compared to when the same individual is working coactively.  This study looks at the effects of pressure-more specifically-time pressure on social loafing. Participants consisting of 39 University Students took part in this study. They were randomly assigned into two work conditions: Collective or Coactive conditions and two pressure conditions: High Pressure or Low-Pressure conditions.  Participants were to complete a word-search puzzle in these conditions.
Results show that neither work conditions show significant differences in performance nor do the two pressure conditions exhibit any significant differences in task performance, t(34) = .97, p = .346.  This implies that pressure conditions does not effect social loafing."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syadzwina Hasyyati Taqwa
"Di negara berketuhanan seperti Indonesia, menjadi ateis, atau orang yang tidak percaya pada Tuhan (Martin, 2007), berisiko mengalami perilaku diskriminatif. Di Amerika diketahui bahwa pada umumnya ateis tidak disukai (Galen, Smith, Knapp, & Wyngarden, 2011; Harper, 2007; Saroglou, Yzerbyt, & Kaschten, 2011). Di sisi lain, toleransi terhadap perbedaan dan kebebasan berekspresi semakin dikembangkan. Hal ini memunculkan pertanyaan bagaimana kecenderungan bertingkah laku masyarakat Indonesia terhadap ateis. Dalam Theory of Planned Behavior (TPB), Ajzen (2005) menjelaskan bahwa intensi lebih akurat dalam memprediksi tingkah laku dibandingkan sikap. Intensi sendiri dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control (PBC). Sejalan dengan itu, penelitian ini meneliti intensi mahasiswa untuk berteman dengan ateis selama berkuliah, dengan menggunakan Theory of Planned Behavior (N = 177). Peneliti mengukur intensi, sikap, norma subjektif, dan PBC melalui alat ukur TPB, dengan pengukuran langsung. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan PBC secara bersamaan dapat memprediksi intensi mahasiswa untuk berteman dengan ateis selama berkuliah (R2 = 0,407). Masing-masing prediktor ditemukan signifikan dalam memprediksi intensi. Di antara ketiganya, ditemukan bahwa sikap merupakan prediktor terkuat (β = 0,355) dan norma subjektif adalah prediktor terlemah (β = 0,158). Keterbatasan dan saran untuk penelitian berikutnya didiskusikan lebih lanjut.

In a theistic country like Indonesia, atheist, or someone someone without a belief in God (Martin, 2007), is at risk to experience discriminative behavior. Studies in America show that atheists are generally perceived unfavorably (Galen, Smith, Knapp, & Wyngarden, 2011; Harper, 2007; Saroglou, Yzerbyt, & Kaschten, 2011). In another side, tolerance towards differences and freedom of expression lately have been more encouraged. This brings in the question about how Indonesians? would act towards atheists. In Theory of Planned Behavior (TPB), Ajzen (2005) proposes that intention is more accurate in predicting behavior, and it is determined by attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control (PBC). Thus, this study investigates college students' intention to befriend atheist (N = 177), using TPB framework. College students? intention, attitudes, subjective norms, and PBC are measured through TPB questionnaire, using direct measurement. The result of multiple regression analysis showed that attitudes, subjective norms, and PBC simultaneously predict college students? intention to befriend atheist (R2= .407). All predictors are significant. Among the three, attitude is found to be the strongest predictor (β = .355) and subjective norms is the weakest predictor (β = .158). Limitations and suggestions for future research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library