Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eddy Sugiarto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas S. Nugroho
Abstrak :
Protein envelope merupakan salah satu protein struktural virus dengue (DENV) yang berperan dalam proses fusi virus ke dalam sel host. Proses fusi berperan penting dalam mentransfer materi genetik ke dalam sel host untuk pembentukan virus baru. Proses fusi dimediasi oleh perubahan konformasi struktur protein dimer menjadi trimer. Penelitian terdahulu menunjukkan adanya cavity pada struktur dimer protein envelope. Adanya suatu ligan yang dapat menempati cavity pada protein envelope dapat menstabilkan struktur dimer atau menghambat transisi dimer protein envelope menjadi bentuk trimer sehingga proses fusi dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang peptida siklis dengan ikatan prolin-prolin yang digunakan sebagai inhibitor fusi protein envelope DENV melalui molecular docking dan simulasi molecular dynamics. Screening 3883 peptida siklis dengan ikatan prolin-prolin melalui molecular docking didapatkan lima ligan terbaik. Sifat farmakologi dan toksisitas dari ligan terbaik diprediksi secara in silico. Hasil prediksi menyatakan bahwa PYRRP merupakan ligan terbaik. Ligan PAWRP juga dipilih sebagai ligan terbaik karena memiliki afinitas yang baik dengan cavity protein. Stabilitas kompleks protein-ligan dianalisa dengan simulasi molecular dynamics. Hasil simulasi molecular dynamics menunjukkan bahwa ligan PYRRP dapat membuat struktur dimer protein envelope DENV stabil pada 310 K dan 312 K. Sedangkan ligan PAWRP lebih aktif membentuk kompleks dengan protein envelope DENV pada 310 K dibandingkan pada 312 K. Oleh karena itu, ligan PYRRP memiliki potensi sebagai inhibitor fusi DENV. ......Envelope protein is one of the structural proteins of DENV engaged in virus fusion process into the host cell. Fusion process plays an important role in transfering genetic material into the host cells to form a new virion. The fusion process is mediated by the conformation change of protein structure from dimer to trimer state. The previous research shows the existing cavity on the dimer structure of the envelope protein. The existing ligand that is able to get into cavity on the envelope protein can stabilize the dimer structure or hamper the transition of dimer protein into trimer, so that the fusion process can be prevented. This aims of research to design the cyclic peptide by prolin-prolin bond as fusion inhibitor of DENV envelope protein through molecular docking and molecular dynamics simulation. Screening 3883 of cyclic peptide by prolin-prolin bond through molecular docking got the best five ligans as inhibitors. Pharmacological and toxicity properties of the best ligans were predicted by in silico. The result expressed that PYRRP is the best ligand. PAWRP is also chosen as the best ligan because it has a good affinity with cavity protein. Complex stability of ligan protein was analyzed by molecular dynamics simulation. The result shows that PYRRP ligand can make the dimer structure of DENV envelope protein stable in 310 K and 312 K. While PAWRP ligand actively forms the complexity with the DENV envelope protein in 310 K compared to 312 K. Thus the PYRRP ligand has a potential as DENV fusion inhibitor.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S43916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak kulit pohon Garcinia tetrandra serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antibakteri. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara ektraksi dalam n-heksan selanjutnya ekstraksi dengan aseton . Masing-masing ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa geraknya adalah n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet inti 3H dan 13 C. Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa GT-1 yang mempunyai rumus molekul C23HxoO6 , diperkirakan sama dengan Thwaitesixanton, senyawa GT-2 dengan rumus molekul C30H500 yang diperkirakan senyawa 3-a- (22) (29) Hopen-ol; Senyawa GT-3 dengan rumus molekul C38H50O6 yang diperkirakan sama dengan Camboginol; Senyawa GT-4 dengan rumus molekul C38H5006 yang diperkirakan sama dengan cambogin. Dari senyawa - senyawa tersebut yang memiliki aktivitas antimikroba adalah senyawa GT-3 dengan diameter harnbatan rata-rata = 8 mm/1000 ppm.terhadap bakteri B. subtilis ATCC 6633, E. coli ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M. phlei DSM 43286. Dari hasil uji aktivitas terhadap larva-udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa GT-3 dan GT-4 dengan LC50 masing-masing 7µg/ ml dan 18µg/ ml. ......Isolation, Structure Elucidation, Biological Activity Test of Chemical Constituents of Stem Bark of Garcinia Tetrandra PierreThis study was caned out to obtain several chemical constituents of the extract of the stem bark of Garcinia tetrandra Pierre, their biologic are activity to Artemia salina Leach and their antibacterial activity. The compounds were isolated from the n-hexane and acetone - soluble extracts. Each extract was separated through a column chromatography on silica gel G , as the stationary phase which gradient mixtures, of n-hexane, ethyl-acetate and methanol as the mobile phase. The purified chemical constituents were identified their structures based on their UV -- Visible , Infra Red Spectrophotometry , Mass Spectrometry, 1H and '3C - Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry data. The first isolate of GT-I with its molecular formula of C23HxoO6 was identified as Thawaitesixantone; GT-2 with and its molecular ion formula of C30H50O was identified as 3-a-(22)(29) Hopen-ol; GT-3 with its molecular formula of C38H50O6 was identified as camboginol; GT- 4 with its molecular formula of C38H5006 was identified as cambogin. From of all of the isolated compounds GT-3, showed antibacterial activity. In a concentration of 1000 ppm, its inhibition against the growth off B. subtilis ATCC 6633, E. code ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M phlei DSM 43286 were 8 mm. From the results of toxicity evaluation to the Artemia salina Leach , GT-3 and GT-4 with its LC50 7µg/ ml and 18 µg/ ml, respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T2700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Dewi
Abstrak :
Penelitian ini didasari oleh kenyataan bahwa orsos memiliki arti yang sangat strategis dalam mengembangkan kemaslahatan manusia secara umum. Orsos memainkan peran dan fungsi yang sangat berarti dalam menyediakan berbagai pelayanan yang tidak disiapkan oleh. organisasi atau unit sosial lainnya. Keberadaan orsos tidak hanya menjadi indikator kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam penanganan masalah sosial yang terjadi di masyarakat, tetapi sekaligus dapat menjadi mitra pemerintah yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Kehadirannya menjadi semakin strategis, dimana pada akhir PJPT II diproyeksikan 75 % dari sasaran pembangunan kesejahteraan sosial bertumpu masyarakat. Tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi sosial dalam mengembangkan misi dan visinya serta memberikan gambaran tentang efektivitas organisasi sosial yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Untuk mengkaji efektivitas organisasi pelayanan, dalam penelitian ini digunakan perspektif teori institusianal teory and effektiveness dengan model penekanan pada struktur perilaku, penerapan teknologi dan pertukaran sumber-sumber yang dipergunakan dalam menjalankan roda organisasi (Thomas D'Aunno). Selanjutnya untuk memperjelas aspek-aspek yang dijadikan variabel, digunakan konsep yang dikemukan oleh Jones dan John yang mengatakan efektivitas organisasi pelayanan pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh : kejelasan teknologi dan prosedur kerja yang diterapkan, tingkat kompetensi staf dan sumbersumber organisasi, penghargaan secara ekonomi dan kualitas sarana dan prasarana yang dikuasai oleh organisasi. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melaksanakan studi kasus pada empat orsos di Kotamadya Jakarta Pusat. Adapun yang menjadi sasaran penelitian adalah pimpinan/ketua organisasi dan staf lainnya yang termasuk dalam struktur kepengurusan. Dalam penelitian ini terungkap efektivitas organisasi pelayanan masih sangat bervariasi mulai dari organisasi sosial yang dipandang relatif siap untuk menjadi mitra kerja pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial secara konsisten dan sistimatis, hingga orsos yang sama sekali belum siap, kegiatannya masih bersifat karitatif dan tradisional. Keberadaannya sangat lemah, karena teknologi pelayanan yang masih sederhana, sisi pengelolaan organisasi secara kekeluargaan, penggalian dan pengelolaan sumber yang statis, keterbatasan sumberdaya manusia yang profesional. Temuan lain yang perlu dikemukakan bahwa dalam mempertanggung jawabkan kegiatan organisasi, sudah ada pengurus orsos yang melaksanakan `audit' melalui Akuntan Publik. Demikain pula bahwa krisis ekomoni tidak langsung berpengaruh terhadap bantuan dan dukungan yang diterima oleh orsos, bahkan ada orsos yang mengakui dalam kondisi krisis ekonomi ternyata kualitas dan kuantitas bantuan dan masyarakat meningkat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T1429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Herawaty
Abstrak :
ABSTRAK Dalam upaya mewujudkan perilaku hidup sehat melalui pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan jamban keluarga dan sarana air bersih yang diikuti penggunaannya secara umum serta penerapan kebiasaan hidup bersih sesuai nilai agama dan budaya sehat, telah dicanangkan Gerakan Jumat Bersih (GM) secara Nasional pada tahun 1994. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mensukseskan GJB yang keseluruhannya memerlukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral. Wadah untuk melaksanakan kerjasama lintas sektoral adalah Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) GJB, mulai tingkat Pusat sampai dengan tingkat Kecamatan. Akan tempi cakupan jamban dan sarana air bersih sampai saat ini masih belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah kualitas perencanaan Tim Pokjanal GJB Kecamatan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komponen faktor input (pengetahuan, struktur organisasi, informasi, anggaran), faktor proses (koordinasi, metoda) dan faktor eksternal (bimbingan teknis, supervisi Tim Pokjanal GJB Kotamadya) terhadap kualitas perencanaan yang dihasilkan oleh Tim Pokjanal GJB Kecamatan Metoda penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan informasi 1 data melalui Diskusi Kelompok Terarah ( DKT ), wawancara mendalam dan talaahan dokumen. Responden penelitian adalah anggota Tim Pokjanal GJB Kecamatan dari 6 Kecamatan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel yaitu pengetahuan, struktur organisasi, informasi, anggaran, koordinasi, metoda, bimbingan teknis serta supervisi mempunyai hubungan dengan kualitas perencanaan Tim Pokjanal GJB Kecamatan . Dare seluruh variabel yang berhubungan dengan kualitas perencanaan Tim Pokjanal GJB Kecamatan, faktor yang lebih dominan adalah masalah bimbingan teknis, anggaran dan supervisi. Dengan demikian saran yang diajukan adalah peningkatan fungsi Tim Pokjanal GJB Kecamatan dengan memperjelas uraian tugas dan mekanisme kerja Tim dan menerbitkan Surat Keputusan Camat tentang Pembentukan Tim Pokjanal GJB Kecamatan serta Petunjuk teknis GJB. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Tim dalam membuat perencanaan kegiatan GJB, perlu pelatihan khusus perencanaan GJB bagi Tim Pokjanal GJB Kecamatan atau bimbingan teknis intensif perencanaan GJB yang diselenggarakan oleh Tim Pokjanal GJB Kotamadya. Agar memudahkan dalarn pembuatan perencanaan GJB perlu disusun pedoman tata laksana Perencanaan GJB tingkat Kotamadya dan Kecamatan. Selanjutnya perlu peningkatan komunikasi kegiatan Tim Pokjanal GJB Kecamatan dengan Tim Pokjanal GJB Kotamadya dalam perencanaan kegiatan lintas program dan lintas sektoral dengan iebih memfungsikan forum koordinasi yang sudah ada.
ABSTRACT The Factors Related To The Planning Quality Of Sub District Of Team Operational Working Of Clean Friday Movement At Bogor In 1998The clean Friday Movement is developed to repair and maintanance of the privacy and facility for clean water that is followed up to utilizing in a manner the general public with application clean live appropriate value of religious and healty culture which has been propagandized by Clean Friday Movement (CFM) as a manner National in 1994. Any effort has done for succesing the CFM that its whole required by coorporate beetwen pass program and sectoral. Team Work Operational Of CFM is made as coordinating institution to bring about coorporation to pass sectoral that is exist from district to sub-district but the privacy scope and facility of clean water have not been expected yet. The one reason is the quality of Sub District of Team Operational Working of CFM still low. The aimed of this research is to find out the relation beetwen input factor component (knowledge, organization structure, information and budget), process factor (coordination, method) and external factor ( technical guidance, supervision of District of Team Operational Working or CFM) into the planning quality that resulted by Sub District of Team Operational Working of CFM). The method of research that used is the qualitative research, the collecting data/information is performed beside throught Focus Group Discussion (FGD) with document research. The responden of research is all members of Sub District of Team Operational Working of CFM from the exist 6 Sub District. The result of research indicates that whole variables, they are knowledge, organization structure, information, budget, coordination, method, technical guidance, and supervision have to do with the planning quality of Sub District of the Team Operational Working of Clean Friday Movement. The dominant factor of whole variables that related with planning quality of Sub District of theTeam Operational Working of CFM that is discussed in the Focus Group Discussion and depth interview are technical guidance, cost and supervision. The suggestion that requred is the improvement of function beetwen Sub District of Team Operational Working of Clean Friday Movement with explained the jobs and Sub District of Team Work mechanism and published the Sub District of letter of Major Decrec about how to built up the team operational working of CFM and technical directed of CFM. To increase the knowledge and the skill of team in order to make the planning activity of CFM, it is needed the special training about planning of CFM or intensify technical guidance about planning of CFM that is hold by District of Team Operational Working of CFM. To make the planning of CFM easly it is needed arrangement of the characteristic order at District and Sub District. Further more it is needed to increase the communication beetwen Sub District of Team Operational Working and District of team Operational Working at pass program and sectoral's planning with make the functionalixed of the exist coordination.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhipri
Abstrak :
Telah dilakukan ekstraksi dan isolasi senyawa kimia serta uji antibakteri terhadap kulit batang tumbuhan Combretum punctatum yang merupakan salah satu tumbuhan terdapat di Indonesia. Metoda yang digunakan dalam pengerjaan isolasi adalah cara ekstraksi fraksinasi dengan pelarut campuran kloroform-metanol (1:1), kemudian dilanjutkan dengan pelarut n-heksana dan kloroform pada temperatur ruang. Untuk pemisahan dilakukan secara kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (KLT). Penetapan struktur molekul dilakukan dengan cara spektroskopi. Pada uji antibakteri, untuk penentuan diameter daerah hambatan (DDH) digunakan metode kertas cakram dan untuk penentuan konsentrasi hambatan minimum (KHM) digunakan metoda penipisan lempeng agar dan pengenceran serial tabung. Larutan uji yang digunakan adalah larutan infus dan ekstrak kloroform-metanol (1:1). Hasil isolasi dari fraksi n-heksana diperoleh senyawa β-sitosterol dan dari fraksi kloroforrn diperoleh senyawa yang diperkirakan adalah asam 3β-hidroksi-19αH-2O(29)-lupen 28α-oat dan diduga merupakan suatu senyawa baru. Hasil percobaan uji antibakteri menunjukkan bahwabaik larutan infus maupun ekstrak kloroform-metanol (1:1) mempunyai daya hambat terhadap kuman Escherichia cols, Staphylococcus aureus dan Leptospira bataviae.
The method used in this isolation is the fractionated extraction with the mixed solvents chloroform-methanol (1:1) with is later proceed with the n-hexane and chloroform at the room temperature. The isolated compounds were characterized by spectroscopic methods. The antibacterial test was carried out, based on inhibition zona diameter by using diffusion method and minimum inhibitory concentration by using dilution method. The samples being used for antibacterial activity are the infuse and the extract from chloroform-methanol (1:1) fraction. The isolated compounds from the n-hexane extract is identified as R-sitosterol and from chloroform extract was isolated 3β-hidroxy-19αH-20(29)-lupen-28α-oic acid and predicted as a new compound. For antibacterial test, both the infuse and the extract chloroform-methanol (1:1), respectively, exhibit activities against Escherichia coil, Staphylococcus aureus and Leptospira bataviae.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sultan Badjri
Abstrak :
Kayu buta-buta atau Excoecaria agallocha adalah tumbuhan mangrove yang tumbuh di daerah pantai berbatu-batu dan berpasir dengan tinggi mencapai 10-16 m dan diameter batang mencapai. 40 cm. Tanaman ini mengeluarkan getah berwarna putih dan sangat beracun. Racun tanaman ini biasanya dipakai untuk meracuni ikan dan mempunyai aktivitas anti fungal dan anti bakteri. Sebagai obat tradisional kayu buta-buta dipakai sebagai obat luar seperti pengobatan patek, eksim, kurap dan lepra. Getahnya dapat menyebabkan buta pada mata. Penelitian yang pernah dilakukan terhadap tanaman ini adalah akar, kulit, daun dan getahnya. Penelitian dilakukan terhadap ekstrak bunga kayu buta-buta untuk menentukan struktur kimia dan aktivitas anti bakterinya. Isolasi dilakukan dengan cara maserasi bunga kayu buta-buta dengan pelarut etanol (EtOH). Isolat etanol berturut-turut diekstraksi dengan petroleum eter, kloroform dan etil asetat. Senyawa-senyawa yang terdapat pada fraksi petroleum eter dan etil asetat dipisahkan dengan cara kolom kromatografi cepat (flash column chromatography). Fasa diam menggunakan silika gel dan fasa gerak menggunakan campuran kloroform dan metanol dengan menaikkan kepolarannya secara bertahap. Pemurnian dengan cara kristalisasi dan uji aktivitas anti bakteri dilakukan dengan E. coil dan B. subtilis. Uji pendahuluan aktivitas biologi terhadap ekstrak petroleum eter, etil asetat dan etanol dengan A. salina. Hasil uji aktivitas biologi menunjukkan efek positif namun uji anti bakteri memperlihatkan basil negatif. Senyawa yang berhasil diisolasi ditentukan struktur molekulnya melalui pengukuran spektroskopi IR, NMR dan MS. Senyawa yang berhasil diisolasi adalah tarakseron, β- sitosterol dan 3-O- β -glukopiranosil- β -sitosterol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Rusliati Rusli
Abstrak :
Telah dilakukan isolasi senyawa kimia dan uji toksisitas akut (fetal dosis 50) serta uji antiinflamasi terhadap kulit batang tumbuhan Hunyur bunt (Kadsura scandens B1) yang merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia. Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi dan perkolasi kulit batang tumbuhan Kadsura scandens dengan menggunakan pelarut n-heksana, kemudian dilanjutkan dengan pelarut metanol pada temperatur ruang. Uji toksisitas akut (letal dosis 50) dilakukan berdasarkan metode Weil C.S memakai mencit strain C.B.R. Swiss, sedangkan uji antiinflamasi dari infus tumbuhan Kadsura scandens Bl dilakukan menurut cara yang dilakukan oleh Winter dan kawan-kawan dengan melihat efek penghambatan udem yang ditimbulkan oleh karagenin pada telapak kaki tikus putih dari galur Wistar. Senyawa yang terisolasi dari ekstrak n-heksana diperoleh senyawa alkohol rantai panjang nonakosanol dan asam betulinat senyawa triterpen pentasiklik tipe lupan. Dari ekstrak metanol diperoleh senyawa glikosida sitosterol : 3-0-13-D-glukopiranosil sitosterol. Penetapan struktur dilakukan dengan cara spektroskopi. Uji toksisitas akut (fetal dosis 50) menunjukkan bahwa tumbuhan ini termasuk tumbuhan golongan bahan praktis tidak toksik (Practically Non Toxic Substance), sedangkan hasil uji antiinflamasi pada dosis 24 mg/100 g berat badan mempunyai efek yang setara dengan pembanding fenilbutason 10 mg/ 100 g berat badan pada jam kedua dan ketiga. Pada dosis 2,7 dan S mg /100 g berat badan mulai jam kedua sudah menunjukkan aktivitas sebagai antiinflamasi, tetapi tidak setara dengan pembanding fenilbutason 10 mg/ 100 g berat badan.
Isolation of chemical constituens of crude extract of Kadsura scandens stem bark had been conducted and a test on a 50 lethal dose toxic as well as on antiinflamation.The plant found out in Indonesia. Separation and isolation of the compounds were done by maceration and percolation system at room temperature using n-hexane followed by methanol solvent. The lethal toxic test dose was carried out, based on the Well C.S. methode using mice strain C.B.R Swiss, while the test on anti-inflammatory activity toward udem which was given rise by the induction of carrageenan rat paw oedema. The isolated compounds from the n-hexane extract are a long chain alcohol (nonacosanol) and betulinic acid, which belong to the pentacyclic triterpenoidiupane type. From the methanol extract was isolated a glycoside sitosterol , 3-O-13-D-glucopyranosil sitosterol. The structural elucidation was established by spectroscopic method. The test on 50 lethal toxic dose showed that this plant belongs to the practically non toxic substance, while the result of the anti-inflamation test on 24 mg/100 g dosage, had got an effect which was equal with the comparative phenylbutason 10 mg/IOO g physical weight after two and three hours. In Within 2,7 and 8 mg/ 100 g physical weight after two hours had shown the activities as anti-inflamation therapy but it was not balanced with the comparative phenylbutason 10 mg/ 100 g physical weight.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Sudestry
Abstrak :
Dysoxylum cf- caulostachyum Miq., merupakan suatu tanaman tinggi yang tumbuh tersebar di Indonesia. Beberapa dari spesies dari genus Dysoxylum telah diteliti kandungan kimianya, diantaranya ada yang mengandung senyawa yang bersifat racun ikan dan merupakan anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul serta menguji aktivitas biologi dari fraksi netral kulit akar Cempagan. Uji aktivitas biologis dilakukan terhadap ikan guppy (Lebistes reticulatus). Kulit akar tumbuhan Cempagan sebanyak 2300 g diekstraksi dengan pelarut metanol sebanyak 25 L. Setelah pelarut diuapkan didapat ekstrak sebanyak 62 g. Ekstrak kental tersebut dilarutkan dalam 300 mL etil asetat, dicuci dengan NaHC03 5% sebanyak 900 mL, selanjutnya dicuci dengan NaOH 5% sebanyak 900 mL. Komponen-komponen yang terdapat dalam fraksi netral dipisahkan dengan menggunakan kromatografi kolom, sebagai fasa diam silika gel dan fasa geraknya digunakan campuran eluen petroleum eter: etil asetat. Isolasi komponen kimia dilakukan dengan memakai alat HPLC atau kromatografi cair kinerja tinggi. Penentuan struktur molekul senyawa yang telah murni, ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer UV, spektrofotometer IR, spektrometer resonansi magnetik inti (proton dan karbon-13), spektrometer massa, dan titik lelehnya ditentukan dengan melting block. Senyawa yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi adalah senyawa fenol benzoat. Senyawa tersebut bersifat aktif biologi, ditandai dengan tercapainya LC50 55 ppm, yang dapat mematikan populasi ikan guppy. Sintesis senyawa tersebut, dibuat dengan menggunakan asam benzoat, fenol ddan EDC atau 1-(3-dimetil-amino propil)-3-etil karbodiimida hidroklorzda, serta N-metil morfolin sebagai katalis.
Cempagan (Dysoxylum, cf. caulostachyum Miq.) is a higher plant and planted in Indonesia. The chemical constituents of some species of the genus of Dysoxylum had been examined. It is believed that they are active as fish poison and antibacterial agent. The purpose of this investigation was to isolate, to establish the molecular structure and to examine the biological activity of the neutral fraction of Cempagan root barks. Biological activity test was conducted to guppy fish (Lebistes reticulatus). The root barks of Cempagan (2300 g) was a extracted with 25 L methanol. After removal the solvent, 62 g of the crude extract was obtained. The crude extract then was solved into ethyl acetate (300 mL). Furthermore, it was washed by 5% NaHCO3 (3x300 mL) and 5% NaOH (3x300 mL) successively. The compounds of the neutral fraction were separated by column chromatography, using petroleum ether-ethyl acetate as mobile phase and silica gel was used as stationary phase. The individual compounds isolated by using HPLC (High Performance Liquid Chromatography). The structure of the compound was established using UV, IR, NMR spectrometers and melting point was measured by melting point block. In this investigation, an isolated compound is established as phenyl benzoic. The compound showed LC50 at 55 ppm on guppy fish. The compound was synthesized by using benzoic acid phenol and EDC or 1-(3-dimethyl amino prophyl-3-ethyl hydrochloride carbodiimide, and morfolin N-methyl was used as a catalyst.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>