Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katili, Irwan
Jakarta: UI-Press, 2005
PGB 0419
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Maulina
"Dalam pembangunan rumah tinggal, pekerjaan bekisting merupakan salah satu pekerjaan besar yang perlu diperhitungkan. Dengan membandingkan bekisting dari sisi metode pelaksanaan, jenis material yang digunakan dan dimensi penampang struktur, akan mendapatkan metode bekisting yang lebih effektif.
Dalam penelitian ini akan dibandingkan metode bekisting cara tradisional dimana pekerjaan pasangan dinding dikerjakan sebelum pekerjaan struktur, dan metode bekisting semi sistem dengan menggunakan material baja dimana pekerjaan struktur dikerjakan terlebih dahulu.
Analisa perbandingan tersebut terdiri dari analisa struktur, perbandingan kekuatan dan daya layan struktur, perencanaan jenis dan dimensi bekisting, desain gambar bekisting, perhitungan pemakaian material, analisa harga material dan upah pekerja dan perbandingan biaya pekerjaan bekisting.
Pada perhitungan struktur didapat perbandingan rasio keamanan yang bervariasi. Hal ini tergantung pada dimensi penampang yang menahannya. Pada rumah tinggal dengan bekisting cara tradisional dimensi lebar penampang kolom mengikuti dimensi dinding, mengakibatkan kekuatan dan kekakuan elemen kolom pada arah lebar menjadi lebih kecil.
Harga material bekisting baja lebih mahal dari bekisting cara tradisional, tetapi dengan ketahanan yang tinggi, bekisting baja dapat digunakan berulang-ulang. Pada perhitungan analisa biaya bekisting baja akan lebih ekonomis pada pemakaian berulang-ulang dengan biaya upah kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Millais, Malcolm
London : E and FN Spon, 1997
624.177 1 MIL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
White, Richard N.
New York: John Wiley & Sons, 1976
624.17 WHI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Parker, Harry
New York: John Wiley & Sons, 1984
690.21 PAR s (1);690.21 PAR s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Togar PT
"Salah satu bagian dari perencanaan struktur sebuah gedung adalah perencanaan struktur pondasi. Sesuai dengan kondisi tanah yang ada di Indonesia khususnya daerah Jakarta dan sekitarnya, umumnya digunakan pondasi tiang. Jenis pondasinya sendiri ditentukan berdasarkan keadaan tanah dan kondisi di sekitar. Dalam perencananaan, apabila kriteria-kriteria desain berdasarkan keadaan tanah dipenuhi oleh semua pilihanjenis pondasi tiang, sering ditemui kesulitan dalam menentukan jenis pilihan pondasi yang dianggap tepat. Selain faktor biaya ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam menetukan pilihan. Seperti halnya penggunaan teknologi, metoda pelaksanaan, kemungkinan implementasi, dan waktu pelaksanaan. Salah satu metoda yang dapat digunakan dalam menetukan pilihan tersebut adalah metoda value engineering. Metoda ini menggunakan standarr job plan (rencana kerja) value engineering (VE) Lawrence D. Miles. Pada metoda ini dibuat tabel perbandingan altematif pilihan yang telah diberi bobot berdasarkan kriteria-kriteria yang yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian altematif pilihan yang terbaik adalah alternatif yang memiliki urutan/rangking teratas. Adapunjob plan VE tersebut berturut-turut adalah tahap informasi, tahap kreatif, tahap penilaian, tahap pengembangan, dan yang terakhir tahap presentasi/rekomendasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu struktur sering kali mengalami pelbagai macam pembebanan uniaksial yang berpengaruh dalam analisa struktur. Pada analisa struktur, perilaku perpindahan (displacement) suatu struktur elastis didasarkan pada hukum Hooke, yang merupakan fungsi dari modulus Elastisitas (E) dan modulus Geser (G). Ketepatan analisa suatu struktur akan sangat tergantung pada asumsi yang dipakai untuk menentukan nilai modulus Elastisitas dan modulus Gesernya. Dalam Teknik Sipil dikenal istilah beban kritis (Pcr) yang merupakan batas maksimum beban yang dapat ditahan oleh struktur sebelum atau pada saat struktur tersebut mengalami keruntuhan (failure). Perubahan dimensi dari struktur berarti akan merubah volumenya dan berpengaruh pada nilai beban kritis (Pcr). Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kenaikan koefisien beban kritis uniaksial dan koefisien tegangan kritis yang menyebabkan terjadinya keruntuhan pada elemen kubus seiring dengan perubahan dimensi yang menyebabkan terjadinya perubahan volume pada elemen kubus dengan batasan material linier elastis, isotropik dan homogen. Analisa keruntuhan didekatkan kepada perilaku kekakuan elemen kubus dalam menahan gaya uniaksial."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Posma L. H.
"Dalam perencanaan suatu struktur bangunan, selain dituntut untuk mampu menghasilkan bangunan yang aman dan kuat, perencana struktur juga dihadapkan pada masalah pembiayaan. Perencana akan mampu melakukan penghematan diantaranya dengan melakukan optimasi pada bangunan yang direncanakan. Didalam skripsi ini yang menjadi sasaran optimasi adalah kontruksi beton bertulang siruktur atas dari bangunan rumah toko empat lantai, dengan denah tertentu. Bentuk optimasinya adalah dengan mencari kombinasi bentangan dan dimensi balok yang optimum yang menghasilkan berat paling kecil. Pada perencanaan dan perhitungan didalam skripsi ini selalu berdasarkan peraturan SKSNI T-l 5-1991-03 mengenai tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, serta Pedoman perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung. Perhitungan gaya dalam maksimum (positif dan negatif) dilakukan dengan menggunakan bantuan program ETABS (dengan analisa dua dimensi). Hasil optimum yang diperoleh adalah dengan mengambil kombinasi bentangan dan dimensi balok yang menghasilkan berat yang paling kecil tetapi masih memenuhi syarat batas kekuatan dan tendutan struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anisah
"Kolom merupakan salah satu elemen struktur terpenting, dimana selain berfungsi sebagai penyangga, kolom juga mempunyai fungsi untuk menyalurkan beban dari atap dan lantai ke pondasi. Selain dinding, kolom pada bangunan perumahan terbuat dari pasangan batu bata. alasan pemakaian material batu bata antara lain harga yang lebih murah dan karena segi arsitektur.
Walaupun banyak kolom yang terbuat dari pasangan batu bata namun penelitian mengenai karakteristik struktur kolom pasangan batu bata masih jarang dilakukan. Peraturan yang terdapat di Indonesia yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) yang membahas mengenai struktur yang terbuat dari pasangan batu bata hanya berupa struktur dinding, sedangkan struktur kolom belum dibahas.
Kolom yang digunakan terdiri dari 4 tipe yaitu : kolom biasa dimana batu bata penyusunannya tidak mengalami pemotongan terlebih dahulu, kolom biasa dimana batu bata telah mengalami pemotongan terlebih dahulu, kolom yang diberi plesteran dan kolom yang diberi kamprot sebelum diplester. Kolom-kolom tersebut diberi beban tekan secara monotonik dan siklik. Pada penelitian ini, mortar yang digunakan memiliki perbandingan berat 1 air : 1 semen : 4 pasir.
Dari hasil pengujian kolom selain diperoleh pola retak dan perubahan bentuk pada benda uji juga diperoleh parameter-parameter mekanik kolom pendek pasangan batu bata antara lain: nilai kuat tekan, nilai Poisson rasio, nilai displacement, nilai regangan arah lateral maupun aksial, nilai modulus elastisitas dan modulus geser.
Model pembebanan siklik mempunai beban maksimum lebih besar dibandingkan beban monotonik. Kondisi batu bata penyusun kolom mempengaruhi parameter mekanik kolom itu sendiri, kolom yang tersusun dari batu bata yang belum dipotong terlebih dahulu dapat memikul beban maksimum lebih besar dibandingkan dengan kolom yang tersusun dari batu bata yang telah mengalami pemotongan terlebih dahulu. Kamprot dan plesteran memberikan sumbangan kekuatan pada kolom pasangan batu bata, namun pola retak yang terjadi pada kolom yang hanya diberi plesteran tidak teratur dan berpetak-petak. Mortar dengan perbandingan berat 1 : 1 : 4 dapat dikategorikan dalam mutu K-200."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>