Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joni Hendra
Abstrak :
Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional (P3SN) RSUP. Bukittinggi terletak di Kota Bukittinggi Sumatera Barat. Sebagai kota tujuan wisata utama di Sumatera Barat Bukittinggi perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, salah satu dan sarana dan prasarana tersebut adalah Rumah Sakit. Dalam meningkatkan mutu pelayanannya P3SN_ RSUP. Bukittinggi perlu pengelolaan ketenagaan secara efektif dan efisien sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Untuk itu perencanaan ketenagaan menjadi sesuatu yang harus dilakukan dengan baik. Salah satu jenis ketenagaan di Rumah Sakit yang perlu mendapat perhatian adalah tenaga non medis. Penelitian waktu untuk tenaga non medis sangat jarang dilakukan, termasuk juga di P3 SN. RSUP Bukittinggi belum diketahui bagaimana pegawainya memanfaatkan waktu kerjanya. Oleh karena itu penelitian dibidang ketenagaan non medis ini sangat diperlukan yang hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan kebijakan di masa yang akan datang. Penelitian menggunakan metode quantitative observational atau lebih dikenal dengan metode Work Sampling dengan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dua tahap dalam waktu yang bersamaan, tahap pengumpulan data primer berupa pengisian kuesioner kemudian melakukan pengamatan terhadap kegiatan tenaga non medis dalam pemanfaatan waktu kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hasil penelitian didapat waktu rata-rata tenaga non medis melakukan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah 51,61 %, dimana produktifitas waktu kerja tertinggi adalah pada Bagian Keuangan dan kemudian berturut turut Instalasi Gizi, Bagian Sekretariat dan Instalasi Steril dan Binatu. Sedangkan faktor-faktor yang paling berhubungan dengan waktu produktif tenaga non medis di P3SN. RSUP. Bukittinggi adalah faktor umur, pendidikan dan motivasi. Secara keseluruhan produktivitas waktu kerja tenaga non medis P3SN. RSUP. Bukittinggi masih belum optimal dan belum merata. Hal ini sebaiknya diantisipasi dengan membuka peluang kepada tenaga non medis yang saat ini sebagian besar masih berpendidikan SLTA untuk dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, kemudian dengan meninjau kembali sistim reward dan Punishment. Karena pendidikan dan motivasi yang tinggi dari seorang tenaga akan dapat meningkatkan waktu produktifnya. Daftar Pusataka 42 (1958 - 2001)
Non Medic Energy Productivity Time Analysis Of National Stroke Overcome Development Center In General Hospital Center Bukittinggi In The Year 2004Development Centre of National Stroke Overcome (P3SN) RSUP Bukittinggi is located in Bukittinggi Town, West Sumatra. As the main recreation place in West Sumatra Bukittinggi has to be equipped with medium and pre medium which is suitable, one of the medium and pre medium is Hospital. In developing its service quality P3SN RSUP Bukittinggi need energy management effectively and efficiently as according to wanted quality. That for energy management becomes something which has to be done well. One kind of energy in Hospital which needs attention is non medic energy. Time research for non medic energy is rarely conducted, include P3SN RSUP Bukitinggi not yet know how the employee exploiting their work time. Thereby the research in this non medic energy is much needed which the result very expected can be an input for policy development in the near future. This research is using quantitative observational method or known as Work Sampling method with Cross Sectional device. Data gathering is done in two steps in the same time, primary data gathering formed questioner filling then doing an observation against non medic energy activity in exploiting their work time as according to their fundamental duty and function. Research result got time of non medic energy mean doing activity as according to their fundamental duty and function is 51,61% where highest work time productivity are in Monetary Part and then successively Nutrition Installation, Secretary Part, and Sterile and Laundryman Installation. While factors which are most related to non medic productivity time in P3SN RSUP Bukittinggi are age, education, and motivation. Non medic work time productivity P3SN RSUP Bukittinggi entirety is not yet optimal and not flat. This matter should be anticipated with opening an opportunity to non medic energy which is at this time mostly just have SLTA education to continue their education to the higher level, then revising reward and punishment system. Because with high education and motivation an employee will improve time productivity. Bibliography 42 (1958 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maengkom, Natasya
Abstrak :
Latar Belakang: Depresi merupakan dampak psikologis yang paling umum terjadi pada penderita stroke. Penanganan Depresi Pasca Stroke dapat membantu penderita beradaptasi dengan kondisi saat ini yang mempengaruhi kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis bagi para penderita, khususnya penderita lanjut usia. Tujuan: Untuk melihat efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam menurunkan depresi pasca stroke pada penderita stroke lanjut usia. Metode: Satu orang lansia penderita depresi pasca stroke diberikan intervensi REBT sebanyak delapan kali pertemuan. Intervensi ini mencakup psikoedukasi, activity scheduling, restrukturisasi kognitif (disputing), pemecahan masalah, pemberian tugas rumah serta latihan relaksasi. Pengukuran efektivitas dilakukan sebelum dan sesudah intervensi diberikan dengan menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS) dan Satisfaction With Life Scale (SWLS). Hasil: Partisipan mengalami penurunan depresi dan peningkatan kepuasan hidup setelah berpartisipasi dalam intervensi REBT. Kegiatan yang paling berperan dalam intervensi ini adalah latihan relaksasi dan activity scheduling. Kesimpulan: Intervensi REBT efektif dalam menurunkan depresi pada lansia penderita stroke. ......Background: Depression is the most common psychological effect that is found in stroke patients. Treating Post Stroke Depression (PSD) might help the patients to cope with current condition. It also affects the physical health and psyhological well being in patients, especially the elderly ones. Purpose: To observe the effectiveness of Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) in reducing depression in an elderly stroke patient. Methods: The REBT intervention was given to an elderly PSD patient. The intervention consists of eight sessions with following activities: psychoeducation, activity scheduling, cognitive restructuring (disputing), problem solving, homework, and relaxation. The effectiveness of the therapy is measured by Geriatric Depression Scale (GDS) dan Satisfaction With Life Scale (SWLS) that was given before and after the intervention. Results: The participant experienced a decrease in depression and improvement in life satisfaction after participating in this intervention. Relaxation and activity scheduling, among others, are considered to be the most influencing activities in the intervention. Conclusion: A Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) is effective to reduce depression in an elderly stroke patient.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indah Lestari
Abstrak :
Disfagia sangat berhubungan dengan peningkatan risiko pneumonia aspirasi yang sering mengakibatkan kematian pada stroke. Oleh karena itu, manajemen yang efektif dan efisien menjadi penting. Terapi perilaku rehabilitasi menelan yang berdasarkan prinsip neuroplastisitas seperti latihan penguatan dan latihan pergerakan orofaring menjadi alternatif yang cukup sering digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan fungsi menelan pada penderita stroke iskemik dengan disfagia neurogenik setelah dilakukan latihan penguatan faring, latihan pergerakan hiolaring dan praktik menelan. Fungsi menelan dinilai dengan menggunakan Penetration Aspiration Scale (PAS) dan Functional Oral Intake Scale (FOIS) berdasarkan pemeriksaan Flexible Endoscopic Evaluation of Swallowing (FEES) sebelum dan setelah intervensi. Intervensi diberikan setiap hari dengan durasi 30-45 menit selama 4 minggu. Terdapat 6 subjek yang menyelesaikan penelitian. Nilai PAS sebelum intervensi adalah 6±1.79 dan setelah intervensi adalah 1.67±0.82 (p=0.003). Sementara itu, nilai FOIS sebelum intervensi adalah 3 (1-5) dan setelah intervensi adalah 5±2.10 (p=0.041). Terdapat perbaikan nilai PAS dan FOIS setelah intervensi. Oleh karena itu, intervensi ini bisa disarankan sebagai salah satu tatalaksana dalam meningkatkan fungsi menelan pada penderita stroke iskemik dengan disfagia neurogenik. ......Dysphagia is associated with an increased risk of aspiration pneumonia which often results in death in stroke patients. Therefore, effective and efficient management is important. Behavioral therapy for swallowing rehabilitation based on the principles of neuroplasticity such as oropharyngeal strengthening and range of motion exercises are the alternative ones that often be used. This study aimed to assess the changes in swallowing function in ischemic stroke patients with neurogenic dysphagia after pharyngeal strengthening exercise, hyolaryngeal complex range of motion exercise and swallowing practice. Swallowing function was assessed using Penetration Aspiration Scale (PAS) and Functional oral Intake Scale (FOIS) based on Flexible Endoscopic Evaluation of Swallowing (FEES) before and after interventions. The interventions were given every day with a duration of 30-45 minutes for 4 weeks. There were 6 subjects who completed the study. The PAS before the interventions was 6±1.79 and after the interventions was 1.67±0.82 (p=0.003). Meanwhile, the FOIS score before the interventions was 3 (1-5) and after the interventions was 5±2.10 (p=0.041). There was an improvement of PAS and FOIS after the interventions. Therefore, the interventions can be suggested to be used as one of the treatments to improve swallowing function in ischemic stroke patients with neurogenic dysphagia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran, 2019
T59175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Herawati
Abstrak :
Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi. Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring.
Stroke is a clinical syndrome of neurological deficits, which can cause death and weakness. This weakness will impact on the client's body image changes after stroke. The research purpose is to explore client experiences pasca stroke weakness at changes in body image. Descriptive phenomenological qualitative research design with in-depth interviews to 7 pasca stroke with weakness clients undergoing outpatient neurology polyclinic of Dr. M. Djamil Padang City Hospital. Data were gathered in interview recording and field note form, then transcribed and analized by Colaizzi's techniques. This study identified eight themes included the decrease in function and changes in the body's ability, emotional conflict to changes in the body, changes in social activities, increased ability at changes in body image, external support at changes in body image, coping strategies used for changes in body image, family support for healing and expectations for recovery of the body. Results showed weakness affects the physical, psychological and social that potential to cause psychosocial problems. Coping strategies that used, still might have a risk of maladaptive behavior. It can be a condition of the psychosocial needs nursing care and therapy psychiatric nursing can be given proper. It is expected nurse as nursing care providers can improve the role and function as counselors and nursing care providers with caring.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safri
Abstrak :
ABSTRAK
Stroke merupakan masalah utama di seluruh dunia. Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, penurunan kesadaran dan kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh stimulasi murottal Al-Qur’an terhadap peningkatan kesadaran pasien stroke hemoragik. Desain penelitian adalah pre and post test non equivalent control group design. Sampel 15 pasien stroke hemoragik diambil secara konsecutive sampling. Kelompok intervensi mendapatkan stimulasi murotal Al-Quran 30 menit sehari selama 5 hari. Penilaian tingkat kesadaran dilakukan di hari pertama dan ketujuh. Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan nilai kesadaran kuantitatif yang bermakna sebelum dan setelah intervensi (p = 0,000). Terdapat perbedaan peningkatan nilai kesadaran kuantitatif yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p = 0.046). Stimulasi dengan memperdengarkan murottal Al-Quran mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kesadaran pasien stroke hemoragik, sehingga direkomendasikan untuk diperdengarkan pada pasien stroke hemoragik yang mengalami penurunan kesadaran.
ABSTRACT
Stroke is one of the serious problems in the world. Stroke can cause paralysis, decrease level of consciousness and death. The purpose of study this study is to determine the influence of Murottal Al-Qur`an stimulation on quantitative level of consciousness on hemorrhagic stroke patient. This is quasi experiment study using pre and post test non equivalent control group design. Sample of 15 hemorrhagic stroke patient recruited using consecutive sampling method. Respondent in intervention group received Murotal Al-Quran stimulation in 30 minutes/day for 5 days. The level of consciousness were measured on day 1 and day 7 hospitalization. The result shows significant different on level of consciousness before and after Murottal Al-Qur’an intervention (p = 0,000), and significant different between intervention and control groups (p = 0.046). Murottal Al-Qur`an stimulation gave positive influence in increasing level of consciousness on Hemorrhagic Stroke Patient. This study recommends to give of Murottal Al-Qur`an stimulation to hemorrhagic stroke patient to improve level of consciousness
2013
T35647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Anderson
Abstrak :
ABSTRAK
Motivasi adalah komponen penting dalam kepatuhan untuk mengikuti program rehabilitasi paska stroke. Penelitian ini bertujuan untuk menggali perspektif klien paska stroke terhadap motivasinya dalam mengikuti program rehabilitasi setelah keluar dari rumah sakit. Metode penelitian ini adalah studi fenomenologi melalui wawancara mendalam semi berstruktur terhadap enam partisipan yang didapat dengan teknik purpossive sampling. Lima tema yang dihasilkan adalah terbentuknya komponen dasar motivasi rehabilitasi, konsistensi motivasi rehabilitasi, faktor-faktor yang menguatkan dan melemahkan motivasi rehabilitasi, serta upaya untuk mempertahankannya. Klien paska stroke yang sedang mengikuti program rehabilitasi memiliki motivasi walaupun konsistensinya dapat berubah karena dipengaruhi faktor-faktor internal dan eksternal, dan dibutuhkan upaya untuk mempertahankan kualitasnya. Motivasi rehabilitasi hendaknya selalu dievaluasi karena faktor spiritual, fisik, psikologi, sosial, dan lingkungan dapat mempengaruhi kualitasnya. Penambahan partisipan yang lebih variatif dan penggunaan studi kuantitatif atau mixed method perlu dilakukan pada penelitian selanjutnya untuk menguatkan hasil penelitian ini serta mengembangkanya menjadi model motivasi efektif terhadap kepatuhan rehabilitasi.
ABSTRACT
Motivation is an essential component in adherence to post stroke rehabilitation program. This study aimed to explore the client 39 s perspective on motivation in a post stroke rehabilitation program after discharge from hospital. This qualitative study used phenomenological method with 6 participants participated in individual in depth semi structured interview. Purposive sampling method was carried out in this study. Five themes were formed the formation of the basic components of rehabilitation motivation, the consistency of rehabilitation motivation, strengthening and weakening factors of rehabilitation motivation, and the attempt to preserve it. Although motivation was found in the post stroke client during rehabilitation program, it is possible to change due to both internal and external factors and attempt of preserving quality. Rehabilitation motivation should always be evaluated since some factors such as spiritual, physical, psychological, social, and environment factors could affect its quality. In order to support this result, further study is recommended with more varied participants and alternative method such as quantitative or mix method. Additionally, this future work would be beneficial to develop an effective motivation model to rehabilitation adherence.
2016
T47451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Nilam Permata
Abstrak :

Stroke dapat menyebabkan penurunan status fungsional jika pasien tidak menjalani rehabilitasi terutama pada fase sub-akut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan penurunan status fungsional pada pasien stroke fase sub-akut. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pasien stroke mengalami ketergantungan sedang dalam melakukan aktivitas fungsional. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan status fungsional pada pasien stroke fase sub-akut yaitu usia (p=0,042), jenis kelamin (p=0,000), derajat keparahan (p=0,041), lokasi lesi (p=0,000), fatigue (p=0,023), status kognitif (p= 0,023), dan dukungan sosial (p= 0,037). Tipe stroke diketahui tidak berhubungan dengan penurunan status fungsional (p=0,312). Lokasi lesi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan penurunan status fungsional (p=0,010). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengkajian dalam asuhan keperawatan pasien stroke fase sub-akut dalam rangka mengetahui masalah terkait status fungsional.

 


Stroke can cause a decrease in functional status if the patient does not undergo rehabilitation especially in the sub-acute phase. This study aims to identify factors associated with decreased functional status in sub-acute stroke patients. This quantitative research uses a cross-sectional approach. The results of the study show that the average stroke patient has a moderate dependence on performing functional activities. Factors associated with decreased functional status in sub-acute stroke patients were age (p = 0.042), sex (p = 0.000), severity (p = 0.041), location of the lesion (p = 0,000), fatigue ( p = 0.023), cognitive status (p = 0.023), and social support (p = 0.037). Type of stroke was known not to be associated with a decrease in functional status (p = 0.312). The location of the lesion was the factor most associated with a decrease in functional status (p = 0.010). This research is expected to be used as a basis for the assessment of nursing care for sub-acute stroke patients in order to identify problems related to functional status.

 

2019
T53034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library