Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aysa Putri Larasati
"ABSTRAK
Huruf sebagai alat komunikasi dan berbahasa antar manusia tentu berperan penting dalam arsitektur kota terutama setrip komersial. Huruf yang diolah menjadi kata dan kemudian teks, dipasang di fasad-fasad bangunan, berpotensi menciptakan image yang menjadi identitas suatu kota. Apabila tidak memiliki urutan atau sistem yang jelas, image yang terbentuk merupakan suatu ketidakteraturan. Melihat kembali sejarah perkembangannya, bentuk huruf dipengaruhi oleh peristiwa bersejarah yang terjadi sebagai shock pada masa itu. Perancangan ini terfokus kepada imajinasi, visualisasi, serta eksplorasi potensi bentuk-bentuk huruf untuk menjadi bentuk, tektonik, dan fasad setrip komersial. Visualisasi ini merupakan skenario yang menjadi peristiwa baru untuk meningkatkan chaotic image dari setrip komersial tersebut.

ABSTRACT
Letters as means of communication and language between people indeed has an important role in city architecture, especially in commercial strips. Letters that are developed into words and then texts, used in building facades, have potential to create an image that will be the identity of the city. If they don’t have a clear order or system, the image created will be of a disorder. Looking back to the history of its development, a letter’s form is influenced by historical events that happened as a shock at that time period. This Project focused on imagination, visualization, and exploration of potential letter forms to build a commercial strip’s form, tectonic, and facade. This visualization is a scenario that becomes a new event to enhance the chaotic image of that commercial strip.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Gumira Ajidarma, 1958-
"ABSTRAK
Kajian komik Indonesia sepanjang sejarahnya terlalu sedikit, maka sebuah kajian yang mendalam layak dilakukan. Kajian ini membandingkan buku komik Panji Tengkorak yang digubah oleh Hans Jaladara sampai tiga kali, yakni tahun 1968, 1985, dan 1996, yang sebagai kesatuan disebut Tiga Panji Tengkorak. Maksud dan tujuan kajian atas Tiga Panji Tengkorak adalah mencari tahu dan mengungkapkan bagaimana kebudayaan berlangsung.
Dengan begitu maka Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, dan Panji Tengkorak 1996 dibandingkan sekaligus secara simultan, dari leksia ke leksia secara kronologis, sebagai modifikasi pendekatan Barthes atas Sarrasine dalam S/Z.
Pembacaan kembali Tiga Panji Tengkorak ini menggunakan kacamata teori kornik dan kajian budaya sebagai teori tandem: teori kornik yang mengacu Topffer, Gombrich, Eisner dan McCloud dimanfaatkan untuk membaca aspek visual Tiga Panji Tengkorak, sedangkan teori kajian budaya yang teracu kepada Foucault, Gramsci, Hall, dan Mulhern mempertimbangkan makna yang terungkap dari naratif Tiga Panji Tengkorak; keduanya selalu dalam konteks keterbandingan.
Dalam pembacaan itu terungkapkan suatu perbincangan dalam lima topik. Pertama, bahwa pendekatan gambar yang teracu dalam Tiga Panji Tengkorak adalah gambar realisme dalam wacana kemiripan dan gambar kartun dalam wacana kesepadanan. Dari penemuan ini terbangun konstruksi oposisional antara ideology objektivitas dalam wacana kemiripan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1968 dan Panji Tengkorak 1985; dan ideologi subjektivitas dalam wacana kesepadanan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1996. Namun, kedua, simulasi sejumlah kode, yakni kode serius, kode lucu, dan kode dagang dalam Gugus Kode 1; dan kode artistik, kode silat, ataupun kode kekerasan dalam Gugus Kode 2; memperlihatkan berlangsungnya pertukaran kode antargugus-dan ini berarti konstruksi oposisional yang terbentuk sebelumnya mengalami keretakan. DaIam topik ketiga, disimulasikan Identitas Asal, Identitas Terkehendaki, dan Bukan-Identitas dalam Gugus Identitas Pribadi; ataupun Identitas Faktual dan Identitas Non-Faktual dalam Gugus Identitas Budaya Geogratis-dari sini terlacak terdapatnya politik identitas dan berlangsungnya pergulatan antarwacana. Topik keempat menunjukkan terdapatnya perlawanan terhadap bias konstruksi gender yang termaknakan dalam perbandingan Tiga Panji Tengkorak. Dalam topik kelima terumuskan bahwa dari representasi dalam naratif ataupun makna yang direpresentasikannya terungkapkan berlangsungnya ketidakmapanan sistem dalam pergulatan antarwacana.
Dalam rekapitulasi kemudian terbongkar bahwa objektivitas dan subjektivitas adalah representasi ideologis bagi konstruksi realitas-pembebanan makna atas realitas yang ideologis itu menjadi pergulatan antarwacana yang memberlangsungkan kebudayaan; yang memang akan selalu terhadirkan sebagai metakebudayaan, yakni kebudayaan tentang kebudayaan, karena kebudayaan hanya terhadirkan dalam proses sebuah perbincangan. Ini berarti manusia yang berada di dalam kebudayaan dalam hubungan dibentuk/membentuk kebudayaan hanya akan melihat kebudayaan sebagai suatu jejak. Tiga Panji Tengkorak adalah jejak jejak kebudayaan yang dalam pembongkaran telah memperlihatkan berlangsungnya kebudayaan.

ABSTRACT
A comic study is yet an undeveloped research area in the Indonesian comics, within the framework of the theory of comics and cultural studies. That is why a thorough study about the subject is highly appropriate. This dissertation is a comparison of three different editions of Panji Tengkorak by Hans Jaladara, published consecutively in 1968, 1985, and 1996, which as a whole can be called the Three Panji Tengkorak. The aim of this study is to discover and to reveal how culture operates.
In this study, Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, and Panji Tengkorak 1996 are simultaneously compared. The analysis is done through a modification of Roland Barthes method in S/Z. The Three Panji Tengkorak are analyzed by breakings them down into smallest units called lexia and by comparing the lexias in a chronological order. The theory of comics from Topffer, Gombrich, Eisner and McCloud are used to analyze the visual aspect of the Three Panji Tengkorak, and the theories of Cultural Studies, namely the works of Foucault, Gramsci, Hall, and Mulhern are used to consider the meanings revealed from the narrative of the Three Panji Tengkorak.
The analysis covers five topics: First is the overlapping modes of realism which is based on likeness and cartoon which is based on equivalence. From this findings, it can be concluded that although inconsistent, the ideology of objectivity based on likeness is found in Panji Tengkorak 1968 and Panji Tengkorak 1985; and the ideology of subjectivity based on equivalence is found in Panji Tengkorak 1996. Second, the simulation of several codes i.e. the serious, comical and economic codes in Cluster I; the artistic, martial art and violence codes in Cluster 2, shows that there is some code switching inside each - and between - those two groups, and this shows inconsistencies and contradiction. The third topic raises the issue of identity (desired and non-identity, factual and non-factual). Here we see the politics of identity at war within the discourses of the texts. The fourth topic shows contradiction in the gender, ideology of the three texts. The fifth shows that representation is unstable. This dissertation concludes that objectivity and subjectivity are ideological representation of the construction of reality. These ideological contractions are at war within the discourses and this is the way culture operates.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
D550
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Puspita Sari
"Tingginya angka penjualan komik Jepang di Indonesia menunjukkan adanya minat baca yang tinggi terhadap komik Jepang. Minat baca terhadap komik Jepang menyentuh semua kalangan, terutama di kalangan remaja. Hal itu disebabkan remaja menyukai bahan bacaan yang ringan. Salah satu faktor yang memengaruhi minat baca seseorang yaitu pengaruh lingkungan sosial, contohnya pengaruh teman sebaya. Remaja biasanya membentuk kelompok teman sebaya yang memiliki pengaruh besar terhadap tingkah laku remaja itu sendiri. Populasi penelitian ini adalah remaja yang duduk di bangku SMA. Penelitian ini akan membahas hubungan antara teman sebaya dengan preferensi terhadap komik Jepang yang diminati remaja SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 93 partisipan remaja SMA yang terdaftar sebagai siswa bimbingan belajar “X” di Depok. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan preferensi komik Jepang yang diminati remaja SMA. Selain itu, terdapat kontribusi yang kuat antara variabel teman sebaya dengan variabel preferensi terhadap komik Jepang yang diminati remaja SMA.

The rapid growth of Japanese comic sales in Indonesia indicates a high interest in reading Japanese comics. This interest has spread within all age groups, especially among teenagers. It is most probably because teenagers prefer light reading materials. One of the factors that influence someone’s interest in reading is the social environment, from the peer group for instance. Normally, teenagers with shared interests form a group or clique, which eventually will have a notable influence in their behaviours. The population of this research involves teenagers who are currently studying in high school level. This research is conducted to examine a correlation between peer groups and reading preference towards Japanese comic among high school students, using quantitative method by spreading questionnaires to 93 high school students who are listed as Bimbingan Belajar “X” students (tutorial classes) in Depok as participants. Result shows that there is a significant correlation between peer groups and reading preference towards Japanese comics among high school students. Furthermore, there is a strong contribution between peer groups variable and reading preference towards Japanese comics among high school students variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alinda Rimaya
"Komik sudah menjadi bagian menyatu dalam sejarah Indonesia. Komik memiliki prospek yang baik dalam perkembangan media moderen. Akhir tahun 1980-an hingga 1990-an, industri komik Indonesia mengalami keruntuhan. Komikus di Indonesia mencoba bangkit, salah satunya dengan kemunculan komik independen. Banyak komikus yang akhinya mendistribusikan karya mereka melalui festival-festival, hingga mencetak hasil karya mereka dengan mengandalkan mesin fotokopi. Muncul istilah "copyleft". Kemunculan komik fotokopi menjadi salah satu fase penting dalam perkembangan komik Indonesia. Segala keunikan komik Indonesia ini membuat komik banyak menyimpan banyak sekali potensial dalam dunia visual.
Paper ini berfokus dalam upaya menunjukkan adanya peluang yang besar komik independen atau fotokopi menjadi produk budaya yang menunjukkan identitas komik Indonesia. Metode yang digunakan untuk menyusun paper ini adalah tinjauan literatur dari berbagai macam sumber seperti buku, jurnal dan beberapa sumber dokumen lain yang terkait, yang nantinya akan membantu menjawab permasalahan mengenai pencarian identitas komik Indonesia.

Comic have become part of the blend in the history of Indonesia. The comic has good prospects in the development of the modern media. In the end of the 1980s to the 1990s, Indonesia experienced a collapse of the comic industry. Anthologies in Indonesia try to rise, one of them with the appearance of independent comic. Many of them distribute their works through festivals, print the results of their work by relying on copiers. Appears the term "copyleft". The emergence of comic photocopied became one of the crucial phases in the development of Indonesia's comic. The uniqueness of this make Indonesia comic save a lot of potential in the visual world.
This Paper focuses on the effort to shows that there is a large opportunity independent comic or photocopying became a cultural product that shows the comic identity of Indonesia. The methods used for compiling this paper is a review of literature from a variety of sources such as books, journals and some other related document source, which later would help answer concerns about Indonesia's comic identity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Widyaisha
"Wacana dapat ditemukan dalam komik karena gambar dan teks yang diwakili. Untuk memahami sebuah wacana diperlukan alat kohesi-koherensi dan konteks. Konteks inilah yang berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Dalam tulisan ini, dijelaskan mengenai elemen komik, alat kohesi-koherensi dan konteks yang ada dalam komik Mice. Hasil yang didapat melalui analisis ini adalah hubungan antara gambar dengan komponen kohesi-koherensi dan konteks sangat berkaitan untuk dapat dimengerti oleh para pembaca. Elemen komik yang banyak ditemukan dalam komik Mice adalah panel, sudut pandang, tema, ilustrasi, splash, dan balon kata. Kohesi-koherensi yang banyak ditemukan adalah referensi, repetisi, konjungsi, dan elipsis. Walaupun elemen-elemen yang membentuk komik tidak lengkap, hal ini tetap dapat mendukung pembaca dalam memahami wacana komik.

Discourse can be found in the comic as represented of pictures and text . To understand the discourse, we should have knowledge of cohesion, coherence, and context. This component related to knowledge of the society. In this journal, described the unity of elements comic, cohesion, coherence, and context of in the Mice comic. Through this study, we got that the correspondence between the pictures in the comic and the components of cohesion- coherence and context have greatly effect to be understood by the readers. Elements of comic that found in the comic are panel, point of view, theme, illustration, splash, and ballon of thought. Cohesion and coherence that found in the comic are reference, repetition, conjunction, and ellipsis. Although the elements that built up the comic, cohesion-coherence, and the context are not complete, it still can support the readers to understand of the comic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Trika Adi Ana
"Since young learners get bored easily, English teachers should be creative in designing the instruction in order to make it interesting for the students. One of the ways that can be done by the English teachers to make their teaching and learning process becomes an interesting activity is by providing good teaching media. It is believed that young learners love story and colorful teaching media. Therefore, this article aims at explaining how to create a colorful digital comic strip and how to use it for teaching English. Specifically, this article discusses about: (1) the role of story in teaching English for young learners; (2) how to design and develop a digital comic strip; (3) how to teach English for young learners using a digital comic strip; and (4) the benefits of teaching English for young learners using a digital comic strip. It is expected that this article could give enough information for those English teachers who want to teach English for young learners using a digital comic strip."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2015
370 JPP 48 (1-3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Annisa Zephania
"Gender telah menjadi persoalan di masyarakat sejak lama karena telah menghasilkan perbedaan peran, hak, serta tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Dolle Mina merupakan sebuah gerakan feminis di Belanda yang menuntut adanya kesamaan hak serta perlakuan terhadap kaum perempuan. Komik menjadi media penyampaian kritik sosial kepada masyarakat. Het Vrije Volk merupakan surat kabar Belanda yang turut meliput perjuangan perempuan untuk menyampaikan aspirasinya, salah satunya melalui komik Dol en Mina karya komikus Nel van Beek. Penulis ingin memaparkan kritik tersirat maupun tersurat dari komik mengenai isu gender yang terjadi pada masa itu dengan menganalisis keseluruhan bangun komik, baik dari segi gambar maupun teks. Teks berupa pertuturan tokoh akan dianalisis berdasarkan teori tindak tutur menurut Austin dengan melihat tindak lokusi dan ilokusinya. Kemudian dilihat juga jenis tindak ilokusinya berdasarkan teori pengelompokkan tindak ilokusi Searle. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan analisis-desktiptif untuk menganalisis keseluruhan komik dan kaitannya dengan isu gender. Hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan perlakuan terhadap laki-laki dan perempuan melalui peristiwa yang sama, diakibatkan oleh gender.

Gender has become an issue in our society for a long time as it has created a set of roles, rights, and responsibilities between men and women. Dolle Mina was a feminist movement in the Netherlands which strived for women’s equality and rights. Comic has become an effective media to express social criticism to the society. Het Vrije Volk is a Dutch newspaper that also lifted up the women's struggle to express their aspirations, which one of them is through comic called Dol en Mina by a comic artist Nel van Beek. The author would like to expose the critisisms on gender issues which were portrayed overtly and covertly in the comic by analyzing the whole structure of comics, either in images and texts. The character dialogues will be analyzed using Austin’s theory of speech acts by seeing the locutionary and illocutionary acts. Then the illocutionary acts will also be analyzed further using illocutionary acts theory grouping by Searle. This study uses literature methods and descriptive analysis to analyze the entire comic and its relation to gender issue. The result shows that gender has emerged different treatments between men and women although in the same events or occasions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitria
"Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupannya, sebagai cara untuk menyampaikan maksud, ide, pikiran, perasaan, dan pendapatnya kepada mitra tuturnya. Salah satu kajian linguistik yang mempelajari bagaimana manusia menyatakan maksud, ide, pikiran, dan perasaan dan pendapatnya tersebut adalah interjeksi, atau dalam kosakata bahasa Jepang disebut ‘kandoushi’. Dalam cabang gramatika bahasa Jepang, kandoushi diklasifikasikan dalam kelas kata yang berdiri sendiri, tidak dapat menjadi subjek, keterangan, dan tidak berkonjugasi. Kandoushi dapat ditemukan dalam buku fiksi, seperti komik, yang dapat ditelaah dari segi konteks dan fungsi dari ujarannya. Komik yang dipakai sebagai objek penelitian adalah komik Yotsubato! Vol. 11 (2011) karya Kiyohiko Azuma, dengan fokus penelitian yaitu tokoh utama yang merupakan seorang anak perempuan berusia lima tahun tahun bernama Yotsuba. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan bagaimana jenis dan makna kandoushi yang digunakan oleh tokoh Yotsuba secara konseptual dan pragmatis, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan linguistik, serta pengumpulan data yang bersifat kepustakaan.

Human uses languange as communication tools in their life, in order to express their ideas, thoughts, feelings, and opinions with their partner. One of linguistic field that studies this case is interjection, or referred as “kandoushi” in Japanese vocabulary. In Japanese grammatical structure, kandoushi has classified in part of speech that is single-formed, neither to be a subject nor adverb, and can not be conjugated with other words. Kandoushi can be discovered in fictions, such as comics, which able to be observed in terms of the context and function of speech acts related. In this case, Yotsubato! Vol. 11 has applied as research object, which focusing on the main character, the young five years-old little girl named Yotsuba. This research aims to provide explanations of how the types and meanings of kandoushi expressed by Yotsuba conceptually and pragmatically, by using descriptive method and linguistic approach, as well as literature review for data resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Nur Annisaa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui. Pembahasan dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan definisi oemojisangjuui. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya kesesuaian antara bentuk-bentuk lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui dengan fenomena lookism yang ada di Korea Selatan. Kesesuaian tersebut ditampilkan melalui lima pasang tokoh yang mengalami diskriminasi berdasarkan penampilan, empat tokoh yang karakteristik fisiknya sesuai dengan standar kecantikan perempuan di Korea, dan tiga tokoh yang melakukan perbaikan penampilan dengan menggunakan biaya yang besar.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui. The study in this undergraduate thesis uses qualitative research with literature study as its method of research. The theory that will be used in this research is sociology in literature and the definition of the word oemojisangjuui. This research concludes that there exists a compatibility between the forms of lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui and the phenomenon of oemojisangjuui in South Korea. These compatibilities are shown through five characters that experiences discrimination based on their appearance, four female characters that possesses the standard physical beauty in Korea, and three characters that undergoes improvements to their appearances with substantial cost."
2017
S66094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agiska Tanesya
"Penelitian ini membahas tingkat kesepadanan penerjemahan interjeksi dan perubahan bentuk dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dalam komik Spirou et Fantasio seri pertama Quatre Aventures de Spirou et Fantasio dan terjemahannya. Fokus penelitian ini terletak pada semua jenis interjeksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Peneliti memilih data atau kata yang mengandung interjeksi dalam komik baik bahasa Prancis maupun bahasa Indonesia dan dianalisis padanannya dengan mengacu pada teori kesepadanan Williams 2013 , teori analisis komponen makna Leech 1981 dan teori pergeseran Catford 1965 . Hasil penelitian menunjukkan 328 interjeksi dengan jumlah kesepadanan total lebih banyak daripada kesepadanan tidak total, sehingga dapat dikatakan bahwa penerjemah tetap mempertahankan kesepadanan dari BP ke BI. Interjeksi dalam bentuk onomatope atau seruan biasa mendominasi bentuk interjeksi lainnya. Makna interjeksi lebih didukung oleh bantuan gambar daripada kalimat yang mengikuti. Pergeseran yang muncul hanya perubahan bentuk kelas kata baik dari nomina ke adjektiva maupun ke verba tanpa mengubah pesan bahasa sumber tetapi sesuai dengan mengikuti kaidah dalam bahasa Indonesia.

This study discusses the equivalence of the level of interjection translation and the form shift from French into Indonesian in Spirou et Fantasio comic: Quatre Aventures de Spirou et Fantasio and its translation. The focus of this research lies in all types of interjections. The research method used is qualitative method with literature study technique. We chose data or words containing interjections in both French and Indonesian comics and analyzed their equivalent based on Williams equivalence theory 2013 , Leech 39;s 1981 component analysis theory and Catford 1965 for the forms shift. The results showed 328 interjections with the total number of equivalents more than the partial correspondence, so the translator maintains the correspondence between French and Indonesian. Interjection in the form of onomatopoe dominates other forms. The meaning of interjections is supported by the images rather than following sentences. We only found word class shift: from either noun to adjectives or verbs without altering the source language message but in accordance with the rules in Indonesian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>