Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Penerapan PSBB sebagai upaya penanganan COVID-19 menyebabkan tingkat stres pada remaja meningkat. Masa transisi PSBB memaksa remaja untuk beradaptasi dengan semua perubahan yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Akibatnya remaja mengalami beberapa perubahan, khususnya dari segi psikologis yang memicu timbulnya stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres remaja pada daerah yang di berlakukan PSBB. Sampel penelitian ini adalah 443 remaja yang tinggal di daerah Jakarta Timur dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen perceived stress scale 10 (r = 0,85) untuk mengukur tingkat stres. Hasil analisis univariat yaitu sebagian besar remaja mengalami stres pada tingkat sedang. Hasil analisis bivariat menggunakan uji mann-whiney dan kruskal wallis menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik remaja dengan tingkat stres (p value: 0,371). Saran bagi pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan untuk melakukan promosi kesehatan terkait cara mencegah dan mengatasi stres pada remaja selama PSBB.

---

The application of large-scale social restrictions as an effort to deal with COVID-19 causes the increasing of stress levels in adolescents. The transition period for the application of large-scale social restrictions forces youth to adapt to all the changes that have been announced by the government. As a result, adolescents experience several changes, especially from a psychological perspective that triggers stress. This study aims to describe the stress level of adolescents in the areas where large-scale social restrictions is apllied. The sample of this research was 443 adolescents living in the area of East Jakarta with the sampling technique of purposive sampling. This study used the perceived stress scale 10 instrument (r = 0,85) to measure stress levels. The results of the univariate analysis show that most adolescents experience moderate stress. The results of bivariate analysis using the mann-whitney and kruskal wallis test showed that there was no significant relationship between adolescent characteristics and stress levels (p value: 0,371). Suggestions for nursing services and educational institutions to carry out health promotion related to how to prevent and deal with stress in adolescents during PSBB."

"Perkembangan penggunaan internet di Indonesia terus berkembang pesat membawa berbagai dampak bagi kehidupan remaja, baik dampak positif maupun dampak negatif seperti perundungan di dunia maya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dari kejadian perundungan maya dan tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang terjadi pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan mengambil sampel 296 siswa SMA Negeri 7 Kota Cirebon. Hasilnya 42% responden pernah mengalami kejadian perundungan maya, baik sebagai pengamat, korban, maupun sebagai pelaku dengan 58% responden pernah menjadi pengamat (bystander) dalam kejadian perundungan maya, 31% responden pernah menjadi korban perundungan maya, dan 7% responden lainnya pernah menjadi pelaku kejadian perundungan maya. Selain itu, hasil pengukuran depresi, kecemasan, dan stres didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang normal. Namun, terdapat pula responden berada pada tingkat depresi sangat parah sebanyak 5 orang (1,7%), tingkat kecemasan sangat parah sebanyak 23 orang (7,8%), dan tingkat stres sangat parah sebanyak 4 orang (1,3%). Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk melihat hubungan antara kejadian perundungan maya dengan tingkat depresi, kecemasan, dan stres dan juga dilakukan dalam populasi yang lebih besar.

---

The development of internet use in Indonesia continues to grow rapidly, bringing various impacts on the lives of adolescents, both positive and negative impacts such as bullying in cyberspace. This study aims to see an overview of the incidence of cyberbullying and the levels of depression, anxiety, and stress that occur in adolescents. This study used a cross-sectional research design by taking a sample of 296 students of SMA Negeri 7 Cirebon. The result is that 42% of respondents have experienced cyberbullying, both as bystander, victims, and as cyber bullies with 58% of respondents having been bystanders in cyberbullying, 31% of respondents have been victims of cyberbullying, and 7% of other respondents have been cyber bullies. In addition, the results of measuring depression, anxiety, and stress showed that most respondents had normal levels of depression, anxiety, and stress. However, there were also 5 respondents (1.7%) with very severe depression, 23 (7.8%) very severe anxiety levels, and 4 (1.3%) very severe stress levels. For the next study, it is recommended to look at the relationship between the incidence of cyberbullying and levels of depression, anxiety, and stress as well as in larger populations"