Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riskha Ariane Badri
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas masalah stres kerja pada beberapa karyawan dan buruh di PT Monier Tangerang dan manajemen stres kerja untuk membantu mengelola stres kerja mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap sepuluh orang karyawan PT Monier Tangerang yang terdiri dari enam orang buruh dan empat orang karyawan office yang mengalami stres kerja. Hasil penelitian menunjukkan sumber-sumber stres (stresor) secara umum pada kesepuluh subjek penelitian adalah pekerjaan dan karier, rancangan pekerjaan dan hubungan dengan atasan atau sesama rekan kerja. Sedangkan efekefek stres kerja yang dirasakan pada kesepuluh subjek penelitian adalah gangguan fisik seperti rasa sesak di dada, pusing dan sakit kepala; perubahan sikap seperti menghindari atasan atau menghindari pekerjaan; perubahan tingkah laku seperti tak bisa konsentrasi; berkurangnya produktivitas dan efektivitas kerja; kepuasan kerja rendah ; dan absensi. Untuk intervensi terhadap beberapa karyawan yang bekerja di PT Monier Tangerang dipilih intervensi berupa pemberian informasi dan teknik relaksasi progresif yang diterapkan dalam bentuk kelompok. Informasi-informasi yang diberikan mencakup definisi stres kerja, sumbersumber stres kerja, efek-efek stres kerja dan manajemen stres kerja. Sedangkan teknik relaksasi progresif bukan hanya diberikan secara teori saja, namun juga dipraktikkan dalam sesi latihan dengan bimbingan fasilitator untuk kemudian peserta melakukan latihan mandiri selama tujuh hari setelah diberikan pelatihan. Selanjutnya diharapkan manajemen stres kerja tersebut dapat diterapkan oleh PT Monier Tangerang untuk membantu karyawan yang mengalami stres kerja.
ABSTRACT
This thesis addresses the problem of work stress on some of the employees and laborers of PT Monier Tangerang and work stress management to help manage their work stress. This study is a qualitative research case study approach to the ten employees of PT Monier Tangerang consisting of six laborers and four office workers who experience job stress. In general, the results show that the stressors on ten subjects are job and career, work design and relationships with superiors or colleagues. While the effects of job stress are physical disorders such as chest tightness, dizziness and headaches; change in attitude to avoid their boss or avoiding work demand; changes in behavior such as could not concentrate; reduced productivity and effectiveness; low satisfaction on employee, and absenteeism. To intervene against these issues, researcher has selected some interventions such as the provision of information and progressive relaxation techniques taht applied in the form of the group. The information provided includes the definition of work stress, stressor, the effects of work stress and work stress management. While the progressive relaxation technique is not only given in theory, but also practiced in training sessions with the guidance of facilitators and participants to exercise self-administered seven days after training. Further work is expected to stress management can be implemented by PT Monier Tangerang to assist employees who experience work stress.
2012
T30860
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Mirvia Inggrini Z.
1998
S2520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Dianasari
Abstrak :
ABSTRAK
Pengangguran merupakan masalah rumit yang muncul di banyak negara. Di Indonesia, data terakhir (Sakernas 1994) menunjukkan angka pengangguran sejumlah 1,5 juta. Dari angka tersebut, 6,25 persen di antaranya adalah pengangguran lulusan perguruan tinggi. Setiap tahunnya, lulusan perguruan tinggi yang terpaksa menganggur mencapai 70.000 orang. Angka tersebut menunjukkan bahwa gelar kesarjanaan yang belum menjamin seseorang akan cepat mendapat pekerjaan. Kondisi menganggur dapat menimbulkan tekanan atau stres. Stres, pada hakikatnya terdiri dari dua aspek, yaitu sumber stres dan reaksi stres. Stres tidak akan muncul jika tidak ada sumber stres, atau sebaliknya. Stres pada kondisi menganggur dapat muncul dari aspek-aspek atau manfaat bekerja yang tidak dapat dinikmati oleh para penganggur.

Penelitian ini bertujuan mengetahui hal-hal atau faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi sumber stres, serta bagaimana gambaran faktor-faktor sumber stres tersebut pada sarjana penganggur di Jakarta dan sekitarnya. Secara lebih khusus, penelitian ini juga mencoba melihat perbandingan antara pria dan wanita dalam gambaran masing-masing faktor. Dari analisis faktor yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul dari 102 sarjana penganggur pria dan wanita, ditemukan 8 (delapan) faktor yang dianggap sebagai sumber stres oleh sarjana penganggur di perkotaan. Faktor-faktor tersebut adalah Tekanan untuk memperoleh pekerjaan; Persaingan untuk memperoleh pekerjaan; Perasaan negatif sebagai penganggur; Tekanan Finansial ; Persepsi kemampuan diri; Proses pencarian pekerjaan; Perencanaan masa depan; dan Penerapan dan pengembangan ilmu. Kedelapan faktor tersebut dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu sumber stres eksternal dan sumber stres internal. Dari peringkat antar faktor, diketahui bahwa faktor tekanan untuk memperoleh pekerjaan (sumber stres eksternal) dipandang sebagai faktor yang paling besar menimbulkan stres, sedangkan faktor penerapan dan pengembangan ilmu (sumber stres internal) dipandang sebagai faktor yang paling sedikit menimbulkan stres.

Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara pria dan wanita dalam memandang tiga faktor, yaitu persaingan untuk memperoleh pekerjaan; perasaan negatif sebagai penganggur; dan proses pencarian pekerjaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Becker, Horowitz dan Campbell (1973) bahwa jenis kelamin merupakan salah satu karakteristik individu yang membuat individu memandang sumber stres dan mengalami intensitas stres yang berbeda. Hasil ini juga sesuai dengan riset Silverman, Eicher dan Williams (1987) bahwa pria dan wanita memiliki pandangan yang berbeda terhadap sumber stres yang dihadapi. Pada ketiga faktor tersebut, wanita memandang ketiga faktor ini sebagai lebih menimbulkan stres dibanding pria.

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk melakukan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam untuk mengetahui dinamika masalah yang dihadapi dan memperbanyak responden. Disarankan pula untuk menyempurnakan alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian. Sebaiknya penelitian serupa juga dilaksanakan pada penganggur dari semua tingkat pendidikan, tidak hanya sarjana saja. Selain itu juga diberikan beberapa saran praktis agar para sarjana penganggur tidak terganggu penyesuaian dirinya, serta membantu diperolehnya pekerjaan yang diidamkan.
1996
S2395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini mencoba lebih lanjut meneliti fenomena pengaruh buruk stres terhadap kemampuan pasangan melakukan coping dengan membedakan sumber stres dan menggunakan analisa diadik. Penelitian ini menguji pengaruh stres internal dan stres eksternal terhadap coping diadik negatif pasangan. Data dikumpulkan dari 203 pasangan, metode statistik dilakukan mengikuti Actor-Partner Interdependece Model (APIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres eksternal tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap coping diadik negatif, tapi stres eksternal akan mempengaruhi stres internal yang kemudian akan mempengaruhi coping diadik negatif. Stres internal mempunyai orientasi pasangan, oleh karena itu stres internal suami bukan hanya mempengaruhi coping suami, tetapi juga istri.
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Fitri
Abstrak :
Wabah COVID-19 menyebabkan perubahan pada berbagai kondisi kehidupan, pemerintah mengharuskan masyarakat tetap berada di rumah agar penyebaran virus COVID-19 tidak meningkat. Namun dampak dari hal ini membuat tingginya tingkat stres dan intensitas bermain online game karena pembelajaran dilakukan secara daring. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan antara tingkat stres dengan intensita bermain online game pada masa pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan menggunakan cross sectional dengan jumlah responden 168 mahasiswa dengan teknik Convenience sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Perceived Stressed Scale dan Intensitas Bermain Online game. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara kedua variabel (p>0.005). Mahasiswa dengan tingkat stres tinggi sampai sedang maka intensitas bermain online game tinggi. Peneliti merekomendasikan pentingnya edukasi yang dilakukan perawat maupun tenaga pendidik agar tingkat stres pada mahasiswa tidak terus meningkat dan mencegah kecanduan bermain online game akibat intensitas bermain online game yang tinggi. ......The COVID-19 pandemic has caused changes in various living conditions, the government requires people to stay at home to prevent of the COVID-19 virus does not increase. However, the impact of this makes high levels of stress and intensity of playing online games because online learning. This study aims to analyze the relationship between stress levels and the intensity of playing online games during the COVID-19 pandemic. The research design used was cross sectional with the number of respondents being 168 students with convenience sampling technique. The instruments used are the Perceived Stressed Scale and the Intensity of Playing Online games. The results showed that there was no relationship between the two variables (p>0.005). Students with high to moderate stress levels have a high intensity of playing online games. Researchers recommend the importance of education carried out by nurses and educators so that stress levels in students do not continue to increase and prevent addiction to playing online games due to the high intensity of playing online games.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Nawang Sari
Abstrak :
Tulisan ini mengenai stres kerja pada solo lobrarian di United Nations Information Centre (UNIC) Jakarta. Stres solo lobrarian sebagai satu-satunya orang yang mengelola semua kegiatan perpustakaan, berupa kelebihan beban kerja, kelebihan peran, karir tidak herkembang, juga remunerasi dan kebanjiran informasi yang tidak dapat dihindari oleh solo librarian di UNIC Jakarta, sehingga dapat menimbulkan efek lisik, psikologis, dan tingkah laku. Metode fenomenologi dengan wawancara dan observasi menunjukkan bahwa solo lobrarian di UNIC Jakarta mengalami stres kerja akibat kelebihan beban kerja diluar kerja profesional pustakawan, ditambah lagi dengan rendahnya remunerasi, tidak ada promosi, dan tekanan dari rekan kerja dibagian lain.
This research is about work stress of a solo librarian in United Nations Information Centre (UN IC) Jakarta. The solo librarian's stress as the only person who manages all the library's activities, such as the work overload; role overload, lack of remuneration and a stagnant career improvement, and overloaded information, can not be avoided, so they caused the physiological, psychological and on her behavioral effect. The phenomenological method with interview and observation, showed that the UN IC's single librarian has work stress caused by role overload, the lack and a deviancy of job description, tasks, roles and expections of a professional librarian with no promotion, high pressure from other section partners.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library