Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Holtorf, Gunther W.
Jakarta : Djambatan, 1992
R 915.598 HOL j
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Hadi Purnomo
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Deni Idham
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S33289
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gema Narama Fadillah
"Diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kelancaran arus lalu lintas kendaraan bermotor I didapati di 6 ruas jalan, Tingkat Kelancaran ALLKB II didapati di 17 ruas jalan dan Tingkat Kelancaran ALLKB III didapati di 7 ruas jalan. Pengelolaan arus lalu lintas kendaraan bermotor di Kotamadya Bandung dipandang dari segi peletakkan lampu lalu lintas mencakup 6 lokasi kemacetan pada jam normal dan 18 lokasi pada jam sibuk. Penugasan aparat petugas lapang tampak mencakup 9 lokasi kemacetan yang ada pada jam normal dan 23 lokasi pada jam sibuk. Untuk lokasi parkir didapati 6 lokasi parkir yang berada pada lokasi kemacetan. Hubungan yang tampak antara tingkat kelancaran dengan pusat kegiatari adalah semakin menurunnya nilai kelancaran didapati pada region yang pusat-pusat kegiatannya semakin padat. Disarnping itu rasio kepadatan pusat'pusat kegiatan A terhadap B cenderung meningkat pada region yang tingkat kelancarannya menurun."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Louisa
"Manusia memiliki kemampuan untuk memahami lingkungan di mana ia berada dan akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sekalipun asing baginya. Kecenderungan manusia dalam memahami lingkungan adalah dengan mengingat sesuatu yang berpola dan teratur. Sedangkan pemahaman akan sesuatu yang tidak teratur akan lebih menyulitkan seseorang. Salah satu lingkungan dengan ciri tidak teratur adalah kampung kota. Dalam penyusuran ke jalan-jalan di kampung kota, pendatang baru seringkali mengalami ketersesatan. Dengan kata lain, masalah ketidakteraturan jalan-jalan di kampung kota menyulitkan pemahaman manusia khususnya bagi pendatang baru. Berbeda dengan pendatang baru, penduduk lokal yang telah sering beraktivitas di daerah tersebut memiliki pemahaman akan lingkungan yang lebih baik. Dari perbedaan yang dikemukakan di atas, didapati bahwa pemahaman manusia akan lingkungannya, dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal manusia berupa informasi yang terdapat dalam lingkungan dan faktor internal manusia berupa kemampuan menanggapi dan mengingat informasi. Dan dari teori yang ada, kemudian penulis melakukan penggalian akan ketidakteraturan pola dan bentuk jalan yang terdapat di kampung kota dan hal yang mempengaruhi pemahaman manusia akan lingkungannya sehingga terlihat kaitan antara keduanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48620
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Singapore: Periplus, 2000
R 912.598 JAK
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jakarta : Bhuana Ilmu Popule, 2007
R 912.59 8 MEG
Buku Referensi Universitas Indonesia Library