Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Dwi Aprilina
Abstrak :
Kapang menyebabkan deteriorasi pada manuskrip dluwang lama di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapang asal manuskrip dluwang lama dari Cirebon (Keraton Kasepuhan dan Mertasinga) dalam menggunakan kertas merang sebagai substrat. Deskripsi empat strain kapang yang telah diidentifikasi secara molekuler pada penelitian sebelumnya, dikonfirmasi berdasarkan karakterisasi morfologi pada Potato Dextrose Agar (PDA) dan Malt Extract Agar (MEA). Biakan kapang dalam PDA miring di suhu 26,5 oC, umur 7 hari digunakan untuk pembuatan suspensi sel dalam akuades steril 5 ml. Tiga ml suspensi sel diinokulasikan ke dalam 27 ml Czapek Dox Broth (CDB) tanpa sumber karbon dengan penambahan kertas merang (diameter 5,2 cm) sebagai substrat, dan pada 27 ml CDB tanpa kertas merang sebagai kontrol, inkubasi di suhu ruang (28 oC), selama 30 hari. Hasil karakterisasi morfologi mengkonfirmasi empat strain kapang adalah Penicillium rubens Biourge UICC 1062, Aspergillus jensenii Jurjević, S.W. Peterson & B.W. Horn UICC 1069, Cladosporium colocasiae Sawada UICC 1071, dan Eurotium rubrum Jos. König, E. Spieckermann & W. Bremer UICC 1006. Semua kapang menggunakan kertas merang sebagai substrat untuk sumber karbon dan nutrien berdasarkan adanya pertumbuhan (hifa dan sporulasi), perubahan kondisi kertas (kertas menjadi robek, rapuh, adanya titik sporulasi berwarna kehijauan dan cokelat kehitaman), dan persentase pengurangan berat kering kertas (3,44--15,92%). ......Moulds causes deterioration on old dluwang manuscripts in Indonesia. This study aims to determine the ability of moulds from the old dluwang manuscripts from Cirebon (Keraton Kasepuhan and Mertasinga) in using rice straw paper as a substrate. Four mould strains which were identified by molecular method in previous study, were described to confirm their species identities based on morphology characterisation on Potato Dextrose Agar (PDA) and Malt Extract Agar (MEA). Seven days-old mould cultures in PDA slants, at 26.5 oC, were used for cell suspensions in 5 ml sterile water. Three ml cell suspensions were inoculated into 27 ml Czapek Dox Broth (CDB) without a carbon source with the addition of rice straw paper (5.2 cm in diameter) as a substrate, and into 27 ml CDB without a carbon source and rice straw paper as a control, incubated at room temperature (28 oC), for 30 days. The results showed that description of four mould strains was confirmed as Penicillium rubens Biourge UICC 1062, Aspergillus jensenii Jurjević, S.W. Peterson & B.W. Horn UICC 1069, Cladosporium colocasiae Sawada UICC 1071, and Eurotium rubrum Jos. König, E. Spieckermann & W. Bremer UICC 1006. All mould strains were able to use rice straw paper as a substrate to obtain carbon source and nutrient for growth based on the presence of hyphae and sporulation, changes in paper conditions (tear, fragile, sporulation spots in light green and brownish-black) and percentage of paper dry weight loss (3.44--15.92%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wina Yulianti
Abstrak :
Kopolimerisasi selulosa jerami padi dengan asam akrilat dan akrilamida menghasilkan superabsorben komposit. Selulosa diisolasi dari jerami padi dengan tahapan ekstraksi lipid dengan toluena: etanol (2:1). Penghilangan hemiselulosa dan lignin dengan menggunakan kalium hidroksida 5% dan hidrogen peroksida 2% pH basa suhu 90C. Rendemen selulosa yang diperoleh adalah 21,56% dengan Indeks kristalinitas 71,43%. Spektrum FTIR selulosa menunjukkan hilangnya serapan lignin pada 1728 cm-1. Kopolimerisasi berlangsung pada suhu 65C dengan dialiri gas nitrogen. Inisiator dan pengikat silang yang digunakan adalah kalium persulfat dan N?N-metilena bis akrilamida. Superbasorben yang dihasilkan menunjukkan kapasitas swelling air; larutan urea, kalium dihidrogen fosfat, ammonium klorida konsentrasi 100 ppm masing-masing adalah 895,48g/g ; 986,72g/g; 448,98g/g dan 387,11g/g. Superabsorben bersifat anionik yang dapat mengikat ammonium. Kinetika swelling memenuhi persamaan orde pseudo-kedua dan kinetika absorpsi memenuhi persamaan orde pseudo-kedua.
Copolymerization of cellulose from rice straw with acrylic acid and acrylamide monomer produce composite superabsorbent. Cellulose was isolated from lipid content by extraction with toluene : ethanol (2:1). Hemicelluloses and lignin were removed by using 5% potassium hydroxide and 2% hydrogen peroxidoat alkaline pH at 90C. Cellulose yield obtained was 21.56% with 71.43% crystallinity index. FTIR spectra of lignin showed a loss of absorption at 1728 cm-1. Copolymerization was carried out at 65 C under nitrogen athmosphere. Initiator and cross linking agent used were potassium peroxodisulfate and N'N-methylene bis acrylamide. Superbasorben resulted from this experiment showed the water swelling capacity for the solution of 100 ppm of urea, potassium dihydrogen phosphate, ammonium chloride respectively 895.48 g / g, 986.72 g / g, 448.98 g / g and 387.11 g / g. Superabsorbent produced are anionic, that can bind ammonium cation. The kinetics of swelling dan absorption was following pseudo-second order equation.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evans Azka Fajrianshah
Abstrak :
Permasalahan kontaminasi logam berat, radionuklida alam, dan limbah plastik memerlukan solusi inovatif dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi purun (Lepironia articulata) sebagai alternatif sedotan berkelanjutan dan potensi fitoremediasi. Metodologi penelitian ini mencakup Analisis Spektroskopi Serapan Atom (AAS) untuk logam berat, spektrometri gamma untuk radionuklida, dan evaluasi mikrobiologis menggunakan Angka Lempeng Total (ALT) serta Kapang Khamir, dengan penilaian penerimaan sosial melalui Structural Equation Modeling (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan purun efektif sebagai bioakumulator untuk Pb dan hyperaccumulator untuk Ra-226, Th-232, dan K-40, namun kurang efektif untuk Cd dan U-238. Pada risiko kesehatan dari kontaminasi logam berat (Pb, Cd) dan radionuklida alam (U-238, Ra-226, Th-232, dan K-40) serta kontaminasi jamur pada sedotan purun ini aman sesuai standar yang ada. Namun, sedotan purun masih memerlukan perbaikan pengemasan dan sterilisasi lebih lanjut karena sedikit melebihi batasan cemaran pada kontaminasi bakteri (4.8 x 10⁴ koloni/g). Penelitian ini juga menunjukkan potensi besar sebagai solusi berkelanjutan dengan manfaat ekonomi yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh analisis biaya-manfaat. Penerimaan masyarakat cukup tinggi, terutama di sektor pariwisata Belitung, dengan 87% penerimaan, terutama dipengaruhi oleh kepedulian terhadap lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa purun tidak hanya aman tetapi juga memiliki potensi besar sebagai sedotan ramah lingkungan dan agen fitoremediasi untuk logam berat dan radionuklida alam. ......Environmental issues such as heavy metal contamination, natural radionuclides, and plastic waste necessitate innovative and sustainable solutions. The purpose of this research is to evaluate purun (L. articulata) as a sustainable alternative for straws and as a phytoremediation agent. The methodology includes Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) analysis for heavy metals, gamma spectrometry for radionuclides, and microbiological evaluation using Total Plate Count (TPC) as well as Mould and Yeast analysis, with social acceptance assessment through Structural Equation Modeling (SEM-PLS). The findings indicate that purun is effective as a bioaccumulator for Pb and as a hyperaccumulator for Ra-226, Th-232, and K-40, but less effective for Cd and U-238. Regarding the health risks from heavy metal contamination (Pb, Cd) and natural radionuclides (U-238, Ra-226, Th-232, and K-40) as well as fungal contamination, purun straws are safe according to FAO Codex Alimentarius and NEA/OECD standards, PerBPOM No 13 of 2019, and ISO 7387:2009. However, purun straws still require improvements in packaging and further sterilization due to slightly exceeding bacterial contamination limits (4.8 x 10⁴ colonies/g). Nevertheless, this demonstrates significant potential as a sustainable solution with notable economic benefits, as indicated by the cost-benefit analysis. Public acceptance is relatively high, particularly in the Belitung tourism sector, with an 87% acceptance rate, primarily influenced by environmental concerns. The conclusion of this study is that purun is not only safe but also holds considerable potential as an environmentally friendly straw and phytoremediation agent for heavy metals and natural radionuclides.
Jakarta: Sekolah Ilmu lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Khusmawati
Abstrak :
Polimer superabsorben dengan komposit mineral zat anorganik saat ini sedang berkembang. Pada penelitian ini polimer superabsorben selulosa jerami padi berhasil dilakukan komposit dengan bentonit yang mengandung monmorillonit. Polimer superabsorben komposit selulosa jerami padi dengan bentonit ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pupuk slow-release pupuk urea pada tanah pertanian. Pada penelitian ini, isolasi jerami padi menghasilkan selulosa dengan persen rendemen rata-rata selulosa sebesar 29,72 %. Kemudian selulosa hasil isolasi dari jerami padi dilakukan kopolimerisasi dengan asam akrilat dan akrilamida sebagai monomer, kalium persufat sebagai inisiator dan N,N? dimetil-bis-akrilamida sebagai pengikat silang. Kemudian, campuran tersebut dicampurkan bentonit sebagai bahan komposit dan kopolimerisasi dilakukan selama 2 jam pada suhu 70oC. Superabsorben selulosa jerami padi tercangkok poli(Asam akrilat-ko-akrilamida)/Bentonit menghasilkan kapasitas swelling air sebesar 627,14 g/g, swelling urea sebesar 681,26 g/g, release air sebesar 69,716% dan release urea sebesar 12,318%. Kinetika swelling dan release superabsorben selulosa jerami padi tercangkok poli(Asam akrilat-ko-akrilamida)/Bentonit mengikuti orde reaksi pseudo kedua dan memiliki persamaan laju reaksi v = k[Absorbat]2. Karakterisasi selulosa dan superabsorben dilakukan dengan spektroskopi FTIR untuk analisis gugus fungsi, XRD untuk analisis pola difraksi, SEM untuk melihat morfologi permukaan hidrogel, dan TGA untuk analisis ketahanan termal.
Superabsorbent polymers with mineral composite are developed rapidly. In this study, superabsorbent polymers prepared from rice straw cellulose, are successful-ly composited with bentonite containing monmorillonite. These composites are expected to be used for slow release urea fertilizer on farmland. Rice straw cellu-lose isolated from rice straw, and then was copolymerized using acid acrylate and acrylamide as a monomer, Pottasium persulfat as inisiator and N,N? dimethyl-bis-acrylamide as crosslinking. This mixture was mixed with bentonite as composite materials and copolymerization was further carried out for 2 hours at 70oC. Super-absorbent rice straw cellulose grafted poly(aryclic acid-co-acrylamide)/bentonite produce swelling water capacity of 627,14 g/g, swelling urea at 681,26 g/g, the water release at 69,716% and 12,318% release of urea. Kinetics of swelling and release produced by rice straw superabsorbent cellulose grafted poly(arylic acid-co-acrylamide)/bentonite is followed pseudo second-order reaction and has a rate equation v=k[Absorbate]2. Characterization of cellulose and superabsorbent by FTIR for the analysis of functional groups, XRD diffraction pattern for analysis, SEM to look at the morphology of the hydrogel?s surface, and TGA for analysis of thermal resistance.
2016
S62012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doyle, P.T.
Canberra: IDP, 1986
633.18 DOY r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Biodegradation of rice straw was performed by solid state fermentation using two isolates penicillium to assess degradation time and effect of particle size on the growth and enzyme production. Biodegradation of the straw was conducted over 12 days using three straw particle size of 4, 8, and 12 mesh. The result showed that particle size effects the degradation process of rice straw. Delignification influence by activity of ligninase optimum size of 12 mesh with the degradation time in 2-4 days. Penicillium sp1 produced ligninase with the highest activity 1140 U/mL (lignin content 55.2%) and cellulase 140 U/m (content of cellulose 27.6%)., while highest ligninase and cellulase activity of penicillium sp2. 882 U/mL (lignin content 49.4%) and 102 U / mL (content of cellulose 15.9%).
JS 4:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Rachmawati
Abstrak :
ABSTRACT
Iptek Bagl Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi lokal belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternark 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagal pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami pad menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan llmbah lndustrl menjadi pakan temak tanpa pakan temak 5) mengolah promoter pertumbuhan yang berasal dari empon-empon dan pengambnlan kembali tanaman obat, dan 6) pembuatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk ramah llngkungan. Tujuan IbM adalah (1) rnengolah jerami pad menjadi pita jerami sebagai pakan ternak yang bergizi (2) tanpa pengolahan pakan ternak (pakan lengkap) (3) pengolahan promoter pertumbuhan, (4) penggemukan sapi lokal dengan menggunakan jerami dan pakan pita tanpa pakan terak Serta promoter pertumbuhan. Manfaat IbM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan petemak sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan IbM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi dengan pakan jerami dan pakan tanpa pakan ternak ditambah promoter pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK penggemukan sapi potong di Kabupaten Babat dan Sugio di Lamongan. Kegiatan program IbM melibatkan 8 siswa untuk meningkatkan semangat kewirausahaan. Hasilnya adalah peningkatan bobot sapi per ekor per hari pada temak lokal sebesar 0,578 + 0,054 kg, sapi potong silang ongole 0,887 + 0,100 kg, ternak limusin hibrida 1,588 + 0,084 kg dan sapi potong silang Simmental 1.967 + 0.255 kg.
Surabaya: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Amanda Tanoyo
Abstrak :
Sebagian besar komoditas di bidang pertanian menghasilkan biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku industri petrokimia. Salah satu biomassa yang melimpah di Indonesia adalah jerami padi. Jerami mengandung lignoselulosa yang cukup tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan asam adipat. Asam adipat merupakan bahan dasar petrokimia yang sering digunakan dalam pembuatan nilon-6,6. Tujuan dari penelitian ini adalah memproduksi asam adipat dari bahan dasar jerami dengan memvariasikan komposisi katalis yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pirolisis dan catalytic cracking. Biomassa diberi pre-treatment berupa pengeringan dan pencacahan, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis. Berdasarkan hasil karakterisasi GC-MS, produk cair hasil pirolisis mengandung senyawa fenol(27,3%), siklopentena(14,34%), furan(15,48%), dan keton(10,01%). Sampel bio-oil diinjeksikan ke dalam reaktor katalitik dan akan bereaksi dengan katalis B2O3 dan Al2O3 membentuk senyawa asam adipat. Metode ini menghasilkan asam adipat dengan konsentrasi mencapai 33,72% dengan komposisi katalis yang terdiri dari 15% B2O3 dan 85% Al2O3. ......Most commodities in agriculture produce biomass that can be used as raw material for petrochemical industry. One of the biomass is abundant in Indonesia is rice straw. Straw contains lignocellulose high enough so that it can be used as a basis for making adipic acid. Adipic acid is a petrochemical base materials are often used in the manufacture of nylon-6,6. The aim of this study was to optimize the production of adipic acid from straw based material by varying the catalyst used. The type and composition of the catalyst can affect the value of the conversion and yield of product, making it important to know the right combination in order to produce adipic acid with maximum yield. This research used pyrolysis dan catalytic cracking method to produce adipic acid. Biomass pretreatment given in the form of drying and size reduction, then inserted into the pyrolysis reactor. Based on the results of GC-MS characterization, liquid products of pyrolysis contains phenolic compounds (27.3%), cyclopentene (14.34%), furan (15.48%), and ketones (10.01%). Bio-oil sample is injected into a catalytic reactor and reacts with B2O3 and Al2O3 catalyst to form adipic acid compounds. This method produces adipic acid with concentration reached 33.72% with 15% B2O3 and 85% Al2O3 catalyst composition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library