Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagio Budiarjo
"ABSTRAK
Beberapa prototip dari sistim penyimpan stabil telah berhasil dikembangkan di lingkungan Universitas Indonesia. Prototip tersebut dirancang dan diimplementasikan oleh para mahasiswa baik dari Fakultas Teknik maupun Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia sebagai karya tugas akhir mereka. Dari implementasi prototip-prototip tersebut diketemukan beberapa fakta yang menarik untuk diketengahkan.
Sinkronisasi antar proses untuk replikasi arsip diwujudkan dengan komunikasi antar proses baik pada konfigurasi prosesor tunggal maupun pada prosesor ganda. Kendala komunikasi antar proses pada konfigurasi prosesor ganda tidak semata-mata diakibatkan oleh faktor komunikasi. Pemilihan protokol transport clan prosedur pembukaan atau pemutusan hubungan sangat menentukan efisiensi dari komunikasi antar proses.
Bagian terbesar dari waktu komunikasi antar proses adalah waktu olah dari file server (pelayan arsip ), dari saat dilakukannya inisiasi proses yang menangani pertukaran pesan sampai kepada proses pengolahan pesannya. Saratnya beban kerja pelayan arsip menyebabkan lambatnya response time stasiun kerja tersebut dalam mengolah pesan.
Algoritma replikasi dirancang dan diimplementasikan secara lengkap, yang mencakup baik proses stable read maupun proses stable write pada setiap akses arsip. Ditemukan bahwa proses stable read pada umumnya memerlukan waktu eksekusi yang relatif lebih lama dari proses stable write. Kesulitan dalam menentukan arsip yang paling mutakhir merupakan kendala yang masih belum dapat diatasi secara tuntas. Perlu prosedur tambahan untuk memastikannya, yang memperlambat waktu pelaksanaan operasi stable read.
Pada konfigurasi penyimpan stabil dengan dua prosesor, perbandingan waktu akses arsip stabil clan tak stabil lebih baik bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa peneliti terdahulu. Meningkatnya kecepatan prosesor dan tersedianya protokol pertukaran pesan yang handal merupakan faktor utama yang menjadi penyebabnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Danurwendho Fikri Hekmatsyar
"Ikan merupakan salah satu produk unggulan di Indonesia yang mana hampir seluruh rakyatnya akan mengonsumsi produk tersebut, disamping itu ikan juga merupakan produk yang rentan terhadap kebusukan. Cold storage berbasis ice slurry dapat dijadikan media penyimpanan ikan agar dapat menjaga kesegaran dan meningkatkan lifetime produk dari penangkapan sampai kepada konsumen. Tujuan penelitian ini dapat merancang cold storage ikan dan thermal energy storage untuk ice slurry dan juga mengetahui pengaruh putaran scrapper terhadap production rate ice slurry. Parameter penelitian ini adalah production rate ice slurry dan daya ice slurry generator dengan putaran pompa konstan 1800 RPM terhadap variasi scrapper 2400 RPM hingga 2640 RPM dan salinitas yang digunakan sebesar 10 ppt. Perancangan cold storage dengan menempatkan di daerah Sulawesi Selatan sebagai model yang digunakan untuk menyimpan ikan Tuna Cakalang berkapasitas 40 ton dan perancangan thermal energy storage untuk ice slurry yang terintegrasi dengan ice slurry generator sebagai media pendukung pendingininan ikan pada cold storage. Production rate ice slurry terbaik pada penelitian ini adalah 0.18984 ton/12hr pada putaran pompa konstan 1800 RPM dan putaran scrapper 2640 RPM dengan salinitas 10 ppt. Cooling load perancangan cold storage dengan kapasitas ikan Tuna Cakalang 40 ton didapatkan sebesar 21 TR dan perancangan thermal energy storage didapatkan dimensi 25.5 x 25.5 x 5 meter dengan kapasitas penyimpanan 3001.73 ton ice slurry dan ketahanan es terjaga selama 3.6 jam juga perbandingan linear model ice slurry generator lab dengan kebutuhan perancangan dibutuhkan sebanyak 19 unit. Kebutuhan ice slurry terhadap 1 ekor ikan Tuna berbobot 80 kg sebanyak 7.38 kg ice slurry.

Fish is one of the excellent products in Indonesia where almost all people will consume these products, besides fish is also a product that is vulnerable to decay. Cold storage based ice slurry can be used as a fish storage media in order to maintain freshness and increase product lifetime from catching to the consumer. The purpose of this research is to design cold storage fish and thermal energy storage for ice slurry and also to know the effect of scrapper rotation to production rate ice slurry. The parameters of this research are production rate ice slurry and power of ice slurry generator with 1800 RPM constant pump rotation to 2400 RPM scrapper variation up to 2640 RPM and salinity used 10 ppt. The design of cold storage by locating in South Sulawesi area as a model used to store Tuna skipjack with 40 ton capacity and design of thermal energy storage for ice slurry which integrated with ice slurry generator as supporting media of fish cooling in cold storage. The best Production rate of ice slurry in this study was 0.18984 ton 12hr at constant pump speed 1800 RPM and scrapper rotation 2640 RPM with 10 ppt salinity. Cooling load design of cold storage with skipjack Tuna 40 tons capacity was obtained by 21 TR and design of thermal energy storage got dimension 25.5x25.5x5 meter with storage capacity 3001.73 ton ice slurry and ice can stand for 3.6 hours also comparison linear model ice slurry generator lab with requirement of design it takes 19 unit. Ice slurry needs for 1 Tuna with weight 80 kg as much as 7.38 kg ice slurry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Suhu penyimpanan adalah salah satu faktor terpenting dalam mengendalikan sifat fisikokimia produk yang mudah rusak dalam rantai distribusi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan dan penentuan titik kritis dari suhu penyimpanan obat sehingga mutu obat tetap terjaga selama proses penyimpanan. Kegiatan pemantauan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemetaan suhu untuk mengetahui rentang suhu pada ruangan gudang penyimpanan obat, serta mengetahui keberagaman suhu pada masingmasing titik di ruangan gudang penyimpanan obat. Pemetaan atau mapping suhu gudang penyimpanan merupakan salah satu kegiatan yang dipersyaratkan untuk dilakukan oleh setiap fasilitas distribusi sesuai tercantum dalam Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pemetaan suhu bertujuan untuk memastikan distribusi suhu penyimpanan produk di Coolroom (15°C -25°C) pada kondisi aktivitas normal memenuhi persyaratan dan mengidentifikasi titik terpanas pada Coolroom (15°C-25°C) yang akan digunakan sebagai acuan titik pemantauan suhu Gudang. Pemetaan suhu merupakan identifikasi penyebaran temperature/suhu dalam suatu area tertentu sehingga bisa diketahui lokasi mana yang mengalami fluktuasi suhu tinggi atau rendah. Pemetaan suhu dapat mengidentifikasi kemungkinan titik dingin (atau titik panas) dan membantu menentukan apakah tindakan perbaikan diperlukan atau tidak. Melalui pemetaan suhu, dapat dilakukan validasi terhadap area tersebut untuk memastikan produk yang sensitif terhadap suhu seperti makanan yang mudah rusak dan barang farmasi disimpan dengan baik dalam suhu idealnya.
Storage temperature is one of the most important factors in controlling the physicochemical properties of perishable products in the distribution chain. Therefore, it is necessary to monitor and determine the critical point of drug storage temperature so that the quality of the drug is maintained during the storage process. Monitoring activities that can be carried out are by carrying out temperature mapping to determine the temperature range in the medicine storage room, as well as knowing the temperature diversity at each point in the medicine storage room. Mapping or temperature mapping of storage warehouses is one of the activities required to be carried out by each distribution facility as stated in the Guidelines for Good Medicine Distribution Methods (CDOB). Temperature mapping aims to ensure that the product storage temperature distribution in the Coolroom (15°C -25°C) under normal activity conditions meets the requirements and identifies the hottest point in the Coolroom (15°C-25°C) which will be used as a reference point for Warehouse temperature monitoring . Temperature mapping is the identification of the temperature distribution in a certain area so that it can be seen which locations experience high or low temperature fluctuations. Temperature mapping can identify possible cold spots (or hot spots) and help determine whether or not remedial action is necessary. Through temperature mapping, validation of these areas can be carried out to ensure that temperature-sensitive products such as perishable food and pharmaceutical goods are stored properly at their ideal temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Suparto
"ABSTRAK
Pertamina merupakan perusahaan negara yang bertugas memenuhi kebutuhan minyak nasional. Salah satu tugasnya mendistribusikan minyak dari kilang pengolahan sampai ke konsumen. Distribusi minyak dilakukan melalui berbagai cara dan menggunakan berbagai moda transportasi. Minyak dari kilang dikirim ke terminal kemudian depot dan pengecer. Konsumen dapat menerima minyak dari pengecer maupun langsung dari terminal dengan menggunakan kereta api, truk tangki maupun kapal tanker.
Terminal P.Sambu merupakan bagian dari sistem distribusi minyak nasional yang melayani depot-depot di wilayah Indonesia bagian barat. Selain menerima input minyak dari kilang-kilang dalam negri, Terminal PS juga menerima minyak impor dari Singapura. Kegiatan lain ialah melaksanakan ekspor minyak dari "Floating storage". Seluruh kegiatan ini hanya dapat dilakukan dengan kapal tanker dan tongkang saja.
Masalah yang ingin ditinjau adalah bagaimana kondisi fasilitas Terminal PS baik dermaga dan tangki dalam melayani kebutuhan minyak dimasa mendatang karena diperkirakan kebutuhan minyak akan terus meningkat. Kedua fasilitas tersebut saat ini dalam kondisi baik dan dapat memenuhi semua permintaan minyak. Disamping itu apakah mungkin memindahkan stok minyak yang ada di floating storage ke darat.
Untuk keperluan diatas digunakan metode Holt-winters guna meramal kebutuhan minyak di masa mendatang berdasar pada data pemakaian minyak sejak tahun 1990 sampai 1997 dan membuat model Simulasi untuk mengetahui perilaku sistem sampai tahun 2001.
Pembuatan model Simulasi harus mempelajari sistem yang ada dan mengumpulkan data-data yang berhubungan. Data-data tersebut sangat menentukan keakuratan output. Data thn 1997 dijadikan basis. Pembuatan model menggunakan Bahasa SIMAN dan software ARENA. Kemudian dilakukan percobaan selama I tahun dimulai dari tahun 1998 sampai 2001 dengan melakukan 16 replikasi setiap tahunnya.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada tahun 2001 minyak IFO membutuhkan penambahan suplai sedangkan minyak ADO kelebihan suplai. Inventori minyak di floating storage dapat dipindahkan ke darat karena kapasitas tangki yang tersedia masih cukup besar. Namun perlu adanya penambahan dermaga untuk melayani pergerakan kapal yang semakin bertambah. Dengan pemindahan tersebut dapat dihemat US$ 2,280,000.00 pertahun.
Kesemua hasil diatas tentunya dengan keterbatasan data input yang diperoleh dan beberapa asumsi yang digunakan dalam pembuatan model dan melaksanakan percobaan. Tesis ini dapat dilanjutkan untuk mempelajari kemungkinan meningkatkan waktu pelayanan dermaga yang terkait dengan jumlah penambahan dermaga Baru."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hermansyah
"Pada era globalisasi ekonomi sekarang ini persaingan di antara perusahaan menjadi semakin ketat. Tingkat aktifitas yang tinggi dalam mengelola asset perusahaan dan mengelola human resources serta inovasi akan menentukan keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan tersebut disamping faktor-faktor lainnya. Keterlambatan serta harga yang tidak kompetitif dalam pola perhitungan karena tidak adanya standarisasi perhitungan akan sangat merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Pendekatan dalam pola perhitungan proses produksi manufaktur untuk lebih mengefektifkan dalam perhitungan rencana anggaran pelaksanaan/produksi sehingga perusahaan akan lebih cepat dan tepat serta Iebih meningkatkan dalam hal Quality, Cost dan Delivery (QCD) balk dalam perhitungan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) maupun aplikasinya serta controlnya proses manufaktur dalam hal ini proses manufaktur tanki penampungan (storage tank).
Dari pata perhitungan yang sudah distandarisasi akan didapatkan rencana anggaran pelaksanaan proses manufaktur tangki penampungan yang lebih efektlf, cepat serta biaya yang kompetitif sehingga pekerjaan bagian produksi terulama bagian perencanaan dan pengendalian produksi, semakin sederhana , mudah, cepat dan lebih effektif serta sebagai masukkan pada bagian pemasaran dalam menyampaikan penawaran ke customer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T16709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skolnik, Lisa
Massachusetts: Rockport Publisher, 2001
R 648 SKO r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Influences of fluorine containing compounds TiF4
and ZrF4 on hydrogen sorption properties of
LiBH4 have been investigated. Thermovolumetric measurements, titration, and XRD technique
were used to characterize the samples. The results demonstrated a pronounced beneficial effect
of both ZrF4 and TiF4
on the sorption properties of modified LiBH4. After hydrogenation at
400°C and 80 bar, formation of modified LiBH4
was observed as a consequence of F dissolution in LiH (LiH1-zFz). Adding TiF4 and ZrF4 to LiBH4 has been found to modify both
thermodynamic and kinetic properties."
[Fakultas Teknik UI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fakultas Teknologi Industri], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Christian Natanael Halomoan
"Teknologi pendinginan menggunakan ice slurry sebagai media pendingin memiliki berbagai kegunaan sebagai sistem pendinginan yang ramah lingkungan. Pertumbuhan populasi sekitar 1,4% dan didorong oleh permintaan sektor industri. Protokol Montreal 1987 yang menghentikan produksi zat yang dapat merusak lapisan ozon termasuk zat CFC (Chlorofluorocarbons) dan HFC (Hydrofluorocarbons). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio glikol dan kecepatan RPM motor terhadap mass fraction ice slurry. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kombinasi rasio water glycol dan kecepatan RPM motor optimum untuk menghasilkan ice slurry yang digunakan sebagai media pendingin dan menentukan jumlah ice slurry yang dibutuhkan untuk mendinginkan distrik pelabuhan menggunakan jaringan perpipaan. Sebuah pelabuhan yang ada, berlokasi di Kalimantan Barat, Indonesia, berfungsi sebagai studi kasus. Penelitian ini menggunakan ice slurry generator dengan metode mechanical scraper dengan ethylene glycol. Hasil penelitian ini menunjukan semakin rendah kecepatan RPM motor, semakin besar mass fraction yang dihasilkan dan semakin besar rasio water glycol, semakin kecil mass fraction ice slurry yang dihasilkan. Kombinasi optimum untuk pendinginan distrik pelabuhan menggunakan jaringan perpipaan adalah pada rasio water glycol 20% dengan kecepatan motor 45 RPM dengan mass fraction sebesar 28,311%. Untuk mendinginkan pelabuhan dengan total luas gedung 3 hektar dibutuhkan 1,009 ton ice slurry.

Cooling technology using ice slurry as a cooling medium has various uses as an environmentally friendly cooling system. The population growth of around 1,4% and is driven by demand from the industrial sector. The 1987 Montreal Protocol stopped the production of substances that could damage the ozone, including CFCs (Chlorofluorocarbons) and HFCs (Hydrofluorocarbons). This research aims to determine the effect of variations in the glycol ratio and motor (scraper) speed to produce ice slurry which is used as a cooling medium and determine the amount of ice slurry needed to the port district using a piping network. An existing port, in West Kalimantan, Indonesia, serves as a case study. This reseach uses an ice slurry generator with mechanical scraper method using ethylene glycol. This research shows that the lower the motor (scraper) speed, the greater mass fraction produced, and the greater water glycol ratio, the smaller mass fraction of ice slurry produced. The optimal combination to cooling the port district using a pipe network is a water glycol ratio of 20% with motor (scraper) speed of 45 RPM with a mass fraction of 28,311%. To cool a port with a total building area of 3 hectares, 1,009 tons are needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>