Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Tjew Chintiya Felisia
Abstrak :
[ ABSTRAK
Ketidakpastian lingkungan menyebabkan adanya variabilitas dalam laba yang
dilaporkan perusahaan, dan menyebabkan adanya asimetri informasi antara
manajer dan pemegang saham. Adanya hal tesebut membuat manajemen
melakukan perataan laba untuk meningkatkan keinformatifan laba. Penelitian ini
akan menguji apakah interaksi antara perataan laba dengan keinformatifan laba
masa depan berpengaruh positif terhadap imbal hasil saham dan bagaimana bila
interaksi tersebut terjadi pada perusahaan yang beroperasi pada lingkungan yang
tidak pasti.
Penelitian ini menggunakan sampel 169 perusahaan publik yang tercatat di BEI,
kecuali perusahaan keuangan, selama periode 2000-2014. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa interaksi antara perataan laba dengan keinformatifan laba
masa depan berpengaruh negatif terhadap imbal hasil saham, yang artinya
manajemen melakukan perataan laba dengan motif garbling. Ketika perusahaan
beroperasi pada lingkungan yang tidak pasti, hubungan negatif antara interaksi
antara perataan laba dengan keinformatifan laba masa depan dengan imbal hasil
saham semakin kuat.
ABSTRACT
Environmental uncertainty induces variability in an organization's reported
earning and caused information asymmetry between management and
shareholders. This makes management have an incentive to improve earning
informativeness to reduce information asymmtery. This study examine whether the
interaction between income smoothing and future earning informativeness have
positive effect on stock returns and how this interaction occur when the
companies operating in an unceratin environment.
This study used sampels of 169 public compnay listed on Indonesian Stock
Exchange, exclude financial sector company, during the periods 2000-2014. The
results indicates that the interaction between income smoothing with future
earning informativeness negatively affect stock returns, which means management
does this by garbling motif. When the company operates in an uncertain
environment, the negative realtionship between interaction of income smoothing
and future earning informativeness is stronger., Environmental uncertainty induces variability in an organization?s reported
earning and caused information asymmetry between management and
shareholders. This makes management have an incentive to improve earning
informativeness to reduce information asymmtery. This study examine whether the
interaction between income smoothing and future earning informativeness have
positive effect on stock returns and how this interaction occur when the
companies operating in an unceratin environment.
This study used sampels of 169 public compnay listed on Indonesian Stock
Exchange, exclude financial sector company, during the periods 2000-2014. The
results indicates that the interaction between income smoothing with future
earning informativeness negatively affect stock returns, which means management
does this by garbling motif. When the company operates in an uncertain
environment, the negative realtionship between interaction of income smoothing
and future earning informativeness is stronger.]
2016
S62348
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nico Adhitio
Abstrak :
Melakukan valuasi sangat diperlukan oleh seorang investor untuk mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi harga pasar saham sektor perbankan dengan pendekatan relative valuation dan melakukan perbandingan antara nilai intrinsik saham dan harga pasar saham. Valuasi tersebut digunakan untuk menentukan harga pasar saham apakah overvalued atau undervalued. Penelitian ini menggunakan 35 sampel emiten bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 emiten bank yang memiliki nilai intrinsik di bawah harga pasar saham (overvalued) dan terdapat 26 emiten bank yang memiliki nilai intrinsik di atas harga pasar saham (undervalued).
An investor should do valuation in order to determine the intrinsic value of a stock. This study aims to valuate the stock market price of the banking sector using the relative valuation approach and compare between the stock intrinsic value and the stock market price. The valuation is used to determine market price of the stock is undervalued or overvalued. This study used 35 banks as the sample that listed in Indonesia Stock Exchange.
The results of this study shows that there are 9 banks that have intrinic value below the market price (overvalued) and 26 banks that have intrinsic value above the market price (undervalued).
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library