Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meily Badriati
Abstrak :
Penelitian ini menelaah dominasi pemilik modal dan resistensi pekerja media: seperti apakah interplay yang didorong oleh habitus masing-masing dalam memperebutkan kapital? Ini adalah kajian ekonomi politik media massa dengan paradigma ekonomi politik kritis konsrruktivis, yang menekankan interplay antara struktur dan agensi. Konsep kelas Pierre Bourdieu juga contradictory class dari Karl Marx muncul pada kerangka pemikiran. Konsep habitus dan field dari Pierre Bourdieu, serta teori strukturasi Anthony Giddens juga dipakai Alasannya, dua pemikir ini sama-sama menaruh perhatian pada obyektivisrne (keagenan dan agen diabaikan) dan subyektivisme (mengagungkan tindakan dan pengalaman individu diatas gejala keseluruhan). Namun pisau analisis utama adalah habitus elan fieldnya Bourdieu -- yang dikaitkan ke class analysisnya Marx. Penelitian ini menerapkan paradigma ktitis dengan metode studi kasus. Studi single case multi level analysis ini menganalisis level makro, meso dan mikro. Analisis level makro dipusatkan pada konteks perubahan ekonomi dan politik Indonesia orde bare sampai pasca orde barn, juga relasi pernilik Gatra Bob Hasan dengan Orde Baru dan reformasi, serta kondisi makro industri pers di-Indonesia. Pada level peso, studi dipusatkan pada proses produksi media. Ada 4 arena pertarungan yang dianalisis: (1) posisi pengambilan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan kepemilikan pekerja atas 25% saham, (2) serikat pekerja, (3) kebijakan pemberitaan, (4) percetakan. Pada level mikro, teks berita Gatra yang ada kaitannya dengan pemilik modal dianalisis dengan framing Gamson dan Modigliani. Berikut temuan yang didapat: Krisis moneter 1997 Asia ternyata berdampak besar pada Gatra. Krisis ekonomi, plus aturan baru tentang pers pasca orde baru membuat Gatra harus bcrjuang untuk tetap eksis. Berbagai upaya pun dilakukan, termasuk melakukan resistensi atas dominasi pemilik modal. Pertama, pemberian saham 25% yang diberikan cuma-cuma, temyata justru sering menyulitkan pekerja. Terutama bila perusahaan dalam kondisi tidak sehat. Kepemilikan saham 25% justru melanggengkan dominasi pernilik modal Kedua, pada arena serikat pekerja (SP), terjadi interplay antara pekerja dan pemilik modal. Interplay yang dimaksud adalah tarik menarik antara keputusan mendirikan dan tidak mendirikan SP. Lagi-lagi alasan bahwa pekerja ikut "memiliki perusahaan" menjadi alasan pelarangan dari pemilik modal Tapi pekerja berhasil menjalankan strategi agar fungsi dad SP tetap ada, dengan mengubah fungsi koperasi karyawan. Ketiga, pada arena kebijakan pemberitaan, resistensi juga dilakukan. Masukan Bob Hasan tidak serta merta diterima. Telpon dari pemilik modal sering diabaikan pekerja. Resistensi pekerja juga berhasil mengubah hari edar kembali ke Senin. Sementara pada teks, hampir semua berita mengenai Bob Hasan ditulis. Dan meski menulis tentang korupsi Bob Hasan, tetap terlihat upaya untuk `menghaluskannya'. Keempat, pada arena percetakan, banyak sekali pertarungan terjadi. Di satu sisi, pekerja media ingin mengganti percetakan karena adanya perjanjian denda. Sisi yang lain, percetakan tersebut adalah kepunyaan dan pemilik modal de facto. Proses negosiasi yang alot yang dilakukan antara pekerja dengan pemilik modal de jure yang juga sebagai CEO, tidak membuahkan hasil. Pekerja, sempat berhasil mencetak Calm di Iuar Enka. Tapi, akhirnya lahir kekerasan simbolis dad pemilik modal untuk mempertahankan dominasi. Penelitian ini memberi implikasi teoritis: konteks ruang dan waktu penting dan tidak bisa dipisahkan dari pertarungan-pertarungan yang terjadi. Ini menguatkan Bourdieu maupun Giddens yang sangat mementingkan konsteks ruang dan waktu. Studi kasus ini juga makin menguatkan bahwa pemikiran Bourdieu bisa menjadi benang merah penghubung dengan pemikiran Marxis lainnya. Studi ini menguatkan apa yang dikatakan Bourdieu: dominasi selalu berhadapan dengan resistensi. Kelompok dominan, selalu berusaha untuk mereproduksi kekuasaan, salah satunya lewat kekerasan simbolis. Studi ini juga memberi penguatan pada konsep habitus yang diciptakan melalui praktek sosial yang didapat dari pengalaman dan pengajaran, sedangkan praktek sosial merupakan produk interaksi antara habitus dan arena. Dan habitus masing-masing kelompok, jelas berbeda. Dikaitkan dengan analysis class nya Marx, tentang sifat-sifat kelas yang berada pada wilayah kontradiktori, temuan penelitian ini mcnunjukkan sisi lain analisis itu. jika manajer puncak bukan dari kelas pekerja, maka teori Marx tentang contradictory class bahwa CEO sedikit sekali berbeda dengan kelas kapitalis, adalah benar. Namun jika is lahir dari kelas pekerja, maka sikap CEO akan cenderung ke kelas pekerja karena memiliki habitus yang_sama dengan pekerja. Sementara manajer menengah tidak selalu bersikap ambigu, malah ditemukan, manajer menengah lebih cenderung ke kelas pekerja. Ini lagi-lagi karena kesamaan habitus. Toh pada kasus tertentu, manajer puncak dan menengah sepakat berbeda dengan kelas pekerja. Jadi teori Marx mengenai sifat-sifat kelas kontxadiktif harus diterapkan lebih luwes. Sebab, hal ini tergantung pada habitus manajer puncak dan menengah, serta tergantung pula pada kasus-kasus yang spesifik.
This research focus on owner domination and newsworker resistence: on the kind of interplay that being pushed by each other "habitus" to win over capital? This is an economy politics research on mass media, using constructive critical economy politics paradigm, with emphasis on interplay between structure and agency. "Class" concept from Pierre Bourdieu -- also the concept of "contradictory class" from Karl Marx --will appears. Pierre Bourdieu's other concept, "habitus dan field", and Anthony Giddens's "theory of structuration" also appears_ But the main analysis will came from Pierre Bourdieu's "habitus dan field" which being linked to Marx's "class analysis" This research apply critical paradigm with single case multi level analysis study. On macro level, analysis focused on the context of economy and political change during New Order era and after. And then also focusing on the role of Bob Hasan, the owner of Gatra, during that change. On Meso level, this study focus on Gatra productions process. On micro level, every Gatras article which mentions the owner, will be analized with Gamson's and Modigliani's framing. And this is the findings: Asia monetary crisis, in 1997, had a very big impact on Gatra. This economy crisis, along with new regulations about press makes Gatra struggling hard to keep its existence. Gatra 's news workers do everything they could, even campaigning resistence to the owner domination. But this only lead us to four conclusion: First, the 25% share of the company that news workers get for free (because of government regulations), in reality only became a burden. In fact, its only preserve owner dominations. Second, in the field of serikat pekerja (SP), or workers union, the owner and the worker pull strength in the issue of establishing the workers union. At the end, when the owner insist to ban the union, the worker use another strategy: altering the functions of their koperasi (economic corporations) to perform as workers union. Third, in the field of news contents, the workers also exercise resistence. Bob Hasan's input about news, almost never be accepted_ The workers usually turn down the owner's phone call. The workers resistence also can change the time of publications, from Friday to monday. And fourth, in the field of choosing printing company, the workers and the owner also engage in conflict. The workers want to change the printing house due to their bad performance and silly contract, but since the printing house also owned by the same person as the magazine, its becaming impossible. At the end, the owner use symbolic violence to maintain their domination. This research has some theoretical implications: time and space context is important, and cannot be separated from the conflict. This is strengthening what Bourdieu's and Giddens's already said. This case study also strengthening the fact that Bourdieu's thinking can becaming a bridge for other Marxist thoughts. This case study underlined what Bourdieu always said: domination will invite resistence. Arid dominant class, will always try to reproduce power, and the way to do it is by practicing symbolic violence. This Study also strengthening the "habitus" concept which being created by social practices trough experiences and learning process. Social practices is a product of interaction between the "habitus" and the "field". And every class's "habitus" is surely different. If we linked this with Marx's class analysis, about the attitude of the contradictory class, this research findings shows another side of that analysis. If the top manager not come from the working class, Marx's contradictory class theory which says that CEO is not that different from the capitalist is proven. But if that top manager came from the working class, his options will much closer to the working class, because of their similar "habitus". Meanwhile, the mid-level manager is not always ambiguous. This study found evidence that they are tend to support the working class. And this is, again, because of their similar "habitus". But, in some cases, also proven that these top and mid-level manager can act differently than the working class. So, Marx's theory about the contradictory class's attitude has to be implemented more loose. Because it always depend on the manager's "habitus", and also depend on the specific cases.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insania Clara Anggraeni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipe kepemilikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dianalisis berdasarkan tahap siklus hidup (life-cycle) perusahaan pada periode 2007-2011. Penelitian ini mengacu pada penelitian Liang dan Lin (2011). Pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan total sampel sebanyak 103 perusahaan. Hasil penelitian menemukan ada pengaruh struktur kepemilikan pada kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA dan IAROA. Selain itu pengaruh struktur kepemilikan juga bervariasi pada setiap fase life-cycle yaitu fase growth, mature, dan stagnant.
ABSTRACT
This study is designed to determine the effect of ownership structure in relationship of performance to listing firm on Indonesia Stock Exchange, especially for manufacturing company, in the perspectif of life-cycle for period 2007-2011. This research refers to previous research conducted by Liang and Lin (2011). This study using linear multivariate regression for 103 companies. The empirical result show there is relationship between ownership structure with performance (ROA dan IAROA) of company. Besides that, the relationship between ownership structure to performance also variate in every life cycle, start from growth stage, mature stage, and stagnant stage.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renya Riandini
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh struktur kepemilikan, faktor eksternal, faktor internal, dan leverage terhadap nilai perusahaan. Variabel independen dalam peneiitian ini antara lain adalah kepemilikan mamijerial. kepemilikan institusional, tingkat bunga, kendaan pasar modal, pertumbuhan pasar, profitabilitas, pembagian dividen, ulruran perusahaan, dan pangsa pasar relatif. Sedangkan vatiabel dependen dati penelitian ini adalab leverage dan nilai perusahaan. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh negatif dari struktur kepemilikan terhadap leverage dan nilai perusahaan. Faktor ekstemal memiliki pengaruh negatif temadap leverage namun betpengaruh positif terbadap Nilai Perusahaan. Faktor internal memiliki pengaruh positif terhadap leverage dan nilai perusahaan. ......This research purpose knows the influence of Ownership structure, external factor, internal factor and leverage to firm value. Independent variables in this research are managerial ownership. institutional ownership, interest rate, stock market. market growth, profitability, dividend payout, firm size and market share. Dependent variables in this research are leverage and firm value. The result of this research shows negative effect of ownership structure to leverage and firm value. External factor has a negative effect to leverage but it shows possitive effect to firm value. Internal factor has positive effect to leverage and firm value.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T21018
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Natalia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Insider ownership, Inttitutional Ownership, Dispersion of ownership, Debt To Total Assets, Collateralizable Assets Dan Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio. Variabel independen ini merupakan proksi dari agency costs yang akan diuji apakah berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini menggunakan data panel dengan jumlah observasi 96 dari sampel perusahaan di sektor non keuangan pada periode 2009-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara simultan seluruh variabel independen (Insider ownership, Inttitutional Ownership, Dispersion of ownership, Debt To Total Assets, Collateralizable Assets Dan Free Cash Flow) mempengaruhi secara signifikan variabel dependen (dividend payout ratio). (2) Variabel Institutional Ownership dan collateralizable assets memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan dividen. (3) Insider ownership, Debt To Total Assets, dan Dispersion of ownership tidak memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kebijakan dividen (4) Free Cash Flow tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kebijakan dividen. ......This research aims to analyze the effect of Ownerships, Debt To Total Assets, Collateralizable Assets, and Free Cash Flow on Dividend Payout Ratio. These variables are from the agency costs’ proxies. This research uses a panel data of 96 observations of non-financial firms for the period 2009-2011. The results shows: (1) All the independent variables have a significant effect on dividend payout ratio simultaneously (2) Institutional Ownership and collateralizable assets have significant positive effect on dividend payout ratio. (3) Insider ownership, Debt To Total Assets, and Dispersion of ownership have no significant negatif effect on dividend payout ratio. (4) Free Cash Flow has no a significant positive effect on dividend payout ratio.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruben Raditya Eddon Lydda
Abstrak :
Sebagai bagian dari silabus mata kuliah Akuntansi Keuangan ACCY 231, semua mahasiswa ditugaskan untuk melakukan kritik terhadap GAAP internasional saat ini, atau konsep dan/atau asumsi yang mendasarinya. Pilihan bacaan dengan topik serupa ditawarkan berpasangan agar mahasiswa dapat melakukan studi banding sehubungan dengan efek terhadap standar GAAP internasional ketika diterapkan di tempat-tempat dengan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, saya telah memilih set empat untuk melakukan studi komparatif saya, yaitu tentang "budaya" untuk menganalisis dampak GAAP internasional berdasarkan bacaan yang disediakan. ......As part of the syllabus of Financial Accounting ACCY 231, students were tasked to conduct a critique of current international GAAP, or underlying concepts and/or assumptions. A selection of readings with similar topics are offered in pairs in order for students to conduct a comparative study with regards to the effects, or lack thereof, to international GAAP standards when applied to places of different cultures. Thus, I have chosen to complete my comparative study set four: On the invocation of “culture” to analyse the impact of international GAAP based on the provided readings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Akhmad Budi Cahyono
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S21957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Fenny Rosari
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh konsentrasi kepemilikan yakni konsentrasi kepemilikan keluarga dan institusi keuangan terhadap asimetri informasi serta pengaruh tingkat pengungkapan sukarela terhadap hubungan konsentrasi kepemilikan keluarga dan institusi keuangan dengan asimetri informasi. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun 2009-2011. Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling berjumlah sebanyak 201 observasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terbukti bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap asimetri informasi. Jika diteliti berdasarkan jenis konsentrasi kepemilikan ditemukan bahwa konsentrasi kepemilikan keluarga dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi. Sementara konsentrasi kepemilikan institusi keuangan dapat meningkatkan terjadinya asimetri informasi. Lebih lanjut, ditemukan bahwa tingkat pengungkapan sukarela dapat mengurangi asimetri informasi. Namun, tidak ditemukan adanya pengaruh dari tingkat pengungkapan sukarela terhadap hubungan konsentrasi kepemilikan keluarga dan institusi keuangan dengan asimetri informasi.
This research examines the effect of ownership concentration categorized into family and financial institution ownership concentration with information asymmetry and the effect of voluntary disclosure to the relationship between family and financial institution ownership concentration with information asymmetry. The population used are all manufactur companies listed on Indonesian Stock Exchange during 2009-2011. Samples amounted 201 observations are selected using purposive sampling method. The method used in this research is multiple linear regression method. The result not proved that ownership concentration effects information asymmetry. If tested use categorize of ownership concentration, the result indicate that family ownership concentration decreases information asymmetry while financial institution ownership concentration increases information asymmetry. Further, the result proved that voluntary disclosure decreases information asymmetry. However, the result not proved that voluntary disclosure has significant effect on relationship between family and financial institution ownership concentration with information asymmetry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gufi Laura Patricia
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang disusun untuk menganalisis penggunaan konsep nominee agreement dalam kepemilikan tanah maupun saham oleh Warga Negara Asing di Indonesia. Dimana di dalam kepemilikan tanah, Pasal 21 ayat (1) jo Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Pokok Agraria menyebutkan bahwa selain Warga Negara Indonesia dilarang memiliki suatu Hak Milik dengan apapun caranya. Sedang dalam kepemilikan saham, terdapat batasan Warga Negara Asing untuk menguasai saham dan kegiatan usaha yang tertutup bagi penanam modal asing. Batasan ini memicu adanya praktik konsep nominee agreement di Indonesia sebagai bentuk penyelundupan hukum, dimana Warga Negara Asing sebagai beneficiary meminjam nama Warga Negara Indonesia sebagai nominee untuk memperoleh hak atas tanah/saham. Sehingga hasil penelitian ini adalah terdapatnya permasalahan hukum karena konsep nominee agreement dilarang dalam sistem hukum di Indonesia. Beberapa putusan pengadilan pun menyatakan nominee agreement batal demi hukum karena perjanjian tersebut tidak memenuhi syarat objektif sahnya suatu perjanjian. ......This research is qualitative with a descriptive design, to analyze the application of nominee agreement concept in stock and land ownership by foreigners in Indonesia. In land ownership, Article 21 paragraph (1) in conjunction with Article 26 paragraph (2) of the Basic Agrarian Law, besides Indonesian citizens are prohibited from owning a Freehold with any way. In stocks ownership, there are limitations for foreigner to possess stocks and business activities which are prohibited to foreign investors. Until finally these limits triggers the practice of the concept of nominee agreement in Indonesia as a form of smuggling law, whereby foreigner as beneficiary, borrow the name of an Indonesian citizen as a nominee to acquire land rights/shares. The result of this research is there are some new problems because of the concept of nominee agreement is prohibited in the legal system of Indonesia. Several court decisions also stated nominee agreement is null and void because the agreement does not qualify objective validity of an agreement.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikentya Dwi Ratessa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh board composition dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen perusahaan. Sampel yang digunakan sebanyak 294 perusahaan untuk menguji keputusan dividen dan 406 data observasi tahunan perusahaan untuk menguji dividend payout ratio perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Penelitian menggunakan dua model: regresi logistik biner dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan dividen, sementara rasio kepemilikan manajerial, rasio kepemilikan institusional, dan rasio free float berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan dividen; 2) rasio kepemilikan institusional dan free float ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Selain itu, ditemukan bukti bahwa rasio komisaris independen tidak berpengaruh baik terhadap keputusan dividen maupun dividend payout ratio.
The main objective of this research is to analyze the effect of board composition and ownership structure on firm dividend policy. Samples used in this study are 294 firms to test dividend decision and 406 firm year observations to test dividend payout ratio of nonfinancial firms listed in Indonesia Stock Exchange for the period of 2008-2012. This research used two models: binary logistic regression and multiple linier regression. The result show that: 1) board size has positive and significant effect on dividend decision, while managerial ownership ratio, institutional ownership ratio, and free float ratio have negative and significant effect on dividend decision; 2) institutional ownership ratio and free float ratio have negative and significant effect on dividend payout ratio. Results also show that board independence has no effect both on dividend decision and dividend payout ratio.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>