Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Sukendro
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan pasar modal yang semakin meningkat mendarang semakin pentingnya peranan informasi keuangan perusahaan-perusahaan yang telah go public di pasar modal. Informasi mengenai besarnya dividen dan besarnya earning merupakan salah satu informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut para investor dapat menilai prospek perusahaan di waktu yang akan datang dan sangat berguna dalam rangka menginvestasikan dananya.

Investor yang menginvestasikan dana pada perusahaan yang mempunyai prospek yang baik akan memperoleh capital gain dalam bentuk perubahan harga yang positif dan dividen yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang relatif kurang menguntungkan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui reaksi return saham disekitar waktu pengumuman dividen dan pengumuman earning dan bila pengumuman tersebut mempunyai kandungan informasi yang relevan maka akan terjadi reaksi harga saham. Apabila reaksi harga saham terjadi pada saat pengumuman dividen dan pengumuman earning dengan poly yang lama dari pengumuman tersebut, dan setelah pengumuman harga menyesuaikan kembali dan tidak berfluktuasi maka hal ini bisa mencerminkan kondisi pasar modal tersebut termasuk pasar modal yang efisien dalam bentuk setengah kuat

Penelitian yang berkaitan dengan pengumuman dividen dan pengumuman earning di Luar Negeri dilakukan oleh Pattel, JM dan MA Walfson (1984), Friend & Puckett (1964), Watts (1978) dan Aharony dan Swary (1980), yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perubahan besarnya dividen dan pengumuman earning mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel besarnya dividen dan besarnya perubahan retained earning terhadap harga saham menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kemudian dengan menggunakan uji beda terhadap rata-rata return saham dan rata rata abnormal return saham di sekitar pengumuman dividen dan pengumuman earning juga menunjukkan bahwa variabel pengumuman dividen dan pengumuman earning ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, hal ini terlihat dari nilai rata - rata return harian maupun rata rata abnormal return sebelum, pada saat dan sesudah pengumuman dividen dan pengumuman earning naik, turun maupun tetap, meskipun mengalami perubahan tetapi tidak ada yang menunjukkan nilai yang signifikan. Dengan demikian berarti ada ketidak konsistenan mengenai kandungan informasi dari pengumuman dividen dan pengumuman earning naik, turun dan tetap, dan hal ini merupakan cermin mengenai kondisi pasar modal di Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta ternyata belum elision dalam bentuk setengah kuat. Oleh karena itu kedua informasi ini tidak dapat sepenuhnya digunakan oleh investor untuk menilai prospek perusahaan di waktu yang akan datang dalam rangka menginvestasikan dananya dengan membeli saham di pasar modal.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Antoni Hamonangan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengumuman merger sebagai sinyal yang baik yang dapat menghasilkan abnormal return pada harga saham. Studi sebelumnya telah menemukan dua bukti berbeda; pengumuman merger tersebut menghasilkan abnormal return; dan ada juga literatur yang menemukan pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return. Penelitian ini menggunakan sampel 115 perusahaan anggota Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang mengumumkan merger pada periode 2014-2018. Dengan metode Event Study ditemukan bahwa pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return pada harga saham bidder pada periode 2014-2018. Abnormal return menyesuaikan beberapa hari setelah pengumuman merger karena adanya kebocoran informasi sebelum pengumuman merger diumumkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi investor di negara anggota APEC terhadap pengumuman merger dan menguji relevansi penelitian sebelumnya bahwa pengumuman merger sebagai sinyal yang baik dapat menghasilkan abnormal return. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa abnormal return pada harga saham tidak segera adjust setelah diumumkan. ......This study aims to test whether the merger announcement is a good signal that can produce an abnormal return on stock prices. Previous studies have found two different pieces of evidence; the announcement of the merger resulted in an abnormal return; and there is also literature that finds merger announcements do not produce abnormal returns. This study uses a sample of 115 member companies of the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) which announced a merger in the 2014-2018 period. With the Event Study method it was found that the merger announcement did not produce an abnormal return on the bidder stock price in the 2014-2018 period. The abnormal return adjusts a few days after the announcement of the merger due to leaks of information before the announcement of the merger was announced. This study aims to determine the reaction of investors in APEC member countries to the announcement of the merger and examine the relevance of previous research that the announcement of the merger as a good signal can produce abnormal returns. The results of this study imply that the abnormal returns on stock prices do not immediately adjust after being announced.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Gharini Estowo
Abstrak :
Salah satu penjelasan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK) dalam PSAK yaitu tentang karakteristik kualitatif yang menentukan kegunaan informasi dalam laporan keuangan. Dalam KDP2LK paragraf 24 disebutkan empat prinsip karakteristik kualitatif, dua diantaranya yaitu relevan dan keandalan. Relevansi nilai merefleksikan dampak kombinasi dari relevan dan keandalan. EPS, nilai buku ekuitas, dan dividen merupakan komponen pertimbangan keputusan investor, memiliki hubungan dengan retun saham. Relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas pada perusahaan yang diaudit oleh auditor big 4 lebih besar dari non big 4. Relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas yang dimiliki oleh industri keuangan lebih besar dari industri manfaktur. Relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas yang pada periode setelah adopsi IFRS lebih besar dari periode sebelum adopsi IFRS. Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (FPPFS) in PSAK regulates the qualitative characteristics that determine the usefulness of information in the financial statements. In paragraph 24 of FPPFS mentioned four principles of qualitative characteristics, two of which are relevant and reliability. Value relevance reflect the combined impact of relevant and reliability. EPS, book value of equity, and dividends are considered components of investor decisions, has a relationship with retun stock. Value relevance of earnings and book value of equity from companies audited by Big 4 auditor is greater than those who audited by non-Big 4 auditor. Value relevance of earnings and book value of equity from financial industry is greater than manfacture industry. Value relevance of earnings and book value of equity from post IFRS adoption is greater than pre IFRS adoption.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Pusparini
Abstrak :
ABSTRAK Regulasi price limit seharusnya dapat mengurangi gejala volatilitas harga saham yang berlebihan ketika market dalam keadaan tidak baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh price limit terhadap pergerakan harga saham pada satu hari perdagangan yang pada hari itu harga saham bergerak sempat menyentuh batas maksimal atau batas minimal transaksi harian. Penilitian ini menggunakan data seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 ndash; 2015 dan menggunakan metode Overreaction Hypothesis yang dikemukakan Huang 2001 . Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa regulasi price limit di Bursa Efek Indonesia belum efektif mengurangi volatilitas yang terlihat dari tidak adanya gejala overreaction.
ABSTRACT Price limits regulation should reduce the symptoms of excessive stock price volatility when market in bad condition. This research is to analyze the effect of price limit on stock price movements on the day of trading that the price had touched the maximum or minimum daily limit transactions. This research used data of all existing shares in the Indonesian Stock Exchange during the period 2008 2015 and use the Overreaction Hypothesis method that proposed by Huang 2001 . The results of this study indicate that the limit price regulation in the Indonesian Stock Exchange has not been effective in reducing the volatility seen from the absence of overreaction symptoms.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jimmy Chandra
Abstrak :
ABSTRACT
Makin tajamnya persaingan antra bank dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dan antar bank satu sama lain dewasa ini menuntut kemampuan para manajer masing-masing bank bertindak secara profesional dan rasional agar pertumbuhan dan pangsa pasar yang telah dimiliki sekurang?kurangnya. dapat dipertaharkan, dan jika mungkin ditingkatkan.

Dengan dikluarkannya paket deregulasi Oktober 1988 (PAKTO 1988) persaingan menjadi lebih taiam karena masing?masing bank berupaya mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai akibat munculnya bank-bank baru dan bank campuran. Dalam karya akhir ini, kami mencoba untuk menganalisa perkembangan industri perbankan dalam kaitannya dengan PAKDES 1987 dan PAKTO 1938, ditinjau dari beberapa aspek yaitu, lingkungan makro, daya saing dalam industri, kondis pasar, keadaan keuangan dan potensi manajemefl puncak dari bank yang go-pubic.

Lingkungan makro yang meliputi faktor ekonomi, teknologi dan politik dan peraturan pemerintah merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan implementasi strategi manajemen dan pencapaian tujuan perusahaan.

Aspek lingkLangan makro yang berpengaruh terhadap industri perbankan adalah deregulasi Oktober 1988, karena memberi peluag bagi bank yang telah ada untuk membuka cabang dan cabang pembantu, serta dipermudahnya pemberian pemberian izin pembukaan bank baru dan bank campuran. Kesempatan tersebut merupakan momentum yang terbaik bagi kelompok persahaan besar (akhir?akhir ini disebut konglomerat) untuk berlomba membuka bank-bank baru dan atau bank campuran.

Daya saing dalam industri perbankan tidak lepas dari dampak PAKDES 1987, dimana ancaman pendatang baru berupa pembukaan bank baru dan bank campuran oleh perusahaan konglomerat, disamping ancaman dari luar industri perbankan berupa produk substitusi dan LKBB dan pasar modal.

Kekuatan negosiasi pembeli jasa dapat dilihat dari aspek kemampuan bank dalam memberikan kredit terutama tingginya tinçgkat suku bunga pinjaman bank bila dibanding sumber lain sehingga pembeli jasa berusaha mencari alternatif pembiayaan substitusi melalui pasar modal yang sekarang ini sangat gencar digalakkan oleh BAPEPAM, disamping sumber pembiayaan lain dari LKBB.

Kekuatan negosiasi pemilik dana dapat dilihat dari aspek kemampuan industri perbankan untuk menghimpun dana dan masyarakat, antara lain melalui tabungan tahapan, tabungan kesra, tabungan deposito, giro dan lain sebagainya. Karena meninkatnya jumlah bank, persaingan dalam memperebutkan dan. masyarakat yana terbata soemakin han semakin tajam.

Walaupun telah lahjr bank-bank baru dan bank campuran sebagai akibat dari PAKTO 1988, industri perbankan secara keseluruhan tetap cerah karena pertumbuhan ekonomi nasional yang baik pada tahun 1989 sebesar 6,4 % (Sumber laporan Bank Dunia).

Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan manjemennya, apakah dapat bertindak secara profesional, fleksibel dan cepat dalam pengambilan keputusan sesuai dengan perubahan lingkungan usaha yang semakin cepat. Dengan kata lain. potensi manajemen terutama manajemen puncak yang menentukan tujuan dan strategi sangat menentukan keberhasilan perusahaan, dimana ini juga berlaku pada industri perbankan.

Sebagai alah satu alterratif sumber pembiayaan, beberapa bank telah melakukan penawaran saham kepada publik melalui pasar modal guna mendapatkan dana murah dan jumlah relatif besar. Dalam kaitan ini, kami memilih pokak bahasan ?penentuan harga saham perdana pada BII dan Bank Niaga? dengan mengacu pada proyeksi laporara keuangari dan prospektus bank-bank tersebut, wawancara dengan pejabat-pejabat bank yang berwenang serta publikasi dari Bank Indonesia dan BAPEPAM, dan teori yang berkaitan.

Dalam perentuan harga saham perdana terdapat beberapa pendekatan yaitu pendekatan arus deviden, pendekatan earning, pendekatan nilai aktiva bersih, pendekatan arus kas, pendekatan dengan analisa teknis, serta aspek penawaran untuk mendapat izin go-public, bank harus tergolong sehat sesuai dngan kriteria Bank Indonesia, sehingga setelah bank tersebut. Go-public, pemodal diharapkan dapat memperoleh hasil yang memadai dan pembelian saham bank yang bersangkutan.

Penentua Price Earning Ratio (P/E ratio) dalam praktek adalah berdasarkan kesepakatan antara emiten dengan underwriter, dan ratio dari perusahaan sejenis, tetapi keputusan akhir harga saham perdana dipengaruhi juga oleh animo dan daya beli investor, serta jumlah saham yang ditawarkan paca saat penawaran umum. Penentuan harga saham perdana dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan harga kurs saham dìpasar Sekunder tidak iatuh dibawah harga Perdana walaupun tidak ada Jaminan bahwa harga kurs tidak akan turun karena terdapat gejala IHS baik di BEJ maupun BES terjadi penurunan dan kemunduran volume transaksi perdagangan saham di pasar sekunder sekitar Oktober 1909 sampai dengan Januari 1990. Hal tersebut dìsebabkan karena masyarakat pemodal sudah kritis dan tidak bersifat latah dalam membeli saham, investor asing lebih selektif dalam melakukan pembelian saham di Pasar Modal Indonesia. Berdasarkan penelitian dan anaisa ini, kami menarik kesimpulan bahwaa penentuan harga saham perdana atas kedua bank tersebut, menggunakan pendekatan earning, dan nenilai harga saham perdana kedua bank tersebut terlalu tinggi pada saat dilakukan penawaran umum.

Dari hasil studi ini, kami memberi saran kepada emiten dan underwriter dalam memilih alternatif penentuan harga saham berdasarkan prospek dan perkembanqan usaha emiten, keadaan keuangan, reputasi manajemen dan citra perusahaan tersebut dengan memperhatikan faktor eksternal lain yang berpengaruh, antara lain jumlah supply saham baru, sikap investor atas perkembangan pasar modal di Indonesia, dan peraturan yang relevan di pasar modal antara lain investor asing tidak diizinkan membeli saham perbankan. Dengan penentuan harga saham dengan cara tersebut lebih menekankan kepentingan jangka panjang emiten dan pemodal, sehingga perkembangan pasar modal yang berkesinambungan dapat terwujud.

Sebagai investor yang bijaksana harus selalu mempertimbangkan besarnya resiko yang bersedia dítanggung dibandingkan dengan hasil yang diharapkan dalam pemilihan saham yang ditawarkan, sehingga keputusan investasinya benar- benar atas dasar pertimbangan rasional-obyektif, dengan demikian diharapkan dapat memperoleh hasil investasi yang diinginkan. Akhirnya kami menghimbau calon investor untuk menganalisa secara seksama prospektus perusahaan yang go- public, informasi lain yang berkaitan dengan bidang kegiatan industri yang bersangkutan, dan indikator ekonomi. makro dan kebijaksanaan pemerintah yang dapat mempengaruhi usaha calon emiten, serta peraturan dibidang pasar modal sebelum mereka memutuskan membeli saham.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Haryanto
Abstrak :
Tesis ini dilakukan untuk meneliti pengaruh pajak dividen terhadap reaksi harga saham dan analisis pengaruh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi terhadap reaksi harga saham. Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan. Pertama, untuk mengetahui apakah pengaruh pajak dividen menyebabkan penurunan harga saham pada tanggal ex-dividend adalah sama dengan Satu. Kedua, untuk mengetahui apakah terdapat reaksi harga saham di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Ketiga, untuk mengetahui apakah reaksi harga saham dipengaruhi oleh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Digunakan beberapa metode untuk melakukan pengujian hipotesis-hipotesis yang terdapat di dalam tesis ini. Perlama, metode Dividend Drop Ratio (D_DROP) dipakai untuk menguji hipotesis apakah pengaruh pajak dividen menyebabkan penurunan harga saham pada tanggal ex-dividend adalah sama dengan satu. Kedua, Metode event study dlgunakan untuk menguji hipotesis apakah terdapat reaksi harga saham di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Ketiga, Metode regresi berganda untuk menguji hipotesis apakah reaksi harga saham dipengaruhi oleh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Penelitian ini menghasilkan beberapa hal. Pertama, pengaruh pajak dividen menyebabkan penurunan harga saham pada tanggal ex-dividend kurang dari jumlah dividen tunai. Kedua, terdapat reaksi harga saham di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Ketiga, Reaksi harga saham sangat dipengaruhi oleh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend.
This thesis investigate the effect of dividend taxes on stock prices reactions and analysis the effect of institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on stock price reactions. There are three objectives in this thesis. First, to know what the effects of dividend taxes make a movement of stock prices on ex-dividend days by less than cash dividend. Second, to know what the stock prices reactions exist around ex-dividend days. Last, to know what the stock prices reactions affected by institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on the days around ex-dividend date. There?s a lot of method to examine hypothesis in this thesis. First, Dividend drop ratio (D_DROP) method used to examine the effects of dividend taxes make a movement of stock prices on ex-dividend days by less than cash dividend. Second, Event study method used to examine the stock prices reactions exist around ex-dividend days. Last, Backward regression method used to examine the stock prices reactions affected by institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on the days around ex-dividend date. Results show that first; the dividend taxes affect the changing of stock prices on ex~dividend less than cash dividend. Second, the stock prices reactions really exist around ex-dividend days. Last, the stock prices reactions significantly influenced by institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on the days around ex-dividend date.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Ramadhani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak perubahan PSAK 24 Imbalan Kerja Revisi 2013 terhadap ekuitas, penghasilan komprehensif lain other comprehensive income/OCI, dan imbal hasil saham. Penelitian menggunakan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013 ndash; 2016 sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukan perubahan ekuitas sesudah penerapan PSAK 24 Imbalan Kerja Revisi 2013 lebih tinggi dibandingkan sebelum penerapan. Keuntungan kerugian aktuarial mendominasi penghasilan komprehensif lain perusahaan baik dari sisi keberadaan maupun nilai. Pada 2015 dan 2016 terdapat lebih dari 95 perusahaan yang menyajikan keuntungan kerugian aktuarial sebagai komponen OCI. Dari sisi nilai, rata-rata proporsi keuntungan kerugian aktuarial melebihi 50 dari total OCI perusahaan. Asumsi signifikan yang paling banyak diungkapkan adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Tingkat diskonto terbukti berkorelasi positif dengan OCI dari keuntungan kerugian aktuarial, sedangkan tingkat kenaikan gaji berkorelasi negatif dengan keuntungan kerugian aktuarial. OCI dari keuntungan kerugian aktuarial terbukti berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham. ......This study aims to analyze the impact of changes in Statement of Financial Accounting Standards Indonesia PSAK 24 Employee Benefits Revised 2013 to equity, other comprehensive income OCI, and stock returns. This research using companies listed on Indonesia Stock Exchange IDX 2013 2016 as a sample. The results show changes in equity after the application of PSAK 24 Employee Benefits Revised 2013 is higher than before. Actuarial gains losses dominate the company 39s other comprehensive income both in terms of existence and value. In 2015 and 2016 there are more than 95 of companies that report actuarial gains losses as OCI components. In terms of value, the average proportion of actuarial gains losses exceeds 50 of the total OCI of the firm. The most significantly disclosed assumptions are the discount rate and the salaries growth. The discount rate proved to be positively correlated with OCI of actuarial gains losses, whereas the salaries growth is negatively correlated with actuarial gains losses. This study find OCI from actuarial gains losses significantly ascociated with stock return.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In process of writing script the title "The Comparative of Stock Price Before and After Stock Split Announcement", the writer do the research, with purpose to know whether there are differences among stock price before announcement and stock price after split announcement.
657 JAK 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>