Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1530 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Ariati
Abstrak :
Penelitian tentang penduduk lanjut usia di Indonesia ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial, ekonomi, dan kesehatan penduduk lansia di Indonesia serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan penduduk lansia. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1999 terhadap 63312 penduduk lansia di seluruh Indonesia. Yang dimaksud dengan penduduk lansia pada penelitian ini adalah mereka yang berumur 60 tahun keatas. Unit analisis dalam penelitian ini adalah penduduk lansia sebagai individu. Metode analisisnya menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi silang antar variabel yang dianalisis, analisis faktor untuk membantu proses analisis inferensial, dan analisis inferensial dengan menggunakan model regresi logistik multinomial. Metode regresi logistik multinomial dianggap cocok, karena dalam penelitian ini variabel status kesehatan yang merupakan variabel terikat merupakan variabel dengan tiga kategori. Hasil penelitian tentang karakteristik sosial, ekonomi, dan kesehatan penduduk lansia berdasar Susenas 1999 secara deskriptif menunjukkan bahwa; (1) Jumlah penduduk lansia perempuan lebih besar dibanding pria dengan rasio jenis kelamin 89,9. Pendidikan penduduk lansia perempuan lebih buruk dibanding pria. Masih banyak penduduk lansia yang berstatus kawin (59,8%) dan berstatus sebagai kepala RT (58,2%). Fenomena penduduk lansia yang bekerja juga banyak ditemukan (46%); (2) Tingkat pengeluaran untuk kesehatan masih rendah dengan rata-rata Rp.34.156 per orang per tahun; (3) Kualitas lingkungan tempat tinggal penduduk lansia relatif buruk, dan secara umum kondisi lingkungan tempat tinggal penduduk lansia di kota lebih balk dibanding di desa; (4) Lebih dari separuh (58,1%) penduduk lansia mengaku bertubuh sehat, tidak mengalami gangguan apapun, sementara 26,3% mengaku mengalami keluhan kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas, dan 15,6% penduduk lansia merasa keluhan kesehatan tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Berdasarkan analisis inferensial didapatkan hasil sebagai berikut; (1) seluruh variabel yang mewakili faktor individu seperti jenis kelamin, status kawin, pendidikan dan aktivitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap status kesehatan penduduk lansia; (2) seluruh variabel yang mewakili faktor rumah tangga seperti living arrangement, hubungan dengan kepala RT, dan pengeluaran untuk kesehatan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan penduduk lansia; (3) variabel lokasi dan kualitas Iingkungan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap status kesehatan penduduk lansia buruk dibanding balk, namun kurang signifikan terhadap status kesehatan sedang terhadap balk; (4) ketika variabel living arrangement diinteraksikan dengan variabel jenis kelamin ternyata walau sama-sama hidup sendiri tanpa pasangan atau anggota keluarga yang lain, temyata dalam memiliki kesehatan buruk, laki-laki berisiko lebih besar dibanding perempuan.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Nifdawani
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam upaya mengatasi berbagai masalah lingkumgan hidup, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah memasukkan materi lingkungan hidup ke dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN 1993). GBHN 1993, menggariskan bahwa lingkungan hidup merupakan bagian penting dari ekosistem dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh mahluk hidup di muka bumui. Oleh karena itu pembangunan lingkungan hidup diarahkan pada terwujudnya kelestarian, keseimbangan dan keserasian yang dinamis antara manusia dan mahluk hidup lainnya dengan lingkungannya.

Pembangunan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan mutu, memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan, dan merehabilitasi kerusakan lingkungan. Kegiatan pembangunan pada dasarnya merupakan upaya peningkatan taraf hidup manusia dengan jalan memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di sekitar lingkungan hidupnya.

Pemantauan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh para pengelola dan perencana kebijaksanaan lingkungan hidup khususnya lingkungan hidup sosial, membutuhkan informasi tentang lingkungan hidup sosial. Informasi tersebut berupa statistik lingkungan hidup sosial yang dimanfaatkan untuk melihat kondisi lingkungan hidup sosial suatu waktu, baik mengevaluasi tingkat kerusakan yang terjadi, perbaikan yang telah dilakukan, maupun langkah-langkah yang perlu disusun sebagai bahan masukan bagi perencanaan lingkungan hidup sosial di masa mendatang. Para penentu kebijakan lingkungan hidup sosial harus memasukkan faktor lingkungan dalam semua pertimbangan kegiatannya, ditunjang informasi tentang lingkungan hidup sosial yang akurat, lengkap, tepat waktu dan berkelanjutan.

Penelitian ini bertujuan 1. Menyusun indikator pokok lingkungan hidup sosial yang dibutuhkan dalam rangka penyajian statistik lingkungan hidup sosial. Mengevaluasi tersedianya variabel-variabel lingkungan hidup sosial beserta cara pengumpulannya 2. Mengukur tingkat pemahaman para penanggungjawab pengelola statistik di instansi terkait. Penelitian dilakukan pada instansi terkait dengan kriteria sebagai berikut : 1. Fungsi dan tugas Departemen/ Lembaga pemerintah lainnya yang berkaitan langsung dengan masalah lingkungan hidup khususnya lingkungan hidup sosial. 2. Instansi dan lembaga lainnyayang tidak langsung berkaitan dengan lingkungan hidup sosial tetapi kegiatannya relevan dengan lingkungan hidup sosial.

Sebagai responden dalam penelitian ini adalah para pejabat penanggung jawab pusat pengolahan data pada instansi terkait. Jumlah instansi yang diteliti adalah sebanyak 25 instansi, sedangkan responden yang diteliti sebanyak 30 orang.

Penelitian terhadap responden dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Pertanyaan yang diajukan di antaranya adalah tentang kualitas sumberdaya manusia pengelola statistik, sistem informasi, koordinasi, pemanfaatan data yang telah disajikan dan keterkaitan antar instansi terkait.

Rancangan penyajian data statistik lingkungan hidup sosial yang diajukan, telah disesuaikan dengan kerangka acuan United Nations dan disesuaikan dengan tersedianya data pada saat ini. Kerangka acuan tersebut terdiri dari kelompok informasi : 1. Kegiatan sosial ekonomi dan kejadian silam. 2. Dampak lingkungan 3. Respon perubahan lingkungan 4. Stok (persediaan) dan kondisi dasar.

Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut : 1. Sumberdaya manusia yaitu para pengelola pusat pengolahan data dan informasi statistik, baik sebagai pejabat penanggungjawab maupun staf, masih perlu memperoleh peningkatan pengetahuan tentang lingkungan hidup khususnya lingkungan hidup sosial. 2. Instansi terkait sebagai nara sumber informasi statistik lingkungan hidup sosial, perlu melakukan peningkatan sistem informasi baik ke daerah bagi instansi yang mempunyai perwakilan di daerah Sedang sistem informasi di pusat yang nantinya akan berhubungan secara on line dengan pusat informasi lingkungan hidup sosial yang direncanakan. 3. Secara keseluruhan para responden yang telah membaca dan menggunakan data statistik dari publikasi statistik lingkungan hidup yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik hanya 67 %. Sedang yang telah membaca publikasi Neraca Kualitas Lingkungan Hidup oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup hanya 47 %. Keadaan ini disebabkan tidak diterimanya publikasi di atas oleh para responden. 4. Agar Statistik Lingkungan Hidup Sosial ini dapat disajikan dengan akurat dan tepat waktu, perlu dibentuk suatu Pusat Informasi Statistik Lingkungan Hidup khususnya Lingkungan Hidup Sosial. Pusat inforniasi ini direncanakan dapat melayani dengan cepat para perencana data statistik lingkungan hidup sosial,dan terjalinnya kerja. sama antar instansi terkait. 5. Dalam upaya penyajian statistik lingkungan hidup sosial, diajukan rencana susunan statistik lingkungan hidup sosial menurut komponen-komponennya. Penyajian ini berdasarkan studi literatur baik statistik lingkungan hidup maupun literatur yang menyajikan indikator sosial. Komponen beserta indikator yang disajikan sesuai dengan tersedianya informasi saat ini.

Daftar Kepustakaan : 44 ( 1975 - 1995 )
The Development of Social Environmental Statistics of Indonesia1. Background The concept of integrating environment and development has become a direction of national development and is stipulated in the General Guidelines of State Policy (GBHN) 1993. ODIN articulates environment as a vital part of ecosystem to support the life of every living creature on earth. Therefore, the development of environment has been directed to emanate the conservation, balance, and dinarnic harmonious relationship between man and other living creatures in their surrounding environment.

Environment development thus aims to increase the quality and sustain intelligent utilization of natural resources as well as to rehabilitate the environment deterioration. So that the development process aims to increase the real quality of life in a comprehensive ways involving the development of social, politics, economy, and environment simultaneously.

Environmental Act No.4119S2 Concerning the Provision of environmental management classifies environment into three classifications, natural environment, man-made environment and social environment. This paper deals with the social environment as the interaction among development, environment and population. It has become a fundamental direction of national policy. The prominent of social environment is tlierelore obvious because it is related to the development actor , the people Nevertheless, many are discussing environment only intens cultural environment. So environment itself has often been separated from the topic.

In order to investigate, and to evaluate the condition of environment particularly social environment, proper and adequate information?s, including information on the existing damage, improvement and rehabilitation actions are needed.

2.Objectives of the study : a. To evaluate the existing social environment variables in every corresponding institutions/ agencies. b. To measure the understanding of the persons in charge of compiling social environment . c. To determine core indicators of social environment need to be compiled regularly.

3. Methodology a. Interviewing 30 people from 25 institutions in charge of social environment compilation. Institutions choose for the survey are (hose having functions and duties related to the social environment directly or indirectly. The interview was carried out by using structure questionnaires consisting questions on quality of the people in charge of statistical work, the existing information system, coordination among other institutions and data utilization. b. Reviewing literatures from various sources including framework development of environment statistics by United Nations to determine social environment indicators.

4. Results of study a. Most of people in charge of the work of social environment statistics lack expertise on the issue. b. It says that 67 percents respondent have read or applied statistical data of Indonesian Environment Statistics published by Central Bureau of Statistics. Regional Environmental Quality publication has only read by 47 percents respondent. This is because most respondents do not notice the existence of these two important environment statistics publication as well as lack of awareness of the environment information. c. Coordination among institutions in charge of social environment statistics are considered weak. However, Central Bureau of Statistics as one of important institutions that produces environmental statistics publication has established coordination with various in-line institutions and non-goverment institutions dealing with environmental information. But, such coordination was mostly on the compilation of natural environment, very little dealing with social environment. d. Based on literature, this study also serves core indicators of social environment statistics by its components.

5. Recommendations a. In order to attain accurate and continuous social environment statistics, it is important to establish environment statistics information centre. This centre could be an institution dealing very much with such statistics. b. Information systems within and among corresponding institutions need to be improved. The information centre in each institution will be linked to the environment information centre mentioned above. c. Workshop, seminar or training on environment statistics particularly social environment that involved all corresponding institutions are needed to enhance better understanding on the subject as well as to strengthen the coordination among other. Number of References : 44 ( 1975 - 1995 )
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flida Maisaroh
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Pitrianingsih
Abstrak :
Analisis regresi merupakan salah satu teknik dalam statistika yang digunakan untuk menginvestigasi dan memodelkan hubungan antara variabel respon dan variabel regresor. Pada skripsi ini akan dimodelkan hubungan satu variabel respon dengan beberapa variabel regresor menggunakan model regresi linier berganda dimana antar variabel regresor tidak saling bergantung linier. Adanya multikolinieritas menyebabkan taksiran least square tidak stabil dan bisa memberikan informasi yang salah. Taksiran ridge adalah taksiran parameter model regresi yang umumnya digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Tetapi ketika terjadi multikolinieritas yang kuat, variansi taksiran ridge tidak berbeda jauh dengan variansi taksiran least square. Masalah lainnya adalah konstanta taksiran ridge yang sulit untuk ditentukan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kejian Liu (1998) memperkenalkan taksiran Liu yang memiliki dua kelebihan dibandingkan taksiran ridge yaitu skalar mean square error (mse) yang lebih kecil dibandingkan mse taksiran ridge dan konstanta taksiran Liu yang mudah ditentukan. ......Regression analysis is a statistical technique for investigating and modelling the relationship between the response variable and regressor variable. This skripsi modelling the relationship between one response variable and several regressor when there is no linear relationship between the regressors. In presence of multicollinearity, the least square estimator is unstable and may gives misleading information. Ridge estimator is the most common estimator to overcome this problem. But when there exist severe multicollinearity, variance of ridge estimator almost same with variance of least square estimator. The other problem is a constant of ridge estimator is difficult to specified. To solve this problem, Kejian Liu (1998) proposed Liu estimator that have two advantages over the ridge estimator are Liu estimator has less scalar mean square error (mse) than mse of ridge estimator and a constant of Liu estimator can specified easily.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walpole, Ronald E.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
310 Wal p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Supranto
Jakarta: Salemba Empat, 2001
310 SUP s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soegyarto Mangkuatmodjo
Jakarta: Rineka Cipta , 1997
310 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Alan J.B.
London: Chapman and Hall , 1989
001.422 AND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barnett, Roy N.
Boston: Little, Brown, 1971
616.075 BAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haber, Audrey
Reading, MA: Addison-Wesley , 1970
519.5 HAB r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>