Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Afaf Afifah
"Tingkat maturitas adalah keadaan lengkap, sempurna, atau kesiapan untuk memenuhi suatu pekerjaan. PT. XX merupakan salah satu BUMN jasa konstruksi terbesar di Indonesia dan tercatat memiliki sertifikat Sistem Manajemen Mutu berdasarkan Standar Internasional ISO 9001:2015. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun SOP dalam melaksanakan strategi meningkatkan tingkat kematangan budaya mutu pada PT XX. Berdasarkan kajian literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk praktisi, diidentifikasi 5 variabel untuk mengukur tingkat kematangan budaya mutu, yaitu ad hoc, repeatable, define, managed dan continuous. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT XX, dengan total 27 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX dan analisis gap pada setiap item pertanyaan kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari praktisi dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur tingkat kematangan budaya mutu perusahaan konstruksi milik negara pada umumnya. Penelitian ini mengidentifikasi variabel dan indikator tingkat kematangan budaya mutu yang valid dan reliabel, terdiri dari 5 variabel dan 46 indikator. Hasil pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX menunjukkan 69% matang dan berada pada level 4 (Dikelola) yang merupakan selisih 5% jika dibandingkan dengan hasil tingkat kematangan budaya mutu pada perusahaan konstruksi BUMN di umum, yaitu 64% matang. Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan dan beberapa pertimbangan studi literatur pada penelitian sebelumnya, ditemukan 24 indikator yang tidak memenuhi kriteria/kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya dirumuskan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan tingkat kematangan yang mempengaruhi budaya mutu di PT XX. Strategi peningkatan ini selanjutnya dikembangkan menjadi prosedur penerapan strategi yang kemudian dirumuskan menjadi Standar Operational Procedure (SOP).
Maturity level is a state of complete, perfect, or readiness to fulfill a job. PT. XX is one of the largest construction service SOEs in Indonesia and is recorded as having a Quality Management System certificate based on ISO 9001:2015 International Standards. This study aims to develop SOPs in implementing strategies to increase the level of quality culture maturity at PT XX. Based on the literature review on the maturity level of quality culture and the assessment of the content and construct validity of practitioners, 5 variables were identified to measure the maturity level of quality culture, namely ad hoc, repeatable, define, managed and continuous. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT XX, with a total of 27 responses. Furthermore, processing the percentage of maturity level at PT XX and gap analysis on each question item will then be compared with the optimal conditions according to the validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of state-owned construction companies in general. This study identifies variables and indicators of the maturity level of quality culture that are valid and reliable, consisting of 5 variables and 46 indicators. The results of processing the percentage of maturity level at PT XX show 69% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 5% when compared to the results of the maturity level of quality culture in state-owned construction companies in general, which is 64% mature. Based on the gap analysis on each question item and some considerations of literature studies in previous studies, it was found that 24 indicators did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies were formulated for indicators that did not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affected the quality culture at PT XX. This improvement strategy was further developed into a strategy implementation procedure which was then formulated into a Standard Operational Procedure (SOP)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shifa Rachma Damayanti
"Peningkatan permintaan air di Indonesia yang dipicu oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan industrialisasi membuat keberlanjutan pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan besar. Bendungan memainkan peran penting dalam mengelola masalah ini, namun banyak bendungan di Indonesia yang belum berfungsi optimal akibat kurangnya pemahaman tentang prosedur pemeliharaan yang efektif. Pemeliharaan bendungan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara rutin dan berkala, serta pemeliharaan luar biasa untuk perbaikan kerusakan besar. Prosedur pemeliharaan yang tidak sesuai atau belum terstandarisasi dapat mengurangi efektivitas bendungan dan membahayakan keselamatan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) yang terstruktur dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SOP yang lebih lengkap dan detail terkait pemeliharaan bendungan yang disusun sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 35 Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip, survei, dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan SOP dan work breakdown structure (WBS) yang tepat dapat mempengaruhi kinerja SOP pemeliharaan.
The increasing demand for water in Indonesia, driven by factors such as population growth, urbanization, and industrialization, presents a significant challenge for the sustainability of water resource management. Dams play a crucial role in addressing this issue, but many dams in Indonesia are not operating optimally due to a lack of understanding of effective maintenance procedures. Dam maintenance is divided into two types: preventive maintenance, which is conducted routinely and periodically, and extraordinary maintenance for major repairs. Maintenance procedures that are not properly standardized or aligned can reduce the effectiveness of the dams and pose safety risks to surrounding communities. Therefore, it is essential to develop structured and standardized Standard Operating Procedures (SOP) in accordance with government regulations. This study aims to develop a more complete and detailed SOP for dam maintenance, prepared in accordance with the Regulation of the Minister of PAN-RB No. 35 of 2012. The methods used in this research are archive analysis, surveys, and case studies. The results show that the development of appropriate SOPs and Work Breakdown Structure (WBS) can improve the performance of maintenance SOPs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Luthfiah Septiana
"Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman tertulis yang menggambarkan langkah-langkah operasional yang harus diikuti untuk melakukan suatu tugas atau proses secara konsisten dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam industri farmasi, SOP sangat penting untuk memastikan bahwa metode analisa bahan baku farmasi dijalankan dengan akurasi dan konsistensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbarui SOP sesuai dengan ketentuan terbaru. Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman mengenai kompendia terbaru dan memberikan gambaran terkait dengan pembuatan dan revisi prosedur tetap yang dilakukan di PT. Kimia Farma Tbk. Plant Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah peninjauan dokumen dan observasi langsung pada standar operasional prosedur yang telah ada dan dibandingkan dengan kompendial terbaru meliputi Farmakope Indonesia edisi VI, United States Pharmacopeia 44, dan British Pharmacopeia 2022. Hasil evaluasi akan mencakup identifikasi terkait dengan metode analisa yang perlu diperbarui dan ketersediaan alat untuk melaksanakan metode analisa sesuai dengan kompendial terbaru. Berdasarkan identifikasi tersebut dapat dilakukan pembaruan metode analisa dan pengadaan alat atau bahan apabila tidak tersedia. Untuk itu, dilakukannya evaluasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keandalan dan validitas data analisa bahan baku farmasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang berlaku.
Standard Operating Procedures (SOP) are written guidelines that describe operational steps that must be followed to carry out a task or process consistently and in accordance with applicable regulations. In the pharmaceutical industry, SOP is very important to ensure that analytical methods for pharmaceutical raw materials are carried out with high accuracy and consistency. This study aims to evaluate and update SOPs in accordance with the latest provisions. The benefits of this research are increasing understanding of the latest compendia and providing an overview related to the creation and revision of standard procedures carried out at PT. Kimia Farma Tbk. Jakarta Plants. The research method used is document review and direct observation of existing standard operating procedures and compared with the latest compendials including the Indonesian Pharmacopoeia edition VI, United States Pharmacopeia 44, and British Pharmacopeia 2022. The results of the evaluation will include identification related to analytical methods that need to be updated and availability of tools to carry out analytical methods according to the latest compendial. Based on this identification, updating of analysis methods and procurement of tools or materials can be carried out if they are not available. For this reason, this evaluation is expected to help improve the reliability and validity of pharmaceutical raw material analysis data, so as to improve production quality and ensure compliance with applicable regulations and standards"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yose Satyanegara
"Galangan Penutuhan Kapal di Indonesia merupakan industri yang dapat berpotensi menutupi kekurangan scrap baja di dalam negeri serta mengurangi kapal-kapal yang sudah berusia tua dan mulai tidak ekonomis lagi. Namun secara aktual, kondisi galangan penutuhan di Indonesia belum sesuai dengan standar penerapan Green Ship Recycling yang menjadi standar internasional untuk suatu fasilitas penutuhan. Minimnya penerapan pedoman Green Ship Recycling pada Galangan Penutuhan Kapal di Indonesia, mendorong penulis untuk melakukan peninjauan karena belum adanya galangan penutuhan kapal yang berhasil mendapatkan Green Ship Recycling Certification yang artinya belum maksimal dalam menerapkan standar-standar peraturan Internasional khususnya Hong Kong Convention dan International Labor Organization. Penerapan Green Ship Recycling pada galangan penutuhan di Indonesia juga akan membuka potensi penutuhan untuk kapal asing. Dari hasil tinjauan yang akan dilakukan penulis, maka akan dirancang suatu pedoman Standard Operational Procedure (SOP) yang diharapkan akan diterapkan galangan penutuhan kapal di Indonesia. Maka dari itu, penulis memilih topik tersebut untuk dijadikan penelitian skripsi “Perancangan Standard Operational Procedure (SOP) dalam Penerapan Green Ship Recycling pada Fasilitas dan Pelaksanaan K3 Industri Penutuhan Kapal di Indonesia”. Metode yang digunakan untuk melakukan peninjauan antara lain metode studi literatur pada pedoman Green Ship Recycling dan Kualitatif pada kondisi aktual kelengkapan fasilitas dan pelaksanaan K3 galangan penutuhan di Indonesia dalam merancang suatu Standard Operational Procedure (SOP). Metode yang digunakan untuk merancang SOP antara lain yaitu analisis kesenjangan (Gap Analysis)
Ship Recycling Yards are an industry that can potentially cover the shortage of steel scrap in Indonesia and reduce an old-aged ships that starting to become uneconomical. However, in actual fact, the condition of the fulfillment shipyards in Indonesia is not in accordance with the standards for implementing Green Ship Recycling which is the international standard for a filling facility. The lack of implementation of Green Ship Recycling guidelines in Shipyard Shipyards in Indonesia, encourages the author to conduct a review because there are no shipyards that have succeeded in obtaining Green Ship Recycling Certification, which means that they have not been optimal in applying international regulatory standards, especially the Hong Kong Convention and the International Labor Organization. . The implementation of Green Ship Recycling in Indonesian Shipyards will also open the potential for loading for foreign ships. From the results of the review that will be carried out by the author, a Standard Operational Procedure (SOP) guide will be designed which is expected to be applied to shipyards in Indonesia. Therefore, the authors chose this topic to be used as a thesis research "Designing Standard Operational Procedures (SOP) in the Implementation of Green Ship Recycling in Facilities and Implementation of K3 Shipbuilding Industry in Indonesia". The methods used to conduct the review include the literature study method on the Green Ship Recycling and Qualitative guidelines on the actual condition of the completeness of facilities and the implementation of K3 shipyards in Indonesia in designing a Standard Operational Procedure (SOP). The method used to design SOPs includes gap analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library