Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arfah Lalang
"Studi tentang kedisiplinan telah banyak dilakukan oleh para ahli, salah satunya adalah Foucault yang studinya menggambarkan kedisiplinan dapat terbentuk ketika seseorang terikat oleh aturan yang mengekang. Ia mengambil contoh institusi militer atau institusi pendidikan sebagai mode disiplin, yang dimana didalamnya terdapat “kekuasaan” yang mengatur segala bentuk gerak gerik seseorang. Demikian juga dengan Puasa dawud yang dilakukan oleh para jamaah Wadah Nun, kedisiplinan dapat diperoleh dari berpuasa dawud bagi para jamaah. Penelitian ini adalah penelitian Antropologi yang mengharuskan turun lapangan untuk menggali fakta-fakta dan keterlibatan peneliti dalam jamaah wadah nun. Penelitian ini hendak memahami bagaimana puasa dawud yang diamalkan oleh para jamaah sebagai model pendisiplinan. Bagaimana amalan sunnah seperti puasa dawud dianggap sebagai kewajiban para jamaah namun tidak mengikat, bagaimana gambaran relasi kuasa yang ada pada jamaah wadah nun, bagaimana porsi kekuasaan yang dilakukan oleh para jamaah dan Mursyid, bagaimana para jamaah membentuk kekuasaan dalam dirinya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Penelitian ini lebih besar menggunakan Wacana “Disiplin Tubuh” oleh Foucault, namun tidak menghilangkan wacana disiplin yang disajikan oleh Saba Mahmood dan para ahli lainnya yang dimana penelitian ini berusaha untuk dapat menganalisis faktor yang melatarbelakangi kedisiplinan para jamaah, apa tujuan dan sasaran para jamaah untuk berdisplin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kegiatan yang dilakukan oleh para jamaah seperti berpuasa dawud, dzikir, dan beberapa amalan sunnah lainnya dapat membentuk kedisiplinan dalam diri jamaah, peran mursyid yang besar dalam membentuk karakter para jamaah, dan proses kaderisasi yang diterapkan oleh para jamaah, dimana saling mengingatkan dan sharing pemahaman menjadi kunci dalam pendisiplinan. Teknik dan metode yang digunakan pun dapat berupa kegiatan interaktif, pengawasan, dan penyeragaman amalan. Dengan teknik dan metode tersebut dapat menghadirkan jamaah yang dapat selalu memperbaiki diri, membentuk mental yang kuat, pengetahuan yang luas, mempertebal keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan, dan yang paling utama adalah dapat mendisiplinkan diri (Self Discipline).

The study of the discipline has been carried out by the experts, one of whom was Foucault, whose work illustrates the discipline can be formed when a person is bound by rules that curb. He took the example of military institutions or educational institutions as a mode of discipline, that in which there are "power" which regulates all form of movement of a person. Likewise, “fasting dawud” performed by congregations Wadah Nun, discipline can be obtained from fasting dawud for the congregations. This research is anthropological research that requires down the field to dig up the facts and the involvement of researchers in the wadah nun congregations. This research seeks to understand how fasting dawud put into practice by the congregation as a model of discipline. How to practice sunnah fasting dawud regarded as an obligation of the congregations, but not binding, how the image of power relations that exist in the wadah nun congregations, what portion of power committed by congregations and Murshid, how the congregations formed a power in itself and affect the social environment. This study is greater use of discourse "Disciplinary Body" by Foucault, but does not eliminate the discourse of the discipline presented by Saba Mahmood and other experts where this research seeks to be able in analyze the factors underlying the discipline of the congregation. What the goals and objectives of the congregations for the disciplined , From the analysis obtained, activities performed by congregations as fasting dawud, dhikr, and some practice sunnah other can form a discipline within the congregation, role of murshid hight in shaping the character of the congregations, and the regeneration process is implemented by the congregation, where each reminds and sharing understanding is the key to discipline. Techniques and methods used can be in the form of interactive activities, supervision, and uniformity of practice. With the technique and the method can bring congregations to always improve themselves, forming a strong mental, extensive knowledge, strengthen faith and piety towards God, and the main thing is able to discipline yourself (Self Discipline)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khofifah Khairyah
"Café Rumi adalah suatu komunitas Sufi yang menyajikan potret dakwah untuk mewadahi masyarakat perkotaan yang sebagian besar mengalami problematika dalam aspek spiritualitas. Komunitas di Café Rumi Jakarta memiliki pengaruh terhadap peningkatan rohani para anggota komunitas dan pengunjungnya. Penelitian ini akan membahas tentang analisis penerapan metode Sufi healing dalam kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data, kemudian memaparkan dalam bentuk narasi berdasarkan data wawancara, observasi yang telah diperoleh dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto, dan agenda kegiatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk penerapan metode Sufi Healing melalui pelaksanaan kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tiga kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta yaitu Dzikir Khwajagan, kajian al-Qur’an dan tasawuf, dan Whirling Dervishes. Dari ketiga kegiatan tersebut terindikasinya elemen-elemen metode Sufi Healing.

Café Rumi is a Sufi community that presents a portrait of da'wah to accommodate urban communities, most of whom experience problems in the spiritual aspect. The community at Café Rumi Jakarta has an influence on the spiritual uplift of community members and visitors. This study will discuss the application of the Sufi Healing method in community activities at Café Rumi Jakarta. The research method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, namely by analyzing the data, then describing it in the form of a narrative based on interview data, observations that have been obtained and equipped with documentation in the form of photos, and an agenda of activities. This study aims to determine the form of the application of Sufi Healing through the implementation of community activity programs at Café Rumi Jakarta. In this study, it was found that there were three community activities at Café Rumi Jakarta, namely Dhikr Khwajagan, study of the Koran and Sufism, and Whirling Darwis. From the three activities, the elements of the Sufi Healing method are indicated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grayson, Stuart
Semarang: Dahara Prize, 2001
133.93 GRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Restu Agung, 2005
133.93 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Winarto
"Infeksi HIV terus bertambah. Angka kesakitan dan angka kematian infeksi HIV dapat dihambat dengan terapi ARV. Terapi ARV efektif menekan viral load namun dapat menimbulkan dampak ketidaknyamanan. Kenyamanan spiritual merupakan aspek sentral untuk kesehatan. Pengkajian kenyamanan spiritual digunakan untuk menentukan masalah keperawatan. Penelitian ini ditujukan untuk membentuk instrumen kenyamanan spiritual pada pasien HIV positif. Metode penelitian menggunakan mixed methode. Hasil penelitian kenyamanan spiritual pasien HIV terdapat tiga faktor kenyamanan spiritual yaitu intrapersonal, interpersonal dan transpersonal. Instrumen kenyamanan spiritual pasien HIV positif valid dan reliabel untuk digunakan. Hasil respon regulator tekanan darah sistolik dan denyut jantung berhubungan dengan kenyamanan spiritual dengan tekanan darah sistolik dapat mendeteksi kenyamanan spiritual pada faktor intrapersonal (sensitivitas 70,8%), faktor interpersonal (spesivisitas 70,4%) dan faktor transpersonal (spesivisitas 81,5%). Uji diagnostik perubahan denyut jantung dapat mendeteksi kenyamanan spiritual pada faktor intrapersonal (sensitivitas 60%), faktor interpersonal (spesivisitas 61,5%) dan faktor transpersonal (spesivisitas 80,8%).

The infection of HIV increases continuously with morbidity and mortality rates can be inhibited through the provision of ARV therapy. Giving ARV therapy suppresses effectively the viral load even though it has an impact on patients' discomfort. However, spiritual comfort is a central aspect in health care. Therefore, spiritual comfort needs to be determine nursing problems. This research intended to produce a spiritual comfort instrument to patients with HIV positive. The research used a mixed-method. The HIV patients' spiritual comfort consisted of three factors which are intrapersonal, interpersonal and transpersonal. The instrument of spiritual comfort for patients with HIV positive valid and reliable to use.  The regulator response of systolic blood pressure and heart rate related to the spiritual comfort. The systolic blood pressure detect the spiritual comfort for intrapersonal factor 70.8% sensitivity, interpersonal factor 70.4% specificity, and transpersonal factor 81.5% specificity. The heart rate changes in diagnostic test detect spiritual comfort in intrapersonal factor 60% sensitivity, interpersonal factor 61.5% specificity, and transpersonal factor 80.8% specificity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2580
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Program Inabah adalah satu program yang bertujuan untuk merawat dan memulihkan peserta penagih dadah melalui kaedah spiritual. Program ini dilaksanakan sejak tahun 1985, dan telah melalui beberapa fasa pembaikan. Pusat-pusat Inabah ini beroperasi secara sah di sisi undang-undang dengan bernaung di bawah PEMADAM. Makalah ini bertujuan untuk mengenal pasti program rawatan dan pemulihan dadah dari aspek implementasi program khususnya tentang program rawatan dan pemulihan program. Kajian ini menggunakan rekod dan laporan daripada Inabah selain pemerhatian serta temu bual mendalam dengan peserta dan pengerusi Inabah. Penilaian mendapati beberapa penemuan menarik. Pertama, garis panduan bagi pelaksanaan program Inabah telah diikuti oleh pelaksana di seluruh cawangan pondok Inabah. Kedua, cara peserta dalam memanfaatkan kaedah rawatan dan pemulihan yang dijalankan. Ketiga, mengenal pasti implementasi kaedah rawatan dan pemulihan yang diselesaikan melalui pendekatan kerohanian yang diguna pakai bagi memulihkan orang-orang yang terlibat dengan penagihan dadah. Implementasi program Inabah menunjukkan satu prestasi yang Berjaya melaksanakan program rawatan dan pemulihan terutamanya dari segi strategi program dalam usaha menangani masalah dadah di Malaysia. "
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein
"Tesis Kecemasan merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan pada pasien post CABG. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi nafas dalam dan murotal al-quran terhadap kecemasan pasien post CABG. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 76 responden. 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 responden pada kelompok kontrol. Rata-rata skor kecemasan (STAI) sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 43,76 dan setelah perlakuan nilai mean rank 29,37 . Rata-rata skor kecemasan pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 43,92 dan setelah perlakuan 33,11. Kombinasi terapi nafas dalam dan murotal al-quran berpengaruh signifikan terhadap kecemasan, begitu pula relaksasi nafas dalam berpengaruh signifikan terhadap kecemasan pada kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05).

The Anxiety is a problem that should not be ignored in post CABG patients. This study aims to identify the effect of deep breathing relaxation therapy and murotal al-quran on the anxiety of post CABG patients. The study design used quasi-experiment with pre and post test. The sampling technique is purposive sampling with a sample of 76 respondents. 38 respondents in the intervention group and 38 respondents in the control group. The average anxiety score (STAI) before treatment in the intervention group was 43.76 and after treatment the mean rank value was 29.37. The average anxiety score in the control group before treatment was 43.92 and after treatment 33.11. The combination of deep breath and murotal al-quran therapy had a significant effect on anxiety, as well as deep breathing relaxation had a significant effect on anxiety in the control group. In this study there were significant differences between anxiety scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, α = 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon, David
Deerfield Beach, Flo. : Health Communications, 2007
616.86 SIM f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Young, Caroline
""Spiritual, Health, and Healing: An Integrative Approach, Second Edition offers healthcare professionals, instructors, and spiritual care providers a comprehensive guide to the most current research on the connection between spiritual practice and health. This updated Second Edition includes new sections on integral spirituality and the New Thought Movement; healing rituals and healing environments; plus new information on spirituality and aging, caring for the elderly, and spiritual hospice."--BOOK JACKET."
Singapore: Jones and Bartlett, 2011
201.6 YOU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Suciani
"ABSTRAK
Spiritualitas merupakan inti dari seseorang yang biasanya terkonseptualisasi sebagai pengalaman yang lebih tinggi, merasakan hubungan yang lebih mendalam terhadap tuhan, sesama, dan alam. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kemampuan spiritualitas dan tingkat stres pasien diabetes yang melakukan perawatan luka di rumah perawatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel pasien diabetes di rumah perawatan wilayah Jabodetabek sebanyak 64 responden, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dari Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality, Spiritual Involvement and Belief Scale Revised Version, Spiritual Health And Life-Orientation Measure dan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales. Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,219: p > 0,05) antara kemampuan spiritualitas dan tingkat stres, namun secara klinis penelitian ini cukup bermakna karena responden dengan tingkat stres normal memiliki rata-rata kemampuan spiritualitas yang lebih tinggi daripada kategori lainnya. Untuk meningkatkan nilai kemampuan spiritualitas diharapkan pemberi pelayanan asuhan keperawatan dapat lebih memperhatikan pemenuhan spiritualitas. Selain itu, praktisi pendidikan dapat memperdalam lagi terkait spiritualitas agar mahasiswa dapat menerapkan secara maksimal di pelayanan kesehatan.

ABSTRACT
Spirituality is the core of a person which have been conceptualize as a higher experience of a deeper connection feeling to God, others, and nature. This study aims to identify the relationship between the ability of spirituality and stress level of diabetic patients in wound-home care. Design used in this study is cross sectional with 64 respondents of diabetic patient in wound-home care Jabodetabek area, which was used consecutive sampling. The instrument used in this study is a modification of Multidimensional Measure of Religiousness/ Spirituality, Spiritual Involvement and Belief Scale Revised Version, Spiritual Health And Life-Orientation Measure and questionnaires Depression Anxiety Stress Scales. The result shows that there was no significant relationship (p = 0.219: p <0.05) between the ability of spirituality and stress levels, but clinically this research is quite significant because the respondents with normal stress levels have a higher average spiritual capability than other categories. To increase the value of spirituality, nurse expected to give more attention of spiritual fulfillment. In addition, educator may deepen further education related to spirituality in order to make the students have the ability to apply it effectively in the health services."
2016
S63077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library