Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabrina
"Latar Belakang: Keterlambatan bicara adalah salah satu bentuk keterlambatan perkembangan pada anak. Untuk meminimalisir dampak negatif keterlambatan bicara, faktor risiko dibutuhkan untuk membantu mendiagnosis pasien, agar intervensi dini dapat dimulai.
Tujuan: Identifikasi asosiasi antara jenis kelamin, usia kehamilan, berat lahir, lingkar kepala, penutupan anterior fontanel, perkembangan motorik kasar, periode ASI eksklusif, pengasuh sehari-hari, jumlah saudara kandung, paparan media, interaksi sosial dengan pasien, dan keterlambatan bicara pada anak usia 1 sampai 2 tahun.
Metode: Penelitian kasus kontrol pada anak usia 1 sampai 2 tahun di Rumah Sakit Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo dan Klinik Anakku, Pondok Pinang di Jakarta, Indonesia, dari Januari 2018 sampai Maret 2018. Data dikumpulkan dari wawancara orang tua. Data yang diperoleh diolah dengan SPSS Statistics for Mac, dengan uji Chi-Square dan metode logistic regression. Hasil: Jumlah subjek pada studi ini adalah 126 anak, dengan 63 anak dengan keterlambatan bicara, dan 63 anak lainnya dengan perkembangan bicara yang normal. Pada uji multivariat, variabel yang signifikan adalah keterlambatan perkembangan motorik kasar (p < 0.001; OR = 9.607; 95% CI = 3.403-27.122), periode ASI eksklusif kurang dari 6 bulan (p = 0.016; OR = 3.278; 95% CI = 1.244-8.637), dan paparan gadget dan televisi selama lebih dari 2 jam sehari (p < 0.001; OR = 8.286; 95% CI = 2.555-26.871). Kontak sosial yang buruk (p = 0.998) adalah confounding factor pada studi ini.
Kesimpulan: Keterlambatan perkembangan motorik kasar, periode ASI eksklusif kurang dari 6 bulan, paparan media selama lebih dari 2 jam, dan kontak yang buruk adalah faktor risiko keterlambatan bicara pada anak.

Background: Speech delay is one of the most common developmental delay in children. To minimize the negative outcomes of speech delay, risk factors should be explored to help in patient diagnosis, so an early intervention can be initiated. Aim: Identify the association between gender, age, birth weight, asphyxia during birth, head circumference, closure of anterior fontanel, gross motor development, period of
breastfeeding, caregiver, number of siblings, media exposure, social interaction with subject and delayed speech in children between 1 to 2 years old. Method: A case-control study for children between 1 to 2 years old in Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo and Klinik Anakku, Pondok Pinang in Jakarta, Indonesia, from January 2018 to March 2018. Data was collected from parent interviews. The data obtained was processed with SPSS Statistics for Mac, with Chi-Square test and logistic regression method.
Result: The total number of subjects in this study was 126, with 63 children with speech delay and 63 children with normal speech development. In the multivariate analysis, the significant risk factors were delayed gross motor development (p < 0.001; OR = 9.607; 95% CI = 3.403-27.122), period of exclusive breastfeeding of less than 6 months (p = 0.016; OR = 3.278; 95% CI = 1.244-8.637), and exposure to gadgets and television for more than 2 hours (p < 0.001; OR = 8.286; 95% CI = 2.555-26.871). Poor social interaction (p = 0.998) was found to be the confounding factor. Conclusion: Delayed gross motor development, period of exclusive breastfeeding of less than 6 months, media exposure for more than 2 hours, and poor are risk factors of
delayed speech development in children.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ostwald, Peter F.
Paris: Mouton, 1973
419 OST s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dungen, Leen van den
Bussum: Uitgeverij Coutinho, 2002
BLD 439.319 DUN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kempen, G.
Groningen: H.D Tjeenk Willink, 1976
BLD 439.3 KEM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Owens, Robert E.
"This is a clear, comprehensive introduction to communication sciences and disorders, with an evidence-based, lifespan perspective. This edition continues the evidence-based, lifespan perspective. It reviews and explains the most recent research evidence pertaining to the assessment and treatment of communication disorders from birth through the end of life in a clear, comprehensible fashion. Each chapter is concise, yet provides comprehensive information appropriate for an introductory-level text. Students gain a basic foundation in the areas of anatomy and physiology of the speech and hearing mechanisms, and an overview of the various disorders that affect voice, fluency, articulation, language, cognition, swallowing, and hearing, along with detailed descriptions of the varying etiologies that cause these impairments"
Boston: Pearson, 2015
616.855 OWE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Annuri Mumtaazah
"Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk kemampuan bahasa dan bicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara pada balita stunting di Jakarta Utara, wilayah dengan angka stunting tertinggi di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data diperoleh melalui kuesioner demografi dan alat ukur Ages and Stages Questionnaires (ASQ-3) domain komunikasi versi Bahasa Indonesia dari 107 balita stunting di Kecamatan Cilincing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 balita (15%) tergolong dalam kategori terlambat, 16 balita (15%) berada dalam kategori waspada, dan 75 balita (70%) berada dalam kategori sesuai. Data ini mengindikasikan bahwa mayoritas balita stunting di Jakarta Utara memiliki perkembangan bahasa dan bicara yang sesuai dengan usianya. Temuan ini mengungkapkan bahwa keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara pada balita tidak hanya dipengaruhi oleh faktor gizi, tetapi juga oleh stimulasi verbal dari lingkungan sekitar yang berperan signifikan.

Stunting is a chronic nutritional issue that hinders the growth and development of children, including their language and speech abilities. This study aims to describe the delays in language and speech development among stunted toddlers in North Jakarta, the region with the highest stunting rates in DKI Jakarta. The research employs a descriptive quantitative method with a cross-sectional approach. Data were collected using demographic questionnaires and the Ages and Stages Questionnaires (ASQ-3) communication domain in the Indonesian version, involving 107 stunted toddlers in the Cilincing District. The results show that 16 toddlers (15%) fell into the delayed category, 16 toddlers (15%) were in the at-risk category, and 75 toddlers (70%) were in the appropriate category. These findings indicate that the majority of stunted toddlers in North Jakarta exhibit language and speech development appropriate for their age. The study also reveals that delays in language and speech development among toddlers are influenced not only by nutritional factors but also significantly by verbal stimulation from surroundings."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Danu Tri Subroto
"Latar Belakang: Angka prevalensi GSA semakin meningkat dan kekhawatiran orang tua tentang kondisi anaknya, mendorong dilakukannya skrining deteksi dini GSA. Beberapa tanda untuk deteksi dini GSA yaitu 1) respon terhadap godaan, 2) respon ketika dipanggil dan 3) respon terhadap penghambatan. Terdapat tanda lain yang dapat digunakan sebagai deteksi dini GSA, yaitu respon colek. Tujuan: Mengetahui seberapa besar nilai diagnostik respon colek dalam mendeteksi GSA pada anak usia 18 bulan - 4 tahun dengan keterlambatan bicara. Metode:Studi potong lintang dilakukan terhadap subyek berusia 18 bulan - 4 tahun dengan keterlambatan bicara. Pada subyek diberikan rangsangan colek, godaan saat bermain, dipanggil namanya saat bermain dan penghambatan saat bermain (dengan tangan) kemudian dinilai respon subyek terhadap pemberi respon. Subyek kemudian dikelompokkan menjadi 2 kelompok, GSA dan bukan GSA berdasarkan kriteria DSM-5. Hasil:Dibandingkan ketiga respon lain, respon colek memiliki spesifitas paling tinggi (93%) dengan sensitivitas 75% dalam mendeteksi GSA. Bila ke 4 pemeriksaan uji diagnostik digabungkan, dengan hasil tes negatif menandakan tidak adanya respon terhadap pemeriksaan, maka akan didapatkan nilai spesifisitas sangat tinggi (100%) dengan sensitivitas 42%. Simpulan: Dibandingkan ketiga pemeriksaan yang sudah ada, respon colek memiliki spesifisitas paling tinggi dalam menyingkirkan GSA pada anak dengan keterlambatan bicara.
Background: ASD prevalence are increasing and parents' concerns about their child's condition, encourage early detection by screening of ASD. Several signs for early detection of ASD: 1) teasing response, 2) calling response, 3) blocking response. There are other signs can be used as early detection of ASD, which is a poke response. Objective:To know the diagnostic value of poke response in detecting ASD in children aged 18 months - 4 years with speech delay. Methods:A cross-sectional study was conducted on subjects aged 18 months - 4 years with speech delay. The subjects given poke stimulation, teasing when playing, called by name and inhibition when playing then assessed the subject's responses. The subjects were grouped into 2 groups, ASD and not ASD based on DSM-5. Results:Compared to the other 3 responses, poke response had the highest specificity (93%) with 75% sensitivity in detecting ASD. If all 4 diagnostic test examinations are combined, with a negative test result indicating no response to the examination, a very high specificity (100%) with a sensitivity of 42% will be obtained. Conclusion:Compared the others, the poke response has the highest specificity to rule out ASD in children with speech delay."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cho, Maria Bonita
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1981
S2194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malden: Wiley-Blackwell, 2013
616.855 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ima
"Agregat batita bayi tiga tahun di perkotaan berisiko mengalam risiko keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa. Faktor penyebabnya yaitu kurangnya pengetahuan orang tua dalam stimulasi bicara dan bahasa serta faktor kesibukan dari orang tua. Tujuan dari karya ilmiah ini untuk mengetahui ke efektifan intervensi stimulasi bicara dan bahasa pada tiga keluarga binaan di RW 2, Kelurahan Curug. Desain dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan 3 keluarga binaan. Hasil dari intervensi yang telah diberikan sebanyak tujuh kali kunjungan keluarga dengan stimulasi bicara dan bahasa menunjukan adanya peningkatan bicara dan bahasa pada keluarga binaan. Stimulasi bicara dan bahasa yang efektif adalah stimulasi menggunakan gambar dan kegiatan sehari-hari yang ada di lingkungan anak dan dapat di observasi secara langsung. Saran dari studi kasus ini adalah diharapkan keluarga berperan aktif untuk stimulasi bicara dan bahsa serta mempertahankan komunikasi yang intensif pada anak.

Toddler aggregate in urban area susceptible to have risk of delay in speech and language development. Main factors that caused the problem are parent rsquo;s deficiency of knowledge in the stimulation of speech and language and also parent rsquo;s busy activities. The purpose of this paper is to know the effectiveness of speech and language stimulation intervention to three assited families in RW 2, Kelurahan Curug. The design of this research is case study with 3 assisted families. The results of interventions that have been given for seven family visits with speech and language stimulation indicate an increase in speech and language in the built family. Effective speech and language stimulation is the stimulation of images and daily activities that exist in the child 39;s environment and can be observed directly. The recommendations from this case study are to do an active role in the stimulation of speech and language for the family and also maintain intensive communication in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>