Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
Ashar Ardianto
Abstrak :
Tulisan ini membahas tentang keindahan serta kritik sosial yang terkadung di dalam lirik lagu Ora Cucul Ora Ngebul ciptaan Jogja Hip Hop Foundation, menggunakan pendekatan sastra. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pembacaan secara berulang-ulang untuk memahami sumber data, membaca dan mempelajari literatur yang menunjang dan mencatat hal-hal penting dengan harapan dapat menemukan kajian-kajian yang relevan serta berkesinambungan dengan lirik lagu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Keindahan lirik lagu terletak pada pilihan kata yang membangun rima yang indah. Keindahan juga terletak pada pola sajaknya yang menyerupai pantun serta macapat puisi tradisional Jawa , yang memenuhi kaidah guru gatra, guru lagu, dan guru wialangan. Kritik sosial yang diangkat dalam teks lagu ini berkaitan dengan ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat, di mana terdapat perlakuan yang tidak sama antara wong gedhe dan wong cilik atas sebuah hal yang sama. Wong cilik menjadi korban atas ketidakadilan sosial ini.
......
This thesis discusses the aesthetics and social criticism contained in the lyrics of Jogja Hip Hop Foundation rsquo s song Ora Cucul Ora Ngebul, using a literary approach. The collection of required data in this study was collected through a recurrent reading process to understand the data source, reading, and study the literature that supports and record important things in the hope of finding relevant and ongoing studies with the lyrics of the song. The method used in this research is descriptive qualitative. Aesthetics also lies in the choice of words that build a beautiful rhyme. Aesthetics also lies in the pattern of poems that resemble pantun and macapat Javanese traditional poem , which meet the rules of guru gatra, guru lagu, and guru wilangan. The social criticism raised in the lyrics of this song relates to the social inequality that occurs in society, where there is unequal treatment between wong gedhe and wong cilik on the same thing. Wong cilik became the victim of this social injustice.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70055
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kodiron
Ngemplak, Solo: J.B. Pelajar, 1975.
781.792 KOD t I
Buku Teks Universitas Indonesia Library
B. Arintoko
Djakarta: Noordhoff-Kolff, 1957
784.624 ARI d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Purwadi
Abstrak :
Interpretation on Javanese folk songs and music.
Yogyakarta: Laras Media Prima, 2015
782.42 PUR t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Karsono Hardjosaputro
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
809.933 57 KAR p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Darmaraja yang termuat pada naskah KBG 466. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh (sebanyak 8 pupuh), catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Desember 1931. Lihat dokumen PNRI/R-022 untuk eksemplar lain dari naskah ketikan ini.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.29-L 6.25
Naskah Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Naskah ini merupakan salinan ketik tembusan karbon dari naskah FSUI/PR.122, h.1-31. Untuk keterangan selengkapnya lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah PR.122 tersebut telah dimikrofilm (lihat rol 45.14). Oleh karena itu naskah ini tidak dimikrofilm
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.24-A 29.03
Naskah Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Naskah lontar ini berisi teks erotik bertembang kakawin, dengan judul Anyang Nirartha. Tentang karya sastra lirik ini, lihat Pigeaud 1967:192-193. Bandingkan dengan naskah LOr 3881, dan Ad Kit 2751/2. Teks menguraikan saat Anyang Nirartha yang tengah diliputi cinta asmara pergi ke sebuah gunung untuk ?malila cita?. Banyak pemandangan indah yang beliau lihat dan rasakan di seputar gunung, sehingga banyak menghadirkan semboyan-semboyan indah yang ada kaitannya dengan dunia percintaan.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.105-LT 198
Naskah Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Teks ini merupakan petikan dari Serat Pandelwan, tembang asmaradana. Berisi uraian tentang babakuning ngagesang, ewahing tatacaranipun pasuwitan ing karaton-dalem Surakarta Hadiningrat, tuwin ewahing tatacaranipun tiyang sepuh pamengkunipun dhateng anak. Pada h.2 disebutkan bahwa, naskah ini ditulis oleh Ki Ajar Panitra yang ditujukan untuk RM.Ng. Wiryahartaka. Ajar Panitra adalah nama samaran yang sering dipakai oleh RNg. Mangunprawira. Teks ditulis pada tahun 1930, dan disalin untuk Pigeaud pada tahun 1931. Pigeaud menerima naskah ini dari Mangunprawira pada bulan September 1935. Bandingkan dengan FSUI/LS.48-80 untuk bagian-bagian lain dari teks Pandelwan ini.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.26-B 52.03
Naskah Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Teks memuat daftar nyanyian (lelagon) anak-anak di daerah Jatilawang, Purwokerto. Dalam teks terdapat 105 lagu, namun lagu ke-30 sampai ke-50 tidak ada, kemungkinan terdapat di h.5-9 yang telah hilang. Rincian lagu-lagu tersebut adalah: 1. Panjang-panjang saemas; 2. Jonjang tahu mentah; 3. Rina wengi maongi; 4. Jonjang ampyang-ampyang; 5. Jonjang pucuk tebu; 6. Jonjang pentil jambu; 7. Sore-sore tuku tebu; 8. Ancung-ancung; 9. Jonjang tuku tebu; 10. Jonjang pentil jarak; 11. Jonjang pucuk tebu; 12. Jonjang opak ampyang; 13. Jonjang papah gedhang; 14. Ancung-ancung; 15. Jonjang bathok inggang; 16. Polat-palit; 17. Jonjang pring bubuken; 18. Jonjang lompong gelo; 19. Watu-watu bunder; 20. Songkilan-songkilan imparan; 21. Cuwek andhe-andhe; 22. E, Lole; 23. Jonjang cakla-cikli; 24. Jonjang dom tugel; 25. Kuwukan; 26. Jonjang utuk uwur; 27. Jarnimur Jamur; 28. Jonjang latar wetan; 29. Kembang-kembang ruja; 30. Jonjang pring kuning; 31. Angkup-angkup jiwaru; 32. Padha mpasar gowar; 33. Jonjang cakla-cikli; 34. Jerukinggu; 35. Jonjang dom tiyo; 36. Jonjangjalajatit; 37. Jonjang dom tiyo; 38. Leriler; 39. Jonjang bekatul mentah; 40. Atur-atur nyai ganti; 41. Icing-icing uring; 42. Mbokira-ira; 43. Riribuari; 44. Bandisul; 45. Uler kingkik uler kambang; 46. Jonjang pring gendani; 47. Sadhendheng Jae; 48. Kluban-kluban semanggen; 49. Mbok saira-ira; 50. Ulung-ulung kecombrang; 51. Jonjangamplokjambe; 52. Kembangloja; 53. Kembang empring; 54. Sebrak alang-alang; 55. Jonjang iris-irisan timun; 56. Limar-limur; 57. Jonjang dalu demung; 58. Mamajaya; 59. Cuwekali-ali; 60. Jonjang apu-apu; 61. Angkup-angkup siwaru; 62. Jonjang pepeure; 63. Jonjang Siringgiti; 64. Jonjang kung manira; 65. Jonjang cikla-cikli; 66. Jonjang wilar-wilur; 67. UlerKingking; 68. Dhendhengjae; 69. Angklung korok; 70. Jonjang kemiri dhimpul; 71. Undang-undang kaliundang; 72. Sulur merambat; 73. Bung-bung wangi; 74. Jonjang tumbak bedhil; 75. Siwurtukung; 76. Jonjang kotek kelor; 77. Enca-enca; 78. Polat-palit; 79. Sulur-sulur; 80. Jonjang sir ketiteng; 81. Gondrong wakulan; 82. Ketebon-ketebon bosok; 83. Anom suruh etek; 84. Gedebogan-gedebogan bosok. Teks ditulis oleh S. Hadiwiyata, seorang pamong HIS Purbalingga, Purwokerto, pada tanggal 17 April 1941. Diterima Pigeaud pada tanggal yang sama (unruk no lagu 1-55) dan Juni 1941 (untuk no lagu 56-105). Karya lain dari S. Hadiwiyata telah banyak diterbitkan, salah satu diantaranya berjudul Kasidan Jati, diterbitkan di Solo pada tahun 1926 sebanyak 3 jilid.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.48-W 56.08
Naskah Universitas Indonesia Library