Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mareta Amanda
Abstrak :
Lempung serpih merupakan salah satu jenih tanah yang memiliki daya dukung buruk, sehingga mengakibatkan konstruksi yang dibangun diatasnya mudah rusak atau rubuh akibat dari proses kembang susut yang berulang setiap perubahan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.Sudah banyak dilakukan penelitian untuk memperbaiki sifat tanah lempung serpih dengan mencampur bahan kimia namun hal tersebut tidak ramah terhadap lingkungan sekitar. Bahan alam merupakan alternative yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini bahan stabilisasi ialah Pasir tras yaitu bahan alam yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu batako, industri semen dan campuran bahan bangunan. Ada 5 variasi persentase pasir tras yang ditinjau untuk mendapatkan persentase yang efektif. Persentase efektif ini akan digunakan sebagai campuran untuk melihat seberapa besar pengaruh pasir tras terhadap kekuatan tanah melalui pengujian CBR ......Clay Shale is one of the soil types that has low bearing capacity, so that the construction built on it easly collapsed or damaged by swelling and shrinkage processes every time dry season changes into rainy season also the opposite. Many researchs have been conducted to improve the properties of clay shale by mixing chemicals but it is not friendly to the environtment. Natural materials are environmentally friendly alternatives. In this research stabilization material is sand tras, which is natural material that can be ingredients of brick making, cement industry and a mixture of building materials. There are 5 variation in the percentage of sand trass covered for an effective percentage. This effective percentage will be used as an alloy to see how much sand tras affects the forces of the clay shale soils through the CBR test.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Maulidia
Abstrak :
Karakterisasi tanah dan air yang meliputi pengambilan sampel tanah dan analisis laboratorium penting dilakukan dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh produksi pertanian secara intensif. Pengukuran resistivitas listrik tanah skala laboratorium dengan metode empat elektrode telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh saturasi fluida terhadap resistivitas listrik tanah. Delapan sampel tanah disiapkan untuk pengukuran resistivitas listrik dengan menginjeksikan larutan pupuk kompos dengan konsentrasi larutan 28,6%, urea dengan konsentrasi larutan 0,013%; 0,022%; 0,038%, NPK dengan konsentrasi larutan 0,013%; 0,022%; 0,038% , serta akuades pada sampel tanah dengan tingkat saturasi 4%-100% dari volume porinya. Pengukuran estimasi sifat fisika-kimia fluida seperti resistivitas listrik larutan, TDS, salt, dan pH dari larutan pupuk juga dilakukan menggunakan alat water quality meter untuk dianalisis pengaruhnya terhadap resistivitas listrik tanah. Hasil menunjukkan, pada seluruh variasi konsentrasi larutan memiliki pola yang sama, penurunan resistivitas listrik terjadi seiring dengan bertambahnya saturasi fluida hingga pada saturasi fluida 80-90%. Setelah melewati saturasi tersebut, nilai resistivitas tanah cenderung konstan. Hubungan resistivitas listrik tanah dan saturasi fluida juga dijelaskan mengikuti Hukum Archie, diperoleh a = 0,7164-0,9149 dan eksponen saturasi (n) = 2,312-3,496 dengan koefisiden determinasi (R2) = 0,9187-0,9565. Sifat fisika-kimia dari larutan pupuk juga berkontribusi terhadap perbedaan nilai resistivitas listrik tanah. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk memprediksi saturasi air pada suatu lahan serta menentukan zona batas toleransi tanaman terhadap salinitas. ......Soil and water characterization is important in preventing environmental pollution caused by intensive agricultural production. Laboratory-scale soil electrical resistivity measurements using the four-electrode method have been carried out to analyze the effect of fluid saturation on the soil electrical resistivity. Eight soil samples were prepared for the measurement of electrical resistivity by injecting a solution of compost (solution concentration = 28.6%), urea (solution concentrations = 0.013%; 0.022%; 0.038, NPK (solution concentrations = 0.013%; 0.022%; 0.038%) and distilled water in soil samples with a saturation level of 4%-100%. Measurements of the estimation of the physico-chemical properties of the fluid such as the electrical resistivity, TDS, salt, and pH of the fertilizer solution using a water quality meter were also carried out to analyze the effect on the electrical resistivity of the soil. The results show that the electrical resistivity of the soil decreases along with the increase in fluid saturation until the fluid saturation is 80-90% at all solution concentrations. After passing through the saturation, the electrical resistivity of the soil tends to be constant. The relationship between the soil electrical resistivity and the saturation of the fluid is also explained according to Archie's Law, obtained a = 0,7164-0,9149 and the saturation exponent (n) = 2,312- 3,496 with coefficient of determination (R2) = 0,9187-0,9565. The physico-chemical properties of the fertilizer solution also contribute to the difference in the electrical resistivity of the soil. This research is expected to be a reference for predicting water saturation in agricultural land and determining the tolerance zone of plants to salinity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: Taylor &​ Francis , 2008
631.41 SOI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purwaningsih Santosa
Abstrak :
ABSTRACT
The development and extension of large cities creates a need of multiple shallow tunnels in the soft ground of built areas. Excavating a tunnel generates ground displacements and deformations which can affect existing buildings and services in urban sites and can lead to unacceptable damages. Prediction of the ground settlement caused by the tunnel excavation has been a major engineering challenge.

A numerical simulation using finite element method was implemented in the aim of developing a procedure for forecasting the movement induced by tunneling. This study describes the modelling procedure, comparing one procedure in a complete stages of modelling (called phases modelling) taking into account different phases simulating the different kinds of interaction between the tunnel and the soil (deconfinement, lining installation, pore pressure applied on the lining, and weight of the lining) and one in a simple way called `deconfinement modeling', simulating the excavation using a stress decrease vector exerted on the excavation boundary in the opposite to the initial ground stress described by a scalar parameter A. (the deconfinement rate).

A shallow lined tunnel is analyzed in a two dimensional analyses, and observations are made for the settlement at the surface and at the tunnel crown, the deformations of the tunnel opening, and the stress path around the tunnel. Comparison is conducted using two soil models : the Mohr-Coulomb model and the CJS model.

Observations of the results and comparison with the experimental data demonstrate that the deconfinement modeling is adequate for the analyses of settlement induced by tunneling only if a good modeling of the soil behavior is considered.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Deldia Sari
Abstrak :
Tanah lunak merupakan tanah dengan daya dukung yang sangat kecil karena mempunyai tingkat kemampatan yang besar dan kuat geser yang kurang. Pembebanan yang berlebihan tidak mampu ditahan oleh tanah tersebut, sehingga kelebihan tegangan tanah akan menyebabkan runtuhnya tanah. Oleh karena itu penurunan tanah yang berlebihan harus segera dihindari sejak awal. Salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi penurunan elastis dan konsolidasi adalah dengan memberikan beban awal (preloading) yang bertujuan untuk mengurangi kompresi tanah sebelum konstruksi yang sebenamya dibangun sehingga penurunan setelah bangunan konstruksi selesai, dapat direduksi menjadi lebih kecil. Metode preloading yang dilakukan pada penelitian ini adalah berupa siklik monotonik secara bertahap. Perbaikan tanah lunak dengan metode ini memakan waktu yang lama akan tetapi memiliki biaya pemeliharaan yang rendah, sehingga teknologinya dapat diterapkan di Indonesia. Analisis pelaksanaan metode ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat diaplikasikan di lapangan. Besarnya pemberian preloading sangat tergantung dari nilai overburden pressure (Po) dan tegangan prakonsolidasinya (Pc). Karakteristik penurunan konsolidasi tanah dapat dikatehui dari parameter konsolidasi Cc, Cr, Ca, dan Cv yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium. Parameter Cc, Cr, Ca, dan Cv dianalisis dalam hubungannya dengan pengaruh preloading. Dari hasil pengujian diketahui bahwa terdapat perubahan kompresibilitas tanah yang cukup signifikan terhadap pemberian preloading secara siklik. Kecenderungan nilai Cc bervariasi, tergantung pada besar pemberian beban pada akhir siklik. Pada beban yang sama, nilai Cr dan Ca cenderung menurun setelah mengalami preloading secara siklik. sedangkan nilai Cv cenderung meningkat. Kondisi ini menggambarkan terjadinya reduksi tingkat penurunan konsolidasi dan kompresi pada tanah setelah mengalami preloading secara silik. Dapat dikatakan, bahwa metode preloading secara siklik monotonik memberikan keuntungan dalam mengantisipasi penurunan konsolidasi lanjutan yang terjadi pada tanah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Adi Wicaksono
Abstrak :
Daya dukung tanah yang rendah seringkali mengakibatkan pembangunau tirnbunan tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus, oleh karena itu pembangunan timbunan umumnya dllaksanakan secara bertahap hingga rnencapai ketinggian tanah yang direncanakan. Tanah akan memiliki perilaku yang berbeda-beda selama proses timbunan tanah dimana perilaku tersebut dapat dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan Iereng dan kedalaman terhadap tanah keras. Analisis ini merupakan suatu “parameter study" dengan memodelkan kasus dari kombinasi beberapa nilai sudut kemiringan lereng timbunan dan kedalaman terhadap tanah keras yang berbeda dan dianalisis sehingga didapatkan dan diketahui perubahan yang teljadi pada besar tegangan di dalam tanah, defonnasi atau penurunan pada dasar timbunan, faktor keamanan dan bentuk kelongsoran yang dapat mungkin terjadi. Pada analisis ini dikerjakan dengan bantuan program komputer yaitu Plaxis v-3 dan selanjumya dibandingkan dengan cara manual yaitu dengan bantuan grafik yang telah disajikan oleh Boussinesq untuk mengetahui besamya tegangan di dalam tanah yang teljadi pada kasus timbunan menerus dan grafik Janbu untuk mengetahui kestabilan lereng dengan menghitung nilai faktor keamanan dan mengetahui bentuk kelongsoran yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Permana Limianto
Abstrak :
Bendungan urugan merupakan konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air, yang dibangun dengan cara menimbunkan bahan-bahan seperti : batu, krakal, kerikil, pasir dan tanah pada komposisi tertentu. Dalam pembangunan bendungan urugan, perlu diperhatikan stabilitas lerengnya. Permasalahan yang harus dipertimbangkan dalam memperhitungkan nilai faktor keamanan lereng bendungan urugan adalah kondisi rapid drawdown, yaitu kondisi ketika muka air bendungan turun secara tiba-tiba. Dalam penelitian ini, dilakukan pemodelan kondisi rapid drawdown pada Bendungan Nakasato. Geometri dan properti bendungan yang digunakan berasal dari referensi (Sosrodarsono, & Takeda. 1977). Pemodelan dilakukan dengan perangkat lunak GEOSTUDIO, yang terbagi menjadi 2, yaitu SLOPE/W untuk mencari nilai faktor keamanan lereng bendungan, dan SEEP/W untuk mencari phreatic line pada tubuh bendungan ketika terjadi drawdown. Kemudian pemodelan akan digabung (SLOPE/W+SEEP/W) untuk mencari nilai faktor keamanan pada tubuh bendungan dengan phreatic line yang telah diperhitungkan.
Earth dam is a structure to accumulate water flow, which is constructed with filling materials, such as : rock, gravel, sand, and soil with its composition. In the construction of earth dam, it is important to note the stability of the slope. Problem that should be considered in calculating the factor of safety of the slope is the rapid drawdown condition, when the dam water level dropped suddenly. In this study, performed modeling of rapid drawdown condition on Nakasato Dam, Geometry and property of the dam taken from the reference (Sosrodarsono, & Takeda. 1977). The Modeling is done by GEOSTUDIO Software, which is divided into two, which are SLOPE/W to calculate the factor of safety of the earth dam, and SEEP/W to find the phreatic line in the body of the dam when drawdown occur. Then the model will be merged (SLOPE/W+SEEP/W) to find the factor of safety with phreatic line that has been taken into account.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library