Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shabrina Nur Arifah
Abstrak :

Berdasarkan data kualitas air IPA 3 Gading Serpong, mangan pada air baku melebihi standar 0,1 mg/L dan kadar sisa klor air produksi masih di bawah standar 0,2-1 mg/L. Untuk menentukan dosis optimum NaOCl dalam menurunkan mangan air baku dan meningkatkan sisa klor air produksi serta menganalisis perbandingan proses pengolahan air dengan oksidasi dan tanpa oksidasi, dilakukan penelitian dengan simulasi proses pengolahan air pada skala laboratorium. Percobaan tahap pertama bertujuan menentukan dosis optimum NaOCl dalam menurunkan kandungan mangan dengan variasi dosis NaOCl 4, 6, 8, dan 10 ppm. Percobaan tahap kedua bertujuan membandingkan proses pengolahan air dengan dan tanpa oksidasi. Percobaan tahap ketiga dilakukan untuk melihat hubungan oksidasi terhadap post-klorinasi. Parameter yang digunakan dalam penelitian adalah mangan, kekeruhan, pH, dan sisa klor. Hasil penelitian menunjukkan dosis optimum untuk oksidasi mangan adalah 8 ppm dengan penurunan mangan sebesar 29%. Hasil kualitas air terbaik dimiliki oleh sampel yang disertai proses oksidasi 8 ppm dengan penambahan klor 60 ppm pada proses post-klorinasi yang memiliki kekeruhan 0,97 NTU, pH 7,7, dan sisa klor 0,26 mg/L. Proses oksidasi dan post-klorinasi tersebut dapat diimplementasikan pada IPA 3 Gading Serpong dengan mudah tanpa penambahan sumber daya yang signifikan. ......WTP 3 Gading Serpong water quality data shows that raw water manganese surpasses 0,1 mg/L and treated water residual chlorine remains below 0,2-1 mg/L. A laboratory-scale simulation was used to identify the optimal dose of NaOCl to reduce raw water manganese and increase treated water residual chlorine, as well as to compare the water treatment process with and without oxidation. The first phase of the trial tested NaOCl doses of 4, 6, 8, and 10 ppm to reduce manganese levels. The second phase trial compares water treatment processes that include and exclude oxidation. In the third phase, the relationship between oxidation and postchlorination was investigated. Manganese, turbidity, pH, and residual chlorine are the study's parameters. The study found that an optimal dose of 8 ppm for manganese oxidation resulted in a 29% reduction in manganese. The best results for water quality are obtained with samples that have an oxidation process of 8 ppm and an addition of 60 ppm chlorine in the post-chlorination process with a turbidity of 0.97 NTU, a pH of 7.7, and a residual chlorine of 0.26 mg/L. The oxidation and post-chlorination processes can be implemented at WTP 3 Gading Serpong easily without adding significant resources.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Adzelia
Abstrak :
Dalam upaya peningkatan jumlah produksi cadangan energi hijau, pemanfaatan molekul hidrogen (H2) menjadi salah satu cara yang menjanjikan. Pemecahan air merupakan proses pemisahan molekul hidrogen dari air dengan memanfaatkan sinar matahari. Material fotokatalis dapat membantu meningkatkan efisiensi proses pemecahan air dengan menghasilkan pasangan pembawa muatan untuk berlangsungnya proses reaksi redoks air. Belakangan ini, material Graphitic Carbon Nitride (GCN) cukup banyak diteliti untuk aplikasinya sebagai fotokatalis penyerapan cahaya tampak yang sesuai dengan aplikasi pada proses pemecahan air. Modifikasi material GCN ini menjadi fokusan penelitian ini dengan menggunakan strategi in-situ elemental doping logam alkali natrium (Na) dengan tujuan memodifikasi struktur celah pitanya serta mengetahui perbedaan pengaruh dari penggunaan garam natrium yang berbeda (NaOH, NaCl, Na2CO3). Material Na-doped GCN disintesis dari prekursor urea yang ditambahkan garam natrium menggunakan metode dekomposisi termal menggunakan tungku muffle pada suhu 520°C selama 3 jam waktu tahan dengan laju pemanasan sebesar 5°C/menit. Urea dipilih karena fitur keunggulannya yaitu menghasilkan struktur berpori serta area permukaannya yang dihasilkan besar. sehingga dapat meningkatkan proses evolusi hidrogen. Sampel dilakukan karakterisasi SEM-EDS, XRD, FTIR, dan UV-Vis. Dalam penggunaan 3 jenis garam natrium yang berbeda, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan pada setiap aspek karakteristik material GCN kecuali pada beberapa aspek yaitu pada sifat derajat kristalinitasnya di mana penggunaan garam Na2CO3 menghasilkan derajat kristalinitas yang paling rendah serta tingkat distorsi pada struktur in-plane heptazine yang paling besar. Terjadi perbedaan pengaruh pada karakteristik sifat optik dan elektronik material GCN di mana penggunaan garam Na2CO3 menghasilkan kemampuan respon terhadap radiasi cahaya tampak yang paling baik serta menghasilkan energi celah pita yang paling rendah (2,63 eV). Sehingga dapat diketahui bahwa gaaram natrium Na2CO3 merupakan garam yang paling efektif dalam menginkorporasikan ion dopant Na+ ke dalam struktur GCN. ......In order to increase the amount of production of green energy reserves, the utilization of molecular hydrogen (H2) is a promising way. Water splitting is the process of separating hydrogen molecules from water by utilizing sunlight. Photocatalyst materials can help increase the efficiency of the water splitting process by producing charge carrier pairs for the water redox reaction process to take place. Recently, Graphitic Carbon Nitride (GCN) material has been extensively studied for its application as a visible light absorption photocatalyst which is suitable for applications in water splitting processes. This modification of the GCN material became the focus of this study using the in-situ strategy of elemental doping of the alkali metal sodium (Na) with the aim of modifying its band gap structure and knowing different effects in using different sodium salts (NaOH, NaCl, Na2CO3). Na-doped GCN material was synthesized from urea precursor added with sodium salt using the thermal decomposition method using muffle furnace at 520°C for 3 hours holding time with a heating rate of 5°C/minute. Urea was chosen because of its superior features, namely it produces a porous structure in GCN material and produces a large surface area. Thus can enhance the process of the hydrogen evolution. Samples were subjected to SEM-EDS, XRD, FTIR, and UV-Vis characterization. In the use of 3 different types of sodium salt, no significant effect was found on any aspect of the GCN material characteristics except for several aspects, namely the degree of crystallinity where the use of Na2CO3 salt resulted in the lowest degree of crystallinity and the degree of distortion in the heptazine in-plane structure which the biggest. There are differences in the effect on the optical and electronic characteristics of GCN materials where the use of Na2CO3 salt produces the best response to visible light radiation and produces the lowest band gap energy (2.63 eV). So it can be concluded that sodium salt Na2CO3 is the most effective salt in incorporating dopant ion Na+ into the GCN structure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library