Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syadza Alifa
Abstrak :
ABSTRAK
Paguyuban Kampung Sablon adalah asosiasi pengusaha konveksi di Desa Pandes Wedi yang didirikan setelah Kabupaten Klaten terkena bencana gempa tahun 2006. Bencana gempa yang menghancurkan sebagian besar aset dan modal pengusaha konveksi kecil menyebabkan kerusakan besar pada bisnis mereka. Oleh karena itu, beberapa para pengusaha konveksi kecil mendirikan Paguyuban Kampung Sablon yang bertujuan untuk membantu mereka untuk memulihkan kondisi ekonomi dan mengumpulkan modal setelah terjadinya bencana. Untuk mendapatkan data primer dan sekunder, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu studi pustaka, studi dokumen, observasi, wawancara mendalam, dan FGD. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kapital sosial berupa structural dimension dan cognitive dimension dalam Paguyuban Kampung Sablon dimana bonding dan bridging lebih banyak ditemukan dibandingkan linking. Kehadiran Paguyuban Kampung Sablon memberikan manfaat bagi anggota paguyuban dan masyarakat sekitar dalam memulihkan kondisi sosial ekonomi dan meningkatkan pembangunan sosial pasca bencana.
ABSTRACT
Paguyuban Kampung Sablon is a convection business association in Pandes Wedi Village which was established after Klaten District was hit by the earthquake in 2006. Earthquake disaster that destroyed most of the assets and capital of small convection business caused great damage to their business. Therefore, some small convection entrepreneurs established Paguyuban Kampung Sablon which aims to help them to restore economic conditions and raise capital after the disaster. To obtain primary and secondary data, this research uses data collection method is literature study, document study, observation, in depth interview, and group discussion. From the result of research, it can be concluded that there is social capital in the form of structural dimension and cognitive dimension in Paguyuban Kampung Sablon where bonding and bridging are more found than linking.The presence of Paguyuban Kampung Sablon provides benefits for members of the community and surrounding communities in restoring socio economic conditions and promoting post disaster social development.
2018
T49323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Hafidz
Abstrak :
Tesis ini membahas strategi politik Partai Demokrat dalam memenangkan pemilu 2009, hal tersebut berkaitan dengan kebijakan partai yang menyangkut internal dan eksternal. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tekhnik pengumpulan informasi melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi melalui buku, majalah, jurnal maupun Koran. Hasil penelitian ini menyarankan agar Partai Demokrat menjadi kekuatan strategis dalam menyalurkan aspirasi melalui kebijakan eksternal yang bersifat pembangunan sosial sehingga gap yang terjadi antara partai dan masyarakat menjadi lebih dekat, efek lainnya adalah dalam rangka pemenangan pada pemilu 2009; Kebijakan internal partai sebagai bagian konsolidasi adalah merupakan keharusan dalam menciptakan keteraturan dan keseimbangan partai sebagai partai modern. program-program Partai masih berorientasi dalam pemenangan pemilu saja belum mengarahkan pada penguatan masyarakat; pembangunan nasional dari Partai Demokrat ternyata selaras dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, sebagai partai pendukung pemerintah, Partai Demokrat seharusnya sebagai mitra strategis untuk pembangunan nasional di Indonesia.
The study of this thesis focuses on political strategic of democrat party in winning the general election in 2009, and its related to the party policy both of internal and eksternal. This research applies qualitative method with case study approaching. Information collecting technic with in-depth interview, documentation study from books, magazines, journal and news paper. The result of this research is suggesting democrat party to be the strategic power in conducting the aspiration with eksternal policy on social development to close the gap between party and society. The other effect is to win general election in 2009. The party internal policy as the part of consolidation is imperative to create the regularity and stability as the modern party. The party's program were oriented in winning the election and its not aimed to the society strengthening, in the fact, the national development of democrat party were in accordance with development planning for the national middle term 2004-2009, the party of democrat as the endorsement of government should be the strategic partner for the national development in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27894
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
H.A.M. Hardiansyah
[Boulder, Boulder]: Institut Pertanian Bogor, [2007, 2007]
361.1 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
England: Longman Scietific Technical, 1994
341.759 RET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sihotang, Dwi Rahyanti
Abstrak :
Pembangunan sosial hendaknya mampu menyentuh seluruh wilayah secara merata, dimana kesejahteraan dirasakan oleh semua kelompok masyarakat. Salah satu wilayah di Indonesia yang masih memiliki banyak permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kesehatan atau penataan wilayah adalah kampung. Berbagai program telah dilakukan pemerintah sebagai upaya meningkatkan pembangunan sosial agar kampung tidak lagi terdistorsi dalam pembangunan. Salah satu upaya perbaikan kampung di Indonesia adalah program kampung tematik. Beberapa daerah di Indonesia menggunakan kampung tematik sebagai sarana mempromosikan potensi lokal, solusi pembangunan wilayah atau penciptaan ide-ide baru untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Penerapan kampung tematik berhasil berjalan di beberapa daerah seperti Kota Semarang, Kota Malang, Kabupaten Bandung, Kota Bogor dan Kota Banjarbaru. Kajian ini mencoba menganalisis salah satu kampung tematik yang mampu bertahan dan mendapat perhatian sampai ke mancanegara yaitu Kampung Purun yang ada di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pembangunan sosial apa yang diterapkan pada program kampung tematik ini. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan manfaat kesejahteraan sosial dari program kampung tematik di Kampung Purun. Kemudian, riset ini menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kendala dan pendukung pengembangan Kampung Purun. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan program kampung tematik ini menggunakan tiga strategi pembangunan sosial yaitu melalui pemerintah, komunitas dan individu. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan hal baru, mengingat penelitian-penelitian sebelumnya tidak membahas secara mendalam tentang strategi pembangunan sosial pada kampung tematik, indikator kesejahteraan sosial yang tercapai pada kampung tematik, dan faktor kendala dan pendukung perkembangan Kampung Purun
Social development should reach all regions, where welfare is felt by all groups of society. In Indonesia, areas with a large number of social-welfare problems such as unemployment, poverty, poor standards of public health and hygiene, a degraded urban environment, and the prevalence of slum housing, are kampongs. Kampong is an urban settlement with a unique characteristic, where the identity of urban inhabitants are transfered to rural residents. Programs are run by Indonesian government to improve social development and to prevent kampongs from distortion. One amongs many attempts to enhance village development is the growth of so-called thematic village programs. Several regions in Indonesia are developing thematic villages as a mean to promote local potential, as a regional development solution or as new insights to achieve community welfare. The implementation of thematic villages has been successful in several areas such as Semarang, Malang, Bandung, Bogor and Banjarbaru. This study analyzes one developed and internationally recognised thematic village in Banjarbaru, South Kalimantan, called Kampung Purun. The study analizes which social development strategies are applied in this particular thematic kampong program. Moreover, this research describes social welfare which are found at Kampung Purun. . Later, this research analizes supporting and constrain factors of Kampung Purun development. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques include literature study, documentation, in-depth interviews and observations. The results show that this thematic kampong applies three social development strategies, namely social development through government, social development through community, and social development through individuals. The research is expected to produce constructive feedback considering that previous studies on thematic villages are not profoundly discuss social development strategies in thematic village, fulfilled social welfare indicators at thematic village, and contrain and supporting factors in Kampung Purun development
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frank, Andre Gunder
Jakarta: Pustaka Pulsar, [1984;1984;1984, 1984]
301 FRA st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Terengganu: Universiti Malaysia Terengganu, 2013
JBSD 1:2 (2013)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Wijayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Selain pemerintah, banyak lembaga nonpemerintah di Indonesia yang menjalankan program-program sosial. Organisasi masyarakat sipil, seperti non-government organization NGO yang umumnya berbadan hukum Yayasan Non Profit, memiliki keterbatasan dalam upaya penyelesaian masalah sosial. Hal ini karena ketergantungan NGO pada donor sebagai sumber pembiayaan. Artinya, ketika NGO tidak lagi memiliki donor, maka keberlangsungan penyelesaian masalah sosial akan terganggu. Untuk tetap berkelanjutan, salah satu pilihan dengan pendekatan kewirausahaan sosial agar NGO mempunyai kemampuan untuk menciptakan alternatif dana secara mandiri. Selain untuk pemasukan bagi NGO, kewirausahaan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Salah satu NGO berbadan hukum yayasan nonprofit yang sedang merintis kewirausahaan sosial yaitu Hoshizora Foundation. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih untuk menggali informasi secara lebih mendalam mengenai proses kewirausahaan dengan partisipasi masyarakat pada Hoshizora Foundation yang terletak Desa Wisata Kalakijo, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling. Metode pengumpulan data meliputi studi literatur/dokumen, wawancara mendalam, observasi lapangan, dokumentasi/ pengambilan foto. Penelitian ini mencoba melihat dalam konteks masyarakat Indonesia, khususnya desa, bahwa kewirausahaan juga melibatkan peran masyarakat. Pembangunan Sosial menurut Midgley lebih melihat kewirausahaan merupakan bagian dari strategi pembangunan sosial oleh individu. Walaupun individu mempunyai peranan, peran dan partisipasi masyarakat juga penting bagi berjalannya sebuah kewirausahaan. Penelitian ini ingin mengkaji lebih dalam mengenai kewirausahaan selain sebagai sumber dana alternatif bagi yayasan dengan partisisi masyarakat.
ABSTRACT
Aside from the government, many non governmental organizations in Indonesia conduct social programs. Civil society organizations, such as non governmental organizations NGOs that are generally incorporated as non profit organization, have limitations in attempt to resolve social problems. This is due to NGO dependence on donors as a source of funding. In other words, when NGOs are no longer supported by donors, the sustainability of social problem solving programs will be disrupted. For its sustainability, one of the options is through a social entrepreneurial approach so that NGOs have the ability to create self fund alternatives. This entrepreneurship not only serves as the income for NGOs, but it can also provide benefits to promote the welfare of community. One of the NGO incorporated as non profit foundation which conducting social entrepreneurship is Hoshizora Foundation. The research uses qualitative approach. This approach was selected to attain more in depth information on the entrepreneurial process with community participation in the Hoshizora Foundation located in the Kalakijo Tourism Village, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. The type of this research is descriptive. Informant selection was done by using non probability sampling technique by purposive sampling. Methods of data collection include literature document studies, in depth interviews, field observation, documentation photo capture. This research tries to see in the context of Indonesian people, especially in village area, that entrepreneurship also involves the role of community. Social Development by Midgley tends to view entrepreneurship as part of social development strategies by individuals. Although individuals have roles, roles and community participation are also important for entrepreneurship. This research would like to examine more deeply about entrepreneurship not only as an alternative source of funding for the foundation with community participation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
Abstrak :
Fokus permalahan dalam penelitian ini adalah mempelajari dan menganalisis proses pembangunan sosial bagi masyarakat adat Orang Rimba dan mengnalisis dampak kebijakan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan, terhadap proses marjinalisasi kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan masyarakat adat Orang Rimba. Penelitian ini bertujuan melakukan pengkajian terhadap model dan strategi pembangunan yang telah diterapkan oleh pemerintah terhadap komunitas adat orang Rimba. Kemudian menjelaskan berbagai dampak pembangunan yang telah diterapkan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan disain analisa kualitatif deskriptif. Hasil penelitian diperoleh informasi tentang karakteristik sosial budaya, ekonomi, demografi, pola kehidupan yang marjinal dan kearifan lokal, serta karakteristik kelompok masyarakat adat Orang Rimba dalam pemanfaatan sumberdaya hutan di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas serta permasalahan yang dihadapi oleh komunitas adat Orang Rimba. Kesimpulan penelitian ini bahwa pembangunan ekonomi yang mengutamakan "pertumbuhan" yang dilaksanakan pemerintah telah memberikan dampak negatif terjadinya proses marjinalisasi dan kemiskinan secara struktural serta tercerabut jati diri dan identitasnya dari kehidupan sosial dan budaya yang mereka miliki. Proses pembangunan akan menimbulkan suatu perubahan sosial dalam masyarakat adat Orang Rimba, dampak kemiskinan yang mereka alami harus dicarikan solusinya. Berbagai upaya dapat dan harus dilakukan untuk mencegah agar terpaan berbagai faktor pemercepat perubahan (change catalyst) agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat orang Rimba salah satunya adalah melalui konsep Pembangunan Sosial yang memiliki tujuan utama meningkatkan kesejahtaraan melalui pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial. Pendekatan pembangunan sosial yang diterapkan pada masyarakat adat Orang Rimba menggunakan pendekatan berbasis komunitas dengan mengacu pada dua perspektif pengembangan masyarakat yaitu perspektif ekologis dan perspektif keadilan sosial dan HAM. ......This research studies the process of social development for the indigenous Rimban people (Orang Rimba) and analyzes the impacts of development policies oriented to economic growth on the marginalization process of this indigenous people socially, economically, culturally and environmentally. Using a qualitative descriptive approach, this study aims to assess the model and development strategy that has been implemented by the government against the indigenous Rimban people, and explains how this development model and strategy brings about various impacts on this people. The study obtains not only the information about the characteristics of the social, cultural, economic, demographic and marginal life of Orang Rimba; but also their local wisdoms in utilizing the natural resources in the present area of Bukit Dua Belas National Park and the problems this indigenous community is facing. This research concludes that development oriented to ?growth? executed by the government has given negative impacts as this fosters marginalization and poverty structurally and thus uproots the indigenous Rimbans from their own social life and culture, causing them to lose their identity. The development process will bring about a social change for the indigenous Rimban people while the impact of poverty they face should look for a solution. Various efforts can and should be done to prevent the exposure to various factors accelerating the change (change catalyst) so as not leave serious damaging effects on this society. One of which is through the concept of Social Development whose main objective is to improve welfare through basic social services, health, education and social security. This social development approach that is applied to this indigenous people is a community-based approach with reference to two community development perspectives: the ecological perspective and the perspective of social justice and human rights.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27517
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>