Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ade Erma Setyowati
"Setiap orang yang telah berkeluarga umumnya bermimpi untuk memiliki rumah. Rumah selain sebagai tempat tinggal, bagi sebagian orang berfungsi sebagai aset dan lambang status sosial. Pada awalnya rumah adalah tempat berlindung, beristrahat dan menyimpan barang, namun kemudian menjadi cara untuk menunjukkan kesuksesannya. Pergeseran ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan rumah yang tinggi, besar dan mewah, bahkan untuk mendapatkan rumah yang diidamkan tidak jarang orang rela berhutang dengan cicilan selama bertahun-tahun. Islam tidak melarang muslim memiliki rumah yang luas, namun Islam melarang bermegah-megahan. Tidak semua muslim mengetahui hal ini, untuk itu dalam rangka menyampaikan dakwah maka perlu disusun konsep rumah Islami, sehingga umat Islam memiliki acuan yang berdasarkan Al Quran dan Hadits ketika akan mendesain rumahnya. Diantara konsep rumah Islami adalah terkait wujud fisik rumah, menjaga privasi, lay out kamar mandi, ruang yang fleksibel dan kontribusi terhadap kenyamanan lingkungan. "
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Palmier, Leslie H.
New York: The Athlone Press, 1969
301.440 PAL s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Lontar Bali yang berjudul Tutur Dangdang Bungalan ini berisi keterangan tentang ajaran upapati, laranya patita, drunana, yaitu uraian tentang penjelmaan atau inkar-nasi akibat salah juwangan (kesalahan dalam mengambil istri). Lebih jauh diuraikan bahwa salah juwangan ini menyangkut salah juwangan yang dilakukan di antara 4 kasta di Bali (Brahmana, Ksatria, Wesya, Sudra). Jika di antara keempat kasta ini terjadi salah juwangan dalam artian mengambil istri yang tidak sederajat (sekasta) akan berakibat buruk di antara mereka, dan segala kebahagiaan, wangsa, maupun guna (kewibawaannya) akan terkikis habis. Disinggung juga tentang hubungan antara manusia, tetumbuhan, binatang dan dewa, termasuk saling ketergantungan dalam segala hal, seperti manusia memerlukan kayu untuk tempat suci (kahyangari). Teks diakhiri dengan jenis-jenis pecaruan. Untuk teks-teks sejudul yang lain lihat antara lain LOr 9179, 9290; Kirtya 169 dan 407. Informasi penulisan teks dan penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.3-LT 178
Naskah Universitas Indonesia Library